Semua Bab Rahasia Di Balik Sikap Manis Suamiku: Bab 21 - Bab 30

48 Bab

Bab 21 ~ Kedatangan Alex

“Kamu sudah pulang, Nak?” tanya Joseph saat Ivana memasuki kediamannya. “Iya, Ayah.” “Kamu pasti sangat lelah, tetapi Ayah harap kamu mau menemui tamu di ruang makan. Kita makan malam bersama,” ujar Joseph. “Tamu?” Ivana mengernyitkan dahinya mendengar penuturan Joseph barusan. “Tamu siapa?” tanya Ivana. “Pamanmu membawa datang seseorang. Ayo, sebaiknya kita temui mereka,” ujar Joseph, tetapi sesaat pria tua itu berpikir sesuatu. “Tapi, kalau kamu merasa tidak ingin berlama-lama di sana. Cukup sapa saja dan istirahatlah.” “Ayah tenang saja. Aku baik-baik saja,” ujar Ivana. Mereka berjalan bersama menuju ruang makan. Saat sampai di sana, Ivana mengurangi kecepatan langkahnya saat melihat sosok Pamannya bersama Alex. “Ivana, apa kabar?” tanya Alex beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati wanita itu. “Seperti yang kamu lihat,” jawab Ivana tersenyum kecil. “Aku ikut sedih mendengar apa yang terjadi. AKu tidak tau kalau ternyata kamu tidak bahagia dengan Arsenio,” ujar Alex
Baca selengkapnya

Bab 22 ~ Wilayah Utara

“Akhirnya, aku kembali ke sini setelah lima tahun berlalu,” gumam Arsen saat berjalan keluar dari bandara internasional di wilayah itu. Dia memandangi sekeliling dengan penuh nostalgia. Dia merasakan angin dingin yang kencang, khas wilayah utara yang memang tak pernah lepas dari suhu rendah dan salju yang tak jarang menutupi tanah anyarnya. Negara Norwegia, yang terletak di paling utara Eropa, menjadi latar belakang dari kisah hidupnya, tempat ia dilahirkan dan dibesarkan dalam nuansa alam yang luar biasa indah sekaligus menantang. Arsen mengingat kembali kenangan indah bermain di salju yang lembut maupun tantangan saat menghadapi musim dingin yang ekstrem, tetapi ramahnya masyarakat setempat yang selalu menyambut dengan hangat. Lima tahun lalu, dia meninggalkan negeri ini untuk mencapai tujuannya dengan membawa dendam dan ambisinya. Tetapi kini, dia harus kembali, bahkan belum mencapai tujuannya. Sebuah mobil berhenti di depannya dan
Baca selengkapnya

Bab 23 ~ Hal yang Mengejutkan

“Bagaimana makanannya, enak?” tanya Alex di mana saat ini dia dan Ivana sedang menikmati makan siang bersama. “Ya, lumayan,” jawab Ivana menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. “Kamu kelihatan begitu kurus, Ivana. Apa kamu sungguh baik-baik saja?” tanya Alex. “Iya, aku baik-baik saja, Alex. Akhir-akhir ini, aku hanya terlalu banyak pikiran dan membuat nafsu makanku berkurang,” jawab Ivana tersenyum kecil di sana. “Makanlah yang banyak. Badanmu terlihat begitu kurus,” ucap Alex. “Aku sudah memesan semua makanan kesukaanmu.” Ivana hanya menunjukkan senyuman kecilnya dan menikmati makanannya, begitu juga dengan Alex. “Jadi apa rencanamu selanjutnya, Ivana? Apa kamu tidak ada rencana untuk berlibur atau traveling, misalnya?” tanya Alex. “Aku tidak sedang ingin berpergian, Alex. Untuk sekarang, aku hanya ingin focus pada pekerjaan saja,” jawab Ivana. “Ck, jangan menyiksa dirimu seperti itu, Ivana. Otak
Baca selengkapnya

Bab 24 ~ Kabar Kehamilan Ivana

“Selamat Bu Ivana, anda positif hamil. Usia kandungan anda saat ini adalah lima minggu. Saya akan memberikan beberapa resep untuk kandungan anda, termasuk multivitamin,” ujar dokter wanita itu yang sangat ramah. Ivana tetap diam tidak bisa berkata apa-apa saat mendengar hal itu. Ternyata dia benar-benar mengandung anak dari Arsenio, mantan suaminya. Dan Ivana yakin terakhir kali dia dan Arsenio melakukannya di vila Arsenio dan pria itu memperlakukannya dengan sangat kasar. Seingat Ivana, itulah terakhir mereka melakukan hubungan intim. “Apa anda datang sendiri? Suami anda tidak menemani?” tanya dokter yang sedang mengetik sesuatu di laptopnya dan Ivana hanya menjawab dengan senyuman kecil. “Apa hasil usgnya mau saya bungkus dan diberi bingkai? Biasanya para ibu yang baru mengetahui kehamilannya, ingin memberi kejutan pada suaminya. Apa anda akan melakukannya juga?” tanya Dokter yang Bernama Aren. “Tidak perlu, Dokter.” Ivana hanya menj
Baca selengkapnya

Bab 25 ~ Pantai

Ivana menginjakkan kakinya di pasir putih pesisir Pantai, merasakan butiran-butiran lembut yang hangat di bawah telapak kakinya, sambil tatapannya tertuju pada pemandangan indah yang terhampar di depannya. Lautan luas berkilauan di bawah sinar matahari, menyuguhkan nuansa biru yang menenteramkan tetapi juga anggun, sementara gelombang yang berirama lembut menabrak bebatuan di tepi, menciptakan suara yang seolah merupakan melodi penyejuk.Hembusan angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, menyeret rambutnya yang panjang dan indah melambai-lambai, menambah suasana yang seharusnya membawa kedamaian dan kebahagiaan. Namun, di balik fenomena alam yang menakjubkan ini, di dalam relung hatinya, rasa sakit yang menggerogoti tidak kunjung mereda. Kenangan-kenangan yang menyayat dan emosi yang menyakitkan terus membelenggu jiwanya, seolah menciptakan jembatan antara keindahan luar dan derita batin yang mengintai.Meskipun keindahan pantai dan segala pesonanya seharusnya bisa menyegarkan pik
Baca selengkapnya

Bab 26 ~ Grasella Rylee

“Jadi, bagaimana kabarmu, Arsen?” tanya Grasella yang kini mereka berdua sudah duduk berhadapan. “Seperti yang kamu lihat,” jawab Arsen. “Aku cukup terkejut melihatmu datang. Kupikir Elmer yang akan datang.” “Kenapa? Apa kamu keberatan karena aku yang datang?” tanya Grasella tersenyum dan duduk dengan anggun. “Ya, sedikit,” jawab Arsen. “Aku yang sekarang memimpin RL Group Company,” ucap Grasella. “Oh, kamu?” tanya Arsenio cukup terkejut. Seingatnya, Grasella adalah wanita manja yang suka berfoya-foya, seenaknya dan tidak peduli dengan pekerjaan. “Setidaknya sekarang aku sudah dewasa,” jawab Grasella tersenyum merekah. "Ya, kelihatan. Kamu terlihat seperti wanita elegan dan anggun,” puji Arsen membuat wanita itu merona di sana. “Benarkah? Jadi, sebenarnya seperti ini, kan, tipe wanitamu?” tanya Grasella. “Kita bertemu sekarang ini, tentu bukan untuk membahas tipe ideal wanitaku, kan?”
Baca selengkapnya

Bab 27 ~ Keluarga Manley

“Bagaimana? Apa keluarga Rylee menyetujui kerja sama ini?” tanya Cedric menuangkan air pada gelasnya dan meneguknya perlahan. Saat ini, mereka berada di ruang kerja Arsen yang ada di mansion. Di ruangan itu juga, selain Arsen dan Cedric, ada Doly yang sedang duduk tenang dengan menikmati kopinya. “Ya, mereka menerima. Mungkin lebih tepatnya Grasella,” jawab Arsen. “Wah, ternyata benar kalau posisi wakil CEO di Rylee sekarang dipegang oleh Grasella,” ucap Cedric. “Ya, dan sepertinya Elmer tidak akan menangani proyek ini, karena Grasella yang bertanggung jawab,” jawab Arsen. “Bukankah sudah jelas. Si wanita manja itu masih menginginkan kembali padamu,” ujar Doly yang sejak tadi diam. “Sepertinya begitu,” jawab Arsen yang hanya sibuk dengan laptop di hadapannya.“Jadi, apa kamu akan memanfaatkannya dengan kembali lagi pada si cewek manja itu?” tanya Doly.“Aku tidak tertarik untuk kembali padanya,” jawab Arsen.“Jadi kamu berniat menjalani misi ini dengan menjadikannya rekan kerja
Baca selengkapnya

Bab 28 ~ Bertemu Kembali

Dua Bulan Kemudian… Ivana menatap pantulan dirinya di cermin. Dia memang terlihat cantik dan elegan dengan gaun hitam yang pas di badan, seolah-olah dirancang khusus untuknya. Rambutnya yang tertata rapi menambah kesan anggun, menggantung lembut di bahunya dan memberi sedikit sentuhan glamor yang tidak berlebihan. Makeup-nya pun sempurna, riasan di wajahnya bikin kulitnya terlihat segar dan bercahaya tanpa kesan menor. Namun, sambil terus mematutkan diri, pandangannya berpindah ke bagian perutnya yang mulai terlihat, tanda bahwa usia kandungannya sudah masuk bulan ke empat.Rasa bahagia sekaligus bergetar menyelimuti hatinya, saat dia membayangkan akan segera menjadi seorang ibu. Dia tidak bisa berhenti membayangkan bagaimana rasanya memegang si kecil, saat si bayi sudah tumbuh dewasa dengan tatapan yang sama cantiknya. Tetapi di sisi lain pun, dia khawatir. Dia khawatir, dia tidak bisa menjaga kandungannya dengan baik. Sejauh ini, dia masih ingin menyembunyikan ke
Baca selengkapnya

Bab 29 ~ Rasa Sesal

“Kamu sudah pulang, Ivana? Bagaimana pestanya?” tanya Joseph yang sejak Ivana bercerai dengan Arsen, sosok Ayah itu semakin perhatian dan tidak pernah mengabaikan Ivana sedikitpun. Apalagi saat tau Ivana sedang mengandung. “Pestanya?” Ivana menjawab dengan suara lirih. “Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Joseph menatap Ivana dengan penuh khawatir. “Tidak, Ayah. Semuanya baik-baik saja, aku hanya kelelahan. Aku akan pergi ke kamarku,” ujar Ivana berlalu pergi meninggalkan Joseph dari sana. Ivana berusaha mengabaikan semua pikirannya yang terus memikirkan Arsen. Dia pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah mandi beberapa saat, dia menatap pantulan dirinya di depan cermin wastafel, dia menuangkan toner untuk wajah sebelum tidur dan menepuk perlahan wajahnya, dan pikirannya kembali melalang buana pada sosok pria yang jauh lebih menawan dan sangat dirindukannya sejak dua bulan terakhir ini. Ivana menghela nap
Baca selengkapnya

Bab 30 ~ Perhatian Kecil

Ting! Kedua mata Ivana melebar saat melihat sosok Arsen yang ada di dalam lift yang datang dari basement. Di sana hanya ada Ivana sendiri, tidak ada yang lain. “Apa kamu tidak jadi masuk?” tanya Arsen menyadarkan keterpakuan Ivana di sana. “Aku akan masuk,” jawab Ivana dan berjalan masuk ke dalam lift. Saat itu pintu lift kembali tertutup rapat, di dalam ruangan itu hanya ada Ivana dan Arsen dengan situasi yang sangat canggung. “Aku tidak ingat kalau ada janji atau urusan dengan Tuan Arsen,” sindir Ivana karena saat ini Arsen datang ke kantornya. “Aku ada janji bertemu dengan Berry, General Manager,” jawab Arsen dan Ivana memutuskan diam di sana sambil memegang blezernya menutupi area perutnya. “Wajahmu terlihat pucat dan suaramu serak. Apa kamu sedang sakit?” tanya Arsen. “Saya baik-baik saja,” jawab Ivana memalingkan wajahnya. “Benarkah?” Degh! “Apa yang kamu lakuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status