“Al, boleh pinjem Arla bentar?” tanya Ervin yang berdiri di ambang pintu kamar keduanya setelah makan malam. Arla memang akan tidur berdua dengan Alice, berjaga kalau Alice butuh bantuan di tengah malam.Alice tersenyum sambil mengangguk. Ia sudah mendengar semua dari mamanya saat Arla mandi tadi sore. “Sebenernya nggak apa-apa sih aku tidur sendiri, tapi … mungkin kalian di kamar atas kali ya, inget ada Mom di sini, kan nggak enak—”“Apa sih, Al?” Arla hampir melemparkan bantal ke arah Alice kalau ia tidak ingat bahwa Alice sedang terluka.“Ya kan, ini Bandung. Dingin, sepi, suasana yang pas buat ‘you know what I mean’ lah.”Ervin menggeleng-gelengkan kepalanya. “Nanti dibalikin kok Al. Nggak lama, mau ngobrol bentar.”“Iya, iya, udah sana.”“Kamu nggak mau ke toilet dulu? Atau butuh sesuatu sebelum aku keluar?” tanya Arla sambil merapikan selimut Alice yang sebenarnya bisa dilakukan Alice sendiri.“Nggak, La. Udah ah, sana, Ervin nungguin tuh.”Setelah keluar dan menutup pintu, tang
Last Updated : 2024-10-22 Read more