Mengusap tangan tua itu, Ilyas akhirnya menggenggam erat. Ia menatap lembut. "Oma sudah yakin?" Mata tua yang biasanya bersinar itu terlihat redup. Sama sekali tidak ada cahaya terpancar darinya. "Ini yang diinginkan Opa-mu. Kalau pun nanti 'pergi', dia ingin berbaring di sana. Bukan di sini." Mer*mas tangan tua itu, kepala Ilyas mengangguk. Ia tahu alasan kakek-neneknya kembali ke Indonesia, tidak lain dan tidak bukan adalah karena menunggu Bimo pulang dari Amerika. Sudah hampir 10 tahun ini, Opa Ahim tidak aktif di perusahaan karena sakitnya. Beberapa cabang di LN, telah dipercayakan pada orang-orang yang terpilih. Hanya cabang di Indonesia saja yang memang rencananya akan diberikan pada ahli waris langsung. Kini setelah Bimo pulang, tidak ada lagi yang menahan keduanya untuk kembali ke rumah mereka di Jerman. "Aku akan segera mengurus
Last Updated : 2024-10-11 Read more