Semua Bab DINIKAHI PRIA PLAYBOY: Bab 231 - Bab 240

267 Bab

231 - Kiki Nggak Bakat Bisnis

Setelah membersihkan motor dan dirinya. Kini Ryan mengajak istrinya untuk pergi ke kedai bakso untuk mengambil mobil sekalian makan bakso di sana. Namun, melihat kondisi sang istri banyak yang lecet di bagian lengan dan kaki membuat Ryan mengurungkan niatnya itu.Kiki yang sedang mengobati lukanya dengan betadine langsung diambil alih oleh Ryan. Melihat banyak bekas luka seperti itu membuat Ryan langsung tak tega.“Sakit,” ringis Kiki.“Iya sayang, tahan bentar, ya.”Bahkan kaki dan lengan Kiki terdapat banyak lebam-lebam di mana-mana. Ryan memegang lembut bagian lebam pun membuat Kiki langsung meringis kesakitan.“Awww, sakit Mas.”“Maaf sayang.”Ryan langsung mengolesi bagian lebamnya dengan gel yang memang sudah sedia di kotak obat-obatan. Selesai membantu Kiki, Ryan langsung izin pamit untuk mengambil mobilnya.“Sayang, aku pergi ambil mobil dulu, ya. Kamu tinggal sendir
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

232 - Honeymoon Yogyakarta

Satu minggu kemudian.Seperti rencananya beberapa hari silam untuk berlibur ke kota Yogyakarta kini akhirnya terlaksana. Kiki dan Ryan tiba di sebuah hotel yang terletak di kawasan Malioboro.Mereka berdua sengaja tak menggunakan pesawat, tapi kereta api. Entah kenapa Kiki mendadak pengin naik kereta api agar bisa melihat pemandangan.Namun siapa sangka perjalanan itu membuat Kiki langsung tepar dan tidur saat tiba di hotel. Ryan yang melihat pun hanya bisa meringis saja.“Jangan sampai aktipin ponsel.”Suara itu membuat Ryan langsung terhenti kala ingin mengambil ponsel di tasnya. Ia menoleh dan melihat istrinya masih memejamkan mata.“Lha, dia tidur sambil ngomong?” gumam Ryan bermonolog.Tak ingin ketahuan dan berbuntut panjang membuat Ryan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan niatnya akan jalan-jalan di sekitaran Malioboro nanti malam nyari angkringan.Dua jam kemudian.Mera
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

233 - Honeymoon - Malam Panas

Pasangan suami istri ini tengah duduk di sebuah angkringan Malioboro. Mereka langsung menikmati makan malam dengan beberapa menu yang berada di sebuah angkringan.Kiki sendiri sangat lahap kala menikmati sate telur puyuh. Ia juga tak memedulikan Ryan yang terus mengoceh karena makannya yang berantakan itu. “Pelan-pelan dong sayang, ini berantakan ke sini sini bumbu satenya.”“Hehe, lagian ini satenya enak banget, Mas,” jawabnya. “Boleh aku abisin nggak, sih?” tanya Kiki berbisik.“Boleh kalau emang perut kamu kuat.”Kiki langsung tersenyum lebar dengan tangan yang memegang sate telur puyuh. Ia pun terus menyantap tak ada kata bosan di mulutnya.Sehabis dari angkringan, mereka berpindah tempat ke pedagang minuman jahe. Ryan pun duduk menikmati kepulan aroma minuman jahe di hidungnya. Kiki sendiri duduk sambil bersandar di dada suaminya sambil membuka kacang rebus.“Kita kayak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

234 - Honeymoon - Pagi Panas

Setelah olahraga malam, pasangan suami istri ini terbangun dengan wajah yang cerah, senyum semringah bahkan dengan hati yang sangat gembira.Pas terbangun pun mereka berdua bukannya langsung turun dari ranjang untuk segera mandi, tapi selalu saling mengecup satu sama lain tiada henti.Cup.Ryan menjawil hidung Kiki gemas, sesekali membalas kecupan sang istri. Bahkan posisi naked tak menjadi masalah untuk keduanya.Tubuh keduanya hanya tertutup selimut hotel berwarna putih. Kiki sendiri menjadi lebih manja dengan selalu menempel pada suaminya.“Morning love,” sapa Ryan dengan mata sayu menatap Kiki.“Telat.” Bibir Kiki maju ke depan karena sapaan Ryan telat menurutnya. Masa ngucapin setelah mereka sudah saling mencumbu. Kan aneh banget. Harusnya ngucapin pas baru bangun.“Gapapa dong, dari pada nggak ngucapin sama sekali kan?”“Hmm, iya sih.”“Yuk mandi,” ajak Ry
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

235 - Bahagia Itu Sederhana - Ending

Selesai dari Candi Borobudur dan beberapa wisata lainnya, kini mereka berdua harus segera kembali ke Jakarta.Ada rasa sedih ketika harus meninggalkan kota Yogyakarta ini yang penuh kehangatan. Ryan langsung menggandeng tangan istrinya untuk segera masuk ke kereta api.Ya, mereka berdua memutuskan mengenakkan kereta api menuju ke Jakarta. Apalagi saat ini banyak sekali permintaan Kiki yang terbilang aneh ini.Sebagai seorang suami yang dilakukan Ryan hanya menurut saja dan mengalah. Karena saat ini prioritas Ryan hanya kebahagiaan keluarga kecilnya.“Sayang, kamu ada ngerasa aneh nggak?” “Aneh apa?”“Mual gitu, atau perutnya terasa nggak enak.”“Biasa aja. Lebih kayak gampang laper terus bentar-bentar pengin pipis.”Ryan mengangguk paham sambil bibirnya menyungging senyum. Ini seperti ciri-ciri wanita hamil. Gimanapun Ryan sering baca-baca di internet tentang wanita hamil ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

236 - Extra Chapter - Aku Apa Kamu, Sih, Yang Ngidam!?

Merasa hidupnya sempurna membuat Kiki tak henti-hentinya bersukur. Ia terus tersenyum dan bercermin sambil memandangi perutnya yang masih tampak rata itu.Semua anggota keluarga bahkan sudah diberi tahu jika Kiki positif hamil. Tentu saja kabar ini sangat membuat bahagia kedua keluarga besar Kiki dan Ryan.Melihat istrinya sedang ngaca sambil senyum-senyum sendiri membuat Ryan ikut tersenyum senang. Apalagi hamilnya Kiki tidak seperti perempuan lain yang mabuk parah.“Bumil minum susu dulu gih,” ujar Ryan yang selesai membuatkan susu hamil untuk istrinya.Kiki langsung berbalik badan sambil tersenyum lebar. Kiki segera menyambar gelas yang masih dipegang oleh Ryan.“Ummm, enak.”“Habis ini istirahat, jangan kemalaman kalau tidur. Aku ke kafe sebentar mau cek kondisi.”Kiki hanya mengangguk dengan mulut yang masih menyesap susu buatan Ryan. “Oke.”“Jaga diri, kalau ada apa-ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

237 - Extra Chapter - Ngidam

Setelah merasakan ngidam beberapa hari lalu, kini Ryan sudah semakin merasa membaik. Apalagi melihat sang istri yang tidak mual sama sekali membuat Ryan bahagia. Tidak apa kalau dirinya yang mengalami ngidam daripada nanti Kiki ngidam bakalan susah makan.“Ryan.”“Iya sayang.”“Aku mendadak pengin mpek-mpek.”“Hah? Jam 12 malam begini?”Kiki mengangguk pelan seakan permintaan dirinya itu hal mudah. Namun berbeda dengan Ryan yang justru menatap pias.“Jam segini jualan mpek-mpek di mana?”“Nggak tahu, tapi aku pengin asli Palembang.”“What? Maksudnya kita beli ke Palembang?”Kiki mengangguk kembali dengan cengiran giginya.“Jangan bercanda dong sayang, masa ngidamnya gitu banget. Kalau aku sultan punya helikopter baru deh gapapa. Suami kamu ini kan masih merintis usahanya,” ujar Ryan kembali.“Kamu nggak mau
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

238 - Extra Chapter - Belanja Pakaian Bayi Tapi Debat

Setelah beberapa bulan menjadi wanita hamil dan usia kehamilannya sudah cukup untuk mengetahui jenis kelaminnya. Kini baik Kiki dan Ryan akan melihat jenis kelaminnya.Kiki dan Ryan tampak melihat layar monitor untuk melihat pergerakan janin di dalam perut Kiki.“Jenis kelaminnya perempuan,” kata sang dokter.“Yes, bisa besanan,” seru Kiki semangat yang membuat Ryan menatap bingung dan curiga.“Sama siapa?”“Kaila Melviano. Mau aku jodohin sama Matheo.”“NO!” Ryan menggeleng kuat. “Aku bapaknya bakalan lihat pria mana yang tulus untuk anakku.”Kiki berdecih sebal. “Tapikan aku Bundanya.”“Aku Ayahnya. Nggak ada juniorku kamu nggak akan hamil.”Kiki langsung kicep dan malu mendengarnya. Apalagi sang dokter yang memeriksa ikut tersenyum meski aslinya ingin tertawa.Tak ingin tambah malu membuat Kiki bangkit dari brangkar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

239 - Extra Chapter - Tujuh Bulanan Doni Marah-Marah

Beberapa bulan kemudian.Tepat hari ini Ryan dan Kiki melangsungkan acara tujuh bulanan. Seluruh keluarga datang kediaman Kiki dan Ryan untuk meramaikan acara tersebut.Apalagi baik Ryan dan Kiki masih memiliki darah keturunan Jawa yang memang harus melakukan tujuh bulanan atau empat bulanan jika anak pertama.Acara tersebut pun berjalan dengan lancar saat ini. Kiki yang merasa perutnya sudah semakin membesar kini sering terasa cepat capek luar biasa.Napasnya saja kini semakin sulit karena merasa tertekan oleh perutnya. “Mas, napasku sesak banget.”“Mau napas buatan?”“Aissh … kamu ini sukanya ngelawak.”“Aku nawarin beneran lho nggak lagi ngelawak. Lagian nggak bakat ngelawak juga. Kalau bakat aku mau daftar di ovj.”“Aisssh … sudahlah, aku mau tidur. Capek. Ngantuk.”Ryan membiarkan saja istrinya tidur. Lagian mamanya selalu bilang kalau wanita
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

240 - Extra Chapter - Kontraksi

Dua bulan kemudian.Setelah acara tujuh bulannan sekitar dua bulan lalu, Kiki kini tinggal menunggu hari kelahiran sang putri. Bahkan rumahnya saat ini sudah dibuat kamar khusus sang jabang bayi.Setiap pagi seperti ini Kiki akan melakukan olahraga ringan dengan jalan kaki sekitaran rumah saja. Katanya agar nanti pas proses persalinan bisa lancar.Tentu saja setiap olahraga sang suami selalu menemani tanpa hari libur seperti ini. Ryan selalu menjadi suami yang siaga. Bahkan terkadang dia rela kalau malam tak tidur hanya untuk menemani Kiki yang memang sudah kesulitan tidur.“Huuuuuufft, sumpah makin nyesek aja buat napas.”Ryan menyuruh Kiki untuk duduk di kursi panjang yang terbuat dari besi. Ryan meluruskan kaki sang istri yang saat ini sangat tampak bengkak di telapaknya.Ada rasa kasihan melihat Kiki yang kesulitan bangun bahkan tidur. Apalagi kalau Kiki sudah merasa sesak napas Ryan akan langsung panik sendiri.&ldquo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
222324252627
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status