Semua Bab Menggoda Ibu Tiriku : Bab 81 - Bab 90

144 Bab

Seseorang yang Akan Selalu Ada

"Hentikan semua ini! Apa kalian tidak malu berkelahi seperti anak kecil hanya gara-gara istri orang?" Semua orang langsung terdiam begitu mendengar suara tegas dari Jacob. Bahkan Bastian dan Valdo pun menoleh bersamaan dengan napas yang masih tersengal akibat perkelahian mereka. Kemeja rapi milik Valdo sudah berantakan dan sudut bibir serta pipi kedua pria itu pun terlihat lebam dan terluka, namun belum ada yang berniat bersuara sama sekali. "Apakah ada yang mau menjelaskan kepadaku sebenarnya ada apa ini? Benarkah kalian berkelahi hanya karena istriku, hah?" "Sebenarnya apa yang sudah kau lakukan, Sierra? Mengapa semuanya menjadi seperti ini?" Sierra menelan salivanya. Sumpah demi apa pun, ia juga tidak tahu mengapa mendadak kedua pria itu menggila dan Sierra pun tidak tahu harus menjawab apa. Sedangkan Bastian, seperti biasa, langsung menyahut tanpa mengkhawatirkan apa pun. Bastian melirik Sierra sekilas, sebelum menatap Jacob. "Aku tidak perlu menjelaskan apa pun pad
Baca selengkapnya

Mari Kita Akhiri Hubungan Kita!

Sierra melangkah ke kamarnya sendiri dengan tekad yang baru malam itu. Setelah Valdo pergi, Sierra terus meresapi semuanya dan itu benar. Selama menjadi istri pura-pura Jacob, semuanya berjalan lancar. Sekesal apa pun Sierra pada Jacob tapi perasaan Sierra pun biasa saja. Namun, sejak dengan begitu murahannya ia menanggapi Bastian perasaannya tidak pernah benar. "Ya, kau harus memperbaiki semuanya dan kembali pada dirimu yang sebelumnya, Sierra! Perjalananmu hampir berakhir di sini!" "Sebelum kau makin melewati batasmu dan sebelum semuanya menjadi makin rumit, kau harus bersikap tegas dan mengakhiri semuanya!" Sierra terus bergumam pada dirinya sendiri sambil terus melangkah. Namun, langkahnya terhenti dan Sierra langsung mendesah gugup melihat Bastian yang sudah menunggunya di depan pintu kamarnya. Bahkan pria itu belum membersihkan luka di wajahnya dan belum merapikan kemejanya. Bastian berdiri di depan pintu kamar Sierra sambil menatapnya begitu tajam hingga membuat
Baca selengkapnya

Aku Akan Memuaskanmu

Bastian membeku mendengar ucapan lantang Sierra yang mau mengakhiri hubungan mereka. Sierra benar bahwa hubungan antara mereka memang tidak jelas. Hubungan terlarang antara ibu tiri dan anak tiri. Dan entah siapa yang memulai hubungan ini duluan. Tidak ada yang berencana, mereka hanya mengikuti naluri mereka, yang secara mengejutkan, Bastian menyukai Sierra. Saat bersama Sierra, Bastian selalu melupakan status wanita itu yang merupakan ibu tirinya dan saat mengingat kenyataan itu, Bastian akan selalu mengumpat kesal. Bastian tahu dirinya sekarang mungkin terlihat sangat brengsek karena menginginkan istri ayahnya sendiri. Sumpah demi apa pun, Bastian bukan orang yang segila itu, bahkan memikirkannya saja tidak. Namun, saat mereka sudah terikat saat ini, tidak mungkin Bastian mundur lagi karena ia terlalu menginginkan wanita itu. Semakin bersamanya, bahkan semakin ditolak, Bastian semakin menginginkan Sierra. "Apa kau bilang, Sierra? Mengakhiri hubungan?" ulang Bastian dengan ra
Baca selengkapnya

Ketukan di Pintu Kamarnya

Lagi-lagi Sierra menahan napasnya, ia sama sekali tidak bisa bernapas sekarang. Sierra dipeluk begitu erat oleh Bastian dan tubuh mereka menempel saat ini dengan hembusan napas Bastian di wajah Sierra. Rasanya campur aduk sekarang, antara takut, gugup, dan meremang. Bahkan dalam ketakutannya, Sierra masih bisa meremang karena ulah pria itu yang sudah menciumi wajahnya lagi. "Bastian, jangan lakukan itu, Bastian! Jangan! Lepaskan aku! Lepaskan aku!" Sierra terus bergerak dan memalingkan wajahnya, tidak membiarkan Bastian bisa meraih bibirnya sama sekali. Namun, itu tidak masalah bagi Bastian. Tidak ada bibir, maka Bastian tetap masih bisa mengeksplore bagian lagi dari wajah wanita itu yang semuanya menjadi favorite Bastian. Oh, Bastian belum pernah menyukai wanita sebesar ia menyukai Sierra. Bahkan Bastian menyukai bagaimana bulu mata lentik wanita itu bergoyang saat Sierra mengedipkan matanya. Ini gila! Itu hal paling detail dari seorang wanita yang pernah Bastian perhatikan.
Baca selengkapnya

Siapa yang Kau Sembunyikan?

Jacob masih terus mengkerut memikirkan banyak hal di kamarnya sendiri. Otak Jacob penuh dengan rencana-rencana untuk menjauhkan Bastian dari Sierra. "Ck, wanita sialan itu! Bisa-bisanya dia mendekati Bastian!" Jacob mengepalkan tangannya dengan geram. "Bukankah lebih baik kalau Valdo membawanya pergi jauh saja? Aku yakin Valdo juga tidak akan keberatan membawa wanita itu karena dia menyukai Sierra, sudah lama aku mengetahuinya!""Sial, aku tidak pernah menyangka Bastian bisa menaruh perhatian pada Sierra!""Ck, aku masih membutuhkannya, tapi tidak bisa seperti ini! Aku harus bergerak cepat! Ya, apa pun itu, aku harus bergerak cepat!"Jacob terus bergumam sendiri dengan kesal, sebelum Jacob pun akhirnya keluar dari kamarnya dan menghampiri kamar Sierra. Jacob menekan gagang pintunya, tapi terkunci. "Mengapa dia mengunci pintunya? Bukankah biasanya tidak?"Jacob mencoba menekan gagangnya lagi dan memang pintunya terkunci. Jacob yang tidak sabar pun akhirnya mengetuk pintunya denga
Baca selengkapnya

Menguping

Bastian terus berdecak kesal saat akhirnya ia harus masuk ke kamar mandi lagi. Samar-samar aroma sabun mandi dan parfum milik Sierra pun menyeruak di sana dan Bastian menikmatinya. Ini aroma khas kamar mandi wanita yang selalu wangi dan bersih. Kamar mandinya pun kering dan ada pakaian dalam yang tergantung di sudut, tempat seharusnya menggantung handuk di sana. Tanpa sadar sudut bibir Bastian sedikit terangkat dan ia tersenyum singkat, sebelum akhirnya ia mematikan lampu kamar mandi agar tidak ada yang mengetahui kalau ada orang di dalam. Bastian pun tetap menunggu dalam diam sambil terus mengumpat karena ini sama sekali bukan dirinya. Baiklah, satu lagi hal baru yang ia rasakan sejak bersama Sierra, menjadi pengecut dan terus bersembunyi. Waktu itu bersembunyi dari Tere dan sekarang bersembunyi dari Jacob. Bastian benci melakukan ini, namun tidak dapat dipungkiri ucapan Sierra tadi membuatnya goyah. Walaupun Bastian belum mengerti apa maksud Sierra sebenarnya, tapi Bastian t
Baca selengkapnya

Masih Menunggunya

Sementara itu, Bastian yang masih berada di kamar mandi Sierra pun bernapas lega saat semuanya sudah aman. "Sial! Sampai kapan aku harus melakukan ini? Apa susahnya Sierra meninggalkan pria tua itu? Apa dia benar-benar mengincar harta Jacob?"Bastian mulai bertanya-tanya. Sikap Sierra tidak terlihat seperti pengejar harta, namun apa lagi yang menjadi penyebab wanita muda bertahan menjadi istri pria tua yang selalu bersikap kasar padanya kalau bukan karena uang. "Sial! Kalau hanya uang, aku bisa memberikannya! Aku benar-benar tidak menyangka aku kalah dari si tua brengsek itu!""Aku masih muda dan kaya tapi Sierra memilih yang tua! Brengsek!"Bastian masih terus mengumpat saat ia keluar dari kamar mandi dan merasakan perih di tangannya. Ia pun melirik tangannya yang sudah berdarah saat ini. Tadi ia memang menghantam saklar lampu dengan begitu keras tapi tadi rasanya tidak sesakit ini. Namun saat ini, kulitnya sudah terkelupas dan darah sudah merembes dari sana. "Sial!"Bastian ke
Baca selengkapnya

Lain di Mulut, Lain di Hati

Bastian duduk di ranjang Sierra sambil menatapnya tajam, seolah pria itu memang sudah menunggunya sejak tadi."Mengapa kau masih di sini, Bastian?" tanya Sierra yang sudah lemas memikirkan begitu banyak yang harus ia hadapi secara terang-terangan saat ini. Jacob, Bastian, Laura. "Apa yang kau lakukan di kamar Jacob, Sierra?" Alih-alih menjawab pertanyaan Sierra, Bastian malah menanyakan hal lainnya.Sierra mengernyit mendengarnya, namun ia sudah memutuskan tidak akan mempersulit hidupnya dengan menanggapi Bastian lagi. "Itu bukan urusanmu, Bastian!""Apa kau melayaninya? Servis cepat?" tuduh Bastian begitu saja. Sierra langsung menganga mendengarnya dan amarahnya pun bangkit. "Bastian, apa di otakmu itu hanya ada hal seperti itu? Apa suami istri hanya boleh melakukan itu saja? Aku juga punya urusan lain dengan Jacob!""Sialan, Sierra! Kau yang membuatku seperti ini! Kau menolak saat kusentuh tapi selalu berakhir pasrah! Sebentar kau bersikap terhormat, sebentar murahan! Kau yang m
Baca selengkapnya

Bukti Perselingkuhan

"Apa katamu, Sierra? Dia mengancammu?""Ya, begitulah, Valdo. Mendadak aku ketakutan apa yang akan dilakukan Tante Laura padaku."Valdo sudah kembali bekerja keesokan harinya dan seperti biasa, Sierra menceritakan semua yang terjadi pada Valdo. "Tenanglah, Sierra! Jangan takut, ada aku. Yang perlu kita lakukan saat ini adalah bergerak lebih cepat. Karena dia sudah mengetahui apa yang kau lakukan, berarti ada kemungkinan dia akan melakukan sesuatu yang membuat kita tidak bisa menemukan kelemahannya."Valdo terdiam sejenak dan nampak berpikir keras. Bagi Valdo, ia akan melakukan apa saja agar Sierra bisa lebih cepat menyelesaikan tugasnya dan keluar dari keluarga Sagala. Karena itu berarti Sierra bebas dan Valdo juga bebas mendekati Sierra, melindungi wanita itu, dan berhubungan secara wajar. Tidak dapat dipungkiri semua orang mempunyai maksudnya sendiri-sendiri. Namun di atas semua itu, maksud Valdo tulus demi kebebasan dan kebahagiaan Sierra. Sementara di rumah, Laura yang sudah
Baca selengkapnya

Perkenalkan, Calon Menantuku!

Bastian masih terus berusaha mencari kesempatan untuk mendekati Sierra di kantor hari itu. Suasana bekerja tidak pernah sama lagi sejak ia mempunyai affair dengan Sierra. Bastian menjadi makin bersemangat bekerja karena ia tahu di kantor ia bisa lebih bebas bersama Sierra daripada di rumah. Namun sialnya, kehadiran Valdo membuatnya tidak bebas lagi. "Tidak usah menemui Sierra lagi, Bastian!" seru Valdo saat mereka sudah berhadapan di depan pintu ruang kerja Sierra. "Aku dan Sierra bekerja bersama jadi mustahil aku tidak menemuinya, Valdo.""Oh, benarkah hanya itu maksudmu? Aku tahu kau sedang mendekati Sierra kan, Bastian? Tapi Sierra tidak suka didekati olehmu." Bastian hanya menyeringai mendengar ucapan Valdo. "Oh, kau hanya belum tahu bagaimana Sierra menanggapiku, Valdo. Bahkan dia sama berhasratnya denganku," bisik Bastian memprovokasi. Rahang Valdo pun mengeras mendengarnya. "Jangan mencoba memprovokasiku, Bastian! Kau tidak mau kita berkelahi lagi di sini kan?" "Huh,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status