Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Kondisi yang Memburuk

Share

Kondisi yang Memburuk

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-02 08:51:39

Sierra sama sekali tidak bisa tidur setelah Jacob keluar dari kamarnya.

Jantungnya terus berdebar kencang dan air matanya pun masih terus meleleh.

Sampai entah berapa lama ia mencoba, akhirnya ia tertidur juga. Namun tidak lama kemudian, ia kembali terbangun dan melirik jamnya.

"Astaga, aku harus ke kamar Pak Tua itu," gumam Sierra yang langsung saja berlari ke kamar mandinya dan bersiap.

Suasana rumah masih sepi karena memang ini masih subuh, tapi Sierra tahu kalau Jacob selalu bangun subuh.

Perlahan Sierra pun melangkah ke kamar Jacob dan membuka pintu yang tidak terkunci itu.

Sierra mengintip perlahan dan ia tidak menemukan Jacob di ranjangnya. Itu berarti Jacob sedang ada di kamar mandi.

Sierra pun memberanikan diri masuk ke dalam kamar dan ia melihat sebuah buku kecil yang tergeletak di atas ranjang beserta kacamata.

Sambil terus menoleh ke kamar mandi katena takut Jacob akan keluar, Sierra pun melangkah perlahan lalu meraih buku kecil itu.

Sierra membukanya dan mengerny
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Putuskan Hubungan Kalian!

    Lagi-lagi Jacob mengembuskan napas panjang dengan kesal, seolah ia juga kesal karena pada akhirnya Sierra mengetahui apa yang ia sembunyikan. "Karena ini, Sierra! Karena aku takut suatu hari nanti kau juga akan mengkhianati aku!" geram Jacob. "Tidak ada orang lain yang bisa kupercayai karena aku tahu sejak muda aku tidak pernah menjadi orang baik!""Menawarkan ini padamu dan menyicil hutang ayahmu yang setinggi langit itu mungkin adalah kebaikan pertama yang aku lakukan untuk orang lain!""Dan memberitahu tentang penyakitku yang makin parah akan membuatmu meremehkan aku lalu memandangku lemah!" seru Jacob dengan nada yang tetap angkuh. Tapi Sierra menggeleng. "Kau salah, Pak Tua! Aku tidak pernah meremehkanmu!""Nyatanya kau menusukku dari belakang dan berhubungan dengan anakku, Sierra! Kau tahu sendiri kan kalau anakku itu satu-satunya alasan mengapa aku melakukan ini, Sierra?" Jacob kembali membentak Sierra. Jacob pun menatap Sierra penuh amarah. "Aku mau bersamanya di sisa hidu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Menggoda Ibu Tiriku   Keputusan yang Dibuat

    "Akhir bulan. Aku setuju untuk menyelesaikan semuanya dan pergi di akhir bulan nanti.""Apa, Sierra? Akhir bulan?" ulang Valdo tidak percaya. Sierra sengaja berangkat ke kantor pagi-pagi sekali agar ia tidak perlu bertemu dengan semua orang di sana dan sekarang ia pun mengurung diri di ruang kerjanya bersama Valdo. "Benar. Ini jauh lebih cepat daripada perkiraanku, Valdo. Kuakui dulu aku berpikir untuk menyelesaikan semuanya dan pergi dari sana, tapi sekarang hatiku cukup sedih, Valdo," aku Sierra jujur. Valdo yang mendengarnya hanya mengembuskan napas panjang. Di satu sisi, ia ikut sedih dengan kondisi Jacob yang mengalami kemunduran. Di satu sisi lainnya, ia bersyukur Jacob bisa bicara baik-baik pada Sierra dan tidak bertindak kasar pada wanita itu. Dan di sisi lain lagi, Valdo merasa lega karena Sierra sudah memutuskan kapan akan pergi dari keluarga Sagala. Valdo tidak ingin bersikap munafik. Ia memang sedih karena ada bagian yang tidak sesuai dengan rencana mereka semula, n

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Menggoda Ibu Tiriku   Ceraikan Dia!

    Bastian sengaja bangun lebih pagi dan mencari Sierra ke kamarnya pagi itu, namun sialnya Sierra bangun lebih pagi lagi, menemui Jacob di kamarnya begitu lama sampai pergi ke kantor juga lebih pagi.Bastian mendapat info itu dari pelayan dan Bastian pun langsung mencari Jacob. "Apa yang sudah kau lakukan pada Sierra?" sembur Bastian begitu ia masuk ke kamar Jacob. Jacob yang baru saja menyimpan semua barangnya pun menatap Bastian dengan ekspresi yang biasa saja. Jujur Jacob sempat melow saat berpikir tentang hidupnya yang mungkin tidak akan lama. Apalagi melihat Sierra yang terus menangis tadi. Semakin tua, Jacob merasa sedikit mempunyai hati sampai hatinya bisa bergetar mendengar tangisan Sierra. Namun, tetap saja Sierra bukan siapa-siapa. Sungguh, hidup Jacob sendiri sudah begitu rumit dengan banyak orang jahat yang mengincar hartanya dan menambahkan satu Sierra dalam keluarganya sama sekali bukan hal yang bijak. Ya, terserah orang mau menganggap Jacob seperti apa saat mereka s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Menggoda Ibu Tiriku   Mari Kita Berteman Saja!

    Bastian langsung mencari Sierra ke kantornya pagi itu setelah meninggalkan Jacob. Bastian pun melangkah ke ruang kerja Sierra dan untungnya Valdo tidak ada di sana. Tanpa mengetuk pintu, Bastian pun masuk ke dalam dan melihat Sierra yang sedang menelepon di sana. Sierra sendiri begitu kaget dan mereka sama-sama terdiam dengan tatapan yang saling terkunci. "Nanti aku akan menghubungimu lagi, Pak. Terima kasih!"Sierra tersenyum, sebelum ia berpamitan dan menutup teleponnya."Bastian, kau sudah datang!" sapa Sierra ramah dan santai. Bahkan Sierra menatap Bastian dengan ekspresi yang setenang mungkin seolah tidak ada yang terjadi antara mereka. Namun, Bastian langsung melangkah menghampiri Sierra dan langsung saja memutar kursi Sierra menghadapnya. Bastian berdiri membungkuk di depan Sierra dan menangkup kedua lengan wanita itu lalu menatapnya lekat. "Sierra, kau tidak apa kan? Jacob tidak melakukan apa-apa padamu kan? Apa yang terjadi setelah aku pergi kemarin? Dan apa yang terja

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Menggoda Ibu Tiriku   Merasa Menang

    "Mari kita berteman saja!"Nada suara Sierra terdengar begitu meyakinkan bahkan ia sudah mengulurkan tangannya bermaksud menjabat tangan Bastian, menandai pertemanan baru mereka. Namun, Bastian sama sekali tidak menyambut uluran tangan itu. Bastian hanya menatap Sierra sejenak lalu melirik tangan Sierra, sebelum tatapannya kembali ke wajah wanita itu. "Teman, Sierra? Kau mau kita berteman?" Bastian memicingkan matanya tak mengerti. "Iya, kau sudah dengar kan? Kita berteman saja. Kau dan aku. Mungkin hubungan keluarga ini akan lebih menyenangkan untuk dijalani kalau kita berteman. Kita berdamai dan hidup rukun bersama.""Apa? Sierra, apa kau sadar apa yang sedang kau katakan sekarang? Kau mau berteman denganku? Tapi aku tidak mau menjadi temanmu, Sierra! Aku mau jadi kekasihmu saja!"Sierra menegang mendengarnya. "Bastian! Kau tahu itu tidak mungkin kan? Itu hal yang menyimpang! Ibu tiri dan anak tiri itu tidak mungkin!""Mengapa tidak mungkin, Sierra? Tinggal kau bercerai saja den

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Menggoda Ibu Tiriku   Tidak Mungkin Hanya Menjadi Teman

    Malam menjelang begitu cepat dan semua orang pun berkumpul di ruang makan, termasuk Bastian dan Sierra yang sudah pulang ke rumah. Bastian terus bersikap santai, sedangkan Sierra sudah menegang. Jacob sendiri seperti biasa hanya melirik Bastian dan Sierra tanpa berkomentar. Ia ingin memegang janji Sierra sampai akhir bulan nanti. Sedangkan Laura dan Stephanie sudah menatap Bastian dan Sierra dengan penuh kebencian. "Oh, aku tidak percaya kau masih mengijinkan mereka makan bersama seperti ini, Jacob! Aku sungguh tidak bisa seperti ini!" seru Laura sarkastik. "Ibu benar! Aku juga tidak bisa duduk satu meja dengan orang-orang menjijikkan seperti ini! Mereka sudah selingkuh tapi Ayah juga sama sekali tidak tegas! Seharusnya Ayah mengusir mereka!" Mendadak Stephanie bereaksi keras. Namun, Jacob hanya menaikkan alisnya menatap Laura dan Stephanie. "Kalau memang kalian tidak bisa makan semeja dengan Bastian dan Sierra ya pergi saja, tidak perlu makan di sini! Sana pergi! Makan saja di

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Menggoda Ibu Tiriku   Memperjuangkan Hak Malaikat Kecilnya

    Sierra sama sekali tidak bisa tidur malam itu. Setiap memejamkan mata, ia pasti akan teringat pada sentuhan tangan besar Bastian yang bergerak liar di tubuhnya tadi saat mereka berdua di dapur. "Ck, Bastian benar-benar tidak punya sopan santun! Bagaimana bisa dia melakukan ini padaku? Dia pikir aku bisa dipegang-pegang begitu saja?"Sierra berdecak kesal dan mengubah posisinya, yang awalnya masih berbaring di ranjang, sekarang menjadi duduk bersandar di sandaran ranjang dan ia terus mengeluh. "Ck, kau tidak boleh membiarkan dia melakukannya, Sierra!" seru Sierra pada dirinya sendiri. "Tapi aku tidak membiarkannya! Aku sudah berontak, hanya saja, tenagaku tidak kuat melawannya!" Sierra menjawabnya sendiri. "Kau sudah bersikap murahan, Sierra! Kalau begini terus, bagaimana caranya kau bisa lepas dari Bastian? Yang ada dia malah akan mengklaim bahwa kau adalah miliknya dan melakukan sesuka hatinya padamu!" "Akkhh, ini membuatku frustasi! Bastian benar-benar membuatku begitu galau d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Menggoda Ibu Tiriku   Mengambil Hak Asuhnya

    Lalita yang mendengar teriakan Stephanie langsung memeluk Sierra dengan tangannya yang gemetar, namun Sierra mengangkat dagunya dengan angkuh dan menatap Stephanie tanpa rasa takut sama sekali. "Lalita bukan tahanan, Stephanie! Dan dia juga tidak punya salah apa pun sampai tidak boleh berkumpul di ruang makan bersama kita! Terserah kau suka atau tidak, tapi mulai hari ini, Lalita akan makan bersama kita di ruang makan ini!" seru Sierra tegas. Berbagai macam ekspresi ditunjukkan oleh semua anggota keluarga. Jacob menaikkan alisnya dan mengedipkan matanya beberapa kali. Ia tidak pernah menyukai Lalita secara berlebihan karena ia tidak pernah menganggap Lalita adalah cucunya. Namun, Jacob termasuk netral saja, walaupun ia tidak menyukai Laura dan Stephanie, tapi ia tidak masalah dengan kehadiran Lalita. Bastian sendiri hanya tersenyum tipis menatap Sierra penuh kekaguman. Sierra yang sedang mengaum seperti macan adalah saat di mana Sierra sangat seksi di mata Bastian. Dan walaupun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggoda Ibu Tiriku (END)

    Setelah serangkaian acara selesai, anak-anak pun makan bersama lalu bermain bersama. Gelak tawa dan teriakan anak-anak memenuhi pinggir kolam renang sampai membuat Jacob dan Lidya pun terus tertawa senang. "Masa tua kita akan terus bahagia melihat para cucu kita yang tumbuh besar, aku senang sekali akhirnya kita menjadi keluarga besar, Bu Lidya." "Aku juga senang, Pak Jacob. Aku tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Masih teringat jelas bagaimana semua hal buruk itu terjadi dulu, tapi semua benar-benar sudah berubah beberapa tahun terakhir ini. Dan selama beberapa tahun ini aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bersyukur sekali." "Haha, kau benar, Bu Lidya. Kau benar. Karena aku juga merasakan yang sama. Sejak Bastian menikah dengan Sierra, aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bahagia sekali." Lidya yang mendengarnya hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anak yang bermain bersama. Kali ini Bastian dan Jonathan mengobrol bersama, sedangkan Rosella dan Sierra pun mengobro

  • Menggoda Ibu Tiriku   Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudianSpanduk bertuliskan "Happy birthday Victor Sagala" membentang di pinggir kolam renang rumah Jacob pagi itu. Jacob ngotot menjadi tuan rumah dalam acara ulang tahun cucunya itu dan keluarga Sierra pun akhirnya merayakan ulang tahun Victor di sana. Lidya dan Sierra pun berangkat ke rumah Jacob membawa Santos dan Sania yang sudah berlarian kesana kemari dan tidak bisa diam itu. Namun, Santos dan Sania sangat menyayangi Victor. Perbedaan umur mereka yang hanya 1.5 tahun membuat mereka terlihat lucu saat bersama. Santos dan Sania akan menggandeng Victor di tengah dan Victor yang baru belajar berjalan itu begitu senang setiap kali digandeng oleh kakak kembarnya itu. Seperti pagi itu di pinggir kolam renang rumah Jacob. "Hati-hati, Santos! Jangan miring-miring jalannya! Nanti kalian bertiga bisa masuk ke dalam kolam!" seru Sierra yang masih sibuk menyusun kue-kue di meja untuk foto. Santos dan Sania membawa Victor berkeliling dan mereka berjalan zigzag. Kadang mere

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebahagiaan yang Lengkap dan Sempurna

    Beberapa bulan berlalu dan perut para Ibu hamil pun sudah membola. Rosella sendiri sudah mendekati waktu melahirkan, namun ia masih begitu aktif bekerja sampai Adipura tidak tahan melihatnya. "Aduh, Rosella! Kau di rumah saja ya! Istirahat saja! Tinggal menghitung hari kau akan melahirkan! Ayah tidak mau cucu Ayah lahir di kantor!" "Aku baik-baik saja, Ayah. Lagipula aku tidak setiap hari ke kantor kan?" "Tapi Ayah takut sekali melihatmu berjalan dengan perut sebesar itu!" "Haha, benar, Rosella! Dengarkan ayahmu, dia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu." Imelda mengulum senyumnya. Rosella sendiri ikut tersenyum. "Haha, baiklah, Ayah! Baiklah, besok aku tidak akan ke kantor ya," kata Rosella akhirnya. "Ah, iya, iya." Adipura pun bernapas lega dan jantungnya terus berdebar kencang karena terlalu antusias. Bahkan Adipura ikut diam di rumah bersama Rosella keesokan harinya. "Makan yang banyak, Rosella! Kau harus punya tenaga untuk melahirkan," pesan Adipura yang terus menghitung

  • Menggoda Ibu Tiriku   Calon Orang Tua yang Bahagia

    Hamil dalam keadaan sadar dan hamil dalam keadaan gila tentu saja adalah dua hal yang sangat berbeda. Dulu waktu Rosella hamil Julio, setiap hari ia hanya bisa berteriak dan memukuli perutnya, menolak kehadiran Julio dan terus mengamuk. Rosella benar-benar gila dulu dan rasanya apa yang terjadi dulu sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Tapi di atas semua itu, Rosella bersyukur karena semua hal buruk sudah berlalu dan digantikan hal baik yang tiada henti di kehidupannya yang sekarang. Rosella memiliki keluarga yang hebat, suami yang hebat, mertua yang hebat, dan anak yang hebat. Pekerjaan yang hebat juga dan semua hal yang membuatnya tidak pernah menyesal telah dilahirkan, yang membuat Rosella tidak pernah menyesali lagi semua yang sudah terjadi di masa lalunya. Dan yang membuat Rosella paham bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita bertanya mengapa aku yang harus mengalami semua hal buruk itu, aku tidak kuat, aku tidak sanggup.

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berkah Tiada Akhir

    Lidya dan Sierra masih begitu syok sampai mereka tidak tahu harus senang atau tidak, namun semua anggota keluarga yang lain malah memekik senang, terutama Jacob yang tidak berhenti tertawa senang. "Selamat ya, Sierra! Selamat! Haha! Ayah senang sekali akan bertambah cucu! Hahaha!" Sierra pun hanya memaksakan senyumnya sampai tidak lama kemudian, Bastian pun pulang ke rumah karena Sierra mengirimkan hasil tespeknya ke ponsel Bastian.Bastian yang baru memarkir mobilnya pun langsung berlari masuk dan mencari istrinya. "Sierra, Sayang, benarkah itu? Kau hamil lagi, Sayang?" Bastian langsung menangkup kedua bahu Sierra. "Entahlah, tespeknya bilang begitu!" Bastian yang mendengar jawaban Sierra pun langsung tertawa sumringah. "Bukankah tespek tidak pernah bohong, Sayang? Sekarang kita tanya ke dokter ya! Ayo, Sayang! Ayo!" Bastian pun langsung mengajak Sierra pergi ke dokter kandungan siang itu dan jantung Sierra pun terus berdebar tidak karuan sampai akhirnya ia dipanggil masuk dan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Tidak Terduga

    Hampir satu minggu setelah acara pernikahan dan semua orang akhirnya bisa bersantai lagi dari padatnya acara mereka. Saking banyaknya undangan yang diundang oleh Adipura dari berbagai kota dan negara membuat jadwal keluarga mereka pun begitu padat untuk menjamu semuanya. Dan ketika semuanya berakhir, Rosella sendiri mengalami kelelahan yang tidak biasa. Ia lelah sekali sampai lemas dan tidak bernafsu melakukan apa pun, bahkan nafsu makan pun tidak ada. Selama tiga malam Rosella dan Jonathan masih menginap di hotel lalu setelahnya mereka pun pulang ke rumah Adipura. Jonathan memang belum mengajak Rosella tinggal berdua di apartemen karena keluarga Adipura masih begitu menikmati kumpul bersama seperti ini, apalagi sekarang Julio sudah tinggal bersama mereka. "Kau tidak apa, Sayang? Kau kelelahan ya?" Jonathan membelai kepala Rosella yang sedang berbaring tidur siang itu. "Hmm, aku lelah sekali, Jonathan. Aku sedikit meriang, kurasa aku tidak mau melakukan apa-apa dulu." "Kau mau

  • Menggoda Ibu Tiriku   Wedding Day

    Sebuah papan bertuliskan "The Wedding of Jonathan and Rosella" terpasang di pintu masuk sebuah taman di sebuah hotel mewah yang akan menjadi tempat pemberkatan pernikahan pagi itu. Hanya sedikit undangan yang diundang pada pagi hari, namun mereka akan mengadakan pesta besar lagi di ballroom mewah nanti malam. Semua undangan pun sudah hadir di sana dan mereka begitu antusias menantikan pasangan pengantin yang berbahagia. Rosella sendiri nampak begitu gugup saat berada di ruang VIP untuk menunggu saat ia harus keluar. Setelah mengalami persiapan pernikahan yang cukup membuat emosi labil dan setelah mengalami pingitan yang membuatnya begitu merindukan Jonathan, hari ini akhirnya mereka akan mengikat janji suci dan jantung Rosella tidak berhenti berdebar kencang sejak subuh tadi. "Tenang, Rosella! Tenang! Kau terlalu gugup!" Lidya terus tersenyum menatap Rosella dari pantulan cerminnya. "Bagaimana aku tidak gugup, Ibu? Entahlah, aku gemetar!" "Haha, aku juga begitu waktu itu, Rosel

  • Menggoda Ibu Tiriku   Malam Pertama yang Lebih Awal

    Semua anggota keluarga menyambut bahagia lamaran yang dilakukan oleh Jonathan dan mereka pun begitu tidak sabar untuk menikahkan anak-anak mereka. Mereka pun langsung memilih hari baik dan persiapan pernikahan pun mulai digelar. Semua orang langsung sibuk dengan tugasnya masing-masing karena Adipura ingin membuat pesta besar untuk Jonathan dan Rosella. "Sungguh tidak usah pesta sebesar itu, Ayah. Bagiku yang penting pernikahan kami sah.""Tidak bisa! Kau akan menikah, tentu saja pestanya harus besar dan mewah. Ayah tidak mau tahu, pestanya harus besar!" seru Adipura lagi dengan lantang. Semua anggota keluarga pun tidak berani membantah lagi dan akhirnya menuruti Adipura. Mereka menyewa gedung resepsi mewah dan menyewa jasa WO, namun tetap saja Adipura yang begitu sibuk mengatur semua detailnya karena memang Adipura sendiri adalah orang yang sangat detail. Sedangkan Lidya dan keluarganya yang sudah kembali ke rumah mereka sendiri, tidak banyak ikut campur dan memilih untuk mengik

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Lamaran

    "Mari, silakan, Pak Jacob!" "Silakan, Pak Adipura!" Keluarga Adipura, keluarga Jacob, dan keluarga Lidya sedang berkumpul bersama malam itu di sebuah ruang VIP di sebuah hotel mewah untuk makan malam. Setelah melalui banyak hal, mereka menjadi semakin dekat satu sama lain. "Rosella, kapan kau baru akan kembali ke WHA, hah? Om menunggumu. WHA membutuhkanmu," seru Adipura. Sejak kejadian itu sampai Adipura keluar dari rumah sakit bahkan sampai hari ini, Rosella memang belum kembali bekerja di WHA. Walaupun semua masalah sudah selesai dan namanya sudah bersih, tapi Rosella masih ragu untuk kembali. Bahkan Livy sudah mengundurkan diri dan memilih pindah ke luar negeri. "Ah, itu ...." "Besok Rosella akan kembali bekerja, Ayah." celetuk Jonathan tiba-tiba. Rosella pun membelalak menatap Jonathan karena sebelumnya mereka belum pernah membicarakannya. "Jonathan!" desis Rosella. Namun, Jonathan tidak menanggapinya dan malah menggenggam tangan Rosella yang ada di atas meja. "Besok

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status