All Chapters of Rahasia Di Balik Sikap Manis Suamiku: Chapter 31 - Chapter 40

48 Chapters

Bab 31 ~ Kekesalan Ivana

“Anda memanggil saya, Bu Ivana?” tanya Berry yang masuk ke dalam ruangan Ivana. “Duduklah, Pak Berry. Ada hal yang ingin saya tanyakan pada anda,” ujar Ivana. Berry yang merupakan General Managerpun duduk di sofa, dan Ivana berpindah duduk ke sofa. Kini mereka duduk berhadapan dengan Berry. “Apa yang ingin anda tanyakan pada saya, Bu Ivana?” tanya Berry duduk dengan tenang. Berry memang cukup dekat dengan Arsen saat Arsen masih bekerja di Perusahaan ini. Berry bukan tipe orang yang akan mengkhianati atau melakukan kecurangan di perusahaan. Setau Ivana, sudah 10 tahun Berry bekerja di perusahaan ini yang awalnya hanya seorang manager hingga Joseph memberinya kepercayaan dan menjadikannya sebagai General Manager. Ivana yakin, Berry tidak mungkin membantu Arsen untuk menghancurkan perusahaan tempatnya bekerja selama 10 tahun ini. "Bu Ivana?" panggil Berry membuyarkan lamunan Ivana. “Aku akan langsung ke intinya. Kemarin Arseni
Read more

Bab 32 ~ Kehidupan Kedua

“Apa maksud kamu dengan kehidupan kedua, Ivana? Ayah sangat tidak memahaminya,” tanya Joseph menatap putrinya dengan tatapan penuh kebingungan. “Aku tidak tau bagaimana menjelaskannya, anggap saja kalau aku tidak pernah mengatakannya, Ayah,” ujar Ivana menghela napasnya. “Untuk sesaat aku emosi dan tidak bisa mengendalikannya karena mengetahui fakta saham yang dimiliki Arsen di perusahaan.” “Kamu terus menyembunyikan banyak hal dari Ayahmu ini. Alasan kamu menggugat cerai Arsen juga, sampai sekarang Ayah masih belum tau. Padahal sudah dua bulan berlalu,” ujar Joseph membuat Ivana terdiam. “Ngomong-ngomong apa kamu masih menyimpan kalung pemberian mendiang ibumu?” tanya Joseph membuat Ivana mengernyitkan dahinya. “Kalung mendiang Mama?” “Ya, apa kamu masih menyimpannya?” tanya Joseph. “Aku selalu membawanya,” ujar Ivana merogoh tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana. “Ayah bilang aku harus selalu memakainya, tetapi karena m
Read more

Bab 33 ~ Pertemuan Tak Terduga

“Bagaimana keadaannya, Dok?” tanya Ivana, saat ini, terbaring dengan tenang di ruang pemeriksaan, sementara dokter dengan hati-hati menggerakkan alat ultrasonografi yang menempel pada perutnya yang semakin buncit.Proses ini bertujuan untuk memantau perkembangan janin yang tengah tumbuh dalam kandungannya. Di layar monitor di depan dokter, gambaran jelas dari janin mulai tampak, memberikan informasi berharga mengenai kesehatan dan pertumbuhan sang bayi.“Kondisi janin begitu sehat dan semakin aktif. Apa anda sering merasakan pergerakannya, Bu Ivana?” tanya Dokter bernama Raya.“Iya, Dokter. Sesekali saya sering merasakan pergerakannya, dan terkadang itu membuat saya terkejut,” jawab Ivana tersenyum merekah menatap ke arah monitor. Dia merasa tidak sabar untuk segera bertemu dengan calon anaknya itu.Raya menatap Ivana dengan penuh perhatian, merasakan gelora simpati yang mendalam. Merenungkan perjuangan Ivana yang selama ini harus berjuang sendirian menghadapi masa ngidamnya serta men
Read more

Bab 34 ~ Meeting Para Pemegang Saham

Seperti yang telah direncanakan secara matang, hari ini Ivana mengadakan rapat besar-besaran yang meliputi seluruh pemegang saham perusahaan Clover, yang berlangsung di ruang rapat yang luas dan dilengkapi dengan fasilitas modern. Semua pemegang saham yang terhormat sudah berkumpul, menciptakan atmosfer formal namun penuh antusiasme di antara para peserta.Ivana, yang telah ditunjuk sebagai pemimpin rapat, tiba dengan kehadiran ayahnya yang menjabat sebagai komisaris perusahaan, menambah bobot otoritas dalam pertemuan tersebut. Tak ketinggalan, paman Ivana, Freddy yang memiliki 10% saham juga hadir, menunjukkan komitmen dan kepeduliannya terhadap perkembangan perusahaan.Dengan percaya diri, Ivana membuka rapat dengan pernyataan, “Baiklah, kalau sudah hadir semuanya. Kita akan memulai meetingnya,” menandai awal dari diskusi yang diharapkan dapat menghasilkan keputusan strategis untuk masa depan Clover.Namun, suasana tenang itu tiba-tiba terganggu ketika pintu ruangan tiba-t
Read more

Bab 35 ~ Jawaban Ivana

“Kenapa hanya diam saja? Berarti benar, itu anakku!” ujar Arsen menyandarkan punggungnya ke sandaran jok. “Kenapa kamu merahasiakannya?” “Aku tidak merahasiakannya, aku hanya merasa tidak perlu memberitahukannya padamu,” jawab Ivana masih memasang wajah dingin. “Ivana, terkadang aku tidak paham dengan sikapmu yang seperti ini. Aku hanya ingin bertanya, apa aku pernah menyakitimu? Apa aku pernah menduakanmu? Kurasa, aku tidak pernah melakukan semua itu, lalu kenapa kamu bersikap kejam seperti ini padaku?” tanya Arsen menghela napasnya. “Tidak ada yang berbuat kejam. Aku hanya merasa tidak perlu lagi berhubungan dengan pria yang sudah menjadi masa laluku,” jawab Ivana. “Tapi ada anakku!” pekik Arsen yang kali ini tidak bisa menahan emosinya melihat kea rah Ivana. “Lalu kenapa?” tanya Ivana menoleh kea rah Arsen. “Anak ini akan selalu bersamaku.” “Aku ayahnya, aku berhak memilikinya,” jawab Arsen. “Aku ibunya, aku yang
Read more

Bab 36 ~ Kelemahan Ivana

“Aku memang tidak gampang untuk jatuh cinta dengan seseorang, tetapi sekalinya aku jatuh cinta, aku akan jatuh sejatuh-jatuhnya. Seperti sekarang yang aku alami, aku yang sangat lemah dan jatuh sampai tersungkur karena rasa yang namanya cinta,” batin Ivana termenung di dalam kamarnya dan tidak bisa menahan dirinya lagi untuk tidak menangis di sana. Ivana ingat, beberapa bulan lalu, saat dirinya dan Arsen baru saja bercerai, Ivana meminta seseorang membereskan semua barang-barang milik Arsen. Dan saat itulah, Ivana menemukan obat kontrasepsi yang biasa dikonsumsi oleh pria. Arsen sudah menipunya dengan sangat sempurna. “Apa ini hal yang kamu inginkan, Arsen? Kamu ingin melihatku jatuh sejatuh-jatuhnya dan hidupku hancur. Sekuat tenaga aku menahan diriku, akhirnya, aku tidak sanggup bertahan dan melupakanmu. Kenapa kamu melakukan ini padaku, Arsen. Hikz…” Ivana hanya bisa terisak di sana, dengan hati yang hancur berkeping-keping. Ivana mengingat b
Read more

Bab 37 ~ Doly Menggoda Arsen

“Gimana? Sudah dapatkan Chipnya?” tanya Doly saat Arsen baru saja sampai di villa. “Belum. Bruce bilang akan segera mengirimkannya. Kita hanya perlu menunggu,” jawab Arsen melepaskan jasnya sambil berjalan menuju meja sudut. Dia menuangkan vodka dari botolnya ke dalam gelas kecil dan memasukkan beberapa butir es batu ke dalam gelas tersebut. “Apa Cedric sudah kembali?” tanya Arsen berjalan menuju sofa dengan gelas ditangannya. “Belum. Mungkin sore atau malam,” jawab Doly. “Kamu tidak ada kegiatan selain bermalas-malasan di rumah?” tanya Arsen mendaratkan bokongnya di atas sofa. “Ck, jangan asal menuduh. Nih, yang kau minta kemarin,” ujarnya memberikan satu berkas di atas meja. “Kamu pikir kerjaku lelet.” “Baguslah, lebih cepat dari yang kuminta,” ujar Arsen mengambil berkas itu dan mulai membukanya. “Jadi, Alex bekerja sama dengan Freddy, ya.” Arsen membaca isi laporannya. “Kemarin malam, aku mel
Read more

Bab 38 ~ Penolakan Ivana

“Aku tidak akan pergi, Ivana. Seperti yang aku katakan sebelumnya, mau kamu suka atau tidak. Aku hanya ingin memastikan kamu aman dan bayi dalam kandunganmu baik-baik saja,” ujar Arsen yang sama keras kepalanya dengan Ivana. “Kamu tidak usah khawatir, aku bisa pulang dengan aman dan menjaga kandunganku,” ujar Ivana hendak beranjak pergi melewati Arsen. “Kalau yang kamu maksud, kamu sudah dijemput oleh sopir, maka kamu tidak akan menemukannya,” ujar Arsen membuat Ivana mengernyitkan dahinya di sana. “Apa maksudmu?” tanya Ivana melihat ke arah Arsen dengan tatapan kesal. “Aku sudah menyuruh sopirmu untuk kembali lebih dulu,” jawab Arsen. “Kamu! Berani sekali kamu melakukan hal itu!” pekiknya sangat amat kesal. “Sudah aku katakan, aku akan mengantarmu pulang. Ayo, ikut denganku,” ujar Arsen menarik pergelangan tangan Ivana tetapi wanita itu langsung menepisnya dengan keras dan menatap Arsen di depannya dengan tatapan t
Read more

Bab 39 ~ Chip

Joseph mengambil chip itu dan termenung cukup lama. “Kalau benar Arsen adalah keturunan Manley yang datang untuk balas dendam, bukankah dia sedang mencari chip ini?” gumam Joseph yang teringat perkataan Ivana yang mengatakan kalau ini kehidupan keduanya.“Kalau misalkan aku memberikan chip ini pada Arsen, apa Ivana akan terselamatkan dan tidak akan mati lagi?” gumam Joseph.“Tapi, kalau aku berikan, bagaimana dengan Freddy? Arsen pasti akan membunuhnya?”Joseph benar-benar dalam kebimbangan saat ini. Tidak ad acara untuk menyelamatkan dan melindungi keluarganya.“Haruskah aku katakan pada Ivana?” gumam Joseph memejamkan matanya. Dia benar-benar dalam kebimbangan, kenyataannya selama bertahun-tahun lamanya dia menyimpan chip itu untuk melindungi Freddy, tetapi kalau seperti yang dikatakan Ivana kalau Arsen datang untuk balas dendam, dan Ivana pernah meninggal karena dibunuh di kehidupan sebelumnya. Joseph yakin, itu karena Arsen tidak mendapatkan chipnya dan balas dendam setahunya. Kar
Read more

Bab 40 ~ Permintaan Alex

Di dalam mobil, Alex focus menyetir mobilnya dan Ivana hanya diam menatap keluar jendela mobil. Dia terus terpikirkan ucapan Anna tadi. Sebenarnya, Ivana penasaran dengan masa lalu dan dendam yang dialami Arsen. Tetapi egonya terlalu tinggi untuk bertanya pada Arsen. Jadi, dia memilih menghindar. “Ada apa? Apa terjadi sesuatu selama aku tidak ada?” tanya Alex. “Tidak ada. Aku hanya sedikit lemas, karena terlalu focus bekerja, aku sampai tidak sadar kalau jam makan siang sudah lewat,” jawab Ivana. “Kebiasaan buruk. Kita makan sekarang, kamu mau makan di mana?” tanya Alex. “Terserah kamu saja,” jawab Ivana. “Baiklah. Sekarang kamu harus makan banyak,” ucapnya membelokkan mobil memasuki area parkir sebuah restoran. Alex turun dari mobil dan membukakan pintu penumpang. Ivana pun turun dari mobil dan mereka berjalan bersama memasuki restoran. Seorang pelayan restoran langsung menyambut kedatangan mereka, dan mengara
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status