Di kediaman Felix, Zeze baru saja turun dari pohon, memetik banyak buah lemon bersama pelayan, untuk nanti diolah menjadi selai. "Zee, ada semut berdempetan!" Freyaa berteriak dengan suara sangat pelan mengibaskan telapak tangan agar saudarinya itu datang mendekat. "Aku sudah melihatnya sejak tadi, mereka terus berduaan!" tambah Freyaa sembari menunjuk dua ekor semut hitam berukuran besar sedang terlihat menyatu di dahan daun lemon. "Oh itu mereka sedang kawin." Zeze memberitahu asal pada Freyaa. Susie yang sedang mengumpulkan lemon ke dalam keranjang bersama pelayan, mengerutkan keningnya menahan senyum melirik Zeze yang sering berkata ceplos pada Freyaa. Sedangkan para pelayan menggigit bibir mereka masing-masing agar tidak meledakkan tawa. Sejak ada Zeze dan Freyaa, kediaman Felix tidak lagi sepi, dingin dan kaku seperti di Cape Town. Sepanjang hari, ada saja tingkah lucu menggemaskan dari Zeze dan Freyaa. Gelak tawa mereka yang melengking ceria, membuat para pelayan ikut senyu
Read more