Gina berjalan masuk ke rumah dengan perasaan kacau, masih memikirkan kejadian dengan Kevin sebelumnya. Gani menyambutnya di ruang tamu dengan senyum yang dipaksakan, tapi dia bisa merasakan ketegangan di antara mereka. Malam itu terasa semakin berat bagi Gina, bukan hanya karena beban emosional yang terus menghantuinya, tapi juga rasa bersalah yang terus membayangi dirinya. Gani, suaminya yang selalu sabar, kini menuntut sesuatu yang sudah lama dia abaikan: haknya sebagai suami.“Gina, kita perlu bicara,” suara Gani terdengar berat, jauh dari nada lembut yang biasa dia gunakan.Gina menelan ludah, merasa ada badai yang akan datang. “Gani, aku... aku capek. Kita bicarakan nanti saja, ya?”"Tidak, Gina. Kita tidak bisa terus seperti ini." Gani berdiri dari tempat duduknya, menghampiri Gina yang tampak gugup. “Kita sudah menikah hampir empat bulan, tapi kamu terus menolak mendekatiku. Kamu menolak hakku sebagai suamimu."Gina menunduk, merasa tidak siap untuk membahas masalah ini sekaran
Last Updated : 2024-09-23 Read more