All Chapters of Diculik Calon Adik Ipar: Chapter 21 - Chapter 30

40 Chapters

BAB 20: RENCANA SUSAN

“Ma,” ucap Viktor. Tampak raut memohon di wajahnya agar ibunya tidak mempermalukannya lagi di depan Eloisa. Sudah cukup dia menyesali keputusannya yang mempercayai kalau Susan memang mengandung anaknya saat itu. Namun sekarang, janin yang dikandung Susan memang darah dagingnya.Dia langsung memastikan hal itu saat secara tidak sengaja mengetahui kalau putri pertamanya itu ternyata bukanlah darah dagingnya! Dia membawa wanita itu keluar negeri, dimana sudah tersedia peralatan untuk tes DNA pada janin yang masih berada di kandungan. Karena hasil tes menunjukkan kalau janin itu adalah darah dagingnya, maka dia memutuskan untuk menceraikan Susan setelah bayi itu lahir.Inilah yang paling ditakuti Eloisa jika dia bertemu Ibu Viktor. Sejak pertunangan yang gagal itu, Ellen selalu mencaci maki putranya sendiri, yang membuat, baik dirinya ataupun Viktor menjadi tidak nyaman.Dia menoleh pada Pak Darius yang sedang memperhatikan interaksi dirinya dengan keluarga Viktor, hal itu juga membuat me
Read more

BAB 21: KENALAN DENGAN DARREN

Namaku Darren Noah Hartadi, putra ketiga dari tiga bersaudara. Sejak kecil aku sudah menyadari ketampananku, karena setiap orang yang bertemu denganku pasti memujiku dan mengatakan kalau aku akan sangat tampan saat dewasa, apalagi dengan kulitku yang putih dan mataku yang biru.Aku adalah orang yang menyukai kebebasan dan suka menikmati hidup. Aku sering bertindak semauku sendiri selama masih dalam batas toleransi Mama, walau beberapa kali lewat juga dan berakhir di kursi pesakitan yang ada di ruang kerja Papa. Dan aku tetap tidak kapok! Karena anak bungsu, semua orang di keluargaku biasanya mengalah padaku, apalagi jarak usiaku dengan kedua kakakku lumayan jauh, lima tahun dari Kak Donny dan enam tahun dari Kak Darius.Ayahku, Adianto Hartadi adalah seorang Dosen senior dan juga penasihat di kampus tempatnya mengajar, yang juga tempatku kuliah. Dia orang yang pendiam dan serius, dan sifat itu diturunkan sembilan puluh persen pada Kak Darius.Ibuku, Rosaline Hartadi adalah wanita tan
Read more

BAB 22: PATAH HATI

Nick terkejut saat Darren mengambil bungkus rokok di tangannya dan mengeluarkan isinya satu. Dia menyerahkan korek saat Darren mengulurkan tangan untuk memintanya. Darren menyalakan rokok itu lalu mulai menghisapnya.Nick memperhatikan sahabatnya yang sedang menghisap rokok sambil memandang langit. Sepertinya sahabatnya itu sedang memiliki masalah. Tidak biasanya Darren merokok, pria itu hanya merokok jika sedang ada masalah dan tidak banyak masalah yang bisa mengganggu Darren, karena sahabatnya itu orang yang selalu bertindak semaunya dan keluarganya selalu membantunya jika ada masalah. Namun sekarang, pria itu bahkan tidak bisa berpura-pura menutupi kerisauannya.“Ada apa, bro?” tanya Nick setelah Darren menghabiskan batang rokoknya yang ketiga.“Aku patah hati!” jawab Darren.Nick tercengang mendengar jawaban sahabatnya. Jika bukan melihat langsung wajah Darren, dia pasti akan tertawa dan mengatakan kalau sahabatnya ini sedang bercanda. Namun sekarang wajah Darren semendung langit
Read more

BAB 23: BUJUKAN ROSALINE

Darius terbelalak mendengar jawaban ibunya. Masa tiba-tiba dia harus menikahi Eloisa Renata? Kenal juga hanya karena sama-sama mengajar di kampus yang sama. “Ma. Yang benar saja. Pernikahanku dengan Fiona baru saja batal dan sekarang aku harus menikahi wanita lain? Kami bahkan belum pernah sekalipun jalan bersama. Bagaimana bisa tahu kami cocok atau tidak? Perasaan kan tidak bisa dipaksakan!” bantah Darius.“Memang kamu mencintai Fiona?” tanya Rosaline. Dia menatap lurus ke mata putranya sambil melipat kedua tangannya di dada. Karena putranya bawa-bawa kata perasaan, sekalian saja dia pastikan. Darius diam, putranya itu membalas tatapannya, tapi tidak menjawab. Tuh kan!Seperti yang sudah dia duga, Darius tidak mencintai Fiona, dia hanya menganggap wanita itu sebagai tanggung jawabnya. Mana ada yang namanya cinta tapi bisa tidak berkomunikasi sama sekali selama setahun saat dia kuliah S2 kemarin? Fiona yang setiap bulan datang ke rumah untuk menanyakan apakah Darius sudah memberi ka
Read more

BAB 24: KRITERIA MENIKAHI WANITA ALA DARIUS

Darius diam karena mengerti kalau adiknya tidak menyukai pembahasan ini. Tapi dia tahu kalau adiknya tidak mau menatap matanya, berarti adiknya sedang berbohong. Berarti Darren masih mengharapkan wanita itu. Tidak ada yang bisa Darius lakukan untuk Darren sekarang, anak itu harus melewati patah hatinya sendiri. Jika wanita itu masih baru statusnya pacar orang, mungkin dia akan melihat apakah wanita itu layak diperjuangkan. Namun jika itu sudah calon istri orang, itu menjadi masalah. Mengingat hancurnya perasaan kedua keluarga saat dia dan Fiona tidak jadi menikah membuatnya menyadari jika kalau sudah mempersiapkan pernikahan, maka banyak perasaan yang dibawa disana, bukan hanya perasaan kedua calon pengantin.Memikirkan Darren dan calon istri orang mengingatkan dirinya pada pembicaraannya dengan ibunya sabtu kemarin setelah pulang dari acara perjodohan berselimut makan siang di Volle Hotel itu.Beberapa hari ini dia memperhatikan Eloisa Renata dan menyadari kalau wanita itu memang m
Read more

BAB 25: MENGUNTIT

Hari itu Darren berencana untuk pulang ke rumah agar bisa bicara dengan ayahnya. Setelah urusannya di kampus selesai, dia naik ke rooftop. Ini adalah kegiatan seminggu ini, menguntit Bu El di rooftop. Dia memperhatikan kalau Bu El suka naik ke rooftop setelah selesai mengajar. Dia sudah mengecek jawal Bu El selesai mengajar yang biasanya antara jam tiga atau jam lima.Dia selalu datang lebih cepat untuk menunggu wanita itu datang, dan memperhatikan wanita itu dari tempat tersembunyi yang berada di atas pintu masuk ke rooftop. Dia sudah cukup puas walau hanya melihat wajah wanita itu sekilas saat wanita itu kembali turun ke bawah dan sisanya hanya melihat wanita itu dari belakang. Dia benar-benar tidak melakukan apapun selain memperhatikan saat wanita itu menatap gulungan awan diatasnya.Ini adalah hal tergila yang pernah dia lakukan, tapi dia merasa cukup bahagia saat bisa melihat wanita itu seperti ini, dimana tidak ada yang mengganggunya. Dia bahkan suka merekam wanita itu walau ha
Read more

BAB 26: PRESENTASI TUJUAN MENIKAH

Setelah menghabiskan hampir setengah bungkus rokok, Darren membuka ponselnya yang dalam mode diam dan melihat beberapa pesan dari teman-teman dan Kakaknya. Ternyata Kak Darius menghubunginya beberapa kali sejak satu jam yang lalu, itu berarti semenjak Kakaknya itu dan Bu El turun dari rooftop.Dia lalu membuka pesan dari Kakaknya yang mengatakan kalau Kakaknya itu sedang ada janji dan akan pulang duluan karena tidak bisa menemukannya. Darren mencengkram kuat ponselnya, emosi yang tadi berusaha diredakannya sekarang naik lagi. Baru kali ini emosinya begitu mudah terpancing, sebelumnya dia adalah orang yang santai dan easy going. Hanya yang berhubungan dengan Bu El dan kakaknya saja yang membuat emosinya tidak stabil.Darren langsung memasukkan ponselnya kembali ke saku celananya dan bergegas turun. Dia harus ke martial center sekarang. Dia pikir hari ini dia akan pulang sehingga tidak membawa pakaian olah raga, jadi sekarang dia harus ke apartemen Nick dulu untuk mengambil perlengkapa
Read more

BAB 27: EMOSI TIDAK TERKONTROL

“Sa-saya sudah selesai,” jawab Eloisa. Hatinya menjadi tidak tenang setelah mendengar pembicaraan Pak Darius tadi.“Baiklah.” kata Darius sambil memanggil pelayan untuk meminta tagihan pembayaran makan mereka. Dia sedikit heran melihat piring Eloisa yang makanannya masih baru tersentuh sedikit, tapi dia mengabaikan hal itu. Adiknya lebih penting daripada urusan sepele semacam ini.“Pak Darius, saya bisa pulang naik taksi. Jika urusan Anda mendesak, tidak apa Anda langsung pergi,” kata Eloisa saat mereka bergegas keluar dari restoran itu.“Tidak apa, Bu Eloisa. Saya sudah minta tolong teman saya untuk mengurusi Darren dulu!” jawab Darius sambil membukakan pintu mobil untuk Eloisa. Jadi Eloisa tidak punya pilihan selain masuk dan duduk di mobil itu, namun mendengar memang terjadi sesuatu pada Darren membuat hatinya gelisah. ****Darius tiba di Martial Center tidak sampai satu jam kemudian. Setelah mengantar Eloisa, dia mengemudikan mobil secepat yang dia bisa agar bisa segera sampai ke
Read more

BAB 28: PERNYATAAN CINTA

“Ada apa dengan kalian?!” pekik Rosaline saat melihat kedua putranya yang pulang dengan wajah dan tubuh babak belur.“Darius, apa yang terjadi?” tanya Rosaline saat melihat kedua putranya bungkam.“Kami hanya latihan karena sudah lama tidak berlatih bersama!” jawab Darius yang membuat Rosaline mengerutkan alis dan siap mengomel lebih lanjut karena tidak puas dengan jawaban itu. Namun Adianto meremas bahu istrinya yang membuat wanita itu langsung menoleh pada suaminya.“Kalian mandi dulu saja, nanti Mama akan membantu mengobati luka kalian!” kata Adianto dan kedua putranya langsung pergi menuju kamar masing-masing. Kakak beradik itu bersyukur karena sang ayah membantu mereka, menyelamatkan mereka dari omelan panjang Ibunya.“Terkadang pria perlu baku hantam untuk menyelesaikan masalah. Lebih baik kau obati luka mereka!” kata Adianto pada Rosaline yang sekarang mengerutkan alis semakin dalam, namun wanita itu akhirnya tetap diam dan menuruti perkataan suaminya. Dia pergi untuk mengambil
Read more

BAB 29: PERGI

Darren berniat untuk membeli tiket pesawat secara langsung di bandara. Dia segera berangkat dari rumah setelah membereskan barang yang akan dibawanya ke Jakarta dan pamit pada kedua orang tuanya. Sesampainya di bandara, dia langsung mencari tiket penerbangan tujuan ke Jakarta yang berangkat paling cepat dari waktu sekarang. Sayangnya pesawatnya baru saja lepas landas, sehingga dia harus menunggu tiga jam lagi untuk penerbangan selanjutnya.Sekarang dia sedang mencari tempat untuk merokok sambil menunggu waktu pesawat berangkat. Dia berusaha untuk meredakan kegalauan yang masih terus bercokol di hatinya. Hatinya tidak ingin pergi, hatinya ingin kembali mencari Bu El dan memeluk wanita itu. Semalam dia belum pergi dari kamar Bu El saat mendengar wanita itu menangis. Dia menutup pintu balkon namun berdiam disana karena masih belum rela meninggalkan wanita itu. Entah berapa lama dia terdiam disana dengan pikiran kosong hingga dia mendengar saat wanita itu mulai menangis. Dia hanya diam
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status