Semua Bab DINIKAHI PRIA PLAYBOY: Bab 211 - Bab 220

267 Bab

211 - Ryan Dan Mirza Bagaikan Tom&Jerry

Setelah selesai mandi, dan izin kepada istrinya. Malam ini Ryan tengah menyetir ke apartemen Mirza. Semoga saja pria itu sudah kembali ke apartemen setelah tadi melihat tuh orang tengah pergi dengan perempuan polos.Selama perjalanan pun Ryan selalu berdoa agar Kiki segera terbuka hatinya untuk memaafkan segala kesalahan yang pernah diperbuatnya.Mengingat waktu semakin malam membuat jalanan sedikit lenggang. Apalagi jarak apartemen ke apartemen Mirza sangat dekat jika melalui jalan pintas. Ya lewat situlah melipir-melipir SCBD.Setelah sampai, Ryan langsung memarkirkan mobilnya dan langsung berjalan menuju unit Mirza. Sampai di depan unit Mirza, ia berdiri dengan tangan ke dalam saku celana dan satunya ia gunakan untuk memencet bel.Ting nong. Ting nong. Ting nong.Ceklek.“Eh Pak Boss,” sapa Ryan tersenyum lebar.Mirza sendiri hanya memutarkan bola matanya jengah dan menatap bingung ke arah Ryan. “Ngapain?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

212 - Senjata Makan Tuan Untuk Ryan

Kiki pun langsung berpikir keras soal perkataan Ryan barusan. Apalagi mengatakan jika boss-nya itu tidak normal sama sekali dan suka sama Ryan.“Kalau Pak Mirza emang nggak normal bagus dong,” ceplos Kiki yang justru membuat Ryan bingung.“Kok bagus sih? Harusnya kamu tuh keluar dan jangan kerja di kantor itu kalau boss-nya aja nggak normal gitu.”“Justru bagus, Mas,” sahut Kiki ngegas.“Lha gimana ceritanya ada boss nggak normal tapi bagus.”“Iya baguslah jadinya kamu nggak cemburuan sama dia. Kan kamu bilang sendiri kalau Pak Mirza sukanya kamu bukan perempuan kan? Jadi bagus buat aku sih. Bakalan aman misal aku deket-deket apa temple-tempel dia kan?”“Eh apaan? Enggak enggak enggak. Kenapa jadi begini deh.”“Kan kamu sendiri yang bilang tadi.”“Eh bukan gitu maksudku sayang.”“Terus apa maksudnya?”Ryan p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

213 - Mirza Uring-Uringan

Beberapa bulan kemudian.Hari ini tepat tiga bulan Ryan tidur di sofa dan tentu saja belum hiya-hiya selama ini. Ryan mencoba bertahan tidak jajan di luar karena takut kehilangan Kiki benar-benar. Meski saat ini keduanya sudah tinggal bersama dengan kedua orang tua Ryan dikarenakan apartemen milik Ryan sudah terjual dan akan ditempati sang pembeli, Laudia Arabella.Kiki yang merasa tidak tega pun akhirnya mulai menyadari jika suaminya saat ini benar-benar berubah. Bahkan waktu yang dimiliki suaminya pun hanya untuk kantor dan di rumah aja selama menjalani hukuman. Dan yang lebih membuat Kiki terharu saat mama Nina bertanya soal anak. Disitu Ryan membela dirinya secara tak sadar dengan bilang jika Ryan masih banyak job kerja. Padahal kalau dipikir mereka berdua udah lama nggak berhubungan.“Mas.”“Hmm, kok kamu belum tidur?”Ryan buru-buru memposisikan untuk duduk saat melihat istrinya tampak sedih. Apalagi saat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

214 - Tobat Sambel Apa Beneran!?

Selesai meeting di Semarang, kini mereka berdua kembali ke Jakarta. Kiki yang melihat boss-nya tampak kesal pun hanya bisa menatapnya saja tanpa berbicara apapun.“Pak.”“Apa?”“Boleh tanya sesuatu nggak?”“Tanya apa?”“Bapak sebetulnya udah pacaran belum sih sama Ghaitsaa?”Kiki menanti jawaban dari bossnya. Pasalnya ia sering dapat kabar jika Ghaitsaa sering diantar jemput gitu ke kantor. Dan Mbak Silla yang sering ngelihat. Namun, saat ditanya soal hubungan si Ghaitsaa cuma jawab ‘sekadar manusia harus selalu berbuat baik’. Ngeselin banget kan jawaban itu anak lugu.“Sebetulnya sih … ah sudah kenapa kamu jadi tanya-tanya soal pribadi saya sih.”“Kan cuma pengin tahu aja. Soalnya saben Ghaitsaa deket sama laki-laki lain pasti Bapak uring-uringan deh. Kalau emang Bapak suka kenapa nggak dipacarin aja sih, Pak.”“
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

215 - Ucapan Pedes Mertua

Pasangan suami istri ini kini sudah berada di kamar dengan Kiki yang terus menerocos soal Abang Surya. Pasalnya, Kiki masih nggak yakin jika kakak kandung dari suaminya itu udah berubah. Siapa tahu saja hanya alibi dia biar keluar pesantren.“Tapi aku nggak yakin Abang Surya tobat.”“Jangan suuzon.”“Tapi kalau pura-pura gimana? Jangan tinggalin aku sendirian di rumah ini.”Ryan langsung mengelus lembut pipi istrinya. Wajah merajuknya membuat Ryan ingin melahap bibir merah merona itu dengan rakus.“Ih ….” Kiki langsung membuang muka kala Ryan ingin mengecup bibirnya. “Lagi capek.”“Bibir doang.”“Nggak mau.”Ryan mendengkus, ia pun langsung berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri dengan waktu singkat. Selesai, Ryan langsung kembali keluar kamar untuk membahas soal kepulangan abangnya itu.“Kamu mau ke mana?&rdquo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

216 - Film Pemersatu Bangsa

Hari ini sengaja Kiki meminta menginap di rumah Mama Desi. Pasalnya ia masih kepikiran soal ucapan mama mertuanya tentang aset-aset Ryan yang terjual dan masalah keturunan. Kiki ingin menenangkan diri sejenak, dan untung saja suaminya mau menuruti keinginan dirinya ini.“Tapi nanti kalau Mama Desi jutek sama kamu jangan diambil hati, ya, Mas.” Kiki mencoba memberikan kekuatan kepada suaminya jika mamanya akan bersikap jutek. Pasalnya karakter mama Desi memang seperti itu jika sudah sebal dengan orang.“Gapapa kok, kan udah biasa kalau Mama Desi jutekin aku. Justru kalau baik manis malahan aku curiga ada sesuatu.”Saat mendengar balasan sang suami, Kiki langsung mencubit perut milik Ryan yang sudah memulai berisi.“Perut kamu kok makin lama makin gendut sih.” Kiki mulai meraba-raba perut sang suami hingga tanpa sadar membuat Ryan terasa geli.“Awas lho salah pegang bahaya. Ini lagi di jalan.”&l
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

217 - Kenapa Banyak Wartawan Depan Kantor Ansell

Pasangan suami istri itu keluar kamar dengan hati yang begitu berbunga-bunga. Mereka berdua selalu menebarkan senyum semenjak membuka mata mereka. Kiki bahkan tampak sangat senang dan bahagia tidak seperti hari-hari lalu yang dia lalui begitu sangat berat.Entah kenapa Kiki juga semakin tidak ingin jauh-jauh dari suaminya. Apalagi sikap Ryan saat ini sangat manis untuknya. Ryan yang selalu lembut dan membela dirinya di saat Kiki disindir oleh mama mertuanya.“Performa kamu makin hebat sayang,” puji Ryan.“Aku banyak belajar dari film, jadi aku praktikan saja semalam.”Ryan langsung menoel pipi mulus istrinya yang tampak sedang berseri-seri itu. Bahkan mereka berdua sudah tidak memedulikan tatapan heran Mama Desi dan Papa Wirawan itu. Mereka saat ini merasa dunia hanya milik berdua saja.Saat Kiki akan duduk bergabung di meja makan, ekspresi Mama Desi membuat Kiki mengerutkan kening bingung dan menoleh ke arah Ryan yang tampa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

218 - Ghaitsaa-Mirza Ada Hubungan Apa, Sih!?

Baik Kiki dan Ryan sama-sama tengah kebingungan dengan banyaknya wartawan. Bahkan kalau Kiki lihat tidak ada karyawan Ansell yang lewat melalui lobby. Bisa jadi mereka semua melalui pintu darurat yang terletak di samping.Drrt … drrt … drrt.Kiki merasakan jika ponselnya bergetar hebat. Ia langsung merogoh tasnya dan melihat id caller yang memanggil ke ponselnya.“Siapa?” tanya Ryan penasaran.“Pak Mirza.”“Angkat coba.”Kiki pun mengangguk dan menggeser tombol icon hijau ke samping. Kiki dan Ryan masih terdiam saat sambungan telepon justru terdengar suara kresek-kresek dari seberang sana.“Ha-ha-halo,” lirih Kiki.“Em, sorry Ki, kamu sekarang di mana?”“Di depan kantor Pak, tapi nggak bisa masuk karena banyak banget wartawan di depan.”“Nah, kamu bisa ke apartemen saya nggak?”“Hah?”“
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

219 - Kiki Itu Istri Bukan Pembantu

Sore ini Kiki tampak lesu saat keluar apartemen Mirza. Bahkan ia ikut kepikiran dengan apa yang diceritakan oleh Ghaitsaa kepadanya hingga membuat banyak terdiam seperti ini.“Sayang,” tegur Ryan melihat istrinya yang sangat berbeda dengan tadi pagi.“Hmm.”“Kok lesu gitu?”“Gapapa, ayo pulang.”Kiki justru seakan enggan menceritakan curhatan Ghaitsaa kepadanya. Ia pun tersenyum tipis dan bergelayut manja di lengan suaminya menuju ke area parkir.Selama perjalanan menuju ke rumah Mama Nina pun Kiki lebih banyak diam dan memilih bersandar jendela mobil dengan begitu lesu. Ryan yang fokus menyetir sesekali menoleh untuk memastikan keadaan istrinya itu.“Kamu gapapa kan?”“Gapapa kok.”“Kok kayak lesu begitu.”“Lagi pengin tidur aja habis ini. Rasanya capek banget.”“Emang selama di apartemen ngapain aja? Ngga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

220 - Berantem Antar Besan

Setelah semalam berdebat dengan mamanya, pagi ini Ryan dan Kiki sudah bersiap-siap pergi ke Puncak bersama dengan Mama Desi juga Papa Wirawan. Niat ingin berlibur berdua itu nyatanya gagal total. Dan yang lebih mengejutkan lagi Mama Nina pun ingin ikut ke Puncak saat mendengar pihak keluarga Kiki ikutan.Selama perjalanan ke rumah Mama Desi pun Kiki sudah merasa tak nyaman karena sindiran-sindiran yang dilontarkan mama mertuanya itu tentang mantu yang rajin dan pandai memasak itu. Kiki emang mengakui jika soal urusan dapur tak terlalu pandai.“Pokoknya nanti di villa, sih, Mama nggak mau bersih-bersih.”“Iya, nggak usah. Nanti Ryan suruh orang di sana. Pasti warga lokal ada yang mau kok.”“Kamu ini jadi anak nggak bisa ngirit deh.”Kiki pun menghela napas dan menoleh ke belakang yang terdapat mama mertuanya itu. Kiki tersenyum tipis sebelum menjawab keresahan mama mertuanya. “Nanti Kiki saja yang beres-bere
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
27
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status