Home / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Misi Penyelamatan

Share

Misi Penyelamatan

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2024-11-20 07:52:13

"Kami sudah menemukan lokasinya. Ada anggota polisi yang akan mengantarmu ke sana, Bastian."

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Valdo kembali menelepon Bastian.

"Benarkah? Kau sudah menemukannya, Valdo?"

"Temanku anggota polisi. Mereka melacak lokasi yang sama dengan Tory. Tapi hati-hati karena mereka ada banyak orang. Mereka rentenir yang katanya cukup kejam dan tidak segan membunuh."

Bastian mengernyit mendengarnya. "Tidak segan membunuh? Sial! Sebenarnya orang macam apa yang bekerja sama dengan Ellyas itu! Brengsek!"

"Ellyas bukan orang baik, Bastian. Kali ini kalian harus hati-hati! Maaf aku tidak ada di sana sekarang tapi aku akan segera menyusul ke sana."

"Tidak apa, Valdo. Sebelum kau tiba di sini aku yakin aku pasti sudah menyelesaikan semuanya. Terima kasih atas bantuanmu, Valdo!"

Valdo pun menjelaskan pada Bastian bagaimana rencana yang sudah ia pikirkan tadi dan mereka pun berunding sebelum mereka menutup teleponnya.

Tidak lama setelah mereka menutup teleponnya, Tor
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mencoba Berkhianat

    "Bagaimana? Dia sudah menyiapkan uangnya?" tanya Bos rentenir begitu Ellyas menutup teleponnya. "Sudah. Tenang saja, Bos! Sierra tidak akan berani macam-macam karena keselamatan Rosella dan Julio sedang terancam sekarang." "Hmm, aku tidak mau tahu, Ellyas! Yang aku mau tahu adalah aku mendapatkan uangku! Dan ingat, jangan macam-macam denganku karena kalau sampai dia membawa polisi, aku tidak akan segan-segan membunuh!" ancam Bos rentenir itu lagi. Ellyas meneguk saliva mendengarnya, namun ia berusaha tetap tenang dan memaksakan senyumnya. "Anakku tidak sebodoh itu, Bos! Kau tenang saja!" Bos rentenir yang mendengarnya hanya melirik Ellyas. "Semoga saja, Ellyas!" Sambil menyeringai, Bos rentenir itu pun melangkah pergi meninggalkan Ellyas sambil memberikan perintah pada anak buahnya, entah perintah apa itu, namun beberapa anak buah sempat melirik ke arah Ellyas sampai membuat Ellyas seketika waspada. "Sial, apa yang sedang mereka rencanakan? Apa mereka berniat menbunuhku juga se

    Last Updated : 2024-11-21
  • Menggoda Ibu Tiriku   Tertangkap Lagi

    "Apa menurutmu ada sesuatu yang terjadi, Bastian? Mengapa ucapan Ellyas dan Julio berbeda?" Sierra terus berpikir keras setelah mendengar perintah Ellyas di telepon, namun Bastian tetap tidak mengubah arah mobilnya menuju ke markas para rentenir. "Entahlah, Sierra! Tapi perasaanku mengatakan ada yang tidak beres. Salah satu di antara mereka berbohong tapi yang pasti bukan Julio."Sierra menahan napas mendengarnya. "Apa menurutmu Ellyas berniat menipu kita? Dia ingin mengambil sendiri uang itu padahal dia tidak memiliki Rosella dan Julio bersamanya?" "Melihat dari karakter Ellyas, itu mungkin saja, Sierra." Dan Sierra pun mendadak tegang. Jujur saja kalau ia sependapat dengan Bastian kali ini. Sierra pun akhirnya melirik ponselnya, seolah mempertimbangkan untuk menelepon Julio lagi atau tidak. Di satu sisi, Sierra ingin memastikan semuanya pada Julio.Tapi di sisi lain, ia juga takut kalau suara dering ponsel akan terdengar oleh para rentenir itu. "Apa Julio sudah mematikan deri

    Last Updated : 2024-11-21
  • Menggoda Ibu Tiriku   Rencana Pelecehan

    "Kembali ke tempat semula, Sierra! Lebih cepat lebih baik! Bawa uangnya segera!" Bastian membaca pesan terbaru dari Ellyas dan hanya mengangguk. Ellyas kembali mengubah lokasi penyerahan uang tebusannya. Yang awalnya di markas tepat tengah malam, dirubah menjadi di luar markas, dan sekarang dirubah lagi menjadi kembali ke markas karena rencana Ellyas sudah ketahuan.Tanpa Ellyas ketahui, Bastian sendiri dan yang lain saat ini sudah ada di dekat markas para rentenir dan dari posisi ini, mereka sudah bisa melihat beberapa orang anak buah di depan markas. Bastian, Jonathan, Tory, dan yang lain pun sudah berkumpul bersama untuk berunding bersama. "Saat ini Rosella dan Julio ada di salah satu kamar di dalam bangunan itu walaupun kita tidak tahu kamar yang mana, tapi berdasar apa yang Julio jelaskan sepertinya di kamar belakang yang mengarah langsung ke sawah." Mereka pun menatap ke arah belakang bangunan yang memang masih banyak sawah dan ada bangunan-bangunan rumah kecil. Markas p

    Last Updated : 2024-11-22
  • Menggoda Ibu Tiriku   Penyusup

    Tory langsung mengirimkan pesan dan posisinya pada Bastian untuk memberitahukan tentang rencana pelecehan yang ia dengar. Bastian yang masih mengendap-endap bersama Jonathan langsung bersembunyi di samping tembok saat mendapat pesan di ponselnya. "Ada dua pria yang berencana melecehkan Rosella dan aku sedang mengikuti mereka sekarang. Mereka akan masuk lewat pintu belakang dan Bos mereka ada di depan sekarang." Bastian yang membaca pesan dari Tory pun langsung membelalak. "Sial, Jonathan! Ada anak buah yang berencana melecehkan Rosella.""Apa, Bastian? Apa katamu?" "Sial! Nanti akan kujelaskan! Sekarang kita ikuti Tory saja!" Dengan cepat dan tetap mengendap-endap, Bastian dan Jonathan pun menuju ke titik yang ditunjukkan oleh Tory. Namun, ternyata langkahnya tidak semudah itu karena tanpa sengaja Jonathan yang terburu-buru malah menginjak sesuatu yang menimbulkan bunyi.Kriek!"Oh, sial!" umpat Jonathan sambil langsung berlari menyembunyikan dirinya di balik mobil. Dua orang

    Last Updated : 2024-11-22
  • Menggoda Ibu Tiriku   Letusan Senjata

    "Ellyas belum menelepon lagi, Sierra? Bagaimana dengan Bastian? Ibu cemas sekali!" Lidya dan Sierra yang menunggu di dekat mobil mereka merasa benar-benar tidak tenang sekarang. Jantung mereka tidak berhenti berdebar kencang dan mereka bisa melihat dari kejauhan, beberapa anak buah yang nampak keluar dari markas. "Aku tidak tahu, Ibu. Tidak ada yang meneleponku lagi. Apa yang harus kita lakukan sekarang, Ibu?"Lidya dan Sierra yang seharusnya saling menenangkan satu sama lain, nyatanya malah tidak bisa tenang dan ingin menyusul ke sana namun anggota polisi melarang mereka. Polisi itu terus menenangkan Lidya dan Sierra, namun mereka tetap tidak bisa tenang. Sambil saling berpegangan tangan, Lidya pun terus memejamkan matanya dan ia tahu ia tidak boleh tetap di sini. Ia tidak bisa mengandalkan orang lain lagi. Tentu saja Lidya tahu niatan baik dari Jonathan dan Bastian, tapi tidak mungkin Lidya mengorbankan orang lain sekarang. "Sierra, Ibu harus ke sana! Ibu harus menyelamatkan

    Last Updated : 2024-11-22
  • Menggoda Ibu Tiriku   Ketakutan yang Kembali

    Dor!Bos rentenir, Ellyas, dan para anak buah yang masih ada di dalam markas begitu kaget mendengar suara tembakan sampai mereka terdiam sejenak. "Suara apa itu? Ada yang menembak? Ada polisi? Brengsek! Kalian keluarlah dan tangani masalah di luar!" Bos rentenir itu langsung mengedikkan kepala pada anak buahnya. "Baik, Bos!" Beberapa anak buah pun langsung keluar untuk membantu teman-temannya. Sementara Bos rentenir kembali menatap Ellyas dan bangkit dari kursinya lalu melangkah mendekati Ellyas. "Ellyas, kau lihat sendiri hasil perbuatanmu, hah? Anak dan menantumu itu memanggil polisi?" Dengan cepat Bos rentenir itu membuka pisau lipatnya. Ellyas pun gemetar sekarang. Sejak tadi Ellyas masih tetap dalam posisi berlutut dengan wajah yang babak belur dan ia tidak berani berkutik karena dikepung oleh banyak anak buah. "Eh, Bos ... Bos ... bukan ... ini bukan salahku! Ancamanku sudah jelas! Kau sudah mendengar sendiri juga kan apa yang kukatakan di telepon! Aku sudah memperingatka

    Last Updated : 2024-11-22
  • Menggoda Ibu Tiriku   Jiwa yang Akhirnya Kembali

    "Sial, Bastian! Tolong Rosella! Tidak ada waktu lagi! Aku tidak mau mereka melakukan sesuatu pada Rosella!"Jonathan yang masih kewalahan menahan serangan anak buah pun terus menoleh dan berteriak lirih ke arah Bastian. Hati Jonathan sudah tidak tenang sama sekali dan ia mencemaskan Rosella dan Julio sampai rasanya ia hampir menangis sekarang, namun ia tidak bisa menyelamatkan mereka karena mereka belum bisa lepas dari kepungan para pria brengsek ini. "Kita akan menyelamatkannya, Jonathan!" "Tidak! Kau yang pergi, Bastian! Aku akan menghalangi mereka di sini! Cepat!" Entah mendapat kekuatan dari mana, namun Jonathan langsung berteriak sambil mendorong beberapa pria bertubuh besar sekaligus. Jonathan melindungi Bastian agar Bastian bisa menyelamatkan Rosella. "Pergi, Bastian! Pergi!" seru Jonathan lagi. Di saat yang sama, Sierra dan Lidya sudah berlari bersama satu anggota polisi yang mengikutinya. "Hati-hati, Bu!" Mereka sempat ketahuan oleh beberapa anak buah sampai polisi it

    Last Updated : 2024-11-22
  • Menggoda Ibu Tiriku   Saling Membunuh

    "Akkkhh!" Tidak terhitung berapa kali Ellyas dihajar habis-habisan oleh dua orang pria bertubuh besar itu. Yang mereka serang adalah bagian wajah Ellyas sampai bengkak dan membiru serta kaki Ellyas sampai Ellyas terus merintih. Sementara bagian tubuhnya yang lain masih utuh tanpa luka karena Bos mereka sudah berpesan agar tidak ada bagian yang membusuk. Kalau semasa hidup Ellyas tidak bisa melunasi hutangnya maka setelah Ellyas mati, Ellyas harus melunasi hutangnya dari uang hasil menjual organ tubuh pria itu. Kedua pria itu pun masih terus menyeringai sambil duduk di kursi dan tertawa puas saat tiba-tiba pintu ruangan itu didobrak kasar. Brak!"Kami polisi, angkat tangan!" Dua orang polisi menghambur masuk dan membuat kedua pria itu terkejut. "Apa ini?" pekik salah seorang pria. "Kalian sudah dikepung!" sahut polisi itu. Para polisi bantuan memang datang lagi dan mereka ikut membantu menangkap para rentenir termasuk Bos rentenir, namun para rentenir itu melawan dan terjadi

    Last Updated : 2024-11-23

Latest chapter

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menunjukkan Sikap Bermusuhan

    Rosella pun segera melangkah ke tempat yang aman untuk mencoba mendengar apa yang mereka bicarakan. Bukannya Rosella kepo, tapi karena keduanya adalah orang yang Rosella kenal, Rosella pun akhirnya penasaran juga dengan pria yang terlihat playboy itu. "Kau cantik sekali hari ini, Livy." "Apa yang kau lakukan di sini, Cedric?" "Aku baru saja bertemu Jessica." "Hmm, aku tahu kau kekasih baru Jessica kan?" "Hanya dekat saja, aku masih available, Livy. Kapan kau ada waktu, kita jalan bersama ya." "Dasar sinting! Kau itu bersama Jessica dan aku teman Jessica." "Jangan terlalu kolot, Livy! Kalau kau tidak bicara maka tidak akan ada yang tahu kan?" "Ck, Cedric, sudah banyak hal yang mengganggu pikiranku sekarang jadi jangan ditambahi lagi!" "Oh, aku tahu pasti masalah Jonathan kan?" Rosella yang mendengar nama Jonathan pun langsung mengernyit. "Jonathan?" Livy sendiri yan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Bukan Kekasih yang Baik

    "Jaga kesehatan, Ibu!" Rosella, Julio, Jordan, dan Imelda mengantarkan Jonathan ke airport pagi itu dan suasananya begitu melow. Ini pertama kalinya Imelda mengantarkan lagi Jonathan ke airport dan ia begitu melow. "Kau juga jaga kesehatan. Jangan lama-lama perginya, Jonathan! Segera pulang ya!" "Haha, mengapa Ibu begitu sedih? Tentu saja aku akan cepat pulang. Ada seseorang yang membuatku tidak betah lama-lama di Amerika sekarang," seru Jonathan sambil melirik Rosella yang berdiri di belakang Imelda. Imelda hanya tersenyum mendengarnya. "Kau ini jangan membuat Rosella malu!" "Haha, aku serius, Ibu! Tapi baiklah, jangan sampai Ibu menangis! Jaga kesehatan ya!" Jonathan membelai sayang kepala Imelda lalu mendaratkan bibirnya ke kening ibunya. "Aku akan segera pulang, Ibu." "Iya, Jonathan. Hati-hati ya!" Imelda menatap Jonathan dengan sayang, sebelum ia pun mundur dan Jordan maju memeluk kakaknya itu. "Hat

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kehangatan Keluarga yang Akhirnya Kembali

    Imelda terlihat masih begitu aktif menemani Julio bermain, sedangkan Adipura sudah lelah duluan. Adipura pun duduk di kursi taman sambil menonton cucunya dan istrinya bermain bersama. Rosella sendiri langsung melayani Adipura dan menuangkan teh ke dalam cangkir untuk Adipura. Ada meja di samping kursi untuk tempat keluarga bersantai dan makan di sana. "Minumlah, Om pasti lelah. Julio adalah anak yang aktif dan dia tidak bisa diam." Adipura yang mendengarnya hanya mengangguk sambil menerima cangkir tehnya. "Terima kasih!" Adipura mengangguk sambil menatap Rosella. Tidak ada yang diragukan lagi dari Rosella dan Julio. Walaupun Adipura masih terlalu gengsi untuk mengakui apa pun, tapi sungguh dalam hati Adipura, ia sudah menerima Rosella dan Julio sebagai anggota keluarganya. Rosella itu seperti menantu yang begitu sempurna, cantik, baik hati, dan juga pintar, bahkan keahliannya sesuai dengan yang Adipura inginkan. Rasanya seperti Tuhan mengirimkan Rosella dari langit. Adipura pu

  • Menggoda Ibu Tiriku   Penerimaan Tersirat

    Beberapa waktu berlalu dan semua orang pun makin akrab. Jordan, Imelda, Jonathan, Rosella, dan Julio sudah seperti tidak bisa dipisahkan lagi. Imelda pun makin sering meminta Rosella menemaninya belanja atau berkeliling perusahaan kalau Rosella tidak sibuk. Namun, Imelda tetap tidak menyisihkan Livy yang biasa menemaninya dan tetap mengajak Livy bersamanya, walaupun Livy ternyata tidak menyukai perasaan ini. Livy merasa tersaingi dan merasa sebentar lagi tempatnya akan digantikan oleh Rosella. Livy pun merasa tidak terima. Di sisi lain, Rosella sendiri makin berkembang dalam hal pekerjaan, bahkan Adipura sendiri mengakui ternyata Rosella sangat berbakat, namun Adipura tetap menjaga gengsinya dan tidak mengatakan langsung di depan Rosella. Jessica sendiri tetap pada perasaannya yang semula dan sama sekali belum bisa menerima Rosella dan Julio. Namun, bahkan Adipura sendiri sudah begitu menyayangi Julio sampai ia terus bertanya pada Imelda kapan Julio datang. Walaupun begitu, Ad

  • Menggoda Ibu Tiriku   Luluhnya Hati yang Keras

    Imelda menelepon Jonathan sore itu agar Jonathan membawa Julio lagi ke rumah karena Imelda merindukan Julio. Rosella yang mendengarnya pun begitu senang, tapi ada rasa gelisah juga di hatinya. "Jujur aku masih tidak nyaman dengan ini, Jonathan." "Aku tahu perasaanmu, Sayang. Tapi selama kebohongan itu bisa menghasilkan hal yang baik, kurasa tidak masalah. Toh memang sekarang Julio adalah anakku kan? Ini bukan jenis kebohongan yang akan merugikan banyak pihak atau semacamnya, Rosella.""Tapi aku tidak mau memulai hubungan dengan kebohongan, Jonathan. Maksudku, sejak awal kau tahu ceritaku dan menerimaku. Tapi orang tuamu kan belum. Aku tidak mau diterima hanya karena background sebagai kakak ipar Sebastian Sagala maupun sebagai kekasih yang sudah melahirkan anakmu. Kau mengerti maksudku kan, Jonathan?" Jonathan yang mendengarnya pun mengangguk dan nampak berpikir keras. "Baiklah, begini saja, Rosella! Aku janji akan memberitahukan semua pada ibuku, tapi lagi-lagi beri aku waktu, ok

  • Menggoda Ibu Tiriku   Tidak Mau Hanya Menjadi Teman

    Livy masih mematung di kursinya saat melihat seorang pria masuk bersama Jordan. Pria itu tersenyum sumringah dan jantung Livy pun berdebar tidak karuan. "Bagaimana kabarmu, Livy? Jangan bilang kau sudah melupakanku!" sapa pria itu santai sambil melangkah masuk ke ruang kerja Livy. "J-Jonathan ...," panggil Livy dengan tatapan goyah. "Haha, benar, ini Kak Jonathan! Eh, pasti ada banyak yang harus kalian bicarakan kan? Kalau begitu aku akan meninggalkan kalian dulu ya! Bicaralah sampai puas! Sampai jumpa!" Dengan cepat Jordan melesat meninggalkan Jonathan dan Livy berdua dan Livy pun hanya diam memandang Jonathan tanpa bicara apa-apa. "Berhenti memandangku, Livy! Kau sudah melakukannya sejak Jordan keluar tadi! Haha!" Jonathan tertawa begitu renyah. Livy sendiri yang mendengarnya pun mengerjapkan matanya dan ia tidak tahu harus mengatakan apa. "Maaf, maafkan aku! Aku hanya terkejut, Jonathan." "Well, aku bisa melihatnya, Livy!" sahut Jonathan yang duduk di kursi di hadapan Livy

  • Menggoda Ibu Tiriku   Membawa Tamu Untuknya

    Akhir pekan berlalu dengan bahagia dan Rosella pun kembali ke kantor, namun ada yang berbeda dengan pagi ini karena Jonathan tidak sekedar menurunkannya di depan pintu seperti biasa tapi Jonathan memarkir mobilnya di parkiran. "Eh, mengapa kau parkir? Kau tidak akan pulang?" "Hari ini aku akan menemanimu bekerja, Rosella." "Apa maksudmu, Jonathan? Menemani aku bekerja bagaimana?" "Aku juga akan masuk bersamamu," sahut Jonathan santai. "Eh, tapi kalau mereka mengenalimu bagaimana?" "Apanya yang bagaimana? Biarkan saja mereka tahu kalau kau adalah calon istriku." "Jonathan, tapi ini ...." Jonathan pun tergelak. "Haha, kau ini takut apa, Sayang? Lagipula sudah begitu lama aku tidak pernah ke WHA lagi jadi belum tentu masih ada yang mengenaliku sebagai anak ayah dan ibuku, santai saja. Aku hanya mau berkeliling. Aku sudah lama tidak masuk ke dalam gedung perusahaan, Sayang." "Ah, begitu ya? Tapi ... tapi jangan menemuiku, aku tidak mau terlihat mencolok. Aku tidak mau orang-orang

  • Menggoda Ibu Tiriku   Takdir yang Menyatukan Kita

    Adipura terus menatap Julio dan Rosella sepanjang makan siang berlangsung dan interaksi antara ibu dan anak itu terlihat begitu jelas. Terlihat bagaimana kedekatan mereka dan Julio yang sangat patuh pada Rosella. Scene itu mengingatkan Adipura pada saat di mana Imelda masih mengurus anak-anak dulu. Namun, jarak umur anak-anak mereka yang tidak terlalu dekat membuat Imelda lebih mudah menjalaninya, ditambah mereka punya baby sitter dan banyak pelayan. Mendadak Adipura pun membayangkan bagaimana ramainya rumah kalau ada banyak anak kecil di sini. Bukannya Adipura bermaksud menerima Rosella dan Julio, namun mungkin itu naluri setiap orang tua yang rasanya begitu membenci rasa sepi. Semakin anak-anak dewasa dan bekerja, semua menghilang sendiri-sendiri. Karena itulah Adipura juga masih aktif bekerja bahkan sampai malam hari, agar ia tidak pernah merasakan kesepian itu. Adipura pun kembali makan dalam diam sampai tanpa sengaja ia tersedak dan terbatuk. "Uhuk ... uhuk ...." Julio

  • Menggoda Ibu Tiriku   Perasaan yang Sedikit Tersentuh

    Imelda dan Jordan akhirnya mengajak Rosella dan Julio bermain dan mengobrol bersama. Semua orang pun bermain dengan senang sampai siang menjelang dan akhirnya Jessica pun turun ke sana. "Hai, Jessica!" sapa Jonathan. Jessica pun menatap Jonathan dengan masih kesal, namun ia memeluk kakaknya itu. "Welcome home, Kak!" seru Jessica yang juga menyayangi kakaknya. Jessica hanya malas menemui mereka karena kakaknya itu pulang membawa Rosella dan Julio yang bagi Jessica merupakan orang luar. "Apa yang kau lakukan di kamar di akhir pekan, hah? Mengapa kau tidak menyapa kakakmu ini sejak tadi?" "Kau tahu sendiri alasannya," sahut Jessica gemas. Jonathan hanya menepuk punggung adiknya itu, sebelum mereka melepaskan pelukannya. Rosella sendiri yang melihat Jessica pun langsung menyapanya. "Hai, Bu Jessica!" sapa Rosella sungkan. "Jessica, Rosella! Panggil dia Jessica! Tidak perlu memanggilnya Bu, dia adik Jonathan yang berarti adik iparmu juga," seru Imelda tiba-tiba.Jessica yang men

DMCA.com Protection Status