Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Bab 151 - Bab 160

Semua Bab Menggoda Ibu Tiriku: Bab 151 - Bab 160

391 Bab

Sepi

Jacob akhirnya bangun duluan pagi itu dengan ekspresi yang masih linglung. Kesedihan karena ditinggalkan oleh Sierra ternyata sama sekali tidak biasa saja. Bahkan dalam tidurnya pun Jacob masih bisa merasa sedih sampai ia sama sekali tidak segar saat bangun. Namun, Jacob terus mengembuskan napas panjangnya dan berusaha bersikap tenang, sebelum memulai aktivitasnya seperti biasanya dan duduk di meja makannya yang masih sepi pagi itu. Bastian sendiri baru saja bangun dari tidurnya. Sambil masih memejamkan mata, Bastian pun menyentuh ranjang di sampingnya, mencari wanita yang menemaninya semalam, namun kosong. Sontak Bastian pun membuka matanya. "Sierra? Sayang, kau di mana? Apa dia sudah pergi? Ck, dia meninggalkan aku. Padahal akan sangat menyenangkan kalau saat aku membuka mataku, aku bisa melihatnya ...."Bastian pun tertawa pelan. "Kau benar-benar sudah gila karena wanita itu, Bastian! Ah ...."Bastian bangkit duduk di ranjangnya dan meregangkan ototnya. Ia pun mengingat bagaim
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-23
Baca selengkapnya

Ruang Kerja yang Kosong

"Terima kasih, Uncle! Terima kasih sudah datang ke sekolah Lalita!""Tentu, Lalita. Mulai sekarang kau adalah tanggung jawab Uncle, Aunty Sierra sudah mengatakan begitu."Lalita tersenyum mendengarnya. "Terima kasih, Uncle! Uncle dan Aunty adalah yang terbaik. Kemarin Aunty juga menemani Lalita tidur."Bastian mengangguk mendengarnya. "Uncle tahu. Uncle melihat kalian tidur bersama kemarin.""Oh ya, Lalita. Bagaimana kalau kita mengunjungi yayasan tempat Julio? Kau mengenalnya kan? Kau mau ke sana kan?" tanya Bastian lagi. Bastian sudah mencoba menelepon nomor Rosella lagi, tapi nomornya tidak aktif. Seperti rencana awal, Bastian pun berencana mengajak Sierra dan Lalita ke sana. Dan Lalita pun nampak antusias mendengarnya. "Julio-nya Aunty Sierra kan? Lalita mau, Uncle! Lalita mau!"Mendengar jawaban Lalita, Bastian pun tersenyum senang. "Baiklah, kita coba ke kantor untuk menjemput Aunty Sierra, pasti dia sedang sangat sibuk di sana. Kedatanganmu pasti akan menjadi kejutan untukn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-24
Baca selengkapnya

Benar-Benar Menghilang

"Apa maksudnya ini? Sierra tidak mengatakan apa-apa padaku!" Untuk sesaat, Bastian nampak goyah namun ia menggeram pada saat yang sama. Bastian pun meraih ponselnya dan mencoba menelepon Sierra, namun ponsel wanita itu tidak aktif dan jantung Bastian yang tadinya sudah berdebar kencang makin berdebar tidak karuan. "Apa dia bilang dia akan pergi, Aula? Dia akan ke mana? Apa dia mengatakan sesuatu? Hanya kau yang diberitahu, Aula! Dia juga hanya berpamitan padamu kan?"Mendadak nada suara Bastian meninggi dan Bastian pun menangkup kedua bahu Aula lalu mengguncangnya kasar sampai Aula ketakutan. "Aku ... aku sungguh tidak tahu, Pak. Semua yang aku tahu sudah kuceritakan pada Anda. Bu Sierra hanya bilang aku baru boleh memberitahu Anda hari ini, bahkan kemarin dia membeli pizza untuk semua orang sebagai perpisahan ...," jelas Aula lagi dengan nada yang gemetar. "Oh, sial! Sial!" Bastian melepaskan Aula dengan kasar sambil tidak berhenti mengumpat dan menyisir rambutnya dengan jarinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-24
Baca selengkapnya

Pesan Penuh Kebohongan

Jacob terus mengurung diri di kamarnya sejak Bastian dan Lalita pergi, bahkan ia hanya terus duduk di sana sampai siang menjelang. Sesekali Jacob akan memeriksa laporan yang disiapkan untuknya, namun sebagian besar waktunya ia gunakan untuk melamun. "Ah, mengapa mendadak aku merasa sudah begitu tua. Berpikir sedikit saja membuatku sangat lelah dan lemas. Entah ini karena penyakitku atau memang hanya karena pikiranku.""Ck, saat Sierra masih menjadi perawat, dia akan membuatkan minuman hangat dan memijatiku ...."Tanpa bisa dicegah, Jacob selalu memutar ingatan saat Sierra masih ada. Padahal Sierra baru saja pergi tadi pagi, tapi rasanya seperti sudah lama.Sampai Jacob menggelengkan kepalanya untuk mengusir perasaan yang tidak disukainya itu. "Ck, Sierra lagi! Sierra lagi! Ah, dia sudah pergi kan? Bukankah itu yang kau mau, Jacob? Semuanya sudah berakhir." Jacob mengembuskan napas panjang dan hati Jacob pun mendadak berlubang tanpa sebab. Bahkan ia mulai mengalami kebingungan har
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-24
Baca selengkapnya

Kemarahan Seorang Anak

"Berani sekali kau melakukan ini padaku, Sierra! Berani sekali kau pergi dariku seperti ini! Aku sudah bilang jangan pernah pergi dariku, Brengsek!" Suara Bastian yang menggeram begitu marah membuat Sierra tersentak dari tidur lelapnya. Sontak Sierra membuka matanya dan tertegun sejenak mendapati dirinya yang sedang tertidur di mobil dengan Valdo yang sedang menyetir di sampingnya. "Ada apa, Sierra? Kau bermimpi? Mengapa kau terlihat begitu terkejut?" Valdo nampak menatap Sierra cemas. Sierra yang belum sepenuhnya sadar hanya bisa mengerjapkan matanya dan mengatur napasnya. "Ah, itu... tidak... berapa lama aku tertidur?" "Hmm, mungkin satu jam!" sahut Valdo sambil melirik Sierra singkat sebelum ia kembali menatap jalanan. Valdo sendiri juga hampir tidak tidur semalam namun ia tidak memberitahu Sierra dan tetap menjaga kesadarannya agar ia bisa mengantar Sierra dengan selamat. Sedangkan Sierra yang juga tidak tidur semalaman benar-benar tidak bisa menahan kantuknya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya

Kami Sudah Bercerai

Jacob masih duduk diam di ruang kerjanya dan membaca ulang surat kontraknya dengan Sierra waktu itu. Terlihat jelas semua point perjanjian dan tanda tangan keduanya. Terlihat juga nilai kompensasi yang tertera dan kedua belah pihak sudah menyelesaikan semua kesepakatan di sana. Cukup lama Jacob menatap surat itu dengan perasaan yang tidak jelas sampai akhirnya ia menghembuskan napas panjang. "Ah, baiklah, cukup! Cukup, Jacob! Berhenti meratapinya! Tidak! Bukan meratapinya, tapi berhenti melihatnya terus. Kontrak itu sama seperti kontrak kerja yang lain yang setelah selesai sudah seharusnya masuk ke arsip dan tidak dibahas lagi!""Ya, semua sudah berakhir! Ini sama seperti kontrak di perusahaan! Aku bosnya, Sierra pekerjanya dan sekarang kontraknya sudah selesai!""Sekarang bukan saatnya mengingat kontrak itu lagi tapi saatnya menyatukan Bastian dan Vella, bukankah seharusnya seperti itu? Vella adalah masa depan Bastian! Aku melakukan semuanya untuk Bastian dan aku harus memastikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya

Selembar Surat Perjanjian

Semua orang masih tersentak kaget saat tiba-tiba Bastian menyambar kerah kemeja Jacob dan menariknya mendekat.Posisi Bastian dan Jacob yang masih dibatasi oleh meja itu sama sekali tidak menghalangi Bastian untuk memanjangkan tubuhnya dan menyergap Jacob. "Akhh, jangan Bastian!!!""Jangan, Boss!!"Jacob sendiri tersentak kaget saat tubuhnya terpaksa berdiri dan terhuyung ke depan. "Bastian, hentikan!" Bik Mala sudah berteriak ketakutan kalau Bastian akan memukul Jacob. "Bos, tolong cukup, Bos, cukup!" Tory pun sudah kembali mendekat dan memegangi Bastian namun menghempas tangan Tory lagi. "Bastian, apa... apa yang kau lakukan?" seru Jacob yang sudah gemetar. Bahkan kaki Jacob hampir tidak menapak tanah dan jantungnya berdenyut makin hebat. Jacob mulai kesulitan menelan salivanya dan berbicara karena suaranya tercekat di tenggorokan, padahal Bastian sama sekali tidak mencekiknya atau melakukan hal lain selain menarik kerah kemejanya dan sedikit mengangkatnya. "Bahkan kemarin ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya

Kebenaran yang Terbongkar

SURAT PERJANJIAN KERJASAMANama: Jacob SagalaSelanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA. Nama: Sierra NevadaSelanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA. Kedua mata Bastian langsung membelalak begitu lebar dan ia pun menegang saat membaca nama itu, terlebih saat ia sampai pada point tentang menjadi "ISTRI PURA-PURA."Tidak dituliskan secara gamblang tentang kata "istri pura-pura" namun bahasanya adalah bersedia menyandang status sebagai istri tanpa melakukan pernikahan yang sesungguhnya. Semua hak pihak kedua hanya sebatas yang diberikan oleh pihak pertama, selebihnya pihak kedua tidak punya hak apa pun karena status aslinya hanya sebagai pekerja. Jantung Bastian berdebar tidak karuan saat ini, seolah ia baru saja menemukan sebuah fakta yang luar biasa besar. Bahkan Bastian sempat mematung saat membaca isi perjanjian itu. "Apa ini? Tidak sungguh-sungguh menjadi istri? Bos dan pekerja?" lirih Bastian sambil mulai menatap Jacob. "Berikan yang lain, Jacob! Be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-26
Baca selengkapnya

Rumah Barunya

Bastian baru saja melangkah turun saat teriakan Tory mendadak terdengar. "Bos! Bos! Bos!" Sontak Bastian menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah pintu ruang kerja Jacob, namun ia menggeleng dengan cepat dan membuang napas kesal lalu melangkah turun. Tapi suara Tory kembali terdengar. "Pak Jacob tidak bernapas, Bos!!!!"Bastian pun kembali menghentikan langkahnya, sesaat tidak yakin dengan pendangarannya sendiri, namun hatinya yang kesal juga merasa tidak peduli lagi dengan Jacob. Sampai sedetik kemudian, pintu ruang kerja Jacob dibuka dengan kasar dan Tory muncul dengan wajahnya yang pucat pasi. "Bos Bos Bos, Pak Jacob tidak bernapas, Bos! Dia tidak bernapas!" teriak Tory yang sudah menangis sambil berlari begitu heboh menghampiri Bastian. Bastian pun mengernyit mendengarnya. "Apa? Apa maksudmu? Bicara yang jelas!""Dia kolaps, Bos! Dia tidak bernapas!" Tory menjawab dengan napasnya yang ngos-ngosan namun Bastian makin mengernyit mendengarnya. "Tory, bahkan pernikahan pun b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-26
Baca selengkapnya

Kabar Buruk di Tengah Kebahagiaan

"Wow, rumah barunya bagus sekali, Uncle!" pekik Julio senang. "Haha, benar, Jagoan! Di tengah kompleks juga ada taman jadi kau bisa bermain setiap sore bersama anak-anak lain yang tinggal di kompleks ini," seru Valdo antusias. "Wow, asik!" pekik Julio lagi dengan tawa sumringahnya. Sierra pun mengedarkan pandangan ke kompleks itu dan sungguh ia menyukainya, suasananya di malam hari, udaranya, model rumahnya yang begitu hangat, walaupun dalam hati Sierra sudah berdebar memikirkan betapa mahal sewa rumahnya. Sierra masih menatap sekelilingnya saat tiba-tiba ia melihat sebuah mobil di sana dan memekik kaget. "Astaga, Valdo! Bukankah itu mobilku? Mengapa bisa ada di sini?""Ah, Pak Tua mengantar mobilnya ke kantorku jadi sopirku langsung mengantarnya ke sini.""Astaga, Valdo! Dia benar-benar memberikan mobil itu untukku?" Sierra masih begitu terharu. "Hmm, katanya itu memang milikmu jadi kau bisa tetap memakainya."Sierra terdiam sejenak merasakan hatinya yang mendadak merindukan Ja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
40
DMCA.com Protection Status