Home / Romansa / Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Dibuang Mantan, Dimanjakan Sultan: Chapter 11 - Chapter 20

47 Chapters

11. Menyalahkan Marla

Sementara itu, ballroom masih dihuni oleh ketegangan yang menguar akibat kedatangan keluarga Wirajaya. Yudha berusaha membujuk Aryo dengan cara menunggu selama beberapa saat, sedangkan sekretaris pria itu kelimpungan mengambil salinan kerja sama yang ditujukan terhadap PT. Wira Cahaya.Akan tetapi, diakibatkan oleh keputusan yang Arjuna canangkan tadi, Aryo jadi malas untuk bertamu dan ingin lekas pulang. Di sisi lain, Lita dan anaknya sedang dibujuk oleh Fandi Anugerah beserta sang istri—Selvi. "Nyonya Lita, saya mohon, bantu keluarga saya ya? Mungkin Tuan Aryo akan berubah pikiran setelah melihat rancangan kerja sama yang anak saya buat." Sembari menggenggam tangan Lita, Selvi berharap istri kedua dari Aryo Wirajaya itu mau membantu keluarganya.Fandi sendiri tidak bisa mengatakan apa pun, lantaran sosok Aryo Wirajaya memang mempunyai watak yang kelewat keras dan tegas. Lita mendengkus malas. "Masalahnya, saya sendiri tidak punya hak untuk membantu Mas Aryo agar mau membaca lemba
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

12. Pindah Rumah

"Kita akan pindah?"Marla bertanya dengan mata membulat sempurna. Masih berdiri di ambang pintu rumah sempit yang selama dua pekan ini telah menjadi rumah barunya. Wanita itu menganga, seolah-olah pemberitahuan Arjuna mengenai pindah rumah sama seperti mendengar meteor akan jatuh tepat di atas kepalanya.Arjuna yang melepas setelan terluarnya, menoleh dengan kening berkerut. "Kenapa? Apa ... ada yang salah?"Sebenarnya tidak ada yang salah. Hanya saja, semuanya masih terlalu menyilaukan bagi Marla untuk dicerna. Suaminya beserta keluarganya merupakan keluarga sultan. Betapa besarnya beban baru yang berada pada pundak Marla saat ini.Mengerti bahwa sang istri masih kepayahan beradaptasi, Arjuna mendekat. "Kenapa, Marla? Ada yang mau kamu bicarakan? Bicara saja, aku akan mendengarnya," tawar pria itu.Marla duduk di kursi plastik yang mereka letakkan di ruang tamu. Wanita itu memberi tanda bagi Arjuna untuk turut duduk, yang mana langsung dituruti."Kenapa kamu menyembunyikan semua ini
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

13. Kenapa?

Kenapa?Kenapa permintaan Arjuna seperti itu?Apakah Arjuna mempunyai perasaan terhadapnya sehingga permintaannya berupa balasan cinta dari seorang istri kepada suaminya?Menyadari jika Marla masih belum bisa menerima semuanya—termasuk dengan permintaan mendadak tadi, Arjuna memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah lamanya itu."Mas, sebentar," Marla mencekal lengan sang suami. "Utang.""Hm?"Marla melirik sekitar, para tetangga telah berdiri di depan rumah masing-masing sejak dia keluar dari rumah tadi. Tentunya, mereka penasaran dengan mobil yang Arjuna kendarai saat ini."U-utang, katanya kamu sering utang di warung. Apa kamu sudah membayarnya?"Genap tiga detik, Arjuna terdiam lalu melayangkan tawa kecilnya. Tangan kanan pria itu terulur untuk mengacak puncak kepala Marla, merasa gemas."Tenang saja, Julie sudah membayarnya. Tapi, terima kasih sudah mengingatkan suamimu ini. Sekarang, ayo! Kita pergi!"Genggaman tangan Arjuna yang menarik Marla untuk memasuki mobil, membuat darah
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

14. Asumsi Sebelum Tidur

Marla berdiri di ambang pintu kamar mandi, mengamati Arjuna yang telah terlelap di sisi lain ranjang terlebih dahulu selepas makan malam. Mungkin, suaminya itu memang kelewat lelah. Perlahan-lahan, sepasang tungkainya mendekat dengan napas tertahan. Dia tidak ingin membangunkan Arjuna barang sedetikpun. Terlebih, dia akan menempatkan diri di sisi pria itu. Walaupun Marla menyadari bila Arjuna sudah menempatkan sebuah guling sebagai pembatas di antara mereka saat tidur nanti.Wanita itu mengembuskan napas begitu berbaring di samping sang suami. Menutup mata, dia berharap bisa lekas pergi ke alam mimpi. Namun, suara Arjuna mengejutkannya hingga nyaris jatuh berguling."Akh!"Kini, posisi keduanya kian dekat. Lengan kiri Arjuna melingkari perut Marla, menahannya supaya tidak terjatuh. Lalu, tatapan pria itu menusuk tetapi penuh kelembutan.Marla menelan ludah susah payah. 'Jantung, tolong jangan kelewatan!'"Ma-maaf, kamu terkejut ya?" Arjuna melepaskan lingkaran lengan kirinya pada Mar
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

15. Kediaman Wirajaya (1)

Belum genap mengendalikan diri akibat kenyataan bahwa hidupnya telah berubah seratus delapan puluh derajat, kini Arjuna membawanya untuk bertandang ke kediaman Wirajaya.Marla mengepalkan tangan, menyadari kepalan tangannya memutih lantaran terlalu gugup. Wanita itu melirik sang suami yang tengah mengemudi, turut memergoki ketegangan yang bersarang pada wajah tampan Arjuna.Eh? Marla cepat-cepat menggeleng. Yah, Arjuna memang tampan. Dia akui itu. Lalu, sekarang mengetahui jika dia memiliki suami setampan dan sekaya Arjuna, membuat rasa percaya dirinya kian menurun. Apakah dia pantas mendapatkan kemewahan yang berlebih semacam ini?Akan tetapi, dia tidak boleh berpikiran begitu. Jika Bu Maryam tahu, yang ada dia akan diomeli habis-habisan. Semalam, dia pun telah berjanji pada diri sendiri untuk menjadi lebih baik dan tidak menjadi beban.Tanpa sadar, wanita itu menghela napas berat, yang mana menyita keheranan dalam diri Arjuna. Pria itu menoleh sekilas, lantas kembali memusatkan fok
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

16. Kediaman Wirajaya (2)

Semuanya ....'Semuanya itu siapa saja?!'Rasanya Marla mau berseru lantang disertai kepanikan. Namun, dia tidak bisa berbuat demikian. Yang ada, dia akan mempermalukan diri sendiri dan membuat Arjuna malu pula. Dia tidak mau menambah beban pada pundak Arjuna lagi.Cukup dengan menikahinya saja, kalau bisa jangan ditambah beban yang lain.Arjuna mengangguk, tersenyum simpul pada Julie selepas memindai penampilan sekretaris pribadi sang ayah dalam tiga detik. "Kamu memotong rambutmu sedikit, Julie?"Mendengar pertanyaan Arjuna, baik Julie maupun Marla terhenyak. Julie berdeham, masih dengan dagu terangkat tinggi yang memperlihatkan betapa tangguhnya wanita itu."Ternyata, Tuan Muda bisa menyadari hal-hal sekecil itu ya? Tapi atas jawaban Tuan Muda tadi; ya, hanya sedikit." Balas Julie penuh wibawa.Arjuna tersenyum timpang, lantas mengangguk. Tidak mengucapkan apa-apa lagi, pria itu mulai memasuki area ruang tamu. Diam-diam, Marla mengamati sosok menawan Julie. Entah bagian mana pada
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

17. Kediaman Wirajaya (3)

Marla mencengkeram dress-nya erat-erat, sedangkan, Arjuna terdiam disertai dengkusan napas berat. Tentu saja. Bagi keluarga Wirajaya yang memiliki segalanya, mencari informasi mengenai dirinya sangatlah mudah. Apalagi bagi seorang yatim piatu seperti Marla. Tidak heran bila mereka mengetahui Marla yang pernah menikah dengan Yudha. "Memangnya kenapa kalau istri saya pernah menikah dengan laki-laki lain? Lagi pula, saya tidak mempermasalahkannya," timpal Arjuna tegas, seperti seorang suami yang menyayangi istrinya dengan segenap hati.Untuk sesaat, Marla terpaku sekaligus merasa bersalah. Arjuna harus bekerja ekstra untuk 'melindunginya'. Yang mana makin memperlihatkan jika Marla tidak bisa melakukan apa-apa.Ajeng yang baru beberapa menit terdiam, lantas mendecih, "aneh saja, Jun. Kamu itu pewaris keluarga ini yang bisa mendapatkan wanita mana saja. Mau yang perawan juga banyak, malahan banyak yang lebih bertalenta dan lebih cantik. Tapi, kamu malah memilih untuk menikahi 'bekasnya' o
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

18. Kediaman Wirajaya (4)

Deg!Marla akui, dia memang tidak menjual tubuhnya terhadap Arjuna. Namun, ingatan mengenai malam panas yang sempat mereka langsungkan secara tak sadar itu membuat pipi Marla memerah dengan sendirinya.Gawat!Jangan sampai Revan melihatnya dan malah memikirkan yang tidak-tidak! Kenyataannya, dia bukan perempuan murahan seperti itu.Berdeham, Marla kembali menyuguhkan senyum simpulnya. Memberanikan diri bertemu tatap dengan iris abu-abu Revan. "Tentu tidak. Meskipun saya bukan perempuan yang lahir dari keluarga kaya raya, tapi saya tidak sefrustrasi itu untuk menjual diri terhadap orang lain; mau yang kaya atau bukan."Revan mengambil dua langkah mundur ditemani seringai yang memperlihatkan bahwa pria muda itu cukup tertarik dengan jawaban Marla. "Yah, boleh juga," Revan mengangguk-angguk, "pasti Bang Arjuna punya 'alasan' kenapa dia memilih kamu, Nona Marla."Marla berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankan raut bersahabatnya. Dia tidak bisa terlihat lemah di saat-saat seperti ini,
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

19. Kekacauan Yudha

Semua kontrak kerja sama yang seharusnya berjalan lancar, hancur total dikarenakan rumor tidak menyenangkan tersiar pada kalangan pebisnis saat pernikahan Yudha dan Kamilia.Belum lagi, kedatangan keluarga Wirajaya yang terkenal itu. Bukannya menambah pamor, tetapi malah mengembuskan segalanya."Argh! Semua gara-gara Marla!"Yudha melempar berkas pembatalan yang baru saja dibacanya, kemudian berkacak pinggang. Dipandanginya foto pernikahan dirinya dan Kamilia yang baru saja dipasang di ruang kerja.Entah kenapa, melihatnya saja sudah membuat Yudha muak sendiri.Bertepatan saat itu, Kamilia memasuki ruang kerja sang suami seraya menenteng tas belanjaan yang tiada terhingga."Yudha? Lihatlah! Aku mendapatkan heels baru yang sangat kuidam—""Diam!"Kamilia tersentak. Seketika wanita itu berhenti melangkah, membeku setelah menyadari atmosfer ruang kerja sang suami yang mendadak jadi tak bersahabat."Yudha? Kamu kenapa?""Masih ditanya suamimu ini kenapa?" Yudha berbalik, menghadap Kamilia
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

20. Sebuah Kecupan

Bohong jika Marla tidak berpikir mengenai pesan aneh yang menyambangi ponselnya. Bahkan, wanita itu kepayahan terlelap meski tetap berada dalam pelukan Arjuna. 'Tidak heran. Sebagai pewaris pertama keluarga Wirajaya, pastinya banyak yang ingin menikahi Arjuna. Apalagi, jika orang-orang tahu aku hanyalah seorang yatim piatu yang tidak mempunyai apa-apa selain bergantung kepada suami baruku ini.'Helaan napas wanita itu terdengar berat, berusaha meredam gundah. Seolah-olah menyadari jika sang istri tidak bisa tertidur, Arjuna membuka mata, ditiliknya sosok Marla yang seakan-akan menyimpan cukup banyak pikiran.Arjuna berinisiatif untuk mengeratkan pelukannya, membawa Marla pada kehangatan serta kenyamanan yang membuat wanita itu mendongak."Mas? Kamu terbangun? Maaf, sepertinya aku sudah membuat tidurmu terganggu ya?" tanya Marla tak enak hati.Arjuna menggeleng pelan, "tidak bisa tidur, Marla?"Marla mengangguk singkat."Kenapa?"Wanita itu tak kunjung menjawab. Tidak mungkin dia memb
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status