Home / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Chapter 321 - Chapter 330

All Chapters of Menggoda Ibu Tiriku: Chapter 321 - Chapter 330

391 Chapters

Saling Membunuh

"Akkkhh!" Tidak terhitung berapa kali Ellyas dihajar habis-habisan oleh dua orang pria bertubuh besar itu. Yang mereka serang adalah bagian wajah Ellyas sampai bengkak dan membiru serta kaki Ellyas sampai Ellyas terus merintih. Sementara bagian tubuhnya yang lain masih utuh tanpa luka karena Bos mereka sudah berpesan agar tidak ada bagian yang membusuk. Kalau semasa hidup Ellyas tidak bisa melunasi hutangnya maka setelah Ellyas mati, Ellyas harus melunasi hutangnya dari uang hasil menjual organ tubuh pria itu. Kedua pria itu pun masih terus menyeringai sambil duduk di kursi dan tertawa puas saat tiba-tiba pintu ruangan itu didobrak kasar. Brak!"Kami polisi, angkat tangan!" Dua orang polisi menghambur masuk dan membuat kedua pria itu terkejut. "Apa ini?" pekik salah seorang pria. "Kalian sudah dikepung!" sahut polisi itu. Para polisi bantuan memang datang lagi dan mereka ikut membantu menangkap para rentenir termasuk Bos rentenir, namun para rentenir itu melawan dan terjadi
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bahaya di Depan Mata

"Ayo, kita pergi dari sini!" Lidya dan Sierra memapah Rosella sambil menggandeng Julio keluar dari kamar sempit itu, sedangkan Bastian masih berkelahi dengan beberapa orang melindungi para wanita.Sierra sempat menoleh ke arah suaminya yang sedang terkena pukulan itu dan Sierra masih menangis di sana. "Bastian ...." "Pergi, Sierra, kembali ke mobil, cepat!" teriak Bastian. Sierra pun mengangguk dan mencoba melangkah lagi melewati kekacauan yang masih berlangsung. Di sudut di mana Sierra berada terdapat lebih banyak anak buah dibanding sudut yang lain yang sudah berhasil ditangani oleh polisi. Mereka pun masih terus melangkah saat tiba-tiba ada seorang pria yang terlempar ke arah depan mereka. Buk!"Akkhh!" Sierra dan Lidya memekik bersamaan. Pria itu baru saja berkelahi dengan Jonathan sampai ia terlempar ke sana dan begitu pria itu melihat para wanita, ia langsung membelalak. "Mau ke mana kalian, hah?" Pria itu langsung berdiri dan baru saja akan menangkap Sierra dan yang la
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Karma Tragis

Ellyas menyetir mobilnya dengan kecepatan penuh. Gabungan antara hasrat ingin kabur dan rasa sakit yang makin menjadi-jadi membuat kaki Ellyas menginjak gas itu begitu kuat dan seluruh berat tubuhnya tertumpu pada gas mobil itu. Broom! Broom!Suara deru mobil itu membuat semua orang membelalak kaget. Sierra, Lidya, dan Rosella yang sudah menoleh melihatnya pun langsung panik. Namun, Ellyas nampak tidak peduli dengan apa pun yang ada di hadapannya karena yang ia tahu adalah bahwa ia harus kabur dari sana. Pandangan Ellyas sudah kabur dan napasnya sudah sangat berat. Samar-samar ia melihat seorang anak kecil yang menghalangi jalannya dan Ellyas sama sekali tidak berniat untuk memperlambat laju mobilnya. Ia sendiri pun tidak mengenali lagi siapa anak itu karena otaknya sudah tidak sinkron. Tapi apa pun yang terjadi, biar saja, yang penting ia bisa kabur. Bahkan Ellyas sempat menyeringai, namun kepalanya agak terantuk karena kesadarannya yang timbul tenggelam. Ellyas berusaha men
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Mukjizat yang Tidak Terkira

"Semua sudah berakhir, Valdo! Semua sudah berakhir!"Bastian langsung menelepon Valdo begitu mereka sudah tiba di rumah. Bastian menceritakan semuanya sampai Valdo terdiam tanpa kata mendengarnya. Ada rasa menyesal tidak bisa membantu di sana, namun ada rasa lega juga karena akhirnya semuanya selesai dengan selamat. "Aku masih tidak bisa membayangkan betapa mengerikan kejadian di sana tadi, Bastian.""Hmm, sangat mengerikan, menegangkan, dan melelahkan! Tapi semua baik-baik saja, Valdo. Syukurlah!" Valdo mengangguk dan kembali bernapas lega. "Keluarga Sierra baik-baik saja?" tanya Valdo lagi. Bastian pun melirik para wanita yang masih duduk tanpa kata di sofa ruang tamu. Bahkan mereka belum beranjak dari sana sama sekali sejak mereka tiba di rumah tadi. "Well, bagaimana mengatakannya? Mereka masih syok, tapi kurasa mereka akan baik-baik saja. Termasuk Rosella yang secara mengejutkan menyelamatkan Sierra tadi. Mereka ... tidak bisa diajak bicara saat ini, Valdo." Valdo kembali
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Penghormatan Terakhir

"Sekali lagi kami turut berduka cita, Bu Lidya." "Terima kasih, Pak Jacob!" Jacob dan keluarganya langsung berangkat mengunjungi keluarga Sierra begitu mereka mendengar kabar dari Valdo tentang meninggalnya ayah dari Sierra. Mereka sempat ikut dalam acara persemayaman jenazah Ellyas dan doa bersama, sebelum keesokan harinya tubuh Ellyas itu akan dikremasi. Tidak ada anggota keluarga lain yang mereka punya karena itu, acara itu hanya dihadiri oleh keluarga Sierra, keluarga Jacob, dan Valdo. Tidak ada juga yang banyak bicara dalam acara itu selain ucapan turut berduka cita. Semua orang nampak tetap diam memendam perasaan masing-masing yang masih tidak karuan. Rosella tetap diam dan hanya terus berkedip di pelukan Stephanie yang sangat menyayanginya. Stephanie terus mengumpati Ellyas saat mendengar cerita lengkap dari Bastian kemarin. Bahkan Stephanie tidak peduli kalau pria itu sudah meninggal. "Dasar pria tua brengsek yang tidak berguna! Bisa-bisanya dia mengorbankan anaknya l
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Memberikan Lebih Banyak Cinta

"Kau lihat, ini foto Julio waktu bayi, Rosella! Dia tampan sekali! Dia mirip sepertimu!" Lidya dan Sierra duduk di ranjang bersama Rosella sore itu dan perlahan memasukkan kenangan demi kenangan indah ke otak Rosella, menggantikan kenangan yang buruk dan kekosongan selama enam tahun terakhir ini. Satu minggu telah berlalu sejak acara kremasi Ellyas selesai dan semua orang pun mulai move on dari semua hal tentang pria itu. Mereka memutuskan untuk menutup semua kenangan lama yang menyakitkan itu dan memulai lembaran yang baru tanpa ketakutan dan perasaan was-was sama sekali. Valdo dan keluarga Jacob juga sudah pulang kembali ke kota mereka, sedangkan keluarga Sierra sendiri memilih fokus untuk kesembuhan Rosella. Walaupun Lidya dan Sierra juga sesekali pergi ke toko roti dan perusahaan, tapi mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah selama satu minggu ini demi Rosella. Kondisi Rosella memang sudah mendapatkan kesadarannya kembali sejak kejadian itu, namun ia belum 100% norma
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Ganasnya sang Suami

"Ibu rasa sudah waktunya kalian mengatur ulang bulan madu kalian," kata Lidya saat makan malam bersama malam itu. Bastian yang mendengarnya pun melirik Sierra dan tersenyum, sedangkan Sierra malah terlihat tidak setuju. "Ibu, ini masih terlalu cepat. Rasanya kita baru saja bernapas dari ketegangan yang kemarin, kurasa masih belum benar kalau tiba-tiba kami pergi berbulan madu." "Apanya yang terlalu cepat, Sierra? Ketegangan yang kemarin sudah berlalu dan jangan diingat lagi. Lagipula kita juga tidak sedang dalam suasana berkabung seperti keluarga lain. Karena itu, menurut Ibu lebih cepat kalian berbulan madu akan lebih baik. Liburan akan membuat ketegangan luntur kan?" Sierra terdiam mendengarnya, sedangkan Bastian sendiri hanya tetap mendengarkan sambil tersenyum. Sebenarnya sejak kemarin, Bastian sudah ingin membahasnya dengan Sierra, tapi Bastian masih takut akan ditolak karena ia begitu mengenal istrinya. Apalagi saat ini Sierra sedang mempunyai kegemaran baru yaitu menghabi
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bukan Masuk Angin Biasa

"Baiklah, sekian rapat untuk hari ini, silakan bubar!" Bastian yang sedang memimpin rapat bersama Sierra pun siang itu membubarkan rapatnya. "Hei, Tory, proyek ini proyek besar jadi hati-hati, aku tidak mau ada kesalahan sedikit pun.""Beres, Bos! Aku dan Saga akan memastikannya, tapi akhir pekan aku akan pulang ke Sagala Group untuk memastikan yang di sana." "Ah, baiklah! Tidak masalah, nanti kita rapat juga dengan Saga. Soal yang ini, nanti berikan aku detailnya juga."Tory sudah menggeser posisi duduknya hingga ke samping Bastian dan mendadak mereka terlibat dalam percakapan serius tentang rapat dan proyek mereka. Sementara Sierra yang masih duduk di sana sudah tidak bisa berkonsentrasi sama sekali.Sierra merasa tidak enak badan, suhu tubuhnya meningkat dan ia sedikit meriang. Sepertinya sudah beberapa hari ini ia merasa tidak nyaman dengan tubuhnya, namun Sierra mengabaikannya dan terus beraktivitas biasa. Namun, setiap siang menjelang seperti ini, ia akan merasa makin lema
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Apa Ini Pertanda Kehamilan?

"Bagaimana kondisimu, Sayang?"Bastian memeluk Sierra saat mereka sudah ada di ranjang kamar mereka malam itu. "Sudah lebih baik, Bastian. Bagaimana di kantor?""Sudah selesai, Sayang. Oh ya, aku sedang berpikir untuk menjadwalkan kembali bulan madu kita bulan depan. Bagaimana menurutmu?" "Hmm, bulan depan tidak masalah, tapi pastikan dulu proyek yang tadi bisa ditangani dengan baik." "Tentu saja, Sayang. Aku dan yang lain sudah mengatur semuanya."Sierra pun akhirnya setuju merencanakan bulan madu kembali karena semua kondisi sudah benar-benar stabil dan Bastian sepertinya sangat menginginkannya. Sierra pun tidak mau mengecewakan suaminya kali ini walaupun sebenarnya bulan madu atau tidak, sama saja untuk Sierra. "Hei, tapi minggu depan kan kau ulang tahun duluan kan? Kau mau hadiah apa, Bastian?" Sierra yang selalu merasa segar di malam hari itu pun menatap suaminya dengan penuh cinta. Bastian yang mendengarnya pun tersenyum menatap balik istrinya. "Ah, ulang tahun. Aku hampi
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Hasil Tes Kehamilan

Sierra menyetir mobilnya ke apotek keesokan sorenya untuk membeli beberapa alat tes kehamilan. Sierra sengaja pulang dari kantor lebih cepat hari itu dan berniat melakukan tes sendirian karena ia tidak mau orang berharap kalau tahu Sierra melakukan tes kehamilan. "Ini pesanannya, Bu. Semoga positif ya!" kata pelayan apotek yang melayaninya itu sampai membuat Sierra terdiam sejenak. Mau tidak mau, Sierra memaksakan senyumnya, walaupun jantungnya berdebar begitu kencang sekarang. "Amin. Terima kasih ya!" sahut Sierra sebelum ia segera kembali naik ke mobilnya. Sierra pun memegangi jantungnya yang masih berdebar tidak karuan. Sierra sudah berharap dan ia benar-benar takut kecewa, karena itulah debaran jantungnya menggila sekarang. "Ini harus dilakukan pada pagi hari, apa aku harus menunggu sampai besok lagi? Ck, membuatku tidak tenang saja!" Sierra terus berdecak dan menenangkan dirinya, sebelum akhirnya ia menyetir pulang ke rumah. Sierra menahan dirinya dan berniat melakukan te
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
40
DMCA.com Protection Status