Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Menjalankan Rencana

Share

Menjalankan Rencana

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-19 07:44:18

Satu minggu berlalu dan mendadak suasana kembali aman.

Bastian dan Tory sempat bertanya-tanya tentang apakah ada rencana yang sedang dipikirkan oleh Ellyas, tapi mereka tidak bisa membayangkan rencana seperti apa itu.

"Apa menurutmu dia baik-baik saja setelah kupukul, Tory?"

"Entahlah, Bos! Nyatanya dia baik-baik saja di desa. Baru kemarin aku memastikannya di sana."

Bastian mengangguk walaupun ia tidak sepenuhnya lega.

Entah mengapa perasaannya tetap tidak enak, namun ia terus menenangkan dirinya agar tidak terlalu parno.

Lidya dan Sierra pun sempat mengurung diri di rumah lagi dua hari setelahnya dan mereka merasa tidak nyaman dengan semua ini. Rasanya seperti akan mendapat teror dan hidup dalam ketakutan.

Tapi setelah dua hari mereka kembali beraktivitas normal sampai hari ini.

Lidya pun kembali ke toko sambil sesekali mengajak Julio dan Rosella kalau Rosella tidak sedang terapi.

Seperti siang itu saat Rosella dan Julio seperti biasa ikut bersama Lidya ke toko.

Bik Ita di
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Meminta Tebusan

    "Aarrgghh!" Lidya masih terus berteriak histeris saat akhirnya para karyawannya berhasil mengejar dan memeluknya. Dua karyawan terus menarik Lidya yang masih berdiri di jalan raya itu agar Lidya menepi sementara satu karyawan sendiri masih di toko melihat Bik Ita yang pingsan di sana. Beberapa orang di jalan yang melihatnya pun ada yang mengejar mobil itu dengan motor namun sayangnya waktu itu Pak sopir sedang tidak ada di sana sampai tidak ada yang bisa mengejar dengan mobil juga. "Bu, Anda tidak apa, Bu?""Dia berdarah. Bawa dia masuk!" "Bu, Anda bisa melihat kami, Bu?" Karyawan Lidya dan beberapa orang mencoba menenangkan Lidya, namun Lidya tidak berhenti menangis. Darah di dahi Lidya sudah terus keluar sedikit demi sedikit, namun Lidya tidak merasakan sakit sama sekali dan terus berteriak. "Ellyas, aku akan membunuhmu kalau sampai kau melakukan sesuatu pada anak dan cucuku! Brengsek! Brengsek!" Lidya terus meracau dan menangis histeris sampai akhirnya ia berhasil dibawa k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Menggoda Ibu Tiriku   Bantuan Tidak Terduga

    "Mereka akan baik-baik saja kalau ... kalian menyiapkan uang tebusan malam ini juga." Ellyas masih menyeringai sambil memencet tombol send di ponselnya. Rosella dan Julio sudah dibekap sampai pingsan sekarang dan tidak ada yang bisa memberontak lagi. "Kau sudah memintanya dengan jelas, Ellyas?" tanya Bos rentenir itu. "Sudah, Bos. Kau tenang saja! Mereka tidak akan main-main dengan keselamatan Rosella dan Julio."Bos rentenir itu memicingkan matanya dan mengangguk. "Ingat, jangan sampai mereka datang bersama polisi karena aku tidak akan segan-segan membunuh orang!" "Ah, tentu saja akan kuberitahu mereka tentang itu. Tapi kita juga tidak boleh melukai mereka sebelum uang ada di tangan kita, Bos." "Tenang saja! Aku juga sedang tidak berniat melukai orang selain melukaimu, Ellyas."Ellyas menelan saliva mendengarnya dan ia pun tidak berani banyak tingkah lagi di depan Bos rentenir yang rasanya belum sepenuhnya percaya padanya itu. Sementara itu, keluarga Sierra sudah begitu tegan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Menggoda Ibu Tiriku   Kesadaran yang Mulai Pulih

    "Bastian, bagaimana keadaan di sana? Maaf aku baru mendengarnya.""Valdo, terima kasih atas perhatianmu!" Valdo menelepon Bik Ita untuk menanyakan kabar karena Sierra tidak mengangkat teleponnya siang itu dan Valdo pun akhirnya sempat bicara dengan Lidya hingga Lidya pun menceritakan semua yang terjadi. Tentu saja Valdo kaget sampai jantungnya berdebar begitu kencang, namun Valdo tidak berani memberitahu pada Jacob tentang kejadian itu. Jacob memang pernah memberitahu Valdo tentang kemunculan Ellyas dan Valdo sempat menelepon Sierra, namun Sierra memberitahu kalau semua baik-baik saja. Valdo pun lega mendengarnya, namun Valdo sempat menelepon Bastian dan meminta Bastian untuk waspada. Bastian juga memberitahu bahwa semuanya aman terkendali sejak ia memberikan rumah dan uang untuk Ellyas, tapi setelah itu, Valdo belum pernah menanyakan kabar lagi sampai ia menelepon Bik Ita baru saja. "Apa kau sudah menemukan di mana mereka, Bastian? Aku punya kenalan polisi dan aku bisa membantu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Menggoda Ibu Tiriku   Misi Penyelamatan

    "Kami sudah menemukan lokasinya. Ada anggota polisi yang akan mengantarmu ke sana, Bastian." Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Valdo kembali menelepon Bastian. "Benarkah? Kau sudah menemukannya, Valdo?" "Temanku anggota polisi. Mereka melacak lokasi yang sama dengan Tory. Tapi hati-hati karena mereka ada banyak orang. Mereka rentenir yang katanya cukup kejam dan tidak segan membunuh."Bastian mengernyit mendengarnya. "Tidak segan membunuh? Sial! Sebenarnya orang macam apa yang bekerja sama dengan Ellyas itu! Brengsek!""Ellyas bukan orang baik, Bastian. Kali ini kalian harus hati-hati! Maaf aku tidak ada di sana sekarang tapi aku akan segera menyusul ke sana." "Tidak apa, Valdo. Sebelum kau tiba di sini aku yakin aku pasti sudah menyelesaikan semuanya. Terima kasih atas bantuanmu, Valdo!"Valdo pun menjelaskan pada Bastian bagaimana rencana yang sudah ia pikirkan tadi dan mereka pun berunding sebelum mereka menutup teleponnya. Tidak lama setelah mereka menutup teleponnya, Tor

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Menggoda Ibu Tiriku   Mencoba Berkhianat

    "Bagaimana? Dia sudah menyiapkan uangnya?" tanya Bos rentenir begitu Ellyas menutup teleponnya. "Sudah. Tenang saja, Bos! Sierra tidak akan berani macam-macam karena keselamatan Rosella dan Julio sedang terancam sekarang." "Hmm, aku tidak mau tahu, Ellyas! Yang aku mau tahu adalah aku mendapatkan uangku! Dan ingat, jangan macam-macam denganku karena kalau sampai dia membawa polisi, aku tidak akan segan-segan membunuh!" ancam Bos rentenir itu lagi. Ellyas meneguk saliva mendengarnya, namun ia berusaha tetap tenang dan memaksakan senyumnya. "Anakku tidak sebodoh itu, Bos! Kau tenang saja!" Bos rentenir yang mendengarnya hanya melirik Ellyas. "Semoga saja, Ellyas!" Sambil menyeringai, Bos rentenir itu pun melangkah pergi meninggalkan Ellyas sambil memberikan perintah pada anak buahnya, entah perintah apa itu, namun beberapa anak buah sempat melirik ke arah Ellyas sampai membuat Ellyas seketika waspada. "Sial, apa yang sedang mereka rencanakan? Apa mereka berniat menbunuhku juga se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Menggoda Ibu Tiriku   Tertangkap Lagi

    "Apa menurutmu ada sesuatu yang terjadi, Bastian? Mengapa ucapan Ellyas dan Julio berbeda?" Sierra terus berpikir keras setelah mendengar perintah Ellyas di telepon, namun Bastian tetap tidak mengubah arah mobilnya menuju ke markas para rentenir. "Entahlah, Sierra! Tapi perasaanku mengatakan ada yang tidak beres. Salah satu di antara mereka berbohong tapi yang pasti bukan Julio."Sierra menahan napas mendengarnya. "Apa menurutmu Ellyas berniat menipu kita? Dia ingin mengambil sendiri uang itu padahal dia tidak memiliki Rosella dan Julio bersamanya?" "Melihat dari karakter Ellyas, itu mungkin saja, Sierra." Dan Sierra pun mendadak tegang. Jujur saja kalau ia sependapat dengan Bastian kali ini. Sierra pun akhirnya melirik ponselnya, seolah mempertimbangkan untuk menelepon Julio lagi atau tidak. Di satu sisi, Sierra ingin memastikan semuanya pada Julio.Tapi di sisi lain, ia juga takut kalau suara dering ponsel akan terdengar oleh para rentenir itu. "Apa Julio sudah mematikan deri

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Menggoda Ibu Tiriku   Rencana Pelecehan

    "Kembali ke tempat semula, Sierra! Lebih cepat lebih baik! Bawa uangnya segera!" Bastian membaca pesan terbaru dari Ellyas dan hanya mengangguk. Ellyas kembali mengubah lokasi penyerahan uang tebusannya. Yang awalnya di markas tepat tengah malam, dirubah menjadi di luar markas, dan sekarang dirubah lagi menjadi kembali ke markas karena rencana Ellyas sudah ketahuan.Tanpa Ellyas ketahui, Bastian sendiri dan yang lain saat ini sudah ada di dekat markas para rentenir dan dari posisi ini, mereka sudah bisa melihat beberapa orang anak buah di depan markas. Bastian, Jonathan, Tory, dan yang lain pun sudah berkumpul bersama untuk berunding bersama. "Saat ini Rosella dan Julio ada di salah satu kamar di dalam bangunan itu walaupun kita tidak tahu kamar yang mana, tapi berdasar apa yang Julio jelaskan sepertinya di kamar belakang yang mengarah langsung ke sawah." Mereka pun menatap ke arah belakang bangunan yang memang masih banyak sawah dan ada bangunan-bangunan rumah kecil. Markas p

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Menggoda Ibu Tiriku   Penyusup

    Tory langsung mengirimkan pesan dan posisinya pada Bastian untuk memberitahukan tentang rencana pelecehan yang ia dengar. Bastian yang masih mengendap-endap bersama Jonathan langsung bersembunyi di samping tembok saat mendapat pesan di ponselnya. "Ada dua pria yang berencana melecehkan Rosella dan aku sedang mengikuti mereka sekarang. Mereka akan masuk lewat pintu belakang dan Bos mereka ada di depan sekarang." Bastian yang membaca pesan dari Tory pun langsung membelalak. "Sial, Jonathan! Ada anak buah yang berencana melecehkan Rosella.""Apa, Bastian? Apa katamu?" "Sial! Nanti akan kujelaskan! Sekarang kita ikuti Tory saja!" Dengan cepat dan tetap mengendap-endap, Bastian dan Jonathan pun menuju ke titik yang ditunjukkan oleh Tory. Namun, ternyata langkahnya tidak semudah itu karena tanpa sengaja Jonathan yang terburu-buru malah menginjak sesuatu yang menimbulkan bunyi.Kriek!"Oh, sial!" umpat Jonathan sambil langsung berlari menyembunyikan dirinya di balik mobil. Dua orang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggoda Ibu Tiriku (END)

    Setelah serangkaian acara selesai, anak-anak pun makan bersama lalu bermain bersama. Gelak tawa dan teriakan anak-anak memenuhi pinggir kolam renang sampai membuat Jacob dan Lidya pun terus tertawa senang. "Masa tua kita akan terus bahagia melihat para cucu kita yang tumbuh besar, aku senang sekali akhirnya kita menjadi keluarga besar, Bu Lidya." "Aku juga senang, Pak Jacob. Aku tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Masih teringat jelas bagaimana semua hal buruk itu terjadi dulu, tapi semua benar-benar sudah berubah beberapa tahun terakhir ini. Dan selama beberapa tahun ini aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bersyukur sekali." "Haha, kau benar, Bu Lidya. Kau benar. Karena aku juga merasakan yang sama. Sejak Bastian menikah dengan Sierra, aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bahagia sekali." Lidya yang mendengarnya hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anak yang bermain bersama. Kali ini Bastian dan Jonathan mengobrol bersama, sedangkan Rosella dan Sierra pun mengobro

  • Menggoda Ibu Tiriku   Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudianSpanduk bertuliskan "Happy birthday Victor Sagala" membentang di pinggir kolam renang rumah Jacob pagi itu. Jacob ngotot menjadi tuan rumah dalam acara ulang tahun cucunya itu dan keluarga Sierra pun akhirnya merayakan ulang tahun Victor di sana. Lidya dan Sierra pun berangkat ke rumah Jacob membawa Santos dan Sania yang sudah berlarian kesana kemari dan tidak bisa diam itu. Namun, Santos dan Sania sangat menyayangi Victor. Perbedaan umur mereka yang hanya 1.5 tahun membuat mereka terlihat lucu saat bersama. Santos dan Sania akan menggandeng Victor di tengah dan Victor yang baru belajar berjalan itu begitu senang setiap kali digandeng oleh kakak kembarnya itu. Seperti pagi itu di pinggir kolam renang rumah Jacob. "Hati-hati, Santos! Jangan miring-miring jalannya! Nanti kalian bertiga bisa masuk ke dalam kolam!" seru Sierra yang masih sibuk menyusun kue-kue di meja untuk foto. Santos dan Sania membawa Victor berkeliling dan mereka berjalan zigzag. Kadang mere

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebahagiaan yang Lengkap dan Sempurna

    Beberapa bulan berlalu dan perut para Ibu hamil pun sudah membola. Rosella sendiri sudah mendekati waktu melahirkan, namun ia masih begitu aktif bekerja sampai Adipura tidak tahan melihatnya. "Aduh, Rosella! Kau di rumah saja ya! Istirahat saja! Tinggal menghitung hari kau akan melahirkan! Ayah tidak mau cucu Ayah lahir di kantor!" "Aku baik-baik saja, Ayah. Lagipula aku tidak setiap hari ke kantor kan?" "Tapi Ayah takut sekali melihatmu berjalan dengan perut sebesar itu!" "Haha, benar, Rosella! Dengarkan ayahmu, dia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu." Imelda mengulum senyumnya. Rosella sendiri ikut tersenyum. "Haha, baiklah, Ayah! Baiklah, besok aku tidak akan ke kantor ya," kata Rosella akhirnya. "Ah, iya, iya." Adipura pun bernapas lega dan jantungnya terus berdebar kencang karena terlalu antusias. Bahkan Adipura ikut diam di rumah bersama Rosella keesokan harinya. "Makan yang banyak, Rosella! Kau harus punya tenaga untuk melahirkan," pesan Adipura yang terus menghitung

  • Menggoda Ibu Tiriku   Calon Orang Tua yang Bahagia

    Hamil dalam keadaan sadar dan hamil dalam keadaan gila tentu saja adalah dua hal yang sangat berbeda. Dulu waktu Rosella hamil Julio, setiap hari ia hanya bisa berteriak dan memukuli perutnya, menolak kehadiran Julio dan terus mengamuk. Rosella benar-benar gila dulu dan rasanya apa yang terjadi dulu sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Tapi di atas semua itu, Rosella bersyukur karena semua hal buruk sudah berlalu dan digantikan hal baik yang tiada henti di kehidupannya yang sekarang. Rosella memiliki keluarga yang hebat, suami yang hebat, mertua yang hebat, dan anak yang hebat. Pekerjaan yang hebat juga dan semua hal yang membuatnya tidak pernah menyesal telah dilahirkan, yang membuat Rosella tidak pernah menyesali lagi semua yang sudah terjadi di masa lalunya. Dan yang membuat Rosella paham bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita bertanya mengapa aku yang harus mengalami semua hal buruk itu, aku tidak kuat, aku tidak sanggup.

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berkah Tiada Akhir

    Lidya dan Sierra masih begitu syok sampai mereka tidak tahu harus senang atau tidak, namun semua anggota keluarga yang lain malah memekik senang, terutama Jacob yang tidak berhenti tertawa senang. "Selamat ya, Sierra! Selamat! Haha! Ayah senang sekali akan bertambah cucu! Hahaha!" Sierra pun hanya memaksakan senyumnya sampai tidak lama kemudian, Bastian pun pulang ke rumah karena Sierra mengirimkan hasil tespeknya ke ponsel Bastian.Bastian yang baru memarkir mobilnya pun langsung berlari masuk dan mencari istrinya. "Sierra, Sayang, benarkah itu? Kau hamil lagi, Sayang?" Bastian langsung menangkup kedua bahu Sierra. "Entahlah, tespeknya bilang begitu!" Bastian yang mendengar jawaban Sierra pun langsung tertawa sumringah. "Bukankah tespek tidak pernah bohong, Sayang? Sekarang kita tanya ke dokter ya! Ayo, Sayang! Ayo!" Bastian pun langsung mengajak Sierra pergi ke dokter kandungan siang itu dan jantung Sierra pun terus berdebar tidak karuan sampai akhirnya ia dipanggil masuk dan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Tidak Terduga

    Hampir satu minggu setelah acara pernikahan dan semua orang akhirnya bisa bersantai lagi dari padatnya acara mereka. Saking banyaknya undangan yang diundang oleh Adipura dari berbagai kota dan negara membuat jadwal keluarga mereka pun begitu padat untuk menjamu semuanya. Dan ketika semuanya berakhir, Rosella sendiri mengalami kelelahan yang tidak biasa. Ia lelah sekali sampai lemas dan tidak bernafsu melakukan apa pun, bahkan nafsu makan pun tidak ada. Selama tiga malam Rosella dan Jonathan masih menginap di hotel lalu setelahnya mereka pun pulang ke rumah Adipura. Jonathan memang belum mengajak Rosella tinggal berdua di apartemen karena keluarga Adipura masih begitu menikmati kumpul bersama seperti ini, apalagi sekarang Julio sudah tinggal bersama mereka. "Kau tidak apa, Sayang? Kau kelelahan ya?" Jonathan membelai kepala Rosella yang sedang berbaring tidur siang itu. "Hmm, aku lelah sekali, Jonathan. Aku sedikit meriang, kurasa aku tidak mau melakukan apa-apa dulu." "Kau mau

  • Menggoda Ibu Tiriku   Wedding Day

    Sebuah papan bertuliskan "The Wedding of Jonathan and Rosella" terpasang di pintu masuk sebuah taman di sebuah hotel mewah yang akan menjadi tempat pemberkatan pernikahan pagi itu. Hanya sedikit undangan yang diundang pada pagi hari, namun mereka akan mengadakan pesta besar lagi di ballroom mewah nanti malam. Semua undangan pun sudah hadir di sana dan mereka begitu antusias menantikan pasangan pengantin yang berbahagia. Rosella sendiri nampak begitu gugup saat berada di ruang VIP untuk menunggu saat ia harus keluar. Setelah mengalami persiapan pernikahan yang cukup membuat emosi labil dan setelah mengalami pingitan yang membuatnya begitu merindukan Jonathan, hari ini akhirnya mereka akan mengikat janji suci dan jantung Rosella tidak berhenti berdebar kencang sejak subuh tadi. "Tenang, Rosella! Tenang! Kau terlalu gugup!" Lidya terus tersenyum menatap Rosella dari pantulan cerminnya. "Bagaimana aku tidak gugup, Ibu? Entahlah, aku gemetar!" "Haha, aku juga begitu waktu itu, Rosel

  • Menggoda Ibu Tiriku   Malam Pertama yang Lebih Awal

    Semua anggota keluarga menyambut bahagia lamaran yang dilakukan oleh Jonathan dan mereka pun begitu tidak sabar untuk menikahkan anak-anak mereka. Mereka pun langsung memilih hari baik dan persiapan pernikahan pun mulai digelar. Semua orang langsung sibuk dengan tugasnya masing-masing karena Adipura ingin membuat pesta besar untuk Jonathan dan Rosella. "Sungguh tidak usah pesta sebesar itu, Ayah. Bagiku yang penting pernikahan kami sah.""Tidak bisa! Kau akan menikah, tentu saja pestanya harus besar dan mewah. Ayah tidak mau tahu, pestanya harus besar!" seru Adipura lagi dengan lantang. Semua anggota keluarga pun tidak berani membantah lagi dan akhirnya menuruti Adipura. Mereka menyewa gedung resepsi mewah dan menyewa jasa WO, namun tetap saja Adipura yang begitu sibuk mengatur semua detailnya karena memang Adipura sendiri adalah orang yang sangat detail. Sedangkan Lidya dan keluarganya yang sudah kembali ke rumah mereka sendiri, tidak banyak ikut campur dan memilih untuk mengik

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Lamaran

    "Mari, silakan, Pak Jacob!" "Silakan, Pak Adipura!" Keluarga Adipura, keluarga Jacob, dan keluarga Lidya sedang berkumpul bersama malam itu di sebuah ruang VIP di sebuah hotel mewah untuk makan malam. Setelah melalui banyak hal, mereka menjadi semakin dekat satu sama lain. "Rosella, kapan kau baru akan kembali ke WHA, hah? Om menunggumu. WHA membutuhkanmu," seru Adipura. Sejak kejadian itu sampai Adipura keluar dari rumah sakit bahkan sampai hari ini, Rosella memang belum kembali bekerja di WHA. Walaupun semua masalah sudah selesai dan namanya sudah bersih, tapi Rosella masih ragu untuk kembali. Bahkan Livy sudah mengundurkan diri dan memilih pindah ke luar negeri. "Ah, itu ...." "Besok Rosella akan kembali bekerja, Ayah." celetuk Jonathan tiba-tiba. Rosella pun membelalak menatap Jonathan karena sebelumnya mereka belum pernah membicarakannya. "Jonathan!" desis Rosella. Namun, Jonathan tidak menanggapinya dan malah menggenggam tangan Rosella yang ada di atas meja. "Besok

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status