Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Hidupnya Dipertaruhkan

Share

Hidupnya Dipertaruhkan

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-16 06:25:51

Ellyas masih tertidur nyenyak saat mendadak ia merasa sakit yang luar biasa di kakinya sampai membuat kepalanya seketika berdenyut hebat.

Sontak Ellyas pun membuka matanya dan saat ia melihat siapa yang ada di kamarnya, Ellyas pun membelalak lebar dan jantungnya berdebar begitu kencang.

"K-kalian ... kalian ...," lirih Ellyas ketakutan melihat para rentenir yang waktu itu memukulinya sebelum ia ditemukan oleh Bastian.

"Kita bertemu lagi, Ellyas ...," sapa seorang pria yang merupakan Bos rentenir itu.

Ellyas pun sempat terdiam syok sambil menelan salivanya, sebelum ia bisa kembali bersuara.

"T-Tory! Tory!" teriak Ellyas memanggil Tory namun para pria itu malah tertawa melihatnya.

"Siapa yang kau panggil, Ellyas? Pria muda yang tadi duduk di depan kamar itu? Tadi dia sudah pergi," seru pria itu santai.

"Tidak! Dia tidak mungkin meninggalkan aku. Bagaimana kalian bisa masuk ke sini? Suster! Suster!" teriak Ellyas lagi sambil dengan panik ia mencari tombol untuk memanggil suster.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menaikkan Imun Tubuh

    "Dasar pria sinting! Ck, Bos pasti akan mengomel ini!""Apa perlu kutelepon Bos? Tapi ini sudah malam! Siapa tahu saja dia sedang bermain kuda-kudaan dengan Bu Sierra! Dia pasti akan mengumpatiku kalau aku mengganggunya!""Haiizz, mengapa aku sial sekali! Mobil diam-diam juga bisa ditabrak!" Tory tidak berhenti mengeluh melihat bagian belakang mobilnya yang penyok. Seorang pria bertubuh ceking mengaku tidak sengaja menabrak mobil Tory dan terus meminta maaf. Ia pun mengaku kalau ia hanya sopir yang tidak akan sanggup untuk mengganti rugi. Walaupun Tory kesal, tapi ia pun akhirnya tidak ingin memperpanjang masalah karena takut pria itu juga akan dipecat kalau ketahuan bosnya. Tory pun merelakan tidak mendapat kompensasi sama sekali karena biasanya walau Bastian mengomel dan mengumpat, Bastian tetap tidak keberatan mengeluarkan uang untuk menyervis mobilnya. "Kau benar-benar tidak apa tanpa ganti rugi, Pak? Mobilmu penyok sekali. Servisnya pasti tidak murah," tanya security yang ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Menggoda Ibu Tiriku   Tidak Pernah Berubah

    "Ya ampun, Tory! Ini parah sekali. Dan kau masih membawanya ke sini? Mengapa tidak langsung membawanya ke bengkel?" seru Bastian pagi itu yang melihat mobil Tory yang penyok."Aku kan mau menunjukkannya padamu dulu, Bos. Sopir jelek itu menabraknya saat akan memarkir mobilnya, tapi anehnya mobilnya baik-baik saja. Aku membayangkan kalau mobilnya lecet mungkin dia bisa digorok oleh bosnya." "Ck, kau berlebihan sekali, Tory! Tapi ini parah sekali!" Bastian berdecak memandangi bagian belakang mobil Tory yang benar-benar penyok. "Aku tidak berlebihan, Bos. Bosnya itu benar-benar seperti mafia. Mengerikan sekali, Bos!" "Ck, sudahlah, tidak usah mengurusi orang lain! Cepat bawa ke bengkel saja! Dan siapa yang ada di rumah sakit sekarang?" "Saga baru saja datang karena itu, aku ke sini untuk melapor tentang mobil ini. Si Pak El itu kakinya mendadak sakit lagi, aku juga tidak tahu kenapa, tapi kata suster ada memar seperti bekas pukulan atau benturan dengan benda keras." Bastian pun men

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Menggoda Ibu Tiriku   Siap Memberi Kejutan

    Satu minggu berlalu dan keluarga Sierra pun sudah beraktivitas seperti biasa. Ellyas yang masih di rumah sakit tidak bisa melakukan apa-apa sampai rasanya hari-hari kembali tenang. Bahkan, saat akhirnya Ellyas diijinkan keluar dari rumah sakit, Tory dan Saga pun mengantarnya ke sebuah rumah di pedesaan yang cukup jauh dari kota. Kondisi Ellyas sudah jauh lebih baik dan lebih kuat, walaupun ia tetap harus memakai kruk agar bisa berjalan lebih nyaman, tapi tanpa kruk pun ia bisa menyeret kakinya dengan rasa sakit yang sudah tidak terlalu parah lagi. Ellyas pun ngotot tidak punya rumah dan ingin kembali ke keluarganya, tapi Bastian tidak mau mengambil resiko apa pun dan memilih menyediakan rumah untuk Ellyas. Ellyas sempat menganga melihat rumah indah di daerah itu. Tidak besar dan mewah seperti rumah Lidya, tapi rumah itu sangat nyaman dan di dalamnya pun semua perabotnya bagus. Ada dua kamar di dalam rumah sederhana itu dan rumah itu sudah lebih dari cukup untuk Ellyas yang katany

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Menggoda Ibu Tiriku   Menunggu Saat yang Tepat

    Lidya terbangun pagi itu dan menatap wajah Rosella yang masih terlelap di sampingnya. "Selamat pagi, Sayang ...," sapa Lidya sambil membelai kepala Rosella dengan sayang walaupun Lidya tidak membangunkan Rosella sama sekali. Lidya baru akan membangunkan Rosella saat jam sarapan, itu pun kalau Rosella belum bangun, tapi keseringan Rosella sudah bangun sebelum jam sarapan dimulai. Lidya pun bangkit dari ranjangnya dan melirik ponselnya yang menunjukkan tanggal hari ini dan ia pun terdiam sejenak. "Apa hari ini adalah hari ulang tahunku? Oh, mengapa aku harus selalu mengingatnya setiap tahun? Umurku bertambah satu tahun lagi ....""Tapi syukurlah bukan penderitaan yang bertambah." Lidya mengembuskan napas panjangnya sambil berlalu begitu saja ke kamar mandi. Baik Lidya maupun Sierra sudah hampir tidak pernah merayakan yang namanya ulang tahun, kecuali ulang tahun Julio karena anak kecil selalu menyukai momen ulang tahun. Namun, bagi Lidya maupun Sierra, tidak ada gunanya berulang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Menggoda Ibu Tiriku   Selamat Ulang Tahun, Istriku Tercinta

    "Makanannya sudah siap.""Wah, ini enak sekali, Aunty! Julio boleh makan pudingnya dulu ya!" "Boleh, Sayang."Julio pun memekik senang dan langsung mengambil pudingnya lalu makan bersama Bik Ita. Meja makan di rumah begitu penuh malam itu dengan banyak makanan ditambah meja lain yang sengaja disusun seperti makanan prasmanan di sana dan aneka buah-buahan serta kue pun ada di sana. Walaupun Sierra tidak mengundang banyak orang, tapi tiga orang karyawan Lidya ditambah Pak sopir dan orang rumah sendiri sudah begitu banyak karena itu, ia juga menyiapkan banyak makanan. Sierra pun masih begitu asik menyusun dan merapikan makanan di meja itu, sedangkan Bastian dan Tory pun mengobrol di teras sambil menunggu mobil Lidya datang. Sampai akhirnya mobil yang mereka tunggu pun tiba. "Eh, itu mobilnya, Bos! Itu mobil Bu Lidya sudah datang!" pekik Tory yang melihat mobil Lidya. "Kau benar, Tory. Sierra, mobil Ibu sudah datang!" teriak Bastian yang langsung masuk ke rumah. "Astaga, sudah dat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Menggoda Ibu Tiriku   Aku Akan Membalas Semuanya

    Suara lantang Ellyas membuat semua orang menahan napasnya kaget. Namun, Bastian refleks maju ke depan Lidya, melindungi mertuanya itu. "Apa yang kau lakukan di sini, Pak El?" geram Bastian sambil menatap tajam pada Ellyas. Bastian kira semua yang ia berikan sudah cukup bagi Ellyas untuk memulai hidup baru dan tidak mengusik keluarga Sierra lagi, tapi melihat Ellyas yang muncul tiba-tiba membuatnya geram. Lidya sendiri langsung membelalak lebar dan Sierra buru-buru memeluknya. "Ibu ...." "Mau apa dia kemari? Mau apa dia kemari?" lirih Lidya yang masih berdiri di belakang Bastian. Jonathan sendiri refleks memeluk Rosella, mencoba mengalihkan perhatian Rosella agar tidak trauma lagi. Jonathan pun memerintahkan Bik Ita membawa Rosella dan Julio masuk bersama para karyawan Lidya. "Itu Grandpa yang waktu itu, Uncle! Julio mau melawan dia! Wajahnya sama, tapi sekarang dia terlihat lebih keren!" bisik Julio yang mendadak begitu heboh. "Tidak perlu, Julio! Bik Ita, cepat bawa mereka!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Menggoda Ibu Tiriku   Bekerja Samalah Denganku!

    "Ibu baik-baik saja. Jangan mencemaskan Ibu!" Lidya terus menenangkan semua orang dan mengatakan kalau ia baik-baik saja namun semua orang nampak menatapnya cemas. Lidya pun terus duduk diam tanpa bicara sepatah kata pun sampai akhirnya ia memaksakan senyumnya pada semua orang. "Eh, bukankah makanannya sudah dingin nanti? Kita makan dulu saja, ayo!" Lidya bangkit dari kursinya dan menuju ke meja makan yang begitu penuh makanan itu. "Wah, terima kasih ya, makanannya banyak sekali dan Ibu jadi sangat lapar sekarang. Di sana juga banyak kue dan puding. Ini enak sekali! Ayo semuanya mari makan!" Lidya terus berbicara dan tersenyum sambil langsung mengambil piring, sedangkan semua orang hanya saling melirik, sebelum akhirnya Sierra memberi kode untuk makan saja. Sontak semua orang mengangguk dan mencoba tersenyum, seolah tidak terjadi apa-apa. "Ah, baiklah, mari makan semuanya! Ini beberapa makanan kesukaanmu, Ibu.""Ah, benar. Ini enak sekali! Terima kasih, Sayang!" Lidya dan Sie

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Menggoda Ibu Tiriku   Menjalankan Rencana

    Satu minggu berlalu dan mendadak suasana kembali aman. Bastian dan Tory sempat bertanya-tanya tentang apakah ada rencana yang sedang dipikirkan oleh Ellyas, tapi mereka tidak bisa membayangkan rencana seperti apa itu. "Apa menurutmu dia baik-baik saja setelah kupukul, Tory?" "Entahlah, Bos! Nyatanya dia baik-baik saja di desa. Baru kemarin aku memastikannya di sana." Bastian mengangguk walaupun ia tidak sepenuhnya lega. Entah mengapa perasaannya tetap tidak enak, namun ia terus menenangkan dirinya agar tidak terlalu parno. Lidya dan Sierra pun sempat mengurung diri di rumah lagi dua hari setelahnya dan mereka merasa tidak nyaman dengan semua ini. Rasanya seperti akan mendapat teror dan hidup dalam ketakutan. Tapi setelah dua hari mereka kembali beraktivitas normal sampai hari ini. Lidya pun kembali ke toko sambil sesekali mengajak Julio dan Rosella kalau Rosella tidak sedang terapi. Seperti siang itu saat Rosella dan Julio seperti biasa ikut bersama Lidya ke toko. Bik Ita di

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kesedihan dan Kekecewaan

    Jordan kembali masuk ke dalam rumah setelah mengusir lucu dan ia mendapati suasana di ruang keluarga masih mencekam. Adipura masih duduk dengan wajah penuh amarah, dengan Jessica yang duduk di sampingnya sambil memegangi lengan pria itu. Sedangkan Imelda terus menunduk sambil menangis dan Rosella sendiri hanya berdiri di posisinya tadi dengan air mata yang tetap mengalir namun ekspresi wajahnya sudah putus asa. Tidak ada yang bicara di sana, namun Jordan pun menelan salivanya dan mencoba mencairkan suasana. "Dia sudah pergi! Livy itu agak stres jadi kuharap jangan sampai ada yang terpengaruh pada ucapannya! Livy itu ...." Belum sempat Jordan menyelesaikan ucapannya, Rosella sudah menyelanya. "Cukup, Jordan! Cukup! Tidak usah membelaku lagi!" kata Rosella lemas. Imelda yang mendengar suara Rosella pun langsung mendongak dan menatap calon menantu kesayangannya itu dengan tatapan yang begitu sedih. "Aku ... tidak perlu dibela lagi, Jordan. Karena aku memang salah," ucap Rosella l

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mengusir Wanita Jahat

    Jordan baru saja menghentikan mobilnya di depan rumah saat ia melihat mobil Livy di depan rumahnya. "Oh, sial, ini mobil Livy, Jessica!" Jessica pun menggeram kesal melihatnya. "Sial, apa maksudnya wanita itu!" Jessica langsung turun duluan sedangkan Jordan pun menemani Rosella turun. Mereka bersama-sama melangkah cepat ke arah sumber suara di rumah dan mereka langsung mengarah ke ruang keluarga. Mereka pun baru saja masuk ke ruang keluarga saat mereka mendengar ucapan Livy yang membuat semua orang syok bersamaan. "Dan aku tidak bohong kalau Rosella itu gila karena memang dia menjadi gila selama enam tahun karena kasus itu! Dia adalah pasiennya Jonathan! Kau tahu Jonathan adalah seorang psikiater kan? Jonathan mengobati orang gila dan Rosella adalah orang gilanya!" Deg!Untuk sesaat, semuanya terdiam mendengarnya. Suasananya begitu hening sampai semuanya mematung dengan ekspresi yang berbeda-beda. Rosella sendiri sudah menitikkan air matanya lagi tanpa ia bermaksud melakukanny

  • Menggoda Ibu Tiriku   Rasanya Ingin Menghilang Saja

    Cukup lama Rosella menenangkan dirinya bersama Tami, sebelum akhirnya ia mencari Jordan ke ruang kerjanya, tapi Jordan tidak ada. Rosella pun akhirnya memberanikan diri menghampiri ruang kerja Jessica dan ia mematung mendapati Jordan dan Jessica di sana. Jordan dan Jessica sendiri menatap Rosella dengan lega karena Rosella sudah terlihat lebih tenang, tapi raut wajah Rosella nampak begitu serius sampai mereka pun penasaran. "Jordan, Jessica ... aku ... aku minta maaf karena sudah membuat kekacauan seperti ini." "Aku ... aku tidak akan menyalahkan siapa pun, aku yang salah, mungkin memang aku yang tidak teliti, aku yang teledor, dan aku yang harus bertanggung jawab." "Jangan sampai WHA menjadi omongan orang hanya karena aku. Maafkan aku sekali lagi!" "Tapi kalau tidak keberatan, maukah kalian menemaniku menemui Om dan Tante? Jujur aku masih takut menemui mereka sendirian karena itu, aku minta ditemani.""Aku ... aku mau meminta maaf dan mengakui semuanya, mengakui semua kebohonga

  • Menggoda Ibu Tiriku   Teman Terbaik

    "Kita tidak boleh membiarkan Livy sampai buka mulut, Jordan! Dia itu ternyata pengacau yang mempunyai hati yang busuk!" Jessica terus menggeram kesal saat ia sudah ada di ruang kerjanya bersama Jordan. Jordan sendiri membawa Livy keluar dari perusahaan tadi dan setelah memastikan Livy pergi dengan mobilnya, Jordan pun menghampiri Rosella, namun Rosella sudah diurus oleh Tami dan Tami pun meminta Jordan menemui Jessica saja. Jordan sendiri begitu kaget mendengar ucapan Jessica karena ia belum tahu kalau Jessica sudah mengetahui semua kisah hidup Rosella. Walaupun malam itu Jordan mengantarkan Jessica yang mabuk pulang ke rumah, tapi ia sama sekali tidak tahu apa yang Rosella dan Jessica bicarakan sewaktu Jordan mengambil jasnya di bawah. "Kau ...." Jordan nampak ragu. "Kau ...," ulang Jordan yang begitu bingung dengan sikap Jessica. Namun, Jessica yang memahami maksud adiknya hanya memicingkan mata. "Aku apa? Aku sudah tahu apa yang menimpa Rosella. Aku sudah tahu kalau dia per

  • Menggoda Ibu Tiriku   Dukungan yang Tidak Disangka

    Para peserta rapat akhirnya mengikuti keluar dengan suara yang masih ribut dan dalam sekejap ruang rapat pun menjadi sepi. Hanya tersisa Tami dan beberapa arsitek yang tergabung dalam tim, Jordan, Rosella, Jessica, dan Livy. Livy nampak tersenyum tipis menatap Rosella dan menatap semua kekacauan ini lalu dengan santai ia melenggang keluar dari ruang rapat. Namun, Jessica tidak membiarkannya pergi begitu saja. "Livy!" teriak Jessica yang mengikutiLivy keluar dari ruangan. Livy pun menoleh menatap Jessica. "Kau juga tidak percaya padaku, hah, Jessica? Dia itu mantan orang gila yang mungkin sampai sekarang masih tetap gila. Untuk apa kau membelanya lagi?" "Bukan dia yang gila, tapi kau yang gila, Livy! Mengapa kau harus mengatakan semua itu di depan banyak orang, hah? Benar saja kata ayahku kalau semua orang di sana tidak berpendidikan, termasuk kau, Livy!" "Terserah kau mau bilang apa, Jessica! Tapi semua yang kukatakan adalah kenyataan!" Jessica yang mendengarnya hanya tertawa

  • Menggoda Ibu Tiriku   Rapat yang Kacau

    Suara lantang Livy membuat semua orang membelalak kebingungan. Jessica sendiri langsung membelalak dan menoleh tidak percaya ke arah Livy. Memang Jessica sudah mengetahui semuanya, namun Jessica tutup mulut dan ikut menyembunyikan semuanya sampai detik ini. Karena itu, Jessica sama sekali tidak menyangka kalau Livy mengetahui kenyataan itu dan membocorkannya seperti ini di depan semua orang. Jordan dan Rosella sendiri juga membelalak. Jordan yang panik mendengar Livy mengatakannya, sedangkan Rosella yang langsung gemetar karena masa lalunya terungkap. Rosella melirik ke arah Jessica dan Rosella pun pasrah kalau memang Jessica yang membocorkan semuanya, walaupun Rosella masih belum mau menuduh. Tapi selama ini Rosella tahu Jessica sangat dekat dengan Livy. Adipura dan Imelda juga membelalak kaget, namun ia masih belum mengerti apa maksud Livy, begitupun dengan peserta rapat yang juga masih tidak mengerti maksud Livy. "Apa maksudnya, Bu Livy? Siapa yang mantan pasien dengan gang

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kesalahan dalam Rapat

    Rosella berangkat ke kantor pagi itu dan semua arsitek yang akan ikut rapat ternyata sudah menunggunya. Mereka pun saling memberi semangat, sebelum akhirnya mereka dibriefing singkat dan masuk ke ruang rapat yang lebih besar daripada biasanya, seperti ruang sebaguna yang besar dan artistik. Jantung Rosella pun berdebar begitu kencang begitu ia masuk, tapi Jordan terus menyemangatinya. Tidak lama kemudian, satu persatu peserta masuk ke sana yang terdiri dari banyak manager senior. Ada juga perwakilan perusahaan lain yang langsung menempati posisi masing-masing. Dan terakhir Adipura dan Imelda juga masuk ke sana, diikuti oleh Jessica dan Livy. "Aku senang sekali semua berkumpul di sini. Seperti yang kita tahu kali ini kita akan mengerjakan proyek besar dan aku juga sudah menunjuk arsitek utama yang akan bertanggung jawab dalam proyek ini." Adipura membuka rapat. "Arsitek muda yang belum lama bergabung dengan WHA, tapi kemampuannya sudah tidak perlu diragukan lagi." "Mari kita sam

  • Menggoda Ibu Tiriku   Sebuah Rekayasa

    "Bagaimana hari ini, Sayang?" Jonathan melakukan video call dengan Rosella dan Julio, sebelum mereka tidur malam itu. Dan Julio pun begitu senang melihat Jonathan yang begitu ia rindukan. Jonathan sendiri sudah mendengar semua cerita detail tentang Rosella dari Jordan dan Jonathan tidak berhenti berterima kasih pada Rosella. Walaupun Rosella sendiri sebenarnya tidak menceritakan apa pun pada Jonathan karena memang ia tidak mau bersikap berlebihan. "Semuanya baik, Jonathan. Julio sekolahnya juga pintar." "Tadi Julio belajar sama Mama sebelum tidur, Papa," celetuk Julio. "Benarkah? Belajar apa, Sayang?" "Julio belajar menulis." "Haha, apa Julio sudah pintar menulis sekarang?""Sedikit-sedikit bisa, Papa. Di rumah Grandma juga Julio belajar menulis." "Siapa yang mengajarimu, Julio?" "Grandpa. Hehe, tulisan Grandpa bagus." Jonathan yang mendengarnya pun langsung tertawa pelan. Mendadak ingatan masa kecil saat Adipura mengajarinya menulis pun muncul di otaknya. "Ya, Grandpa su

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mencari Kelemahannya

    Livy keluar dari ruang kerja Jessica dengan geram dan ia langsung melangkah ke ruang kerjanya sendiri. Livy pun melangkah mondar mandir di ruang kerjanya sambil memekik kesal. "Sial kau, Jessica! Hanya karena diselamatkan seperti itu, mendadak kau ada di pihaknya?" "Kau sudah tidak mendukungku lagi bahkan kau mendukung hal yang tidak masuk akal seperti ini!" "Sebenarnya apa yang Om Adipura dan Tante Imelda inginkan? Membuat Rosella akhirnya mewarisi perusahaan ini? Haruskah mereka memperlakukan Rosella begitu special? Sial!" Livy tidak berhenti menggeram kesal sambil duduk di meja kerjanya. Ia pun memejamkan matanya dan berpikir keras, sebelum akhirnya ia memutuskan sesuatu. "Baiklah, Livy! Kau tidak bisa diam lagi karena ternyata satu persatu orang yang berpihak padamu sekarang pindah dan kau sudah tidak punya teman lagi. Bahkan Tante Imelda dan Jessica juga sudah berpihak pada Rosella." "Aku harus melakukan sesuatu. Ya, aku harus melakukan sesuatu," seru Livy sambil meraih po

DMCA.com Protection Status