Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Pesan Penuh Kebohongan

Share

Pesan Penuh Kebohongan

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-24 21:32:00

Jacob terus mengurung diri di kamarnya sejak Bastian dan Lalita pergi, bahkan ia hanya terus duduk di sana sampai siang menjelang.

Sesekali Jacob akan memeriksa laporan yang disiapkan untuknya, namun sebagian besar waktunya ia gunakan untuk melamun.

"Ah, mengapa mendadak aku merasa sudah begitu tua. Berpikir sedikit saja membuatku sangat lelah dan lemas. Entah ini karena penyakitku atau memang hanya karena pikiranku."

"Ck, saat Sierra masih menjadi perawat, dia akan membuatkan minuman hangat dan memijatiku ...."

Tanpa bisa dicegah, Jacob selalu memutar ingatan saat Sierra masih ada.

Padahal Sierra baru saja pergi tadi pagi, tapi rasanya seperti sudah lama.

Sampai Jacob menggelengkan kepalanya untuk mengusir perasaan yang tidak disukainya itu.

"Ck, Sierra lagi! Sierra lagi! Ah, dia sudah pergi kan? Bukankah itu yang kau mau, Jacob? Semuanya sudah berakhir."

Jacob mengembuskan napas panjang dan hati Jacob pun mendadak berlubang tanpa sebab. Bahkan ia mulai mengalami kebingungan har
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kemarahan Seorang Anak

    "Berani sekali kau melakukan ini padaku, Sierra! Berani sekali kau pergi dariku seperti ini! Aku sudah bilang jangan pernah pergi dariku, Brengsek!" Suara Bastian yang menggeram begitu marah membuat Sierra tersentak dari tidur lelapnya. Sontak Sierra membuka matanya dan tertegun sejenak mendapati dirinya yang sedang tertidur di mobil dengan Valdo yang sedang menyetir di sampingnya. "Ada apa, Sierra? Kau bermimpi? Mengapa kau terlihat begitu terkejut?" Valdo nampak menatap Sierra cemas. Sierra yang belum sepenuhnya sadar hanya bisa mengerjapkan matanya dan mengatur napasnya. "Ah, itu... tidak... berapa lama aku tertidur?" "Hmm, mungkin satu jam!" sahut Valdo sambil melirik Sierra singkat sebelum ia kembali menatap jalanan. Valdo sendiri juga hampir tidak tidur semalam namun ia tidak memberitahu Sierra dan tetap menjaga kesadarannya agar ia bisa mengantar Sierra dengan selamat. Sedangkan Sierra yang juga tidak tidur semalaman benar-benar tidak bisa menahan kantuknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Menggoda Ibu Tiriku   Kami Sudah Bercerai

    Jacob masih duduk diam di ruang kerjanya dan membaca ulang surat kontraknya dengan Sierra waktu itu. Terlihat jelas semua point perjanjian dan tanda tangan keduanya. Terlihat juga nilai kompensasi yang tertera dan kedua belah pihak sudah menyelesaikan semua kesepakatan di sana. Cukup lama Jacob menatap surat itu dengan perasaan yang tidak jelas sampai akhirnya ia menghembuskan napas panjang. "Ah, baiklah, cukup! Cukup, Jacob! Berhenti meratapinya! Tidak! Bukan meratapinya, tapi berhenti melihatnya terus. Kontrak itu sama seperti kontrak kerja yang lain yang setelah selesai sudah seharusnya masuk ke arsip dan tidak dibahas lagi!""Ya, semua sudah berakhir! Ini sama seperti kontrak di perusahaan! Aku bosnya, Sierra pekerjanya dan sekarang kontraknya sudah selesai!""Sekarang bukan saatnya mengingat kontrak itu lagi tapi saatnya menyatukan Bastian dan Vella, bukankah seharusnya seperti itu? Vella adalah masa depan Bastian! Aku melakukan semuanya untuk Bastian dan aku harus memastikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Menggoda Ibu Tiriku   Selembar Surat Perjanjian

    Semua orang masih tersentak kaget saat tiba-tiba Bastian menyambar kerah kemeja Jacob dan menariknya mendekat.Posisi Bastian dan Jacob yang masih dibatasi oleh meja itu sama sekali tidak menghalangi Bastian untuk memanjangkan tubuhnya dan menyergap Jacob. "Akhh, jangan Bastian!!!""Jangan, Boss!!"Jacob sendiri tersentak kaget saat tubuhnya terpaksa berdiri dan terhuyung ke depan. "Bastian, hentikan!" Bik Mala sudah berteriak ketakutan kalau Bastian akan memukul Jacob. "Bos, tolong cukup, Bos, cukup!" Tory pun sudah kembali mendekat dan memegangi Bastian namun menghempas tangan Tory lagi. "Bastian, apa... apa yang kau lakukan?" seru Jacob yang sudah gemetar. Bahkan kaki Jacob hampir tidak menapak tanah dan jantungnya berdenyut makin hebat. Jacob mulai kesulitan menelan salivanya dan berbicara karena suaranya tercekat di tenggorokan, padahal Bastian sama sekali tidak mencekiknya atau melakukan hal lain selain menarik kerah kemejanya dan sedikit mengangkatnya. "Bahkan kemarin ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebenaran yang Terbongkar

    SURAT PERJANJIAN KERJASAMANama: Jacob SagalaSelanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA. Nama: Sierra NevadaSelanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA. Kedua mata Bastian langsung membelalak begitu lebar dan ia pun menegang saat membaca nama itu, terlebih saat ia sampai pada point tentang menjadi "ISTRI PURA-PURA."Tidak dituliskan secara gamblang tentang kata "istri pura-pura" namun bahasanya adalah bersedia menyandang status sebagai istri tanpa melakukan pernikahan yang sesungguhnya. Semua hak pihak kedua hanya sebatas yang diberikan oleh pihak pertama, selebihnya pihak kedua tidak punya hak apa pun karena status aslinya hanya sebagai pekerja. Jantung Bastian berdebar tidak karuan saat ini, seolah ia baru saja menemukan sebuah fakta yang luar biasa besar. Bahkan Bastian sempat mematung saat membaca isi perjanjian itu. "Apa ini? Tidak sungguh-sungguh menjadi istri? Bos dan pekerja?" lirih Bastian sambil mulai menatap Jacob. "Berikan yang lain, Jacob! Be

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Menggoda Ibu Tiriku   Rumah Barunya

    Bastian baru saja melangkah turun saat teriakan Tory mendadak terdengar. "Bos! Bos! Bos!" Sontak Bastian menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah pintu ruang kerja Jacob, namun ia menggeleng dengan cepat dan membuang napas kesal lalu melangkah turun. Tapi suara Tory kembali terdengar. "Pak Jacob tidak bernapas, Bos!!!!"Bastian pun kembali menghentikan langkahnya, sesaat tidak yakin dengan pendangarannya sendiri, namun hatinya yang kesal juga merasa tidak peduli lagi dengan Jacob. Sampai sedetik kemudian, pintu ruang kerja Jacob dibuka dengan kasar dan Tory muncul dengan wajahnya yang pucat pasi. "Bos Bos Bos, Pak Jacob tidak bernapas, Bos! Dia tidak bernapas!" teriak Tory yang sudah menangis sambil berlari begitu heboh menghampiri Bastian. Bastian pun mengernyit mendengarnya. "Apa? Apa maksudmu? Bicara yang jelas!""Dia kolaps, Bos! Dia tidak bernapas!" Tory menjawab dengan napasnya yang ngos-ngosan namun Bastian makin mengernyit mendengarnya. "Tory, bahkan pernikahan pun b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Menggoda Ibu Tiriku   Kabar Buruk di Tengah Kebahagiaan

    "Wow, rumah barunya bagus sekali, Uncle!" pekik Julio senang. "Haha, benar, Jagoan! Di tengah kompleks juga ada taman jadi kau bisa bermain setiap sore bersama anak-anak lain yang tinggal di kompleks ini," seru Valdo antusias. "Wow, asik!" pekik Julio lagi dengan tawa sumringahnya. Sierra pun mengedarkan pandangan ke kompleks itu dan sungguh ia menyukainya, suasananya di malam hari, udaranya, model rumahnya yang begitu hangat, walaupun dalam hati Sierra sudah berdebar memikirkan betapa mahal sewa rumahnya. Sierra masih menatap sekelilingnya saat tiba-tiba ia melihat sebuah mobil di sana dan memekik kaget. "Astaga, Valdo! Bukankah itu mobilku? Mengapa bisa ada di sini?""Ah, Pak Tua mengantar mobilnya ke kantorku jadi sopirku langsung mengantarnya ke sini.""Astaga, Valdo! Dia benar-benar memberikan mobil itu untukku?" Sierra masih begitu terharu. "Hmm, katanya itu memang milikmu jadi kau bisa tetap memakainya."Sierra terdiam sejenak merasakan hatinya yang mendadak merindukan Ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Menggoda Ibu Tiriku   Keributan di Pagi Hari

    "Apa, Valdo? Kau pulang duluan? Ada apa? Aku ... aku sungkan di sini bersama kakakmu," Sierra berbisik di teleponnya.Valdo yang sudah begitu panik karena mendapat kabar tentang kolapsnya Jacob pun berusaha bersikap tenang. "Ah, ada masalah mendadak yang harus kuurus besok pagi. Maaf, aku tidak sempat berpamitan jadi aku meneleponmu saja.""Tidak apa, Valdo. Tapi ... tidak ada hal yang serius kan, Valdo?" Sierra meyakinkan sekali lagi. Valdo terdiam sejenak, sebelum kembali menenangkan Sierra. "Tidak ada, Sierra. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan!" tegas Valdo. Sierra pun bernapas lega dan mengangguk lalu mereka berpamitan dan menutup teleponnya. Valdo sendiri tetap terdiam selama beberapa saat setelah menutup teleponnya. Valdo tahu Sierra pasti masih peduli dan mencemaskan Jacob karena itu Valdo tidak mengatakan apa pun tentang kondisi Jacob. Setelah Sierra lepas dari Jacob, seharusnya semua tentang keluarga Sagala sudah tidak ada kaitannya lagi dengan Sierra. Dan kalau Sier

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Menggoda Ibu Tiriku   Saling Memprovokasi

    "Kondisinya masih kritis, Pak Bastian. Kita masih menunggu perkembangannya. Pak Jacob mempunyai komplikasi penyakit lain selain jantung dan semua bisa Anda baca di sana, sama seperti yang aku jelaskan tadi."Dokter itu menjelaskan sambil memperlihatkan beberapa berkas hasil pemeriksaan yang selama ini pernah Jacob jalani. "Sial! Aku tidak tahu apa-apa kalau ayahku punya banyak penyakit, selama ini dia ....""Dia memang meminta semua orang untuk menyembunyikannya. Hanya Bu Sierra dan Pak Valdo yang tahu. Mereka pernah bergantian menemani Pak Jacob untuk berobat tapi Pak Jacob terlalu keras kepala sampai mengabaikan jadwal berobatnya."Bastian mengernyit. "Valdo dan Sierra?""Benar, Pak. Bu Sierra juga yang akhirnya membuatkan jadwal berobat untuk penyakit Alzheimer yang Pak Jacob derita. Tapi di luar itu, dia sendiri punya komplikasi penyakit yang sama sekali tidak bisa dianggap remeh. Dan penyakit itu turut mempengaruhi kerja jantungnya."Dokter itu kembali menjelaskan bagaimana hubu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggoda Ibu Tiriku (END)

    Setelah serangkaian acara selesai, anak-anak pun makan bersama lalu bermain bersama. Gelak tawa dan teriakan anak-anak memenuhi pinggir kolam renang sampai membuat Jacob dan Lidya pun terus tertawa senang. "Masa tua kita akan terus bahagia melihat para cucu kita yang tumbuh besar, aku senang sekali akhirnya kita menjadi keluarga besar, Bu Lidya." "Aku juga senang, Pak Jacob. Aku tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Masih teringat jelas bagaimana semua hal buruk itu terjadi dulu, tapi semua benar-benar sudah berubah beberapa tahun terakhir ini. Dan selama beberapa tahun ini aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bersyukur sekali." "Haha, kau benar, Bu Lidya. Kau benar. Karena aku juga merasakan yang sama. Sejak Bastian menikah dengan Sierra, aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bahagia sekali." Lidya yang mendengarnya hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anak yang bermain bersama. Kali ini Bastian dan Jonathan mengobrol bersama, sedangkan Rosella dan Sierra pun mengobro

  • Menggoda Ibu Tiriku   Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudianSpanduk bertuliskan "Happy birthday Victor Sagala" membentang di pinggir kolam renang rumah Jacob pagi itu. Jacob ngotot menjadi tuan rumah dalam acara ulang tahun cucunya itu dan keluarga Sierra pun akhirnya merayakan ulang tahun Victor di sana. Lidya dan Sierra pun berangkat ke rumah Jacob membawa Santos dan Sania yang sudah berlarian kesana kemari dan tidak bisa diam itu. Namun, Santos dan Sania sangat menyayangi Victor. Perbedaan umur mereka yang hanya 1.5 tahun membuat mereka terlihat lucu saat bersama. Santos dan Sania akan menggandeng Victor di tengah dan Victor yang baru belajar berjalan itu begitu senang setiap kali digandeng oleh kakak kembarnya itu. Seperti pagi itu di pinggir kolam renang rumah Jacob. "Hati-hati, Santos! Jangan miring-miring jalannya! Nanti kalian bertiga bisa masuk ke dalam kolam!" seru Sierra yang masih sibuk menyusun kue-kue di meja untuk foto. Santos dan Sania membawa Victor berkeliling dan mereka berjalan zigzag. Kadang mere

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebahagiaan yang Lengkap dan Sempurna

    Beberapa bulan berlalu dan perut para Ibu hamil pun sudah membola. Rosella sendiri sudah mendekati waktu melahirkan, namun ia masih begitu aktif bekerja sampai Adipura tidak tahan melihatnya. "Aduh, Rosella! Kau di rumah saja ya! Istirahat saja! Tinggal menghitung hari kau akan melahirkan! Ayah tidak mau cucu Ayah lahir di kantor!" "Aku baik-baik saja, Ayah. Lagipula aku tidak setiap hari ke kantor kan?" "Tapi Ayah takut sekali melihatmu berjalan dengan perut sebesar itu!" "Haha, benar, Rosella! Dengarkan ayahmu, dia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu." Imelda mengulum senyumnya. Rosella sendiri ikut tersenyum. "Haha, baiklah, Ayah! Baiklah, besok aku tidak akan ke kantor ya," kata Rosella akhirnya. "Ah, iya, iya." Adipura pun bernapas lega dan jantungnya terus berdebar kencang karena terlalu antusias. Bahkan Adipura ikut diam di rumah bersama Rosella keesokan harinya. "Makan yang banyak, Rosella! Kau harus punya tenaga untuk melahirkan," pesan Adipura yang terus menghitung

  • Menggoda Ibu Tiriku   Calon Orang Tua yang Bahagia

    Hamil dalam keadaan sadar dan hamil dalam keadaan gila tentu saja adalah dua hal yang sangat berbeda. Dulu waktu Rosella hamil Julio, setiap hari ia hanya bisa berteriak dan memukuli perutnya, menolak kehadiran Julio dan terus mengamuk. Rosella benar-benar gila dulu dan rasanya apa yang terjadi dulu sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Tapi di atas semua itu, Rosella bersyukur karena semua hal buruk sudah berlalu dan digantikan hal baik yang tiada henti di kehidupannya yang sekarang. Rosella memiliki keluarga yang hebat, suami yang hebat, mertua yang hebat, dan anak yang hebat. Pekerjaan yang hebat juga dan semua hal yang membuatnya tidak pernah menyesal telah dilahirkan, yang membuat Rosella tidak pernah menyesali lagi semua yang sudah terjadi di masa lalunya. Dan yang membuat Rosella paham bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita bertanya mengapa aku yang harus mengalami semua hal buruk itu, aku tidak kuat, aku tidak sanggup.

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berkah Tiada Akhir

    Lidya dan Sierra masih begitu syok sampai mereka tidak tahu harus senang atau tidak, namun semua anggota keluarga yang lain malah memekik senang, terutama Jacob yang tidak berhenti tertawa senang. "Selamat ya, Sierra! Selamat! Haha! Ayah senang sekali akan bertambah cucu! Hahaha!" Sierra pun hanya memaksakan senyumnya sampai tidak lama kemudian, Bastian pun pulang ke rumah karena Sierra mengirimkan hasil tespeknya ke ponsel Bastian.Bastian yang baru memarkir mobilnya pun langsung berlari masuk dan mencari istrinya. "Sierra, Sayang, benarkah itu? Kau hamil lagi, Sayang?" Bastian langsung menangkup kedua bahu Sierra. "Entahlah, tespeknya bilang begitu!" Bastian yang mendengar jawaban Sierra pun langsung tertawa sumringah. "Bukankah tespek tidak pernah bohong, Sayang? Sekarang kita tanya ke dokter ya! Ayo, Sayang! Ayo!" Bastian pun langsung mengajak Sierra pergi ke dokter kandungan siang itu dan jantung Sierra pun terus berdebar tidak karuan sampai akhirnya ia dipanggil masuk dan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Tidak Terduga

    Hampir satu minggu setelah acara pernikahan dan semua orang akhirnya bisa bersantai lagi dari padatnya acara mereka. Saking banyaknya undangan yang diundang oleh Adipura dari berbagai kota dan negara membuat jadwal keluarga mereka pun begitu padat untuk menjamu semuanya. Dan ketika semuanya berakhir, Rosella sendiri mengalami kelelahan yang tidak biasa. Ia lelah sekali sampai lemas dan tidak bernafsu melakukan apa pun, bahkan nafsu makan pun tidak ada. Selama tiga malam Rosella dan Jonathan masih menginap di hotel lalu setelahnya mereka pun pulang ke rumah Adipura. Jonathan memang belum mengajak Rosella tinggal berdua di apartemen karena keluarga Adipura masih begitu menikmati kumpul bersama seperti ini, apalagi sekarang Julio sudah tinggal bersama mereka. "Kau tidak apa, Sayang? Kau kelelahan ya?" Jonathan membelai kepala Rosella yang sedang berbaring tidur siang itu. "Hmm, aku lelah sekali, Jonathan. Aku sedikit meriang, kurasa aku tidak mau melakukan apa-apa dulu." "Kau mau

  • Menggoda Ibu Tiriku   Wedding Day

    Sebuah papan bertuliskan "The Wedding of Jonathan and Rosella" terpasang di pintu masuk sebuah taman di sebuah hotel mewah yang akan menjadi tempat pemberkatan pernikahan pagi itu. Hanya sedikit undangan yang diundang pada pagi hari, namun mereka akan mengadakan pesta besar lagi di ballroom mewah nanti malam. Semua undangan pun sudah hadir di sana dan mereka begitu antusias menantikan pasangan pengantin yang berbahagia. Rosella sendiri nampak begitu gugup saat berada di ruang VIP untuk menunggu saat ia harus keluar. Setelah mengalami persiapan pernikahan yang cukup membuat emosi labil dan setelah mengalami pingitan yang membuatnya begitu merindukan Jonathan, hari ini akhirnya mereka akan mengikat janji suci dan jantung Rosella tidak berhenti berdebar kencang sejak subuh tadi. "Tenang, Rosella! Tenang! Kau terlalu gugup!" Lidya terus tersenyum menatap Rosella dari pantulan cerminnya. "Bagaimana aku tidak gugup, Ibu? Entahlah, aku gemetar!" "Haha, aku juga begitu waktu itu, Rosel

  • Menggoda Ibu Tiriku   Malam Pertama yang Lebih Awal

    Semua anggota keluarga menyambut bahagia lamaran yang dilakukan oleh Jonathan dan mereka pun begitu tidak sabar untuk menikahkan anak-anak mereka. Mereka pun langsung memilih hari baik dan persiapan pernikahan pun mulai digelar. Semua orang langsung sibuk dengan tugasnya masing-masing karena Adipura ingin membuat pesta besar untuk Jonathan dan Rosella. "Sungguh tidak usah pesta sebesar itu, Ayah. Bagiku yang penting pernikahan kami sah.""Tidak bisa! Kau akan menikah, tentu saja pestanya harus besar dan mewah. Ayah tidak mau tahu, pestanya harus besar!" seru Adipura lagi dengan lantang. Semua anggota keluarga pun tidak berani membantah lagi dan akhirnya menuruti Adipura. Mereka menyewa gedung resepsi mewah dan menyewa jasa WO, namun tetap saja Adipura yang begitu sibuk mengatur semua detailnya karena memang Adipura sendiri adalah orang yang sangat detail. Sedangkan Lidya dan keluarganya yang sudah kembali ke rumah mereka sendiri, tidak banyak ikut campur dan memilih untuk mengik

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Lamaran

    "Mari, silakan, Pak Jacob!" "Silakan, Pak Adipura!" Keluarga Adipura, keluarga Jacob, dan keluarga Lidya sedang berkumpul bersama malam itu di sebuah ruang VIP di sebuah hotel mewah untuk makan malam. Setelah melalui banyak hal, mereka menjadi semakin dekat satu sama lain. "Rosella, kapan kau baru akan kembali ke WHA, hah? Om menunggumu. WHA membutuhkanmu," seru Adipura. Sejak kejadian itu sampai Adipura keluar dari rumah sakit bahkan sampai hari ini, Rosella memang belum kembali bekerja di WHA. Walaupun semua masalah sudah selesai dan namanya sudah bersih, tapi Rosella masih ragu untuk kembali. Bahkan Livy sudah mengundurkan diri dan memilih pindah ke luar negeri. "Ah, itu ...." "Besok Rosella akan kembali bekerja, Ayah." celetuk Jonathan tiba-tiba. Rosella pun membelalak menatap Jonathan karena sebelumnya mereka belum pernah membicarakannya. "Jonathan!" desis Rosella. Namun, Jonathan tidak menanggapinya dan malah menggenggam tangan Rosella yang ada di atas meja. "Besok

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status