Semua Bab Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder : Bab 61 - Bab 70

148 Bab

Bab 61

Di tempat yang jauh. Leonardo baru tiba dengan wajah yang lelah. Sudah seharian ia mencari keberadaan Alice, tetapi tidak juga menemukan petunjuk. Ia bahkan sudah menemui Arsen—pria yang kemungkinan yang paling tahu keberadaan Alice.“Aku sungguh tidak tahu,” kata Arsen yang masih diingatnya dengan wajah serius ketika ditanya.Leonardo berdecak karena semakin frustasi, jika bukan bersama Arsen, lalu dengan siapa Alice pergi? Apakah pulang ke rumah orang tuanya? Leonardo memejamkan mata, menyandarkan kepala pada sandaran mobil dengan mata tertutup. “Wanita itu mempermainkan aku.”“Dia membuatku seperti orang bodoh selama ini,” katanya lagi masih tidak percaya jika Alice adalah putri Oscar. Namun, jika diperhatikan dengan baik, keduanya memang terlihat sangat mirip. Leonardo mengendus kasar, bayangan dia menampar Alice kembali terlintas di benaknya.Hingga dering telepon menyadarkan dirinya. Leonardo meraih ponselnya dan menerima tanpa melihat siapa yang memanggil. Kepalanya terangkat
Baca selengkapnya

Bab 62

Di kediaman Leonardo, beberapa hari setelah pencarian Alice yang gagal. Horison sudah kembali sehat seperti biasanya. Ia kembali memimpin perusahaan walaupun Leonardo sudah siap untuk kerja kembali.“Fokus mencari istrimu. Kakek yang akan mengurus perusahaan sampai semua selesai,” kata Horison dengan tatapan datar pada cucunya.“Kakek, aku sudah mencarinya kesemua tempat, tetapi wanita itu tidak menampakkan diri,” jawab Leonardo tidak kalah dinginnya. Ia mendengus beberapa kali karena keras kepala kakeknya sangat mirip dengan ayahnya.“Kakek tahu, kamu tidak tahan berlama-lama pisah dengan sekretaris itu, kan?” tebak Horison, “apakah karena dia kamu tidak bisa menerima istrimu, Leo?”Leonardo terdiam, tidak berniat menjawab ataupun membantah, selama ini, apa pun yang ia pikirkan akan tetap salah di mata kakeknya. Jadi, biarkan saja semua seperti yang kakeknya ucapkan.“Kakek tidak percaya kamu seperti ini, Leo. Apa yang kamu lihat darinya,” kata Horison sekali lagi menatap kecewa pad
Baca selengkapnya

Bab 63

“Ibu tidak sabar membawa Dara pada pertemuan penting ini, Leo,” ujar Luna sumringah mendapatkan undangan dari orang paling berpengaruh di antara mereka semua. Siapa yang tidak mengenal keluarga Oscar, keluarga paling terpandang dan tidak terkalahkan oleh siapa pun, termasuk keluarga suaminya.Leo hanya memasang wajah datar, sudah menjelaskan pada ibunya jika mereka tidak bisa membawa Dara, tetapi rupanya Luna tidak bisa menerima peringatan dari siapa pun karena sudah terlalu benci mendengar nama Alice. Baginya, siapa yang sudah pergi sudah seharusnya tidak perlu di ingat.“Bu, aku tidak ikut campur jika terjadi hal buruk karena ibu membawa Dara,” kata Leo sengaja menakuti ibunya. Dia bahkan mereka tidak percaya diri menginjakkan kaki di kediaman itu karena tahu fakta yang kakeknya beritahu.Namun, sepertinya Luna memang tidak terpengaruh sedikit pun, baginya Alice tetaplah wanita yang tidak terlalu penting dan tidak perlu lagi diingat.“Ibu sudah menyiapkan pakaianmu. Kamu dan Dara
Baca selengkapnya

Bab 64

Sepulang dari kantornya, Silviana tidak langsung masuk ke kamarnya, ia memilih langsung ke kamar ibunya. Langkahnya pasti dan juga cepat, sampai di depan pintu, ia menghela napas panjang, takut hal yang pernah ia lihat terjadi lagi.Silviana mengetuk pintu pelan, kemudian memutar gagang pintu dan masuk. Delima menelpon tatkala melihat putrinya masuk, ia memberi senyum dan menghampiri Silviana.“Jangan memelukku, Bu,” tolak Silviana, “aku hanya ingin tahu apa yang ayah katakan padamu, tadi.”Delima menghela napas pelan dan mengangguk, ia harus menerima semua dengan lapang dada. Suami dan anaknya sudah tidak ingin disentuh olehnya lagi.Delima berjalan ke arah sofa, duduk di sana dengan wajah sendu. Begitu pun dengan Silviana, tanpa banyak bertanya ia mengekor dan duduk di hadapan ibunya. “Apa benar yang ibu katakan, Amelia akan kembali?” tanya Silviana, ia sampai tidak tenang seharian di kantor.“Ayahmu yang mengatakan itu,” jawab Delima gusar, “Ibu khawatir jika anak itu sampai menga
Baca selengkapnya

Bab 65

Di kediaman Oscar, semua sudah siap dengan sangat sempurna. Aula sudah dihias dengan sangat menarik dan indah. Maulida yang melakukan semua. Bahkan wanita itu sampai kurang tidur agar agar acara suaminya berjalan lancar. Ini adalah kesempatan untuknya, mendapat maaf dari Oscar dan juga Silviana.Sementara itu, di dalam ruang kerjanya, Oscar tidak sabar lagi mendengar semua yang Hary laporkan padanya. Hari ini adalah hari yang sangat ia tunggu sejak beberapa minggu terakhir, kedatangan putrinya kembali ke dalam rumah mereka."Bagaimana? Apa semua sudah seperti yang direncanakan?" tanya Oscar pada Hary dengan serius.Hary yang baru saja memasuki ruangan tentu terkejut karena dirinya belum juga berada di tengah ruangan, tetapi Oscar sudah bertanya padanya.Hary melangkah masuk, ia menutup pintu dengan sangat hati-hati. Kemudian berdiri di tengah ruangan dengan tubuh yang tegap.“Seperti yang Anda inginkan, Tuan,” jawab Hary, “nona sudah berada di kamarnya sejak beberapa menit yang lalu.
Baca selengkapnya

Bab 66

Lampu aula kembali menyala dengan riuh tepuk tangan yang begitu meraih. Dara dan Luna melakukan hal yang sama dengan mata berbinar, dekorasi sangat mewah dan luar biasa. Yang mereka undang pun orang-orang besar. Tidak heran melihat siapa yang mengadakan acara.Silvia menoleh pada Dara dan wanita di sebelahnya yang ia kira adalah ibu Dara, mereka terlihat sama dalam ucapan, jadi Silvia menyimpulkan seperti itu.“Kalian nikmati makanannya, ya. Aku harus menemani ayah dan ibuku di depan,” kata Silviana dengan senyum yang tulus. Dara dan Luna mengangguk, memujiku sikap Silviana yang sangat baik dan ramah. Mereka berdua bahkan sangat senang karena Silviana tidak memilih-milih berbicara dengan siapa.“Tante, nona Silviana sangat baik, ya,” kata Dara menatap Silvana yang sudah jalan menjauh.“Kamu benar, Dara,” kata Luna mulai memikirkan hal lain, “dia wanita yang sangat sempurna.”Dara yang melihat gelagat calon ibu mertuanya langsung tersadar, dengan senyum yang lembut ia pun berkata, “Ke
Baca selengkapnya

Ban 67

Dara langsung terdiam tatkala mendengar suara seseorang mendekat ke arahnya. Bukan hanya Dara, tetapi Alice juga merasakan hal yang sama. Kali ini, bukan hanya wajah bekas tamparan Luna saja yang sakit, tetapi hatinya juga.Silviana berdiri di sebelah Arsen, wanita itu seolah menunjukkan pada semua orang jika pria itu adalah miliknya, bukan milik Alice atau wanita lain.“Alice … kamu–”“Selamat malam, Leon, senang bertemu lagi denganmu,” kata Alice menyembunyikan rasa sesak di dalam dada. Rindu dan juga sakit menganyam dirinya secara bersamaan. Mereka baru berpisah selama satu bulan, tentu rasa rasa rindu itu masih terasa kuat.Silviana yang berada di sana menengahi, menatap semua orang yang berada di sana termasuk kakak—nya.“Amelia, senang bertemu denganmu,” kata Silviana memanggil Alice dengan sebutan akrab.Alice hanya tersenyum sebagai tanda menerima, ia tidak akan membahas Silvia untuk kali ini. Ia menatap Leonardo dengan tatapan berbeda kali ini, “Baiklah, aku dan Arsen akan–”
Baca selengkapnya

Bab 68

Ketegangan terasa di antara keduanya. Alice dengan wajah tenangnya, sementara Dara dengan wajah terlihat sedikit terganggu. Alice melihat ke arah Dara yang terus menatap Leonardo.“Jaga dia semampumu, selamat menikmati pesta Nona Dara.” Alice melangkah ke arah pria yang sejak tadi berdiri menunggunya, ada wanita cantik di sebelahnya yang berdiri dengan wajah tidak tenang.“Bagaimana?” tanya Arsen terlihat geram sejak tadi.“Jangan dipikirkan,” jawab Alice kemudian melirik ke arah Silviana yang tersenyum kaku ke arahnya.“Selamat malam, Adik.”Baru saja Silviana akan menjawab, suara seseorang kembali terdengar dari arah belakang. Luna lagi-lagi datang dengan wajah tak sedapnya. Menarik punggung Alice hingga hampir terjatuh ke belakang. Arsen ingin menolong tetapi tatapan Alice kembali mencegahnya.“Tidak tahu malu. Kamu mendekati kekasih nona Silvia, rupanya?” kata Luna lantang di hadapan Silvia dan Arsen.“Ibu, apa maksudmu? Aku–”“Jangan bicara lagi. Aku sekarang mengerti kenapa putr
Baca selengkapnya

Bab 69

Setibanya di rumah, Luna terus menggerutu, membuang tas kecil miliknya ke atas sofa dan langsung duduk dengan dada turun naik. Dia marah dan juga benci dengan kejadian beberapa waktu lalu.Dara yang ikut pulang bersamanya langsung menuju dapur menyiapkan air putih untuk calon mertuanya. Sedangkan Leonardo ia masih berdiri memegang pangkal hidung dan menekannya kuat. Andai saja, ibunya tidak ikut bersamanya dia akan membujuk Alice kembali ke rumah.“Tante, silakan minum dulu.” Dara memberikan gelas yang berisi air putih pada Luna. Setelah itu, gadis yang mengenakan gaun mewah itu duduk tidak jauh dari Leonardo.“Ini semua karena kamu, Leo,” ucap Luna dengan tatapan marah pada putranya. Leonardo yang namanya disebutkan langsung menolah pada ibunya dengan tatapan bingung. “Aku? Kenapa ibu menyalahkan?Luna mendengus, “Andai saja kamu tidak mencegah ibu memberinya pelajaran, wanita itu tidak akan bersikap seperti tadi.”“Ibu, dia bahkan tidak melawan ketika ibu mempermalukannya di depan
Baca selengkapnya

Bab 70

Pagi itu, Leonardo turun dari lantai atas sambil membenarkan dasi yang tidak pernah sesuai sejak tadi. Dara yang melihat itu langsung mendekat dan membatu Leonardo memperbaikinya.“Tuan biar saya bantu,” kata Dara langsung. Leonardo diam membiarkan Dara membantunya karena suasana hatinya tengah dilanda kekacauan sejak semalam.Dara tersenyum kecil, langkah pertama yang harus ia lakukan adalah membuka hati Leonardo lagi, mungkin sedikit sulit karena saingannya adalah putri orang berpengaruh, tetapi Dara yakin sebenarnya Leonardo memang tidak pernah mencintai Alice dan itu keuntungan baginya.“Sekarang sudah rapi,” ucap Dara senang karena karyanya terlihat sempurna.“Terima kasih.” Leonardo langsung berjalan ke arah ruang makan. Meninggalkan Dara yang berdiri dengan senyum manis sebab Leonardo menerima karyanya.Sementara itu, Luna yang menyaksikan putranya yang seperti orang kebingungan mendekat. Dalam hati ia juga tidak tahu jika ini akan terjadi, tetapi semua sudah terjadi. Lagipula
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status