Home / Romansa / PLAYER / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of PLAYER: Chapter 181 - Chapter 190

200 Chapters

181 Sahabat Mertua

“Kok kamu yang jemput, Dek?” Ervin menatap bingung pada adiknya yang berdiri di dekat gate 4—tempat Ervin meminta supirnya menjemput.“Supaya nggak kabur ke apartemen. Hari ini kalian mesti pulang ke rumah.” Yara menatap malas pada pasangan pengantin yang baru selesai honeymoon itu. Namun sesaat kemudian pandangannya terpaku kepada seorang wanita yang sudah cukup berumur, yang berdiri di samping kakak iparnya.“Kenalin, Dek. Kakaknya mamaku.” Arla sekarang ikut memanggil Yara dengan panggilan ‘Dek’ seperti semua keluarga memanggilnya.Yara mengerjap pelan, mengulurkan tangan yang malah disambut wanita itu dengan sebuah pelukan setelah Arla mengatakan dengan bahasa Prancis kalau wanita muda yang menjemput mereka adalah adik Ervin.“Hai, Tan.”Valerie tersenyum, sudah paham kalau ‘Tante’ di bahasa Indonesia dan Prancis memiliki arti sama, hanya berbeda pengucapan. Semua itu dijelaskan Arla kepadanya ketika Arla dan Ervin menghabiskan waktu menginap di rumahnya. Arla juga menjelaskan kal
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

182 Bagaimana Rasanya?

“Arla.” Rhea—yang baru muncul dari dapur—sama sekali tidak menyadari keheningan di ruang keluarga. Ia begitu saja menghampiri anak dan menantunya yang masih berdiri di batas antara ruang tamu dan ruang keluarga. “Capek, La?”Ervin hanya mengerjap pelan melihat mamanya memeluk Arla lebih dulu dibanding dirinya. “Ini aku udah nggak dianggep, Ma?”“Dih, cemburuan.” Rhea memeluk Ervin kemudian setelah melepaskan pelukan dari Arla. “Temuin bentar temen-temen papamu, nanti kalo capek pamit duluan aja.”“Ma.” Ervin menatap mamanya tanpa mengatakan apa yang ada di benaknya.“Nggak apa-apa.” Seakan mengerti apa yang ingin dibicarakan anaknya, Rhea mengangguk.Entah bagaimana cara mereka berdua bertelepati, Ervin juga mengangguk dan mengajak Arla untuk diperkenalkan kepada teman-teman papanya.Arla berkeliling, hingga berhenti di depan salah satu atasannya. “Bu Leny?” Arla tahu kalau atasannya itu bersahabat dengan mama mertuanya. Yang dia tidak tahu kalau wanita itu ternyata adalah istri dari
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

183 Menjaga Banyak Hati

“Kenapa, Nda?”Ervin tentu saja sadar dengan perubahan istrinya sejak makan malam hingga kini mereka bersisian di atas kasur.Arla menggeleng, tersenyum simpul sambil berharap kalau Ervin tidak akan menyadari kegelisahannya.“Tante Alya ngomong yang nggak-nggak?” tebak Ervin. Senyuman yang ditunjukkan Arla bukanlah senyuman yang biasa ia lihat, jadi ia masih bertahan pada prasangkanya, ada sesuatu yang telah terjadi saat makan malam, dan yang paling memungkinkan melakukan hal buruk ke Arla hanyalah Tante Alya.“Mas, kalau … resepsi kita diadain nggak terlalu besar-besaran gimana?”“Why? Persiapan udah setengah jalan. Kita juga yang bakal repot kalo tiba-tiba ngubah konsep.” Ervin mengubah posisi tidurnya yang semula menatap langit-langit kamar menjadi menatap Arla. “Ok, kalau kamu memang maunya resepsi kita lebih sederhana, tapi aku harus tau alasannya sebelum bilang ke orang tua kita.”“Aku … cuma takut kalau kamu sama keluarga kamu malu sama statusku.”“Status yang mana? Kenapa biki
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

184 Si F

Ervin mengetukkan jari manis di atas meja sambil menatap laki-laki di hadapannya tanpa gentar. “Kamu tau saya siapa?” tanya Ervin dengan menahan rasa kesalnya. Berminggu-minggu ia mencari info tentang orang yang selalu mengirimi istrinya hadiah dengan surat yang ditulis tangan dan inisial ‘F’ yang selalu ada di akhir surat.Laki-laki di hadapannya itu masih mengirimi barang branded untuk Arla selama beberapa bulan belakangan.Arla memang cuek, tidak bisa menolak karena barang-barang itu tiba-tiba sudah berada di atas meja kerjanya, tapi tidak ada satu pun barang yang dipakainya. Semuanya dimasukkan Arla ke dalam kotak kardus besar.“Ervin Adhinata Candra. Direktur Pemasaran yang sekarang merangkap jabatan sebagai Direktur Utama PT Wijaya Candra. Anak kedua dari keluarga Candra, pemegang saham mayoritas Candra Group. Seorang player yang jumlah mantannya tersebar di mana-mana.”Ervin mendengkus. Bukan itu maksudnya. Ia tidak peduli dengan semua jabatan dan embel-embelnya. Ia hanya ingin
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

185 Untuk Lily

“Bete banget keliatannya.”Sejak masuk ke dalam mobil, memang Arla mempertahankan wajah cemberutnya. Seemosi itu hanya karena bertemu dengan Ferdinand.“Aku drop di apartemen ya. Aku balik ke kantor sebentar nggak apa-apa kan? Ada beberapa berkas yang mesti kutandatangani, dan tadi aku janji balik kantor.”“Aku ikut kamu ke kantor aja.”Ervin belum membalas ucapannya, namun Arla lebih dulu menatap curiga kepada Ervin sambil melemparkan pertanyaan absurd. “Kenapa? Nggak boleh? Ada siapa sih di kantor?”“Siapa yang bilang nggak boleh, Sayang? Bolehlah.”Oh damn! Sekali lagi Arla mengumpat di dalam hati karena Ferdinand berhasil merusak mood-nya yang hari itu baik-baik saja.Ervin memilih diam setelahnya. Jangan coba mengusik wanita yang mood-nya sedang terjun bebas ke dasar jurang kalau ingin selamat. Setidaknya itu yang Ervin pelajari dari dua saudara perempuannya.***“Hai, La,” sapa Lily begitu melihat Ervin datang bersama Arla. “Ya ampun, aku belum ketemu kamu sama sekali sejak kali
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

186 Makanya Berjuang

“Ganjen amat sih, Lil!” tegur Ervin yang melirik dari rear view mirror dan mendapati Lily yang sedang membenahi make up-nya.“Ih namanya juga usaha,” sentak Lily kesal.Arla hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat perdebatan antara Ervin dan Lily. “Eh, Mas, kita mau ke café-nya Bas? Kok arahnya ke sini?”“Hah?” Ervin seketika tersadar begitu Arla menegurnya. “Nggak tau, dia yang masukin alamatnya ke GPS.” Ervin menuduh Lily yang memang tadi mengatakan ingin makan di suatu tempat dan memaksa untuk memasukkan alamatnya di GPS mobil Ervin.“Kenapa? Spaghetti carbonara di sana enak banget kok,” jawab Lily cuek.“Serius nih mau ke sana?” tanya Ervin memastikan. Harusnya Lily tidak pelu memasukkan alamat di GPS-nya, tinggal bilang kalau ia ingin makan malam di café milik Bastian.“Iya, kenapa sih?”Ervin menghela napas pasrah. Entah kejadian apa yang akan terjadi nanti, sepertinya keputusan Lily sudah bulat. Ia juga tidak tahu seperti apa hubungan Lily dan Bastian saat ini, dirinya sudah
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

187 Siapa yang Menarik?

Lily merasa nyaman berada di tengah-tengah sahabat Arla. Ia bahkan tidak lagi menimbang mana yang mungkin bisa ia dekati, meskipun kalau boleh jujur, detik pertama ia melihat Angga, rasanya debaran jantungnya sedikit lepas kendali.Tapi untungnya, ia masih bisa bersikap normal apalagi setelah kedatangan dua sahabat Arla yang lain—Putra dan Nathan."Ini carbonara tanpa keju parmessan kayak biasanya, tadi kamu lupa request kan."Bukan hanya Lily, Ervin juga berjengit saat mendengar suara yang ia kenali.Bastian telah menggulung lengan bajunya sampai ke siku dan mengitari meja itu untuk mengantarkan pesanan satu per satu ke masing-masing orang.Lily hanya melirik Bastian beberapa detik. "Thanks." Mencoba mengembalikan fokus dirinya yang hampir hilang, Lily memilih menatap Angga yang duduk di depannya. 'What the ...! Angga suka sama Arla?' batin Lily tidak percaya kala melihat Angga diam-diam menatap Arla dengan tatapan yang sulit diartikan."Lil.""Hah?" Panggilan dari Ervin berhasil mem
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

188 Nothing to Lose

“Ke daerah mana, Lil?”“Rawamangun,” jawab Lily singkat sambil melirik ke arah Angga yang mulai melajukan mobilnya. “Ngerepotin nggak, Ngga? Aku bisa naik taksi loh. Masih belum malem banget kok itungannya kalo di Jakarta. Atau kamu drop aja di mana gitu, nanti aku telepon supir rumahku buat jemput.”“Arla tuh masih belum bener-bener maafin aku, kalau aku nggak nganter kamu sampe rumah padahal tadi aku janjiin begitu, bisa-bisa Arla makin ngamuk.”“Kamu suka sama Arla ya?” Lily langsung menutup mulut begitu pertanyaan iseng itu terlempar dari mulutnya. Lagipula memang selama makan malam dia memperhatikan Angga yang sibuk curi pandang kepada Arla. Kalau memang Angga tidak punya perasaan terhadap Arla, berarti ada hal lain yang membuat tatapan Angga kerap mampir kepada Arla.“Arla udah nikah.” Sebuah balasan yang bukan merupakan jawaban bagi pertanyaan Lily.“Nggak bisa jawab? Ok.” Lily memilih mengakhiri pembicaraan tentang perasaan Angga pada Arla. “Cuma hati-hati aja, Ngga. Ervin kal
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

189 Excitement

“Kamu takut? Belum siap? Atau gimana?” Ervin berlutut di depan istrinya yang duduk di pinggir kasur dan diam seribu bahasa sejak keluar dari kamar mandi lalu menunjukkan hasil dari tiga testpack kepadanya.“Aku takut nama keluargamu jadi jelek.”“Jadi kamu nggak seneng?” Hati Ervin sakit melihat keterpurukan Arla. Harusnya memang mereka membicarakan masalah anak ataupun program kehamilan sebelum semuanya terjadi.“No, Mas. I’m happy. Tapi—”“Nda, ini berkah loh. Jangan karena mikirin omongan orang, trus kamu jadi nggak bersyukur karena berkah ini. Kan kita nggak ngelakuin kesalahan, kamu nggak hamil di luar nikah.”Arla terkesiap mendengar ucapan suaminya. Harusnya ia tidak se-overthinking itu. Lagipula sejak kapan ia terlalu memikirkan perkataan orang lain. “I’m sorry, Mas.” Arla memeluk Ervin yang sejajar dengannya dalam posisi seperti itu. “I’m happy. I really am,” bisiknya di telinga Ervin, meskipun rasa takutnya juga belum bisa sepenuhnya hilang, tapi tak ada salahnya mengungkapk
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

190 Like Boss, Like Assistant

“Ada pengacara kita yang dampingin. Kamu nggak usah khawatir. Aku nunggu di depan sambil nunggu Mom dan yang lainnya datang. Kalau nanti kamu merasa tertekan, bilang ke pengacara kita. Dengan kondisi kehamilan kamu, kita bisa minta atur ulang jadwal sekaligus minta pengambilan keterangan dilakukan di rumah. Ok?”“Aku nggak selemah itu, Mas.”“Iya, tau. Tapi siapa tau mood kamu berubah tiba-tiba.”Arla mengangguk saja daripada Ervin terus khawatir dengan dirinya yang akan menyampaikan keterangan kepada polisi terkait tindakan kriminal yang telah dilakukan Alan dan Amalia.Keduanya masuk ke dalam kantor polisi, menemui Pak Herman—pengacara yang mengurus prenup mereka sekaligus sekarang diberi amanat untuk mengurus semua masalah hukum yang sedang mereka hadapi.“Nitip ya, Pak. Istri saya lagi hamil, jadi—”“Iya, orang tuamu udah cerita.” Herman mengangkat kedua ibu jarinya sambil menaikturunkan alisnya menggoda Ervin.Ervin terpaksa membiarkan pengacaranya menggiring Arla masuk ke dalam
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more
PREV
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status