Sebelum mengambil keputusan, Ze memikirkan tentang perginya Hely setelah sekian lama tidak bertemu. Wanita itu langsung pergi menghindar dan bahkan sampai pindah rumah. Lalu, bagaimana nanti seandainya ia datang dan mengancam?"Tidak, tidak boleh. Kalau aku mengancam Hely, yang ada nanti dia semakin membenciku dan pergi lagi dariku." Raut wajah Ze benar-benar masam, "Ya sudahlah, pelan-pelan saja sesuai dengan rencana awal," sambung pria itu memutuskan.Akhirnya, Ze kembali mengemudikan mobilnya menuju sekolah. Ia berhenti tepat di mana tadi pagi ia menjemput putrinya. Baru saja sampai, bus pun langsung tiba."Tere sayang. Kita sudah sampai, Nak." Ze berusaha membangunkan putrinya, "Tere, kesayangan ayah bangun, yuk! Kita sudah sampai, Sayang," lanjutnya sambil mengusap lembut pipi putrinya."Mmm ... kita sudah sampai, Ayah?" tanya Teressa sambil merentangkan kedua tangannya. Manik mata gadis kecil itu perlahan terbuka dengan malu-malu. Cahaya di sore hari berhasil membuatnya kesulit
Read more