All Chapters of Ibuku Ditangkap si Presiden Direktur!: Chapter 41 - Chapter 50

100 Chapters

Bab 41

Jantung Stella seketika seperti berhenti berdetak.Dia ingin mundur, tetapi pria ini masih memegang dagunya dengan sangat kuat.Dia langsung merasa kesakitan, hingga dia tidak berani asal gerak."Bukan begitu ...."Sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya, Joshua memelototinya sambil berkata, "Aku nggak peduli. Stella, kamu sendiri yang memilih untuk masuk ke tempat ini. Kalau aku nggak mengusirmu, nggak usah harap kamu bisa ganti pekerjaan!""Tuan ...."Stella langsung terdiam.Dia masih ingin mengucapkan sesuatu, tetapi Joshua sudah tidak memberinya kesempatan untuk bersuara.Pria ini melepaskan dagunya, lalu langsung pergi.Melihat hal ini, Stella terdiam sangat lama di tempatnya. Hingga saat dia mendengar deru mobil yang menjauh dari vila, dia masih belum tersadar ....Pria ini tidak mengizinkannya untuk mengundurkan diri ....Apa yang sebenarnya dia inginkan?Sejujurnya, Stella sama sekali tidak merasa bahwa pekerjaan ini tidak cocok untuknya. Sebaliknya, sekarang, pekerjaan ini p
Read more

Bab 42

Stella melihat ke arah pintu utama dan melihat pria itu turun dari mobil. Seperti yang diduga, Joshua sudah pulang. Stella pun tiba-tiba merasa gugup.Dia bergegas pergi ke koridor. Sesaat kemudian, dia mendengar suara langkah kaki dari lantai bawah, sepertinya itu Joshua.Pada saat ini, Stella makin gugup.Dia berdiri di depan tangga dan merasakan jantungnya berdebar sangat kencang. Melihat pria itu naik tangga, Stella berkata, "Tuan, Anda sudah pulang, ya. Saya ...."Namun, Joshua seperti tidak melihatnya dan langsung berjalan ke ruang baca tanpa menoleh sama sekali.Kata-kata yang ingin Stella ucapkan pun terpaksa dia telan kembali.Dia benar-benar terkejut. Dia menoleh dan hanya bisa melihat sosok pria itu pergi.Kekecewaan pun meluap dalam hatinya.Saat Stella sedang ragu-ragu apakah dia harus mengejar pria itu dan meminta maaf atau tidak, dia melihat Shawn. Saat Shawn melihat ekspresinya, Shawn langsung mengetahui isi pikirannya."Apakah Tuan ... masih marah pada saya?" tanya Ste
Read more

Bab 43

"Benar. Kalau begitu, Tuan Joshua juga bisa melihat kalau dia sangat buruk dalam pekerjaannya ...."Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Kedua orang ini pun mengangkat kepala mereka dengan perasaan bersalah dan melihat Joshua yang berjalan ke arah mereka dengan tatapannya yang gelap.Kedua orang ini seketika terkejut."Kalian lagi ngapain?" tanya Joshua."Tuan ...."Kedua orang ini terkejut, mereka pun langsung menyembunyikan peralatan mereka dan menghalangi bagian tangga yang rusak di belakang mereka.Joshua menatap kedua orang ini dalam diam, lalu berkata, "Minggir.""Tuan ....""Kubilang, minggir," kata Joshua dengan suara yang sangat rendah.Mendengar ucapan Joshua, kedua pembantu ini menyingkir dan menunjukkan bagian tangga yang rusak sambil berkata, "Kami menyadari kalau bagian tangga ini rusak, tapi nggak menemukan orang yang bertanggung jawab atas lantai ini. Kami pikir, dia mungkin pergi bermalas-malasan, jadi kami mau memperbaikinya ....""Benar, bena
Read more

Bab 44

Saat mereka mendarat di lantai, Stella mendengar pria itu mengerang dengan pelan ...."Tu ... Tuan ...."Stella membuka matanya, wajahnya pucat pasi.Sedangkan Joshua hanya mengernyit dan melepaskan Stella."Bos!"Mendengar keributan ini, Shawn dan yang lainnya melihat ke bawah. Semuanya pun bergegas ke lantai bawah.Jamila dan yang lainnya juga terkejut.Stella duduk di lantai dan melihat kening Joshua yang sudah bercucuran keringat ....Bibirnya bergetar, suara yang keluar dari mulutnya juga bergetar."Tuan, bagaimana keadaan Tuan? Maaf, semua salah saya ...."Stella benar-benar hampir menangis.Dia masih berada di atas tubuhnya Joshua, sehingga rambutnya mengenai wajah pria itu.Joshua tidak menghindar, dia hanya mengernyit tanpa menjawab pertanyaan Stella, melainkan mulai memeriksa keadaan wanita ini.Melihat wanita ini sepertinya baik-baik saja, dia baru merasa tenang."Bos, bagaimana keadaan Anda?"Shawn juga jelas-jelas terkejut. Joshua terjatuh dari tangga setinggi itu, tetapi
Read more

Bab 45

Suasana di dalam ruangan sangat dingin, sehingga orang di sebelahnya juga seperti bisa merasakan kedinginan yang berasal dari Joshua.Tidak jauh dari sana, seorang perawat mengamati gerak-gerik Stella dengan ekspresi menghina.Stella tahu bahwa orang itu sudah salah paham, tetapi dia juga tidak menjelaskan apa pun.Shawn mengangkat kepalanya dan berkata pada Stella, "Oh iya, Nona Stella juga pergi lakukan pemeriksaan, deh. Bagaimanapun, Nona terjatuh dari tempat yang begitu tinggi, coba periksa ada yang luka atau nggak."Mendengar ucapan Shawn, Joshua baru menatap Stella.Stella tidak berniat untuk berobat karena dia tahu bahwa dia baik-baik saja. Dia bergegas menggeleng untuk menunjukkan penolakannya.Namun, sebelum dia bisa mengucapkan apa pun, Joshua langsung berkata dengan nada dingin, "Bawa dia ke ruang pemeriksaan."Ucapan ini ditujukan pada Shawn.Nada bicaranya jelas-jelas memerintah.Shawn tidak berani menolak, jadi dia bergegas menyetujui ucapan Joshua.Stella malah menggelen
Read more

Bab 46

Mendengar ucapan Joshua, Stella hanya terdiam untuk sangat lama.Dia menatap Joshua, lalu baru berkata dengan susah payah, "Tuan, saya nggak akan pergi .... Kalau Anda merasa bahwa saya mengganggu, saya akan menunggu di depan pintu .... Kalau ada apa-apa, panggil saja kapan pun itu."Joshua hanya melirik Stella sekilas.Sepasang matanya sangat mendalam dan tidak menunjukkan perasaan apa pun.Stella yang ditatap seperti ini olehnya pun merasa agak gugup. Detak jantungnya juga menjadi makin cepat ....Dia takut pria ini marah dan bersikeras untuk mengusirnya.Namun, sesaat kemudian, pria ini hanya mengalihkan tatapannya, lalu memejamkan matanya, tidak lagi membalas ucapan Stella.Stella pun terkejut.Apakah pria itu sudah menyetujuinya?Dia pun melihat ke Shawn yang berdiri di satu sisi. Melihat Shawn mengangguk padanya, dia baru membuang napas dengan lega....Setelah keluar dari rumah sakit, setibanya di vila Keluarga Ford, Stella mendorong kursi rodanya Joshua dengan giat.Setelah pri
Read more

Bab 47

Pertanyaan putranya membuat Stella terkejut.Brian berkata lagi, "Bagaimanapun, paman itu sudah menyelamatkan Nona Stella. Bukankah Nona Stella selalu mengajarkanku untuk berterima kasih? Menurut Brian, paman ini lumayan baik."Mendengar ucapan putranya, hati Stella terasa tegang. Kemudian, dia berkata dengan ambigu, "Nggak tahu, aku belum memikirkannya dengan baik ...."Entah apa yang Brian pikirkan, dia tiba-tiba bertanya, "Apakah paman itu tampan?""Tampan ...."Stella sangat jujur tentang hal ini."Karakternya baik?"Stella tidak mengerti mengapa putranya menanyakan begitu banyak hal. Namun, tatapannya langsung tertuju ke Joshua ....Pria ini sedang mengenakan kemeja putih sederhana.Pada saat ini, meskipun kaki pria ini dipasang gips, sehingga dia harus duduk di kursi roda, posturnya sangat elegan dan berwibawa, sama sekali tidak terlihat menyedihkan.Stella pun terpana untuk sesaat.Sepertinya, tatapannya terlalu jelas.Pria yang awalnya masih berbicara itu tiba-tiba menoleh dan
Read more

Bab 48

Stella langsung tercengang mendengar ucapan Jamila.Dia juga melirik sekilas ke arah Joshua."Ada apa, Stella?" tanya Jamila."Nggak apa-apa ..." jawab Stella sambil bergegas menggeleng.Dia tidak berani membantah. Bagaimanapun, dia harus menjaga Joshua. Jika dia tinggal di kamar sebelah, dia akan berada lebih dekat dengan Joshua dan bisa menjaga pria itu dengan lebih baik.Dia hanya merasa bahwa ... tinggal di kamar sebelah sebagai seorang pembantu sepertinya agak tidak sesuai dengan aturan .......Setelah membawa Stella ke kamar sebelah, Jamila hendak keluar dari kamar.Melihat hal ini, Shawn memanggil Stella. Sepertinya dia takut Stella terlalu banyak pikiran karena masalah tadi pagi, jadi dia berkata, "Terima kasih atas kerja kerasmu, Nona Stella. Tuan Joshua terluka, jadi wajar saja kalau dia jadi pemarah ....""Saya mengerti, Tuan Shawn. Saya nggak banyak pikir, kok," kata Stella sambil menggelengkan kepalanya.Shawn pun membuang napas dengan lega.Setelah keluar dari kamarnya S
Read more

Bab 49

Seusai berbicara, dia merasakan tatapan Joshua, sehingga dia merasa bersalah.Dengan ekspresi masam, Joshua berkata, "Nggak usah lagi.""Sebenarnya sama saja, kok," kata Stella.Tanpa disadari, dia memperlembut nada bicaranya, seperti saat dia membujuk Brian.Terutama saat dia melihat penampilan pria ini yang mirip dengan putranya, dia seakan-akan tidak menyadari bahwa ada yang salah. "Lakukan saja sesuai ucapanku. Yang patuh, ya ...."Mendengar ucapan Stella, pria ini menatapnya dengan tatapan dingin.Sambil melihat ekspresi wanita ini, dia hanya merasakan keningnya berkedut.'Apakah wanita ini menganggapku sebagai putranya?'Sambil memikirkan hal ini, Joshua mengangkat kepalanya dan menatap wanita ini sambil berkata, "Apakah kamu membodohi putramu seperti ini di rumah?"Stella seketika terdiam.Dia sepertinya sudah membujuk Joshua layaknya putranya sendiri ....Dia merasa canggung, tetapi dia tidak menunjukkannya. Kemudian, dia takut pria ini mengira bahwa dia benar-benar sedang memb
Read more

Bab 50

"Tuan Leo, kami masih belum mengabarkan hal ini pada Tuan Joshua, Anda nggak boleh masuk ...."Terdengar suara seorang pembantu dari luar.Kemudian, terdengar suara seorang pria yang santai. "Nggak usah dikabarkan. Aku berhubungan dekat dengan Joshua. Lakukan saja kesibukanmu, nggak usah pedulikan aku.""Jangan, Tuan Leo, jangan membuat saya serbasalah ...."Sebelum Jamila bisa menyelesaikan ucapannya, Leo Brooks sudah berjalan memasuki ruangan ...."Bagaimana keadaanmu? Dengar-dengar patah tulang dan harus pasang gips, ya? Kenapa kamu bisa jatuh dari tangga ...."Sebelum Leo menyelesaikan ucapannya, dia melihat adegan di dalam kamar, sehingga ucapannya seketika terhenti.Sedangkan Jamila yang berada di belakangnya juga tercengang.Suasananya seketika menjadi canggung.Leo tercengang, lalu dia menarik napas dengan terkejut.Apa yang terjadi ....'Joshua berduaan dengan seorang wanita?! Terlebih lagi ... mereka berada di atas ranjang yang sama?!'Leo benar-benar terkejut.Bukankah Joshu
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status