All Chapters of Menggoda Ibu Tiriku : Chapter 91 - Chapter 100

144 Chapters

Tidak Butuh Restumu

Jacob Sagala bukanlah pria tua yang benar-benar bisa diprovokasi begitu saja, apalagi oleh Laura yang Jacob sudah tahu dengan jelas bahwa wanita itu adalah ular berbisa. Alasan Jacob mempercayai semua bukti yang Laura tunjukkan tentu saja karena Jacob sudah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kedekatan Bastian dan Sierra. Walaupun jujur saja Jacob sempat sangat marah saat mengetahui hubungan ini sudah lama terjalin dan sudah begitu dekat, namun amarah ini lebih ditujukan pada Sierra yang berani sekali membohonginya sekaligus mengabaikan peringatannya. Karena itu, akhirnya Jacob pun memutuskan untuk mempercepat rencananya. Sejak mengetahui kedekatan Bastian dan Sierra waktu itu, Jacob sudah memutar otak bagaimana cara menjauhkan mereka dan Jacob pun mendapat ide untuk menjodohkan Bastian saja. Bahkan beberapa kandidat sudah Jacob survey bibit, bebet, dan bobotnya, hingga akhirnya pilihan jatuh pada seorang wanita yang sudah lama tergila-gila pada Bastian yaitu Vella
Read more

Mulai Terang-Terangan

Suasana masih begitu hening saat Jacob dan Bastian masih saling menatap tajam.Terlihat tidak ada yang mau mengalah di sana dan Bastian benar-benar keras kepala sama seperti Jacob. Hanya saja, Jacob yang saat ini sudah menyadari kesalahannya berharap bisa berdamai dengan anak semata wayangnya itu sebelum ia meninggal. Namun, tidak begitu dengan Bastian yang sama sekali tidak berniat berdamai dengan ayahnya itu. "Kau benar-benar keras kepala, Bastian! Semua yang Ayah lakukan ini untukmu! Agar kau tidak jatuh ke pelukan wanita yang salah!" bentak Jacob lagi. "Apa bedanya denganmu? Seperti kau tidak pernah jatuh ke pelukan wanita yang salah saja! Bahkan kau sampai menelantarkan anak istrimu karena pelakor murahan itu!" sahut Bastian sarkastik. Seketika Laura pun dibakar amarahnya karena sudah jelas yang Bastian maksud adalah dirinya. "Berani sekali kau menghinaku, Bastian?"Bastian yang mendengar kemarahan Laura hanya melirik singkat dan tertawa sinis. "Oh, kau merasa ternyata ya?
Read more

Tidak Mau Menyingkirkannya, Tapi Memilikinya

Bastian tidak pernah menginginkan wanita sebesar ia menginginkan Sierra. Bahkan setelah ia membela Sierra di depan semua orang, hasrat ingin memiliki Sierra bukannya meredup malah menjadi semakin besar. Itulah yang membuat Bastian tidak bisa menahan dirinya saat akhirnya Sierra memilih keluar dari ruang keluarga. Ada sebuah desakan di hati Bastian untuk memberitahu Sierra kalau perjodohan ini tidak ada artinya untuknya dan Bastian akan menentukan sendiri apa yang ia mau. Bastian pun langsung mengejar Sierra, menahannya, bahkan menciumnya untuk menunjukkan kesungguhannya. Bastian tidak pernah berpikir untuk menikah atau memiliki satu wanita saja dalam hidupnya. Pemikiran itu terlalu jauh.Bastian hanya tahu saat ini ia menginginkan Sierra. Sudah sejak beberapa waktu yang lalu dan Bastian pun yakin ia akan terus menginginkan Sierra untuk waktu yang sangat lama. Sedangkan Sierra yang mendapat perlakuan lembut dari Bastian malah hanya bisa mematung kaget. Ia tidak bisa bicara, tapi
Read more

Patah Hati

Di rumah, Jacob sudah begitu geram dan ingin naik menyusul Sierra, namun Valdo menghentikannya.Valdo pun akhirnya berhasil menenangkan Jacob dan membawanya kembali ke ruang keluarga, sementara Valdo sendirilah yang menyusul Sierra ke atas, melindungi wanita itu dari amukan siapa pun.Valdo pun bertekad selama ia ada di sana, Valdo tidak akan membiarkan Sierra disalahkan atas kejadian tadi, sekalipun tindakan tadi memang merupakan suatu kesalahan. Sedangkan kesempatan itu digunakan oleh tiga wanita ular untuk menjelekkan Sierra di depan Jacob. "Aku tahu di sini Bastian juga salah, tapi yang namanya pria itu hanya mementingkan nafsu, apalagi Bastian belum menjalin hubungan denganku. Kalau dia bersamaku, aku yakin aku bisa merubahnya menjadi lebih baik, Om. Bastian menjadi seperti ini pasti karena Sierra yang terus menggodanya dan menyodorkan dirinya dengan murahan!" tuduh Vella. "Benar, Ayah! Sierra pasti terus menggodanya sampai Bastian menggila. Dasar wanita hina!" timpal Stephani
Read more

Pria yang Masuk ke Kamarnya

"Ini bukan salah Sierra. Suatu hubungan bisa terjadi karena persetujuan kedua belah pihak, bukan hanya Sierra saja. Aku tahu Anda menyayangi Bastian, tapi Anda juga tidak boleh melemparkan kesalahan begitu saja pada Sierra." Setelah mengobrol cukup lama dengan Sierra, Valdo akhirnya keluar dari kamar Sierra dan menghadap ke kamar Jacob lagi. Jacob masih kukuh menyalahkan Sierra, sedangkan Valdo juga kukuh membela Sierra."Berhenti membela Sierra, Valdo! Aku tahu kau juga menyukai wanita itu kan? Kau bahkan boleh membawanya dan memilikinya tapi jangan Bastian! Mengapa dari sekian banyak pria, yang dia pilih malah Bastian, hah?""Bukan begitu, Pak. Ini bukan salah Sierra. Tolong jangan menekannya lagi!""Diam kau, Valdo! Kau sudah mulai berani berbicara dengan nada tinggi padaku, hah?"Jacob makin marah malam itu sampai kepalanya berdenyut hebat dan Valdo pun akhirnya meminta Jacob untuk beristirahat saja. Setelah memastikan Jacob tertidur, Valdo pun akhirnya berpamitan pulang. Semen
Read more

Dia Sakit

Saat Bastian memilih untuk pergi ke kamarnya dan tidak jadi menemui Sierra, Jacob malah sudah mengambil kunci cadangan pintu kamar Sierra karena pria tua itu sudah lebih dulu membuka kamar itu, namun terkunci. Dengan perlahan, Jacob melangkah menuju kamar Sierra setelah Bastian pergi dari sana dan ia pun membuka kunci pintu kamar Sierra. KlikSuara kunci pintu itu terbuka. Pintu kamar Sierra di bagian dalam hanya dikunci dengan cara memutar knob, sehingga dari luar, kunci cadangan pun bisa langsung masuk dan membukanya. Sierra sendiri yang mendengar suara kunci dibuka langsung berdebar kencang. Apalagi saat pintu terbuka dan ia melihat Jacob di sana. Sierra menahan napasnya dan duduk di ranjangnya sambil mencengkeram selimutnya ketakutan. "Mengapa kau mengunci kamarmu, Sierra?" seru Jacob sambil melangkah masuk ke dalam. Jantung Sierra sudah bertalu-talu saat Jacob melangkah ke arahnya, seolah Jacob adalah pembunuh yang akan menghabisi nyawanya begitu saja. Tubuh Sierra pun ge
Read more

Kondisi yang Memburuk

Sierra sama sekali tidak bisa tidur setelah Jacob keluar dari kamarnya. Jantungnya terus berdebar kencang dan air matanya pun masih terus meleleh. Sampai entah berapa lama ia mencoba, akhirnya ia tertidur juga. Namun tidak lama kemudian, ia kembali terbangun dan melirik jamnya. "Astaga, aku harus ke kamar Pak Tua itu," gumam Sierra yang langsung saja berlari ke kamar mandinya dan bersiap. Suasana rumah masih sepi karena memang ini masih subuh, tapi Sierra tahu kalau Jacob selalu bangun subuh. Perlahan Sierra pun melangkah ke kamar Jacob dan membuka pintu yang tidak terkunci itu. Sierra mengintip perlahan dan ia tidak menemukan Jacob di ranjangnya. Itu berarti Jacob sedang ada di kamar mandi. Sierra pun memberanikan diri masuk ke dalam kamar dan ia melihat sebuah buku kecil yang tergeletak di atas ranjang beserta kacamata. Sambil terus menoleh ke kamar mandi katena takut Jacob akan keluar, Sierra pun melangkah perlahan lalu meraih buku kecil itu. Sierra membukanya dan mengerny
Read more

Putuskan Hubungan Kalian!

Lagi-lagi Jacob mengembuskan napas panjang dengan kesal, seolah ia juga kesal karena pada akhirnya Sierra mengetahui apa yang ia sembunyikan. "Karena ini, Sierra! Karena aku takut suatu hari nanti kau juga akan mengkhianati aku!" geram Jacob. "Tidak ada orang lain yang bisa kupercayai karena aku tahu sejak muda aku tidak pernah menjadi orang baik!""Menawarkan ini padamu dan menyicil hutang ayahmu yang setinggi langit itu mungkin adalah kebaikan pertama yang aku lakukan untuk orang lain!""Dan memberitahu tentang penyakitku yang makin parah akan membuatmu meremehkan aku lalu memandangku lemah!" seru Jacob dengan nada yang tetap angkuh. Tapi Sierra menggeleng. "Kau salah, Pak Tua! Aku tidak pernah meremehkanmu!""Nyatanya kau menusukku dari belakang dan berhubungan dengan anakku, Sierra! Kau tahu sendiri kan kalau anakku itu satu-satunya alasan mengapa aku melakukan ini, Sierra?" Jacob kembali membentak Sierra. Jacob pun menatap Sierra penuh amarah. "Aku mau bersamanya di sisa hidu
Read more

Keputusan yang Dibuat

"Akhir bulan. Aku setuju untuk menyelesaikan semuanya dan pergi di akhir bulan nanti.""Apa, Sierra? Akhir bulan?" ulang Valdo tidak percaya. Sierra sengaja berangkat ke kantor pagi-pagi sekali agar ia tidak perlu bertemu dengan semua orang di sana dan sekarang ia pun mengurung diri di ruang kerjanya bersama Valdo. "Benar. Ini jauh lebih cepat daripada perkiraanku, Valdo. Kuakui dulu aku berpikir untuk menyelesaikan semuanya dan pergi dari sana, tapi sekarang hatiku cukup sedih, Valdo," aku Sierra jujur. Valdo yang mendengarnya hanya mengembuskan napas panjang. Di satu sisi, ia ikut sedih dengan kondisi Jacob yang mengalami kemunduran. Di satu sisi lainnya, ia bersyukur Jacob bisa bicara baik-baik pada Sierra dan tidak bertindak kasar pada wanita itu. Dan di sisi lain lagi, Valdo merasa lega karena Sierra sudah memutuskan kapan akan pergi dari keluarga Sagala. Valdo tidak ingin bersikap munafik. Ia memang sedih karena ada bagian yang tidak sesuai dengan rencana mereka semula, n
Read more

Ceraikan Dia!

Bastian sengaja bangun lebih pagi dan mencari Sierra ke kamarnya pagi itu, namun sialnya Sierra bangun lebih pagi lagi, menemui Jacob di kamarnya begitu lama sampai pergi ke kantor juga lebih pagi.Bastian mendapat info itu dari pelayan dan Bastian pun langsung mencari Jacob. "Apa yang sudah kau lakukan pada Sierra?" sembur Bastian begitu ia masuk ke kamar Jacob. Jacob yang baru saja menyimpan semua barangnya pun menatap Bastian dengan ekspresi yang biasa saja. Jujur Jacob sempat melow saat berpikir tentang hidupnya yang mungkin tidak akan lama. Apalagi melihat Sierra yang terus menangis tadi. Semakin tua, Jacob merasa sedikit mempunyai hati sampai hatinya bisa bergetar mendengar tangisan Sierra. Namun, tetap saja Sierra bukan siapa-siapa. Sungguh, hidup Jacob sendiri sudah begitu rumit dengan banyak orang jahat yang mengincar hartanya dan menambahkan satu Sierra dalam keluarganya sama sekali bukan hal yang bijak. Ya, terserah orang mau menganggap Jacob seperti apa saat mereka s
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status