Semua Bab Ibuku Ditangkap si Presiden Direktur!: Bab 91 - Bab 100

100 Bab

Bab 91

Sialan!Joshua melihat para pria yang sedang menatap Stella, sehingga orang-orang itu merinding.Dimulai dari manajer pusat perbelanjaan ini, semuanya menundukkan kepala mereka dan mengalihkan tatapan mereka, tidak lagi melihat Stella.Tuan Joshua ....''Ada apa sebenarnya hari ini? Kenapa dia marah-marah terus?!'...Stella sama sekali tidak merasakan perubahan pada orang-orang di sekitarnya.Dia masih memikirkan ingin membelikan gaun ini sebagai hadiah untuk Annie.Tiba-tiba ....Dia merasakan tatapan tajam yang tertuju pada dirinya. Dia menoleh dan bertemu tatap dengan sepasang mata Joshua yang sangat dingin.Stella pun merinding."Cepat ganti!"Pria itu memelototinya, nada bicaranya juga sangat tegas.Stella tercengang sesaat.Gaby juga tidak menyangka bahwa Joshua akan marah-marah seperti ini. Dia pun berkata dengan terkejut, "Gaun ini nggak jelek, deh. Menurutku, lumayan bagus, kok ...."Namun, Joshua langsung menyela ucapannya.Dengan ekspresi yang sangat masam, Joshua berseru,
Baca selengkapnya

Bab 92

Gaby memiliki sedikit pemahaman tentang Joshua. Melihatnya seperti ini, Gaby sudah mendapatkan sebuah jawaban.Kekecewaan pun meluap dalam hatinya.Sungguh disayangkan. Kemarin, dia sudah susah payah membuat Leo mabuk untuk mencari tahu tentang mantan pacarnya Leo.Dia pun datang untuk melihat sosok cinta lama yang tidak bisa dilupakan oleh Leo.Namun, orangnya tidak berada di tempat ini.Kalau begitu, apa artinya dia masih berada di tempat ini?Sambil memikirkan hal ini, dia langsung berkata, "Kak Joshua, ayo pulang, membosankan sekali."Dia berpikir bahwa pria ini dipaksa untuk datang olehnya.Jadi, jika dia mengatakan bahwa dia ingin pergi, pria ini pasti akan setuju.Namun, Joshua malah berkata, "Aku belum mau pergi.""Nggak mau pulang?""Nggak," jawab Joshua.Gaby pun terkejut.Awalnya, dia masih ingin bertanya lagi, tetapi saat dia melihat Joshua yang menatap lekat-lekat pada pintu ruang ganti, dia langsung teringat bahwa pakaiannya belum dicoba semuanya."Benar juga, ayo kita tu
Baca selengkapnya

Bab 93

Stella berjalan keluar.Dia sudah berganti pakaian ke pakaiannya sebelumnya.Dia melirik sekilas ke arah Joshua. Pria itu masih duduk di sofa dalam postur yang sama, sedangkan Gaby duduk di sampingnya. Kedua orang ini terlihat sangat cocok.Stella mengalihkan tatapannya sambil mengerutkan bibirnya.Sesaat kemudian, dia baru menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Maaf, Tuan Joshua. Saya sepertinya nggak cocok untuk menjadi referensi untuk Nona Gaby. Saya jelek, takutnya saya akan mencemarkan pandangan Anda. Saya nggak akan mencoba pakaian ini lagi. Anda bisa cari orang lain."Stella memendam amarah dalam hatinya, sehingga ucapan yang keluar dari mulutnya sangat tidak enak didengar.Mendengar ucapan Stella, Joshua pun mengernyit.Kemudian, Stella tidak berniat untuk beromong-kosong lagi. Dia langsung mengambil pakaian pertama, yang paling terbuka itu dan berjalan ke kasir.Sebelumnya, dia masih saja memikirkan kapan pria itu akan pulang dari perjalanan bisnisnya ....Sekarang, dia malah
Baca selengkapnya

Bab 94

Saat Joshua bersikap tidak masuk akal di Kediaman Ford, Stella tidak peduli. Namun, di luar, Joshua juga terus menindas dirinya ....Dia mengepalkan kedua tangannya erat-erat."Apakah Tuan Joshua nggak merasa kalau sikap Anda agak keterlaluan?" tanya Stella sambil mengernyit.Dia memelototi pria itu secara terang-terangan.Ini pertama kalinya Joshua melihat Stella seperti ini.Joshua pun memicingkan matanya.Kemudian, dia tersenyum dengan sinis dan berkata, "Kali ini, kenapa kamu nggak memanggil namaku lagi?"Tubuh Stella seketika menjadi kaku. Pria itu berkata lagi, "Ke mana perginya semangatmu dari saat kamu memanggil namaku dan memarahiku secara langsung?"Stella tidak menjawab.Sedangkan orang-orang di sekitar terkejut.Semuanya terdiam.Dia memanggil nama Joshua dan memarahi Joshua?Pantas saja dia diganggu terus oleh Joshua!Stella tentu saja bisa merasakan tatapan semua orang di sekitarnya. Dia mengernyit tanpa mengucapkan apa pun, hingga Joshua yang bersuara terlebih dahulu.Jo
Baca selengkapnya

Bab 95

"Bawa dia ke sini."Kali ini, tanpa berbicara panjang lebar, Joshua langsung memberi perintah dengan dingin."Baik ...."Mendengar ucapan pria itu, seorang pengawal berjalan masuk dan menghampiri Stella. Tanpa banyak bicara, dia langsung menarik Stella ke Joshua.Meskipun dia membawa Stella secara paksa, tidak ada yang berani benar-benar menyakiti Stella.Semua orang tahu bahwa Joshua sangat menghargai wanita ini.Joshua pernah menyuruh mereka untuk mengikat Stella, tetapi jika mereka benar-benar mengikat wanita ini, mereka akan terkena masalah.Oleh karena itu, pemimpin pengawal itu berkata dengan penuh hormat, "Nona Stella, silakan jalan."Stella mengernyit, dia hanya bisa berjalan ke arah Joshua.Dia menatap Joshua dengan ekspresi yang sangat masam."Kamu suka sekali dipersilakan seperti itu, ya?"Joshua menatap Stella lekat-lekat, nada bicaranya sangat dingin.Tubuh Stella menjadi kaku. Kemudian, dia memalingkan wajahnya sambil berkata, "Saya takut Tuan Joshua mengatai saya nggak t
Baca selengkapnya

Bab 96

Shawn bergegas datang dan melewati kelompok pengawal, lalu bertanya, "Bos, apakah Bos baik-baik saja?"Orang-orang lainnya pun mulai bergunjing."Berani sekali dia memukul Tuan Joshua? Astaga ....""Iya, Stella terlihat sangat lemah, tapi dia malah berani berbuat seperti itu ....""Apakah sikapnya akan melibatkan toko kita? Dia benar-benar nggak tahu diri, ya? Gawat. Sepertinya kita juga harus kehilangan pekerjaan kita, deh. Tuan Joshua pasti marah ....""Sungguh, dia sama sekali nggak memikirkan orang lain. Gawat ...."Ucapan-ucapan ini seperti arus air yang ingin menenggelamkan Stella.Namun, Stella sudah tidak bisa mendengar ucapan orang-orang di sekitarnya lagi. Dia hanya menatap wajah pria itu, tidak mengetahui apa yang harus dia katakan ....Dia mengepalkan kedua tangannya.Stella menunduk dengan perasaan bersalah. Entah mengapa, dia tidak berani menatap mata Joshua.Shawn berjalan maju sambil berkata, "Bos, Anda ...."Namun, Joshua langsung menyela ucapan Shawn, "Kosongkan tempa
Baca selengkapnya

Bab 97

Mendengar ucapan Joshua, wajah Stella tiba-tiba memerah. Dia memelototi pria itu dengan tatapan tidak percaya. "Kamu ....""Kenapa? Bukannya kamu nggak mau orang lain salah paham, ya?" tanya Joshua.Joshua menatapnya dan berkata dengan suara yang sangat dingin, "Nggak ada orang lain di sini.""Jangan berulah ...."Stella menundukkan kepalanya, dia tidak berani menatap pria ini."Kenapa? Kalau Louis dan Cedric menciummu, itu wajar saja, tapi kalau aku, itu namanya berulah?" kata Joshua.Joshua seperti merasa sangat absurd. Dia menatap Stella sambil tersenyum dengan sinis dan berkata, "Karena aku lagi berulah, aku nggak keberatan untuk berulah lebih lanjut lagi."Pria ini mengucapkan kata-kata ini sambil menatap Stella lekat-lekat.Tubuh Stella seketika menjadi kaku.Dia menatap Joshua dengan tatapan tidak percaya.Sesaat kemudian, dia baru berkata, "Sikapmu ini ... membuat orang mengira kalau kamu sangat peduli ...."Dia menggigit bibirnya.Namun, pria itu hanya menatapnya, sepasang mat
Baca selengkapnya

Bab 98

Di depan pintu Hotel Lancity.Seorang pria berjas hitam berjalan di paling depan, diikuti oleh sekelompok pria berjas di belakangnya.Shawn berdiri di samping mobil.Saat Shawn melihat bosnya keluar, ekspresi Shawn menjadi agak rumit. Dia ragu-ragu sejenak sebelum berjalan ke belakang Joshua. Kemudian, dia berbisik di telinga Joshua, "Bos, tadi, Bu Jamila menghubungi saya. Katanya, Nona Stella ...."Mendengar ucapan Shawn, Joshua tidak mengucapkan apa pun.Sedangkan ekspresi Shawn menjadi makin rumit.Sesaat kemudian, Joshua baru mendengus dengan dingin.Apakah ini jawaban Stella setelah dia berdiam selama beberapa hari?Sambil memikirkan hal ini, meskipun pria ini tidak berbicara, ekspresinya dan udara di sekitarnya menjadi sangat dingin."Selain itu, Bos, sekarang, pihak perusahaan pecah kongsi itu sudah dalam keadaan kacau balau. Hanya generasi muda yang berani bertindak. Jadi, sekarang adalah saat yang paling baik untuk mendapatkan kembali kekuasaan kita," kata Shawn."Aku mengerti
Baca selengkapnya

Bab 99

Intinya, Brian menyukainya."Paman, apakah Paman sering membantu Nona Stella? Emm, bahkan membuatnya ... apa, ya? Oh, dia sangat mengkhawatirkan Paman ...."Brian menatap Joshua sambil mengedipkan matanya.Ekspresi Joshua membeku untuk sejenak.Sedangkan sopir dan Shawn yang duduk di depan tampak terkejut.Terutama Shawn, dia langsung menoleh dengan tidak percaya.Khawatir?Anak kecil ini tahu bahwa Stella mengkhawatirkan Joshua?!Begitu Brian mengucapkan kata-kata ini, semua orang terdiam sejenak.Terlebih lagi, saat dia melihat tatapan paman yang duduk di jok penumpang itu, dia berpikir, 'Aku salah bicara, ya?''Bukankah ini Paman Joshua?''Tapi, suaranya jelas-jelas suara Paman Joshua, sama persis dengan suara dari telepon itu!'...Joshua tiba-tiba menoleh.Dia menatap anak kecil di sampingnya ini, ekspresinya polos, matanya besar, menunjukkan kecerdasannya.Joshua jelas-jelas sangat memedulikan ucapan Brian barusan. "Apa maksudmu?" tanya Brian.Hmm?Apa maksudnya?Brian pun menole
Baca selengkapnya

Bab 100

Senyuman di bibirnya Joshua juga membeku."Itu yang dia katakan?" tanya Joshua."Iya, makanya dia memberitahuku, kalau dia nggak berhasil menikah, itu bukan salahnya," kata Brian dengan jujur.Suasana di dalam mobil seketika menjadi sangat dingin.'Sialan! Dia bahkan menganggap bahwa Louis sangat baik!''Hebat sekali dia!'"Ahh ... ada apa, Paman? Paman nggak senang, ya?" tanya Brian."Nggak!"Brian berkata lagi, "Tapi, ekspresi Paman masam sekali. Nona Stella membuat Paman marah lagi, ya? Sebenarnya, Nona Stella ...."Namun, ucapan Brian seketika dipotong oleh tatapan Joshua."Kalau kamu mau pergi main, jangan bicara lagi," kata Joshua.Wajah Joshua yang tampan pun menggelap.Melihatnya seperti ini, Brian pun sadar diri dan langsung membungkam....Di Kediaman Ford.Saat penjaga pintu melihat Stella, dia bertanya dengan heran, "Stella? Kenapa kamu datang ke sini malam-malam begini?""Emm ... ada sedikit masalah .... Tuan Joshua di mana?" tanya Stella.Stella merasa cemas."Tuan? Tuan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status