Home / CEO / Tolong Ceraikan Aku, Suamiku! / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Tolong Ceraikan Aku, Suamiku!: Chapter 111 - Chapter 120

189 Chapters

Awal Perjuangan Cinta Yang Sesungguhnya

Kevin menarik napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya sebelum memulai. "Pah, Mah masih ada sesuatu yang harus aku sampaikan, dan ini tidak akan mudah untuk didengar."Haris, yang lebih tenang, menatap putranya dengan sabar. "Katakan saja, Kevin. Apa pun itu, kami akan mendengarkan."Kevin menatap kedua orang tuanya, lalu mulai berbicara. "Gina... Dia sudah menikah lagi."Helena terdiam, tangannya bergetar di pangkuannya. Sementara Haris, yang tadinya terlihat tenang, mengernyitkan alis. "Menikah lagi? Dengan siapa?""Seorang pria bernama Gani," jawab Kevin dengan suara pelan. "Dia pengusaha besar, sangat berkuasa di pasar ekonomi. Gani memiliki pengaruh yang luas di banyak sektor."Helena menggigit bibirnya, matanya berkilau karena emosi yang mulai naik. "Gina sudah menikah? Dan kamu baru memberitahukan ini sekarang?"Kevin mengangguk. "Aku baru tahu belum lama ini. Gina tidak memberitahuku secara langsung, tapi aku menemukannya sendiri saat mencoba mencari tahu lebih banyak ten
Read more

Di Ambang Godaan Cinta

Kevin berjalan memasuki ruang kantor dengan langkah mantap, namun di balik ketenangannya, ada gelombang emosi yang menguasai hatinya. Di depan pintu, Gina sedang menunggu. Dia adalah investor terbesar di perusahaan Kevin, dan pertemuan hari ini sangat penting untuk kelangsungan bisnisnya. Kevin tahu bahwa jika Gina menolak rencananya untuk mencicil pembayaran, perusahaan jagung yang ia pimpin akan terancam tenggelam dalam hutang yang semakin menumpuk. Namun, di luar masalah bisnis, ada hal lain yang mengganggu pikirannya—perasaan lama yang tak pernah benar-benar hilang terhadap Gina.Gina menyambut Kevin dengan senyum tipis, profesional dan berjarak, seperti biasa. Namun, Kevin bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda hari itu. Apakah Gina masih memiliki perasaan padanya seperti yang dikatakan oleh Papa Haris, ayahnya? Kevin berusaha menepis pikiran itu. Ini murni urusan bisnis, dan dia tak boleh terbawa emosi.Setelah duduk, Kevin dengan tenang menjelaskan kondisi perusahaannya. Dia m
Read more

Di Balik Api Cemburu

Gina duduk di ruang tamu yang megah, menatap keluar jendela besar yang memamerkan pemandangan kota. Meskipun segala kemewahan dan kenyamanan ada di sekitarnya, pikirannya kacau. Sejak pertemuannya dengan Kevin beberapa waktu lalu, ada sesuatu yang mengganggu hatinya. Perasaan yang dulu dia kira telah hilang ternyata masih mengakar dalam dirinya. Dan kini, ada satu hal lain yang menambah kekacauan dalam hidupnya—Amber. Amber adalah adik tiri suaminya, Gani. Gadis muda itu selalu tampil sempurna, dengan senyuman manis dan sikap penuh perhatian. Namun, Gina tahu ada sesuatu di balik sikap lembut Amber yang tampak polos. Amber bukan gadis lugu yang terlihat di permukaan. Gina merasakan hal itu setiap kali Amber berada di sekitar Kevin. Tatapan Amber yang terlalu sering diarahkan pada Kevin tidak mungkin diabaikan. Hubungan Gina dan Kevin memang sudah lama berakhir, namun hal itu tak mengubah kenyataan bahwa setiap kali dia melihat Amber mendekati Kevin, hatinya tersulut api cemburu. Ke
Read more

Cinta Yang Terbelenggu

Gina duduk di meja kerjanya, jemarinya yang lentik mengetuk-ngetuk permukaan kayu sambil mencoba fokus pada pekerjaan yang seharusnya selesai sejak tadi. Namun pikirannya tak bisa lepas dari Kevin—mantan yang tak pernah benar-benar pergi dari kehidupannya. Sejak Kevin mulai sering terlihat bersama Amber, adik tiri suaminya, Gani, api cemburu yang selama ini coba dia padamkan kini kembali menyala dengan ganas. Amber, gadis muda yang penuh pesona itu, diam-diam menyukai Kevin. Gina bisa merasakannya sejak pertama kali melihat cara Amber menatap Kevin dengan sorot mata penuh kekaguman. Dan Kevin, dengan caranya yang licik, tampaknya memanfaatkan situasi ini untuk membuat Gina semakin cemburu. Setiap kali mereka bertemu, ada tatapan penuh godaan dari Kevin yang membuat hati Gina bergejolak. Meski ia sudah menikah dengan Gani, kenyataan bahwa Kevin masih memiliki kekuatan untuk mempengaruhi emosinya membuat Gina semakin tertekan. Hari ini, Kevin berada di kantor Gina untuk sebuah rapat k
Read more

Emosi Karena Cemburu

Namun yang mengejutkannya, Kevin tidak menolak. Bahkan, Kevin membalas ciuman itu dengan penuh gairah. Bibirnya menempel erat pada Gina, dan Gina bisa merasakan tubuhnya melemah. Kevin menahan Gina di tempat, lalu melepaskan ciuman itu dengan senyum puas di wajahnya. “Aku tahu kamu masih mencintaiku,” kata Kevin pelan, suaranya penuh kemenangan. “Kamu tak bisa membohongi dirimu sendiri, Gina. Kamu masih milikku.” Gina menarik napas dalam-dalam, lalu menampar Kevin dengan keras. “Aku tidak mencintaimu, Kevin! Ini semua salah! Aku tidak tahu kenapa aku melakukan ini!” Kevin hanya tersenyum, mengusap pipinya yang memerah akibat tamparan Gina. “Kamu boleh berkata apa saja, tapi tindakanmu berbicara lebih keras daripada kata-katamu. Kamu masih mencintaiku, Gina. Dan cepat atau lambat, kamu akan mengakui perasaan itu.” Gina menatap Kevin dengan kebencian yang membara di matanya. “Keluar dari ruangan ini sekarang juga!" serunya. Namun Kevin tak bergeming. Dia bangkit dari kursi
Read more

Pertarungan Cinta Di Ambang Kehancuran

Malam itu, di ruang tamu rumah mereka yang sederhana, suasana terasa tegang. Gani duduk di sofa, menunggu Gina pulang. Raut wajahnya terlihat penuh pertanyaan dan sedikit cemas. Sudah berkali-kali dia menunggu momen yang tepat untuk berbicara dengan Gina tentang sesuatu yang terus menghantui pikirannya selama beberapa bulan terakhir, namun setiap kali dia mencoba, ada saja alasan yang membuatnya menahan diri.Gina tiba di rumah dengan langkah berat, bibirnya mencoba mengulum senyum yang tak sampai. Wajahnya terlihat letih, mungkin lebih dari biasanya, dan dia tahu Gani bisa melihat itu."Maaf, aku pulang terlambat," ujar Gina dengan suara rendah sambil menutup pintu perlahan.Gani menghela napas, mencoba menahan ketegangan yang mengendap di dadanya. "Tidak apa-apa, aku menunggu."Gina berjalan pelan ke arah sofa, duduk di samping Gani, namun tanpa menatapnya langsung. Hatinya masih kacau, pikirannya masih dipenuhi oleh pertemuannya dengan Kevin tadi siang. Dia tak bisa berhenti memiki
Read more

Dilema Bayangan Masa Lalu

Gina berjalan masuk ke rumah dengan perasaan kacau, masih memikirkan kejadian dengan Kevin sebelumnya. Gani menyambutnya di ruang tamu dengan senyum yang dipaksakan, tapi dia bisa merasakan ketegangan di antara mereka. Malam itu terasa semakin berat bagi Gina, bukan hanya karena beban emosional yang terus menghantuinya, tapi juga rasa bersalah yang terus membayangi dirinya. Gani, suaminya yang selalu sabar, kini menuntut sesuatu yang sudah lama dia abaikan: haknya sebagai suami.“Gina, kita perlu bicara,” suara Gani terdengar berat, jauh dari nada lembut yang biasa dia gunakan.Gina menelan ludah, merasa ada badai yang akan datang. “Gani, aku... aku capek. Kita bicarakan nanti saja, ya?”"Tidak, Gina. Kita tidak bisa terus seperti ini." Gani berdiri dari tempat duduknya, menghampiri Gina yang tampak gugup. “Kita sudah menikah hampir empat bulan, tapi kamu terus menolak mendekatiku. Kamu menolak hakku sebagai suamimu."Gina menunduk, merasa tidak siap untuk membahas masalah ini sekaran
Read more

Ahkirnya Ku Menemukanmu

Kevin berlari tanpa henti, menyusuri jalanan yang semakin gelap. Dia tidak peduli pada tatapan orang-orang yang melihatnya dengan rasa heran. Pikirannya hanya terfokus pada satu hal—menemukan Gina. Hatinya penuh dengan kegelisahan dan ketakutan akan kehilangan. Setiap langkahnya terasa semakin berat, terutama karena dia tahu kesalahan yang sudah dia buat. Seberapa jauh dia harus berlari sebelum segalanya terlambat?Dia tak bisa membiarkan Gina—atau Alexa, seperti yang sebenarnya dia ketahui—menghilang dari hidupnya lagi. Sejak dia pertama kali menyadari bahwa Gina adalah Alexa, wanita yang pernah dia cintai tetapi dia abaikan, perasaannya semakin kacau. Kevin tahu dia telah menyakiti Alexa bertahun-tahun lalu, dan sekarang kesalahan yang sama terulang lagi.Setelah berlari tanpa arah, Kevin tiba di tepi pantai yang sepi. Hanya suara deburan ombak yang menemani keheningan malam. Dan di sana, di kejauhan, dia melihat sosok yang sangat dia kenal. Gina—atau lebih tepatnya Alexa—duduk di a
Read more

Kembali Kedalam Pelukan Cinta

Gina duduk sendirian di tepi pantai, menghadap ombak yang datang dan pergi, berusaha menenangkan hatinya yang bergemuruh. Angin laut yang dingin menyapu wajahnya, membawa perasaan nostalgia yang menghantarkan kenangan masa lalu, kenangan yang melibatkan Kevin. Air matanya terus mengalir tanpa henti, terhanyut dalam rasa bersalah dan kebingungan yang semakin menguasai pikirannya.Di kejauhan, Kevin akhirnya menemukan Gina, tersembunyi di balik bayang-bayang malam yang diselimuti desiran ombak. Tanpa suara, dia berjalan mendekat, hatinya berdegup keras. Sejenak dia berhenti, menatap Gina yang tampak begitu rapuh di hadapannya. Rasa bersalah menghantui dirinya, menyadari betapa banyak luka yang telah dia goreskan di hati wanita itu.Dengan langkah perlahan, Kevin duduk di samping Gina, menjaga jarak sejenak sebelum akhirnya bersuara.“Gina…” suaranya serak, berusaha mencari kata-kata yang tepat. Gina tidak menjawab, tapi tangisnya semakin terdengar jelas. Kevin menundukkan kepalanya, mer
Read more

Malam Tanpa Batas

Malam itu, setelah ciuman mereka berakhir, Gina dan Kevin masih terjebak dalam perasaan yang membara. Angin laut berhembus lembut, membawa aroma asin yang menyegarkan, tetapi juga semakin memperkuat intensitas keheningan di antara mereka. Suara deburan ombak menjadi latar yang mengiringi desahan napas mereka yang tersengal-sengal.Kevin menatap Gina, mata mereka bertemu dalam keheningan yang penuh makna. Dia tahu bahwa malam ini adalah malam yang sangat berbeda dari semua malam sebelumnya. Rasa cinta yang terpendam selama bertahun-tahun akhirnya meledak, menghapus semua batasan yang pernah ada di antara mereka. Tidak ada lagi kebingungan atau rasa bersalah, hanya ada mereka berdua, berhadapan dengan perasaan yang selama ini mereka pendam.Dengan lembut, Kevin meraih wajah Gina dan menatapnya dalam-dalam. “Aku sudah terlalu lama menahan ini, Gina. Aku tidak bisa lagi berbohong pada diriku sendiri. Aku ingin kau tahu betapa aku mencintaimu... betapa aku telah merindukanmu setiap malam s
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
DMCA.com Protection Status