Hampir 20 menit lamanya, pria di tempat tidur itu berbaring diam. Ia menunggu wanita di sampingnya terbangun, tapi detik demi detik berlalu dan wanita itu malah beringsut menjauh dan berbaring membelakanginya. Memandang langit-langit di atasnya, Ilyas menimbang-nimbang. Hatinya ragu. Ema wanita baik, Hag. Kau sudah menipunya sekali, apa kau yakin akan menipunya kedua kali? Melirik ke sampingnya, pria itu menumpu tangan di bawah kepala dan memandangi punggung Ema. Sambil melamun, tangannya terulur dan mengelus kulit wanita itu yang halus. Ia menarik dirinya mendekat dan mencium punggung itu ringan. Ilyas menyenderkan kepalanya di sana dan matanya terpejam, menikmati momen kedekatannya dengan wanita itu. Lengannya memeluk Ema erat. Jantungnya berdebar lebih cepat, bersamaan dengan matanya yang perlahan terbuka. Maafkan aku, Em. Aku tidak bisa kehilangan kamu lagi. Aku butuh kamu.
Last Updated : 2024-10-03 Read more