Home / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Menggoda Ibu Tiriku: Chapter 301 - Chapter 310

391 Chapters

Hidupnya Dipertaruhkan

Ellyas masih tertidur nyenyak saat mendadak ia merasa sakit yang luar biasa di kakinya sampai membuat kepalanya seketika berdenyut hebat. Sontak Ellyas pun membuka matanya dan saat ia melihat siapa yang ada di kamarnya, Ellyas pun membelalak lebar dan jantungnya berdebar begitu kencang. "K-kalian ... kalian ...," lirih Ellyas ketakutan melihat para rentenir yang waktu itu memukulinya sebelum ia ditemukan oleh Bastian. "Kita bertemu lagi, Ellyas ...," sapa seorang pria yang merupakan Bos rentenir itu. Ellyas pun sempat terdiam syok sambil menelan salivanya, sebelum ia bisa kembali bersuara. "T-Tory! Tory!" teriak Ellyas memanggil Tory namun para pria itu malah tertawa melihatnya. "Siapa yang kau panggil, Ellyas? Pria muda yang tadi duduk di depan kamar itu? Tadi dia sudah pergi," seru pria itu santai. "Tidak! Dia tidak mungkin meninggalkan aku. Bagaimana kalian bisa masuk ke sini? Suster! Suster!" teriak Ellyas lagi sambil dengan panik ia mencari tombol untuk memanggil suster.
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Menaikkan Imun Tubuh

"Dasar pria sinting! Ck, Bos pasti akan mengomel ini!""Apa perlu kutelepon Bos? Tapi ini sudah malam! Siapa tahu saja dia sedang bermain kuda-kudaan dengan Bu Sierra! Dia pasti akan mengumpatiku kalau aku mengganggunya!""Haiizz, mengapa aku sial sekali! Mobil diam-diam juga bisa ditabrak!" Tory tidak berhenti mengeluh melihat bagian belakang mobilnya yang penyok. Seorang pria bertubuh ceking mengaku tidak sengaja menabrak mobil Tory dan terus meminta maaf. Ia pun mengaku kalau ia hanya sopir yang tidak akan sanggup untuk mengganti rugi. Walaupun Tory kesal, tapi ia pun akhirnya tidak ingin memperpanjang masalah karena takut pria itu juga akan dipecat kalau ketahuan bosnya. Tory pun merelakan tidak mendapat kompensasi sama sekali karena biasanya walau Bastian mengomel dan mengumpat, Bastian tetap tidak keberatan mengeluarkan uang untuk menyervis mobilnya. "Kau benar-benar tidak apa tanpa ganti rugi, Pak? Mobilmu penyok sekali. Servisnya pasti tidak murah," tanya security yang ta
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Tidak Pernah Berubah

"Ya ampun, Tory! Ini parah sekali. Dan kau masih membawanya ke sini? Mengapa tidak langsung membawanya ke bengkel?" seru Bastian pagi itu yang melihat mobil Tory yang penyok."Aku kan mau menunjukkannya padamu dulu, Bos. Sopir jelek itu menabraknya saat akan memarkir mobilnya, tapi anehnya mobilnya baik-baik saja. Aku membayangkan kalau mobilnya lecet mungkin dia bisa digorok oleh bosnya." "Ck, kau berlebihan sekali, Tory! Tapi ini parah sekali!" Bastian berdecak memandangi bagian belakang mobil Tory yang benar-benar penyok. "Aku tidak berlebihan, Bos. Bosnya itu benar-benar seperti mafia. Mengerikan sekali, Bos!" "Ck, sudahlah, tidak usah mengurusi orang lain! Cepat bawa ke bengkel saja! Dan siapa yang ada di rumah sakit sekarang?" "Saga baru saja datang karena itu, aku ke sini untuk melapor tentang mobil ini. Si Pak El itu kakinya mendadak sakit lagi, aku juga tidak tahu kenapa, tapi kata suster ada memar seperti bekas pukulan atau benturan dengan benda keras." Bastian pun men
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Siap Memberi Kejutan

Satu minggu berlalu dan keluarga Sierra pun sudah beraktivitas seperti biasa. Ellyas yang masih di rumah sakit tidak bisa melakukan apa-apa sampai rasanya hari-hari kembali tenang. Bahkan, saat akhirnya Ellyas diijinkan keluar dari rumah sakit, Tory dan Saga pun mengantarnya ke sebuah rumah di pedesaan yang cukup jauh dari kota. Kondisi Ellyas sudah jauh lebih baik dan lebih kuat, walaupun ia tetap harus memakai kruk agar bisa berjalan lebih nyaman, tapi tanpa kruk pun ia bisa menyeret kakinya dengan rasa sakit yang sudah tidak terlalu parah lagi. Ellyas pun ngotot tidak punya rumah dan ingin kembali ke keluarganya, tapi Bastian tidak mau mengambil resiko apa pun dan memilih menyediakan rumah untuk Ellyas. Ellyas sempat menganga melihat rumah indah di daerah itu. Tidak besar dan mewah seperti rumah Lidya, tapi rumah itu sangat nyaman dan di dalamnya pun semua perabotnya bagus. Ada dua kamar di dalam rumah sederhana itu dan rumah itu sudah lebih dari cukup untuk Ellyas yang katany
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Menunggu Saat yang Tepat

Lidya terbangun pagi itu dan menatap wajah Rosella yang masih terlelap di sampingnya. "Selamat pagi, Sayang ...," sapa Lidya sambil membelai kepala Rosella dengan sayang walaupun Lidya tidak membangunkan Rosella sama sekali. Lidya baru akan membangunkan Rosella saat jam sarapan, itu pun kalau Rosella belum bangun, tapi keseringan Rosella sudah bangun sebelum jam sarapan dimulai. Lidya pun bangkit dari ranjangnya dan melirik ponselnya yang menunjukkan tanggal hari ini dan ia pun terdiam sejenak. "Apa hari ini adalah hari ulang tahunku? Oh, mengapa aku harus selalu mengingatnya setiap tahun? Umurku bertambah satu tahun lagi ....""Tapi syukurlah bukan penderitaan yang bertambah." Lidya mengembuskan napas panjangnya sambil berlalu begitu saja ke kamar mandi. Baik Lidya maupun Sierra sudah hampir tidak pernah merayakan yang namanya ulang tahun, kecuali ulang tahun Julio karena anak kecil selalu menyukai momen ulang tahun. Namun, bagi Lidya maupun Sierra, tidak ada gunanya berulang
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Selamat Ulang Tahun, Istriku Tercinta

"Makanannya sudah siap.""Wah, ini enak sekali, Aunty! Julio boleh makan pudingnya dulu ya!" "Boleh, Sayang."Julio pun memekik senang dan langsung mengambil pudingnya lalu makan bersama Bik Ita. Meja makan di rumah begitu penuh malam itu dengan banyak makanan ditambah meja lain yang sengaja disusun seperti makanan prasmanan di sana dan aneka buah-buahan serta kue pun ada di sana. Walaupun Sierra tidak mengundang banyak orang, tapi tiga orang karyawan Lidya ditambah Pak sopir dan orang rumah sendiri sudah begitu banyak karena itu, ia juga menyiapkan banyak makanan. Sierra pun masih begitu asik menyusun dan merapikan makanan di meja itu, sedangkan Bastian dan Tory pun mengobrol di teras sambil menunggu mobil Lidya datang. Sampai akhirnya mobil yang mereka tunggu pun tiba. "Eh, itu mobilnya, Bos! Itu mobil Bu Lidya sudah datang!" pekik Tory yang melihat mobil Lidya. "Kau benar, Tory. Sierra, mobil Ibu sudah datang!" teriak Bastian yang langsung masuk ke rumah. "Astaga, sudah dat
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Aku Akan Membalas Semuanya

Suara lantang Ellyas membuat semua orang menahan napasnya kaget. Namun, Bastian refleks maju ke depan Lidya, melindungi mertuanya itu. "Apa yang kau lakukan di sini, Pak El?" geram Bastian sambil menatap tajam pada Ellyas. Bastian kira semua yang ia berikan sudah cukup bagi Ellyas untuk memulai hidup baru dan tidak mengusik keluarga Sierra lagi, tapi melihat Ellyas yang muncul tiba-tiba membuatnya geram. Lidya sendiri langsung membelalak lebar dan Sierra buru-buru memeluknya. "Ibu ...." "Mau apa dia kemari? Mau apa dia kemari?" lirih Lidya yang masih berdiri di belakang Bastian. Jonathan sendiri refleks memeluk Rosella, mencoba mengalihkan perhatian Rosella agar tidak trauma lagi. Jonathan pun memerintahkan Bik Ita membawa Rosella dan Julio masuk bersama para karyawan Lidya. "Itu Grandpa yang waktu itu, Uncle! Julio mau melawan dia! Wajahnya sama, tapi sekarang dia terlihat lebih keren!" bisik Julio yang mendadak begitu heboh. "Tidak perlu, Julio! Bik Ita, cepat bawa mereka!"
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bekerja Samalah Denganku!

"Ibu baik-baik saja. Jangan mencemaskan Ibu!" Lidya terus menenangkan semua orang dan mengatakan kalau ia baik-baik saja namun semua orang nampak menatapnya cemas. Lidya pun terus duduk diam tanpa bicara sepatah kata pun sampai akhirnya ia memaksakan senyumnya pada semua orang. "Eh, bukankah makanannya sudah dingin nanti? Kita makan dulu saja, ayo!" Lidya bangkit dari kursinya dan menuju ke meja makan yang begitu penuh makanan itu. "Wah, terima kasih ya, makanannya banyak sekali dan Ibu jadi sangat lapar sekarang. Di sana juga banyak kue dan puding. Ini enak sekali! Ayo semuanya mari makan!" Lidya terus berbicara dan tersenyum sambil langsung mengambil piring, sedangkan semua orang hanya saling melirik, sebelum akhirnya Sierra memberi kode untuk makan saja. Sontak semua orang mengangguk dan mencoba tersenyum, seolah tidak terjadi apa-apa. "Ah, baiklah, mari makan semuanya! Ini beberapa makanan kesukaanmu, Ibu.""Ah, benar. Ini enak sekali! Terima kasih, Sayang!" Lidya dan Sie
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Menjalankan Rencana

Satu minggu berlalu dan mendadak suasana kembali aman. Bastian dan Tory sempat bertanya-tanya tentang apakah ada rencana yang sedang dipikirkan oleh Ellyas, tapi mereka tidak bisa membayangkan rencana seperti apa itu. "Apa menurutmu dia baik-baik saja setelah kupukul, Tory?" "Entahlah, Bos! Nyatanya dia baik-baik saja di desa. Baru kemarin aku memastikannya di sana." Bastian mengangguk walaupun ia tidak sepenuhnya lega. Entah mengapa perasaannya tetap tidak enak, namun ia terus menenangkan dirinya agar tidak terlalu parno. Lidya dan Sierra pun sempat mengurung diri di rumah lagi dua hari setelahnya dan mereka merasa tidak nyaman dengan semua ini. Rasanya seperti akan mendapat teror dan hidup dalam ketakutan. Tapi setelah dua hari mereka kembali beraktivitas normal sampai hari ini. Lidya pun kembali ke toko sambil sesekali mengajak Julio dan Rosella kalau Rosella tidak sedang terapi. Seperti siang itu saat Rosella dan Julio seperti biasa ikut bersama Lidya ke toko. Bik Ita di
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Meminta Tebusan

"Aarrgghh!" Lidya masih terus berteriak histeris saat akhirnya para karyawannya berhasil mengejar dan memeluknya. Dua karyawan terus menarik Lidya yang masih berdiri di jalan raya itu agar Lidya menepi sementara satu karyawan sendiri masih di toko melihat Bik Ita yang pingsan di sana. Beberapa orang di jalan yang melihatnya pun ada yang mengejar mobil itu dengan motor namun sayangnya waktu itu Pak sopir sedang tidak ada di sana sampai tidak ada yang bisa mengejar dengan mobil juga. "Bu, Anda tidak apa, Bu?""Dia berdarah. Bawa dia masuk!" "Bu, Anda bisa melihat kami, Bu?" Karyawan Lidya dan beberapa orang mencoba menenangkan Lidya, namun Lidya tidak berhenti menangis. Darah di dahi Lidya sudah terus keluar sedikit demi sedikit, namun Lidya tidak merasakan sakit sama sekali dan terus berteriak. "Ellyas, aku akan membunuhmu kalau sampai kau melakukan sesuatu pada anak dan cucuku! Brengsek! Brengsek!" Lidya terus meracau dan menangis histeris sampai akhirnya ia berhasil dibawa k
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
40
DMCA.com Protection Status