Share

Bab 63

Penulis: Ayesha Razeeta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-10 20:47:54

“Ibu tidak sabar membawa Dara pada pertemuan penting ini, Leo,” ujar Luna sumringah mendapatkan undangan dari orang paling berpengaruh di antara mereka semua. Siapa yang tidak mengenal keluarga Oscar, keluarga paling terpandang dan tidak terkalahkan oleh siapa pun, termasuk keluarga suaminya.

Leo hanya memasang wajah datar, sudah menjelaskan pada ibunya jika mereka tidak bisa membawa Dara, tetapi rupanya Luna tidak bisa menerima peringatan dari siapa pun karena sudah terlalu benci mendengar nama Alice. Baginya, siapa yang sudah pergi sudah seharusnya tidak perlu di ingat.

“Bu, aku tidak ikut campur jika terjadi hal buruk karena ibu membawa Dara,” kata Leo sengaja menakuti ibunya. Dia bahkan mereka tidak percaya diri menginjakkan kaki di kediaman itu karena tahu fakta yang kakeknya beritahu.

Namun, sepertinya Luna memang tidak terpengaruh sedikit pun, baginya Alice tetaplah wanita yang tidak terlalu penting dan tidak perlu lagi diingat.

“Ibu sudah menyiapkan pakaianmu. Kamu dan Dara
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 64

    Sepulang dari kantornya, Silviana tidak langsung masuk ke kamarnya, ia memilih langsung ke kamar ibunya. Langkahnya pasti dan juga cepat, sampai di depan pintu, ia menghela napas panjang, takut hal yang pernah ia lihat terjadi lagi.Silviana mengetuk pintu pelan, kemudian memutar gagang pintu dan masuk. Delima menelpon tatkala melihat putrinya masuk, ia memberi senyum dan menghampiri Silviana.“Jangan memelukku, Bu,” tolak Silviana, “aku hanya ingin tahu apa yang ayah katakan padamu, tadi.”Delima menghela napas pelan dan mengangguk, ia harus menerima semua dengan lapang dada. Suami dan anaknya sudah tidak ingin disentuh olehnya lagi.Delima berjalan ke arah sofa, duduk di sana dengan wajah sendu. Begitu pun dengan Silviana, tanpa banyak bertanya ia mengekor dan duduk di hadapan ibunya. “Apa benar yang ibu katakan, Amelia akan kembali?” tanya Silviana, ia sampai tidak tenang seharian di kantor.“Ayahmu yang mengatakan itu,” jawab Delima gusar, “Ibu khawatir jika anak itu sampai menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 65

    Di kediaman Oscar, semua sudah siap dengan sangat sempurna. Aula sudah dihias dengan sangat menarik dan indah. Maulida yang melakukan semua. Bahkan wanita itu sampai kurang tidur agar agar acara suaminya berjalan lancar. Ini adalah kesempatan untuknya, mendapat maaf dari Oscar dan juga Silviana.Sementara itu, di dalam ruang kerjanya, Oscar tidak sabar lagi mendengar semua yang Hary laporkan padanya. Hari ini adalah hari yang sangat ia tunggu sejak beberapa minggu terakhir, kedatangan putrinya kembali ke dalam rumah mereka."Bagaimana? Apa semua sudah seperti yang direncanakan?" tanya Oscar pada Hary dengan serius.Hary yang baru saja memasuki ruangan tentu terkejut karena dirinya belum juga berada di tengah ruangan, tetapi Oscar sudah bertanya padanya.Hary melangkah masuk, ia menutup pintu dengan sangat hati-hati. Kemudian berdiri di tengah ruangan dengan tubuh yang tegap.“Seperti yang Anda inginkan, Tuan,” jawab Hary, “nona sudah berada di kamarnya sejak beberapa menit yang lalu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 66

    Lampu aula kembali menyala dengan riuh tepuk tangan yang begitu meraih. Dara dan Luna melakukan hal yang sama dengan mata berbinar, dekorasi sangat mewah dan luar biasa. Yang mereka undang pun orang-orang besar. Tidak heran melihat siapa yang mengadakan acara.Silvia menoleh pada Dara dan wanita di sebelahnya yang ia kira adalah ibu Dara, mereka terlihat sama dalam ucapan, jadi Silvia menyimpulkan seperti itu.“Kalian nikmati makanannya, ya. Aku harus menemani ayah dan ibuku di depan,” kata Silviana dengan senyum yang tulus. Dara dan Luna mengangguk, memujiku sikap Silviana yang sangat baik dan ramah. Mereka berdua bahkan sangat senang karena Silviana tidak memilih-milih berbicara dengan siapa.“Tante, nona Silviana sangat baik, ya,” kata Dara menatap Silvana yang sudah jalan menjauh.“Kamu benar, Dara,” kata Luna mulai memikirkan hal lain, “dia wanita yang sangat sempurna.”Dara yang melihat gelagat calon ibu mertuanya langsung tersadar, dengan senyum yang lembut ia pun berkata, “Ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Ban 67

    Dara langsung terdiam tatkala mendengar suara seseorang mendekat ke arahnya. Bukan hanya Dara, tetapi Alice juga merasakan hal yang sama. Kali ini, bukan hanya wajah bekas tamparan Luna saja yang sakit, tetapi hatinya juga.Silviana berdiri di sebelah Arsen, wanita itu seolah menunjukkan pada semua orang jika pria itu adalah miliknya, bukan milik Alice atau wanita lain.“Alice … kamu–”“Selamat malam, Leon, senang bertemu lagi denganmu,” kata Alice menyembunyikan rasa sesak di dalam dada. Rindu dan juga sakit menganyam dirinya secara bersamaan. Mereka baru berpisah selama satu bulan, tentu rasa rasa rindu itu masih terasa kuat.Silviana yang berada di sana menengahi, menatap semua orang yang berada di sana termasuk kakak—nya.“Amelia, senang bertemu denganmu,” kata Silviana memanggil Alice dengan sebutan akrab.Alice hanya tersenyum sebagai tanda menerima, ia tidak akan membahas Silvia untuk kali ini. Ia menatap Leonardo dengan tatapan berbeda kali ini, “Baiklah, aku dan Arsen akan–”

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 68

    Ketegangan terasa di antara keduanya. Alice dengan wajah tenangnya, sementara Dara dengan wajah terlihat sedikit terganggu. Alice melihat ke arah Dara yang terus menatap Leonardo.“Jaga dia semampumu, selamat menikmati pesta Nona Dara.” Alice melangkah ke arah pria yang sejak tadi berdiri menunggunya, ada wanita cantik di sebelahnya yang berdiri dengan wajah tidak tenang.“Bagaimana?” tanya Arsen terlihat geram sejak tadi.“Jangan dipikirkan,” jawab Alice kemudian melirik ke arah Silviana yang tersenyum kaku ke arahnya.“Selamat malam, Adik.”Baru saja Silviana akan menjawab, suara seseorang kembali terdengar dari arah belakang. Luna lagi-lagi datang dengan wajah tak sedapnya. Menarik punggung Alice hingga hampir terjatuh ke belakang. Arsen ingin menolong tetapi tatapan Alice kembali mencegahnya.“Tidak tahu malu. Kamu mendekati kekasih nona Silvia, rupanya?” kata Luna lantang di hadapan Silvia dan Arsen.“Ibu, apa maksudmu? Aku–”“Jangan bicara lagi. Aku sekarang mengerti kenapa putr

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 69

    Setibanya di rumah, Luna terus menggerutu, membuang tas kecil miliknya ke atas sofa dan langsung duduk dengan dada turun naik. Dia marah dan juga benci dengan kejadian beberapa waktu lalu.Dara yang ikut pulang bersamanya langsung menuju dapur menyiapkan air putih untuk calon mertuanya. Sedangkan Leonardo ia masih berdiri memegang pangkal hidung dan menekannya kuat. Andai saja, ibunya tidak ikut bersamanya dia akan membujuk Alice kembali ke rumah.“Tante, silakan minum dulu.” Dara memberikan gelas yang berisi air putih pada Luna. Setelah itu, gadis yang mengenakan gaun mewah itu duduk tidak jauh dari Leonardo.“Ini semua karena kamu, Leo,” ucap Luna dengan tatapan marah pada putranya. Leonardo yang namanya disebutkan langsung menolah pada ibunya dengan tatapan bingung. “Aku? Kenapa ibu menyalahkan?Luna mendengus, “Andai saja kamu tidak mencegah ibu memberinya pelajaran, wanita itu tidak akan bersikap seperti tadi.”“Ibu, dia bahkan tidak melawan ketika ibu mempermalukannya di depan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 70

    Pagi itu, Leonardo turun dari lantai atas sambil membenarkan dasi yang tidak pernah sesuai sejak tadi. Dara yang melihat itu langsung mendekat dan membatu Leonardo memperbaikinya.“Tuan biar saya bantu,” kata Dara langsung. Leonardo diam membiarkan Dara membantunya karena suasana hatinya tengah dilanda kekacauan sejak semalam.Dara tersenyum kecil, langkah pertama yang harus ia lakukan adalah membuka hati Leonardo lagi, mungkin sedikit sulit karena saingannya adalah putri orang berpengaruh, tetapi Dara yakin sebenarnya Leonardo memang tidak pernah mencintai Alice dan itu keuntungan baginya.“Sekarang sudah rapi,” ucap Dara senang karena karyanya terlihat sempurna.“Terima kasih.” Leonardo langsung berjalan ke arah ruang makan. Meninggalkan Dara yang berdiri dengan senyum manis sebab Leonardo menerima karyanya.Sementara itu, Luna yang menyaksikan putranya yang seperti orang kebingungan mendekat. Dalam hati ia juga tidak tahu jika ini akan terjadi, tetapi semua sudah terjadi. Lagipula

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 71

    Suasana meja makan terasa lebih hangat dari biasanya. Itu karena Oscar yang lebih banyak bercerita. Ini pertama kali setelah sekian lama pria itu memilih makan di ruangannya. Menikmati kesendiriannya dengan menatap wajah putrinya yang menghilangkan.‘Ayah terlihat lebih bahagia setelah Amelia kembali,’ batin Silvana tersenyum kecil. Ia menikmati makanannya dengan rasa yang hambar.Sementara Delima, wanita itu terus mengepalkan tangan, ia tidak menyangka jika Alice berani kembali setelah menghilang begitu lama. Sama dengan Silviana, Delima menelan makannya dengan tenggorokan yang terasa perih.“Ibu bagaimana rasanya?” tanya Alice pada Delima yang ia sadari sejak tadi terus diam tanpa kata-kata.Delima tertarik dari lamunan, ia menatap Alice yang menatapnya dengan tatapan menunggumu. Kemudian melirik Silvia meminta pertolongan Marena dia tidak mendengar apa yang Alice tanyakan padanya.“Ibu, aku bertanya bagaimana rasanya, apakah ini cocok di lidahmu?” tanya Alice lagi, tahu jika ibuny

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16

Bab terbaru

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 216 TAMAT

    Luna menghela napas berulang kali, ia duduk dan menatap menantunya. “Ibu hanya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Laila di sana.”Leo mengangguk paham. Ia meraih tangan ibunya. “Ibu, Damian akan menjaganya selama satu bulan, lagipula ada Arsen di sana.”“Arsen? Kamu masih percaya pada pria itu? Bagaimana jika–”“Ibu, tolong percaya dengan keputusan yang sudah aku ambil, Arsen adalah satu-satunya yang bisa menjaga Laila setelah Damian.”Lagi-lagi Luna mendengus, ia tak suka dengan pria bernama Arsen. Pria itu ingin merebut Alice dari putranya bahkan dengan terang-terangan mengakui Laila dan Damian sebagai anak.“Kalian tidak ada yang mengerti dengan kekhawatiranku. Aku hanya ingin cucuku hidup dengan damai, tidak perlu sekolah di tempat jauh, kita bisa–”“Maafkan aku karena memotong ucapanmu Bu. Tetapi ini adalah keputusan mereka. Laila ingin sekolah bisnis seperti Silviana, sementara Damian, putraku adalah penerus, dia harus memiliki pendidikan yang jauh lebih hebat.”Membuang na

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 215

    Alice dan Leo saling pandang, pun dengan Laila yang hanya berdecak mendengar permintaan kakaknya.“Apa maksudmu, Damian?” tanya Laila semakin jengah.“Aku tidak mungkin mengekor padamu, aku juga ingin memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan,” katanya.“Tidak ada yang menjagamu sebaik aku, Laila. Sejak kita kecil, aku yang–”“Tapi sekarang aku sudah besar, aku bisa menjaga diriku, lagipula di sana ada Ayah Arsen.” Laila berdiri dengan kesalnya.“Terserah jika kalian tidak mendukung, aku akan tetap bersekolah di tempat yang aku inginkan,” ujarnya, “dan Ayah tidak boleh menarik kesepakatan kita.”“Laila duduk dulu, Nak.” Alice menepuk pelan sebelah sisi tempatnya.“Tidak Ibu. Tidak sebelum Damian berpikir waras.”Setelah mengatakan itu, Laila meninggalkan ruangan dengan kekesalan pada Damian.“Dia gila,” geramnya dengan nada yang kesal.Sementara itu, Clara yang melihat kakak perempuannya menuju kamar, segera mengikuti. Rasanya sangat berat berpisah meski mereka berdua jarang sekali terli

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 124

    “Selamat pagi.” Laila datang lebih cepat, memotong ucapan Alice yang tengah memeluk putri bungsunya.“Selamat pagi, Sayang.” Leonardo menyambut putri sulungnya, kemudian meminta Laila untuk duduk di sebelahnya.Melihat itu, Clara mengerucutkan bibir, “Ayah, jangan terlalu memanjakan kakak, dia sudah–”“Clara lebih baik kamu diam, berikan susu yang kamu buatkan tadi untukku.” Laila meraih selembar roti dan mengolesi dengan selesai cokelat.“Baiklah.” Clara memeluk ibunya singkat kemudian memberikan susu yang dibuatnya pada Laila.“Sekarang berikan nilai untukku. Aku yakin ini rasanya seratus,” kata Clara.Laila meraih gelas susu miliknya, kemudian meneguknya hingga setengah. “Enak, aku rasa ini adalah bakatmu.”Clara mengerucutkan bibir, “Bakatku banyak Kak. Hanya saja, aku tidak ingin menunjukkan pada orang lain,” katanya dengan bangga.“Oh aku sangat kagum padamu. Duduklah, aku ingin memberikan hadiah lain.” Laila meletakkan gelas yang sudah kosong kemudian merogoh kantong celana mil

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 213

    Alice masih ke dalam ruang makan dan benar saja, semua sudah disiapkan dengan sangat baik. Clara yang melihat wajah takjub ibunya pun ikut merasa bahagia.“Bagaimana? Aku sangat membanggakan bukan?” tanyanya pada sang ibu.“Benar Clara yang melakukan ini sendiri?” Alice menoleh pada putrinya yang langsung terdiam dengan bibir tersenyum kecil.“Senangnya, Clara dibantu oleh kak Laila,” akunya, “tapi karena dia kelelahan dan mengantuk, kakak kembali ke kamar.”Alice menaikkan alis, kemudian mengangguk paham. “Ya sudah, tapi setidaknya, Clara sudah membuktikan jika putri ibu sudah sangat hebat.”Clara mengangguk senang. “Tolong beritahu kakek ya, Bu. Aku ingin kakek mendengar hal baik tentangku.”“Baiklah, jika kakek bertanya, Ibu akan memberitahu jika cucunya yang cantik ini sudah besar.”Clara memeluk ibunya. “Ibu aku sangat menyayangimu. Aku yakin karena itulah ayah sangat mencintaimu.”Alice terkekeh, “Ya sudah, sekarang duduk dulu, Ibu akan buatkan sarapan untuk kita semua.”“Aku ak

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 212

    Alice menghela napas panjang untuk meredam semuanya. Tidak ada yang bisa mengetahui takdir kedepannya. Damian masih terlalu muda, sementara Sera, gadis kecil itu juga masih seusia Clara yang mungkin tidak mengerti dengan situasi ini.“Semoga saja, Damian mendapatkan yang terbaik,” putus Alice akhirnya.Leo mengangguk meski rasanya ada yang aneh. Rasa sakit yang Alice rasakan sepertinya terlalu besar, hingga sang istri belum bisa memaafkan apa yang telah terjadi.“Kamu benar, Damian masih terlalu muda. Kita bisa lebih tenang karena Bram juga telah meninggalkan kota bersama putrinya.Setelah mereka membahas semuanya, Alice memutuskan untuk tidak membahas ini lagi. Ia bahkan meminta Laila untuk tidak membantu Damian melupakan perasaannya yang diyakini hanya rasa sesaat.“Tidurlah, aku masih ada banyak pekerjaan di bawah,” kata Leo akhirnya, hingga saat ini ia belum menemukan seseorang yang bisa menggantikan posisi Bram di kantor.“Maafkan aku. Aku seharusnya tidak terlalu keras sehingga

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 211

    Malam hari, Alice yang masih merasa curiga pada Dara dan Leo memutuskan untuk tidur lebih cepat. Ia tahu usianya tidak lagi muda seperti dulu. Jadi, tidur adalah pilihan yang lebih tepat.Sementara itu, Leo yang tahu dengan kecemburuan istrinya hanya tersenyum kecil, merasa bersalah, tetapi ia bisa buktikan jika dirinya dan Dara tak ada hal yang harus dicurigai.“Aku sudah katakan padamu, kedatangannya adalah untuk berterima kasih karena tidak menghalangi Bram keluar dari perusahan,” jelas Leo pelan di telinga sang istri.“Mereka memutuskan untuk meninggalkan kota ini, jadi Bram sudah mengundur diri,” sambungnya.“Kenapa harus bertemu? Bukankah Bram bisa mewakili, Kenapa harus datang padaku, bukankah sama saja dia ingin mengulang kejadian yang telah lalu?” balas Alice akhirnya. Wanita itu membuka mata, tak menoleh tetapi masih menunggu suaminya menjawab pertanyaannya.“Sera yang memaksa untuk datang dan kebetulan dia–”“Apakah setelah melihatnya kembali hatimu masih bergetar? Dia bah

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 210

    Bram mengangkat wajah, menatap wanita seksi yang melangkah ke arahnya. Wanita dengan rambut panjang bergelombang serta bibir merah yang menggoda.“Tidak bisakah kamu mengetuk pintu dulu?” Bram meletakkan ponsel di atas meja, lalu berpindah ke sofa single.Si wanita terkekeh, ia mendekat dan duduk di hadapan Bram dengan gaya sensual.“Maafkan saya, Pak. Saya tidak sabar menunjukkan hasil karya saya, karena itulah lupa untuk mengetuk.” Mendengus kasar, Bram meraih dikumen yang sudah ada di atas meja. “Mulai besok, bawa langsung ke ruangan pak Leo, dia akan memeriksa tugasmu hingga–”“Tidak Pak. Saya tidak akan mempertaruhkan diri saya. Lebih baik bertanya dulu pada Pak Bram setelah itu ke ruangan pak Leo,” terangnya.“Della–”“Saya tidak mau Pak. Pak Leo terlalu kaku untuk saya, lagipula anak-anaknya sudah pernah salah paham pada saya,” keluhnya tak ingin mendapat masalah.Bram menghela napas, ia memeriksa kerjaan Della, setelah merasa bahwa semua sudah benar, ia kembali memberikan pad

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 209

    Sera terdiam, ia tak melanjutkan makannya. Ia lebih memilih mendengarkan pertengkaran orang tuanya.Ia membuang napas kasar dan berdiri meninggalkan Dara dan Bram yang masih berdebat tentang Alice.“Seharusnya aku tidak merusak pestaku sendiri,” gumamnya dengan wajah lesu.Ia keluar dari resto dan duduk di bangku taman, gadis kecil itu menunduk dengan wajah sedih.“Kamu di sini?” Suara seseorang membuatnya menoleh. Sera terlihat mengingat seseorang yang berada di sebelahnya.Ia langsung berdiri tatkala mengingat dengan benar. “Maafkan aku.” Sera hendak meninggalkan tempat, tetapi Damian mencegahnya, “Sera … apakah namamu Sera?”Sera menoleh dengan tatapan tidak suka, “Bukan. Jangan mendekatiku. Aku tidak mau berdekatan dengan keluarga Clara.”“Clara? Kamu mengenal adikku?” Sera mendengus kecil, “Tentu saja, Clara temanku,” katanya duduk lagi di bangku, “tapi aku tidak ingin berteman dengannya lagi.”Alisa Damian menukik tajam, “Apakah adikku membuat ulah? Dia mengganggumu?”Sera men

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 208

    Leonardo terdiam, ia menatap wajah istrinya yang semakin cantik meski anak-anak mereka telah menjadi remaja.Tangan kekar itu mengulur, mengusap lembut lengan sang istri lembut. “Dia adalah Sera.”“Apakah dia kerabat Bram? Aku merasa tidak asing dengan tatapan mata gadis itu, seperti aku pernah melihat tatapan itu sebelumnya,” kata Alice, “apakah aku salah jika aku merasa gadis kecil itu seperti tidak menyukaiku?”Leonardo memasang wajah datar, ia menatap istrinya dengan tatapan hangat, “Iya, dia adalah kerabat dari Bram,” katanya, “dan tatapan itu, bukan tatapan tidak suka, jangan berpikir terlalu jauh, ya.”Alice menggeleng. “Ya, aku harap salah menilai. Apakah dia anak dari saudara Bram? Atau–”“Dia adalah anak Bram,” jawab Leo segera.“Anak? Bram sudah menikah?” tanya Alice, ia bahkan hak pernah mendengar jika asisten suaminya menikah. Selama ini, mereka mengenal Bram sebagai praibaik, lalu sejak kapan Bram menikah dengan anak sebesar itu?“Tidak menikah, mereka memutuskan untuk t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status