Pukul 4 sore ....Fadil--ayah Safira sudah pulang dari tempat kerjanya. Mereka semua telah bersiap untuk pergi ke kediaman Namira dan Aidan (sepupu)“Sudah semua?”“Sudah, Mas, barang-barangnya sudah aku masukkan kedalam bagasi.”“Bagus. Lalu, dimana Fira?”“Didalam ... nah, itu dia,”Safira keluar dari kediamannya. Dia tampak manis mengenakan gaun berwarna peach, dengan rambut yang di gerai indah.“Hmm, cantik banget anak, Bunda ...,”Safira tersipu mendengar pujian ibunya.“Ayo, Bun, Yah ... Fira udah siap.”“Baik, ayok,”*[Di dalam mobil]“Emang kita mau ngapain sih, ke rumah Bibi? udah lama tidak kesana. Terakhir waktu Fira masih SMA, dan tak pernah di ajak kesana lagi.”Hana tersenyum. “Lho, ternyata kamu masih inget.”“Masih, Bun.”“Gini, ya, Fira ... Bunda, Ayah dan kamu kesana hari ini, itu karena akan menghadiri pernikahan putra sulung Paman dan Bibi kamu.”“Maksudnya, Mas Arsya?”“Iya, lusa dia menikah.”“Bukannya Mas Arsya itu dingin ya,”Hana tertawa kecil melihat kepolos
Last Updated : 2024-10-13 Read more