Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Rencana Pelecehan

Share

Rencana Pelecehan

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-22 07:47:40

"Kembali ke tempat semula, Sierra! Lebih cepat lebih baik! Bawa uangnya segera!"

Bastian membaca pesan terbaru dari Ellyas dan hanya mengangguk.

Ellyas kembali mengubah lokasi penyerahan uang tebusannya.

Yang awalnya di markas tepat tengah malam, dirubah menjadi di luar markas, dan sekarang dirubah lagi menjadi kembali ke markas karena rencana Ellyas sudah ketahuan.

Tanpa Ellyas ketahui, Bastian sendiri dan yang lain saat ini sudah ada di dekat markas para rentenir dan dari posisi ini, mereka sudah bisa melihat beberapa orang anak buah di depan markas.

Bastian, Jonathan, Tory, dan yang lain pun sudah berkumpul bersama untuk berunding bersama.

"Saat ini Rosella dan Julio ada di salah satu kamar di dalam bangunan itu walaupun kita tidak tahu kamar yang mana, tapi berdasar apa yang Julio jelaskan sepertinya di kamar belakang yang mengarah langsung ke sawah."

Mereka pun menatap ke arah belakang bangunan yang memang masih banyak sawah dan ada bangunan-bangunan rumah kecil.

Markas p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Penyusup

    Tory langsung mengirimkan pesan dan posisinya pada Bastian untuk memberitahukan tentang rencana pelecehan yang ia dengar. Bastian yang masih mengendap-endap bersama Jonathan langsung bersembunyi di samping tembok saat mendapat pesan di ponselnya. "Ada dua pria yang berencana melecehkan Rosella dan aku sedang mengikuti mereka sekarang. Mereka akan masuk lewat pintu belakang dan Bos mereka ada di depan sekarang." Bastian yang membaca pesan dari Tory pun langsung membelalak. "Sial, Jonathan! Ada anak buah yang berencana melecehkan Rosella.""Apa, Bastian? Apa katamu?" "Sial! Nanti akan kujelaskan! Sekarang kita ikuti Tory saja!" Dengan cepat dan tetap mengendap-endap, Bastian dan Jonathan pun menuju ke titik yang ditunjukkan oleh Tory. Namun, ternyata langkahnya tidak semudah itu karena tanpa sengaja Jonathan yang terburu-buru malah menginjak sesuatu yang menimbulkan bunyi.Kriek!"Oh, sial!" umpat Jonathan sambil langsung berlari menyembunyikan dirinya di balik mobil. Dua orang

  • Menggoda Ibu Tiriku   Letusan Senjata

    "Ellyas belum menelepon lagi, Sierra? Bagaimana dengan Bastian? Ibu cemas sekali!" Lidya dan Sierra yang menunggu di dekat mobil mereka merasa benar-benar tidak tenang sekarang. Jantung mereka tidak berhenti berdebar kencang dan mereka bisa melihat dari kejauhan, beberapa anak buah yang nampak keluar dari markas. "Aku tidak tahu, Ibu. Tidak ada yang meneleponku lagi. Apa yang harus kita lakukan sekarang, Ibu?"Lidya dan Sierra yang seharusnya saling menenangkan satu sama lain, nyatanya malah tidak bisa tenang dan ingin menyusul ke sana namun anggota polisi melarang mereka. Polisi itu terus menenangkan Lidya dan Sierra, namun mereka tetap tidak bisa tenang. Sambil saling berpegangan tangan, Lidya pun terus memejamkan matanya dan ia tahu ia tidak boleh tetap di sini. Ia tidak bisa mengandalkan orang lain lagi. Tentu saja Lidya tahu niatan baik dari Jonathan dan Bastian, tapi tidak mungkin Lidya mengorbankan orang lain sekarang. "Sierra, Ibu harus ke sana! Ibu harus menyelamatkan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Ketakutan yang Kembali

    Dor!Bos rentenir, Ellyas, dan para anak buah yang masih ada di dalam markas begitu kaget mendengar suara tembakan sampai mereka terdiam sejenak. "Suara apa itu? Ada yang menembak? Ada polisi? Brengsek! Kalian keluarlah dan tangani masalah di luar!" Bos rentenir itu langsung mengedikkan kepala pada anak buahnya. "Baik, Bos!" Beberapa anak buah pun langsung keluar untuk membantu teman-temannya. Sementara Bos rentenir kembali menatap Ellyas dan bangkit dari kursinya lalu melangkah mendekati Ellyas. "Ellyas, kau lihat sendiri hasil perbuatanmu, hah? Anak dan menantumu itu memanggil polisi?" Dengan cepat Bos rentenir itu membuka pisau lipatnya. Ellyas pun gemetar sekarang. Sejak tadi Ellyas masih tetap dalam posisi berlutut dengan wajah yang babak belur dan ia tidak berani berkutik karena dikepung oleh banyak anak buah. "Eh, Bos ... Bos ... bukan ... ini bukan salahku! Ancamanku sudah jelas! Kau sudah mendengar sendiri juga kan apa yang kukatakan di telepon! Aku sudah memperingatka

  • Menggoda Ibu Tiriku   Jiwa yang Akhirnya Kembali

    "Sial, Bastian! Tolong Rosella! Tidak ada waktu lagi! Aku tidak mau mereka melakukan sesuatu pada Rosella!"Jonathan yang masih kewalahan menahan serangan anak buah pun terus menoleh dan berteriak lirih ke arah Bastian. Hati Jonathan sudah tidak tenang sama sekali dan ia mencemaskan Rosella dan Julio sampai rasanya ia hampir menangis sekarang, namun ia tidak bisa menyelamatkan mereka karena mereka belum bisa lepas dari kepungan para pria brengsek ini. "Kita akan menyelamatkannya, Jonathan!" "Tidak! Kau yang pergi, Bastian! Aku akan menghalangi mereka di sini! Cepat!" Entah mendapat kekuatan dari mana, namun Jonathan langsung berteriak sambil mendorong beberapa pria bertubuh besar sekaligus. Jonathan melindungi Bastian agar Bastian bisa menyelamatkan Rosella. "Pergi, Bastian! Pergi!" seru Jonathan lagi. Di saat yang sama, Sierra dan Lidya sudah berlari bersama satu anggota polisi yang mengikutinya. "Hati-hati, Bu!" Mereka sempat ketahuan oleh beberapa anak buah sampai polisi it

  • Menggoda Ibu Tiriku   Gantikan Dia di Ranjangku!

    "Ah, Bastian ...." Desahan seorang wanita terdengar, bersahutan dengan erangan pria silih berganti. Tidak hanya itu, suara-suara khas percintaan yang liar pun terdengar begitu melengking hingga membuat Sierra meradang. "Sial! Pasti dia membawa jalangnya lagi!" Tanpa mengetuk pintunya, Sierra pun langsung menghambur masuk ke kamar yang memang tidak terkunci itu. Brak! Dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Sebastian Sagala, anak tirinya, sedang memacu tubuh wanita di bawahnya. "Bukankah sudah kubilang kalau rumah ini bukan tempat maksiat? Berhenti sekarang juga!" geram Sierra dengan tatapan yang mengarah tajam pada anak tirinya itu. Bukan anak tiri sungguhan karena Sierra hanya berpura-pura menikah dengan ayah dari Bastian. Namun, tentu saja tidak ada yang tahu tentang perjanjian itu sehingga semua orang mengira bahwa Sierra benar-benar menikah dan menjadi istri yang sah dari Jacob Sagala, ayah kandung dari Sebastian Sagala. Sial! Seandainya hidup Sier

  • Menggoda Ibu Tiriku   Pelajaran untuk Wanita Angkuh

    "Dasar kurang ajar! Berani sekali kau memintaku menggantikan wanitamu! Lepaskan aku, Brengsek!" geram Sierra penuh amarah. Namun, alih-alih melepaskan, Bastian malah menyatukan kedua tangan Sierra di atas kepala wanita itu dan menahannya. "Berhenti bersikap seperti wanita terhormat, Sierra! Bukankah kau sudah biasa melakukannya? Lagipula aku jauh lebih perkasa dibanding ayahku dan kau pasti lebih puas bersamaku!" "Kau sangat tidak sopan, Bastian! Lepaskan aku atau aku akan berteriak agar semua orang tahu kalau kau sedang berusaha melecehkan ibu tirimu sendiri!" "Oh, aku takut sekali mendengarnya, Sierra!" Bastian menyeringai mencemooh di depan wajah Sierra. Tepat pada saat itu, pintu kamar mendadak dibuka dengan kasar. Brak! "Kudengar kalian ribut lagi, hah? Dan apa yang sedang kalian coba lakukan?" pekik seorang pria tua yang nampak membelalak kaget. Seketika Sierra terdiam menatap Jacob, sedangkan Bastian langsung tertawa sinis melihat ayahnya itu. "Oh, ini dia sang pem

  • Menggoda Ibu Tiriku   Tamu Mengejutkan

    Byur! Suara air kolam renang terpecah saat Bastian mendorong Sierra hingga tercebur ke sana. "Arrgghh!" Sierra yang tidak siap benar-benar tidak sempat mengatur napasnya sampai ia bergerak panik bahkan menelan air cukup banyak. "Uhuk ... uhuk ...." Sierra terus terbatuk saat akhirnya ia berhasil mengeluarkan kepalanya dari dalam air dan ia pun langsung menyeka wajahnya. "Bastian! Beraninya kau melakukan ini padaku?" pekik Sierra begitu kesal. Namun, Bastian hanya menyeringai sambil tetap berdiri di posisinya. "Ini baru permulaan, Sierra! Kalau kau membuat keributan lagi, aku bisa bertindak lebih jauh daripada ini!" ancam Bastian sambil menatap Sierra berapi-api. Sierra sendiri pun menatap Bastian dengan tatapan penuh amarah, sementara Stephanie tersenyum penuh kemenangan melihatnya. Dengan penuh percaya diri, Stephanie mendekati Bastian dan langsung memeluk lengan pria itu. "Terima kasih sudah membelaku, Bastian!" Bastian yang mendengarnya pun langsung melirik Stephanie

  • Menggoda Ibu Tiriku   Membuat Kesepakatan

    Bastian melangkah dengan kesal ke ruang kerja Sierra siang itu. Sudah lama ia tinggal di Malaysia sejak ibunya meninggal dan sejak itu ia memang tidak pernah menginjakkan kaki ke perusahaan ini. Tidak heran kalau tidak ada yang mengenalnya, namun rasanya tetap menyebalkan saat para karyawan itu lebih mengenal Sierra daripada dirinya yang merupakan anak kandung dari Jacob Sagala. "Ini ruang kerjanya, silakan, Pak! Maafkan aku sekali lagi yang tidak mengenali Anda," kata seorang karyawan yang mengantar Bastian sampai ke ruang kerja Sierra. Bastian tidak menanggapinya dan langsung saja masuk bersama asistennya ke ruang kerja Sierra tanpa mengetuk pintunya. "Jadi apa ini ruang kerjaku nanti?" seru Bastian begitu ia masuk ke sana. Sontak Sierra dan Valdo yang masih duduk di tempatnya langsung menoleh kaget menatap Bastian di sana. "B-Bastian?" pekik Sierra sambil refleks bangkit berdiri dari kursinya. Begitu juga dengan Valdo yang langsung ikut berdiri. "Mengapa ekspresi kalian

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Jiwa yang Akhirnya Kembali

    "Sial, Bastian! Tolong Rosella! Tidak ada waktu lagi! Aku tidak mau mereka melakukan sesuatu pada Rosella!"Jonathan yang masih kewalahan menahan serangan anak buah pun terus menoleh dan berteriak lirih ke arah Bastian. Hati Jonathan sudah tidak tenang sama sekali dan ia mencemaskan Rosella dan Julio sampai rasanya ia hampir menangis sekarang, namun ia tidak bisa menyelamatkan mereka karena mereka belum bisa lepas dari kepungan para pria brengsek ini. "Kita akan menyelamatkannya, Jonathan!" "Tidak! Kau yang pergi, Bastian! Aku akan menghalangi mereka di sini! Cepat!" Entah mendapat kekuatan dari mana, namun Jonathan langsung berteriak sambil mendorong beberapa pria bertubuh besar sekaligus. Jonathan melindungi Bastian agar Bastian bisa menyelamatkan Rosella. "Pergi, Bastian! Pergi!" seru Jonathan lagi. Di saat yang sama, Sierra dan Lidya sudah berlari bersama satu anggota polisi yang mengikutinya. "Hati-hati, Bu!" Mereka sempat ketahuan oleh beberapa anak buah sampai polisi it

  • Menggoda Ibu Tiriku   Ketakutan yang Kembali

    Dor!Bos rentenir, Ellyas, dan para anak buah yang masih ada di dalam markas begitu kaget mendengar suara tembakan sampai mereka terdiam sejenak. "Suara apa itu? Ada yang menembak? Ada polisi? Brengsek! Kalian keluarlah dan tangani masalah di luar!" Bos rentenir itu langsung mengedikkan kepala pada anak buahnya. "Baik, Bos!" Beberapa anak buah pun langsung keluar untuk membantu teman-temannya. Sementara Bos rentenir kembali menatap Ellyas dan bangkit dari kursinya lalu melangkah mendekati Ellyas. "Ellyas, kau lihat sendiri hasil perbuatanmu, hah? Anak dan menantumu itu memanggil polisi?" Dengan cepat Bos rentenir itu membuka pisau lipatnya. Ellyas pun gemetar sekarang. Sejak tadi Ellyas masih tetap dalam posisi berlutut dengan wajah yang babak belur dan ia tidak berani berkutik karena dikepung oleh banyak anak buah. "Eh, Bos ... Bos ... bukan ... ini bukan salahku! Ancamanku sudah jelas! Kau sudah mendengar sendiri juga kan apa yang kukatakan di telepon! Aku sudah memperingatka

  • Menggoda Ibu Tiriku   Letusan Senjata

    "Ellyas belum menelepon lagi, Sierra? Bagaimana dengan Bastian? Ibu cemas sekali!" Lidya dan Sierra yang menunggu di dekat mobil mereka merasa benar-benar tidak tenang sekarang. Jantung mereka tidak berhenti berdebar kencang dan mereka bisa melihat dari kejauhan, beberapa anak buah yang nampak keluar dari markas. "Aku tidak tahu, Ibu. Tidak ada yang meneleponku lagi. Apa yang harus kita lakukan sekarang, Ibu?"Lidya dan Sierra yang seharusnya saling menenangkan satu sama lain, nyatanya malah tidak bisa tenang dan ingin menyusul ke sana namun anggota polisi melarang mereka. Polisi itu terus menenangkan Lidya dan Sierra, namun mereka tetap tidak bisa tenang. Sambil saling berpegangan tangan, Lidya pun terus memejamkan matanya dan ia tahu ia tidak boleh tetap di sini. Ia tidak bisa mengandalkan orang lain lagi. Tentu saja Lidya tahu niatan baik dari Jonathan dan Bastian, tapi tidak mungkin Lidya mengorbankan orang lain sekarang. "Sierra, Ibu harus ke sana! Ibu harus menyelamatkan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Penyusup

    Tory langsung mengirimkan pesan dan posisinya pada Bastian untuk memberitahukan tentang rencana pelecehan yang ia dengar. Bastian yang masih mengendap-endap bersama Jonathan langsung bersembunyi di samping tembok saat mendapat pesan di ponselnya. "Ada dua pria yang berencana melecehkan Rosella dan aku sedang mengikuti mereka sekarang. Mereka akan masuk lewat pintu belakang dan Bos mereka ada di depan sekarang." Bastian yang membaca pesan dari Tory pun langsung membelalak. "Sial, Jonathan! Ada anak buah yang berencana melecehkan Rosella.""Apa, Bastian? Apa katamu?" "Sial! Nanti akan kujelaskan! Sekarang kita ikuti Tory saja!" Dengan cepat dan tetap mengendap-endap, Bastian dan Jonathan pun menuju ke titik yang ditunjukkan oleh Tory. Namun, ternyata langkahnya tidak semudah itu karena tanpa sengaja Jonathan yang terburu-buru malah menginjak sesuatu yang menimbulkan bunyi.Kriek!"Oh, sial!" umpat Jonathan sambil langsung berlari menyembunyikan dirinya di balik mobil. Dua orang

  • Menggoda Ibu Tiriku   Rencana Pelecehan

    "Kembali ke tempat semula, Sierra! Lebih cepat lebih baik! Bawa uangnya segera!" Bastian membaca pesan terbaru dari Ellyas dan hanya mengangguk. Ellyas kembali mengubah lokasi penyerahan uang tebusannya. Yang awalnya di markas tepat tengah malam, dirubah menjadi di luar markas, dan sekarang dirubah lagi menjadi kembali ke markas karena rencana Ellyas sudah ketahuan.Tanpa Ellyas ketahui, Bastian sendiri dan yang lain saat ini sudah ada di dekat markas para rentenir dan dari posisi ini, mereka sudah bisa melihat beberapa orang anak buah di depan markas. Bastian, Jonathan, Tory, dan yang lain pun sudah berkumpul bersama untuk berunding bersama. "Saat ini Rosella dan Julio ada di salah satu kamar di dalam bangunan itu walaupun kita tidak tahu kamar yang mana, tapi berdasar apa yang Julio jelaskan sepertinya di kamar belakang yang mengarah langsung ke sawah." Mereka pun menatap ke arah belakang bangunan yang memang masih banyak sawah dan ada bangunan-bangunan rumah kecil. Markas p

  • Menggoda Ibu Tiriku   Tertangkap Lagi

    "Apa menurutmu ada sesuatu yang terjadi, Bastian? Mengapa ucapan Ellyas dan Julio berbeda?" Sierra terus berpikir keras setelah mendengar perintah Ellyas di telepon, namun Bastian tetap tidak mengubah arah mobilnya menuju ke markas para rentenir. "Entahlah, Sierra! Tapi perasaanku mengatakan ada yang tidak beres. Salah satu di antara mereka berbohong tapi yang pasti bukan Julio."Sierra menahan napas mendengarnya. "Apa menurutmu Ellyas berniat menipu kita? Dia ingin mengambil sendiri uang itu padahal dia tidak memiliki Rosella dan Julio bersamanya?" "Melihat dari karakter Ellyas, itu mungkin saja, Sierra." Dan Sierra pun mendadak tegang. Jujur saja kalau ia sependapat dengan Bastian kali ini. Sierra pun akhirnya melirik ponselnya, seolah mempertimbangkan untuk menelepon Julio lagi atau tidak. Di satu sisi, Sierra ingin memastikan semuanya pada Julio.Tapi di sisi lain, ia juga takut kalau suara dering ponsel akan terdengar oleh para rentenir itu. "Apa Julio sudah mematikan deri

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mencoba Berkhianat

    "Bagaimana? Dia sudah menyiapkan uangnya?" tanya Bos rentenir begitu Ellyas menutup teleponnya. "Sudah. Tenang saja, Bos! Sierra tidak akan berani macam-macam karena keselamatan Rosella dan Julio sedang terancam sekarang." "Hmm, aku tidak mau tahu, Ellyas! Yang aku mau tahu adalah aku mendapatkan uangku! Dan ingat, jangan macam-macam denganku karena kalau sampai dia membawa polisi, aku tidak akan segan-segan membunuh!" ancam Bos rentenir itu lagi. Ellyas meneguk saliva mendengarnya, namun ia berusaha tetap tenang dan memaksakan senyumnya. "Anakku tidak sebodoh itu, Bos! Kau tenang saja!" Bos rentenir yang mendengarnya hanya melirik Ellyas. "Semoga saja, Ellyas!" Sambil menyeringai, Bos rentenir itu pun melangkah pergi meninggalkan Ellyas sambil memberikan perintah pada anak buahnya, entah perintah apa itu, namun beberapa anak buah sempat melirik ke arah Ellyas sampai membuat Ellyas seketika waspada. "Sial, apa yang sedang mereka rencanakan? Apa mereka berniat menbunuhku juga se

  • Menggoda Ibu Tiriku   Misi Penyelamatan

    "Kami sudah menemukan lokasinya. Ada anggota polisi yang akan mengantarmu ke sana, Bastian." Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Valdo kembali menelepon Bastian. "Benarkah? Kau sudah menemukannya, Valdo?" "Temanku anggota polisi. Mereka melacak lokasi yang sama dengan Tory. Tapi hati-hati karena mereka ada banyak orang. Mereka rentenir yang katanya cukup kejam dan tidak segan membunuh."Bastian mengernyit mendengarnya. "Tidak segan membunuh? Sial! Sebenarnya orang macam apa yang bekerja sama dengan Ellyas itu! Brengsek!""Ellyas bukan orang baik, Bastian. Kali ini kalian harus hati-hati! Maaf aku tidak ada di sana sekarang tapi aku akan segera menyusul ke sana." "Tidak apa, Valdo. Sebelum kau tiba di sini aku yakin aku pasti sudah menyelesaikan semuanya. Terima kasih atas bantuanmu, Valdo!"Valdo pun menjelaskan pada Bastian bagaimana rencana yang sudah ia pikirkan tadi dan mereka pun berunding sebelum mereka menutup teleponnya. Tidak lama setelah mereka menutup teleponnya, Tor

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kesadaran yang Mulai Pulih

    "Bastian, bagaimana keadaan di sana? Maaf aku baru mendengarnya.""Valdo, terima kasih atas perhatianmu!" Valdo menelepon Bik Ita untuk menanyakan kabar karena Sierra tidak mengangkat teleponnya siang itu dan Valdo pun akhirnya sempat bicara dengan Lidya hingga Lidya pun menceritakan semua yang terjadi. Tentu saja Valdo kaget sampai jantungnya berdebar begitu kencang, namun Valdo tidak berani memberitahu pada Jacob tentang kejadian itu. Jacob memang pernah memberitahu Valdo tentang kemunculan Ellyas dan Valdo sempat menelepon Sierra, namun Sierra memberitahu kalau semua baik-baik saja. Valdo pun lega mendengarnya, namun Valdo sempat menelepon Bastian dan meminta Bastian untuk waspada. Bastian juga memberitahu bahwa semuanya aman terkendali sejak ia memberikan rumah dan uang untuk Ellyas, tapi setelah itu, Valdo belum pernah menanyakan kabar lagi sampai ia menelepon Bik Ita baru saja. "Apa kau sudah menemukan di mana mereka, Bastian? Aku punya kenalan polisi dan aku bisa membantu

DMCA.com Protection Status