Home / Romansa / CHAT NAKAL ISTRIKU / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of CHAT NAKAL ISTRIKU: Chapter 31 - Chapter 40

95 Chapters

Kebenaran

"Dia adalah...." Hamid melirik ke arah Fadil dan Aidan. "Siapa ayah?""Kolega bisnis ayah,"Aidan menghembuskan napas kasar."Yang benar?" tanya Aidan menelisik."Iya, dia tak ingin kalah saing, dia menyuruh seseorang untuk menyabotase mobilmu, jika kau sampai kecelakaan aku pasti tidak akan fokus dalam persentase nanti,""Apa yang sudah tahu siapa orangnya?" tanya Namira."Ayah masih menyelidikinya, ingin tahu apakah ada orang lain yang terlibat selain dia,"Fadil bangun dari sofa dia undur diri."Maaf aku ada urusan lain, permisi.""Baiklah hati-hati Nak Fadil,""Iya paman,""Panggil aku ayah, aku sudah menjadi suami ibumu,""Baik Ayah," Fadil tersenyum kemudian pergi dari sana. Saat melewati Namira, Fadil sengaja menyentuh punggung tangan Namira.Melihat itu Namira menarik tangannya agar menjauh dari Fadil.Aidan meliriknya sekilas kemudian pandangannya beralih kepada Hamid yang sedang berbicara.***Aidan dan Namira pergi ke rumah sakit mereka mengecek kondisi perkembangan Aidan.
last updateLast Updated : 2024-09-19
Read more

Terbongkar

"Kau mengambil kesempatan di saat aku sedang lupa ingatan, Apa tujuanmu? Kau ingin Rumah tanggaku dan Namira hancur begitu? Aku sudah mengingat semuanya Hana! semuanya! baik itu sebelum dan sesudah aku kecelakaan!" Hana begitu terkejut mendengarnya, begitu juga dengan Namira. "Aidan, aku-""Dan kau Saras, istriku sudah berbaik hati padamu, tapi apa balasanmu, kau mengkhianati kepercayaan kami lagi, mulai saat ini kau aku pecat! Dan kau, aku larang menginjakkan kaki di rumahku lagi." kini wajah Aidan sudah menggelap. "Tuan! maafkan saya Tuan, saya, saya di suruh Bu Hana," terang Saras menangkupkan kedua tangannya. "Diam kau Saras, jangan memprovokasi Aidan," Hana membentak. "Aku tidak bohong Tuan, Bu Hana yang memaksaku untuk ikut," Saras memelas. "Saras!" Hardik Hana. "Hana!" Aidan membentak. Hana tersentak kaget."Kau juga terlibat atas kecelakaanku, aku sendiri yang melihatnya lewat cctv kantor, kau bertemu dengan salah satu Kolega bisnis ayahku, di hari dimana aku kecelakaan
last updateLast Updated : 2024-09-20
Read more

Bertemu lagi

Namira segera menoleh ke arah sumber suara.Matanya langsung membola."Mas Fadil," lirihnya, pandangan Namira kemudian beralih pada Aidan."Mas...""Tidak, kami baru sampai." balas Aidan. "Duduklah!" pintanya. Fadil menggeser kursi, kemudian duduk berseberangan dengan Aidan dan Namira.Namira memandang Aidan dengan penuh tanya. Apa maksud suaminya itu mengundang Fadil di acara makan siang bersama ini."Mas... ada apa ini?" tanya Namira yang mulai gelisah."Kau akan tau Namira," ucap Aidan datar. Hati Namira sudah berkecamuk dia sudah merasa akan ada masalah yang menimpa kembali."Apa kalian tahu mengapa aku mempertemukan kalian berdua?"Fadil menggeleng begitupun dengan Namira."Aku mempertemukan kalian berdua hanya untuk meluruskan saja. Aku tahu kau adalah mantan Namira dan kalian dulu berpacaran 5 Tahun Lamanya.. sedangkan aku baru mengenal Namira satu tahun lebih, dan kau benar Fadil, bahwa tidak menutup kemungkinan Namira masih memiliki perasaan yang sama padamu, " terang memu
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Ternoda

"Puaskan aku sayang, kau milikku malam ini," bisiknya di telinga Hana.Mendengarnya tubuh Hana terasa menggigil.Hana berusaha untuk mendorong tubuh Fadil agar dia bisa pergi, Hana mendorongnya dengan sekuat tenaga, namun Fadil tetap kokoh tidak bergeser sedikitpun."Awas, aku mau pulang,""Tidak mau, kamu milikku, Namira,""Aku bukan Namira, aku Hana,"Fadil membelai wajah Hana dengan tatapan yang berkabut.Fadil mulai mencium bibir Hana, melu*matnya dengan sedikit kasar."Engh... Enghh..." Hana masih memberontak di bawah kuasa Fadil."Lepaskan aku, Fadil brengs3k!" Fadil mencengkram kuat kedua pergelangan tangan Hana, menguncinya ke atas."Enghh, tidak-" Fadil terus membungkam mulut Hana dengan ciumannya yang bertubi-tubi.Aroma alkohol tercium membuat Hana pusing.Ciuman Fadil turun ke bawah leher, membasahinya, dan memberikan tanda disana.Hana meronta-onta meminta di lepaskan, namun Fadil yang sedang di kuasai oleh gair4h, tentu tidak akan melepaskannya. Fadil mengkoyak baju bag
last updateLast Updated : 2024-09-22
Read more

Ancaman

Hana hendak pergi darisana. Namun tangan kekar menariknya paksa."Engh, Lepaskan!" Tangan itu terus menarik Hana menjauh dari sana."Lepaskan aku Fadil!" Hana menatap tajam ke arah sosok pria yang ada di hadapannya kini.Fadil mengerahkan cengkeraman tangannya."Jangan pernah mengatakan apapun pada mereka!""Kenapa Hah? Kau takut?" Hana mengangkat sudut bibir."Aku tidak takut, kau yang menjebakku,""Untuk apa aku menjebakmu, bahkan aku tidak menyukaimu,"Fadil menyeringai,"Jika kau tidak menyukaiku, untuk apa kau sering datang ke apartemenku?""A-aku..." Hana ingin mengatakan bahwa dia ingin bekerja sama untuk menghancurkan rumah tangga Namira, namun percuma Fadil sangat angkuh."Kenapa Hah?!" Fadil menekan kuat jarinya di pergelangan tangan Hana."Akh!" Hana memekik.Hana menatap tajam ke arah Fadil."Aku akan melaporkanmu atas kasus pemerkos4an dan penganiayaan,""Kau memang perempuan licik, tapi masih lugu," Fadil mendorong wajah Hana ke samping."Kau pikir polisi akan percaya d
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

Positif

"Ini tidak mungkin," Dia melakukannya kembali pada alat satu nya, dan lagi, lagi alat itu menunjukkan garis dua.Hana terlihat begitu frustrasi. Ia meremas rambut kuat sambil tangannya memegang tespack tersebut.Hana merapihkan kembali barang-barangnya, lalu membuang tespack tersebut pada tong sampah.Kini Hana berada di kantor kembali, dia memutuskan untuk tetap bekerja, Hana bergeming di tempatnya bagaimana dengan langkah selanjutnya. Kemudian dia memandang ke arah Aidan. Aidan masih fokus di layar laptop sambil tangannya mengetik sesuatu.Hana menghembuskan napas kasar. Bagaimana caranya agar yang menikah dengannya adalah Aidan, haruskah dia menjebak Aidan?Tapi itu tidak mungkin, selama ini Aidan selalu menjaga jarak darinya, bahkan sebelum kejadian malam itu, hubungan Hana dan Aidan sudah renggang. Yang ada Aidan malah akan semakin membencinya.Hana benar-benar pusing di buatnya, jalan satu-satunya adalah Meminta pertanggung jawaban pada Fadil."Ini semua gara-gara Fadil, dia yan
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

Aku ... diperk0s4!

Seminggu kemudian, Hana bulak-balik antara kamar dan kamar mandi, dia memuntahkan cairan bening berkali-kali.Hana menyeka sudut bibir yang masih tersisa cairan muntahannya. Wajahnya sangat pucat. Hana melihat ponselnya, berkali-kali Aidan memanggil. "Pasti dia ingin menanyakan kenapa sampai jam 9 aku belum sampai di kantor,"Hana mengangkat telepon, dia berpegangan pada sisi wastafel."Ha-halo?""Kau niat bekerja atau tidak, sebentar lagi meeting akan di mulai, setidaknya jangan menyusahkanku!""Aidan, A-aku..."Tuttttttttttt! Panggilan berakhir, Aidan menutup telepon secara sepihak.Hana menghembuskan napas kasar, apalagi kepalanya terasa pusing.Hana meremas perutnya sendiri dengan kencang."Dasar anak menyebalkan, sama menyebalkannya dengan ayahnya!""Awas saja, aku akan segera mengeluarkan kamu,"Ya, Hana bertekad untuk mengeluarkan janin itu melalui ab*rsi."Untuk apa aku mempertahankanmu anak si*alan! Jika ayahmu sendiri tidak ingin bertanggung jawab."Hana merasa frustrasi, k
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

Tamu

"Apa yang terjadi?" tanya Namira. "Aku... Di perkos4." ucap Hana di sela isak tangisnya. Namira membekap mulutnya tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar."A-apa? Si-siapa yang melakukannya?" Namira tergagap."Aku tidak bisa memberitahumu, dia... Mengancamku,""Siapa? Katakan padaku Hana, pria itu harus bertanggung jawab, aku akan mengatakannya pada Mas Aidan bahwa...""Tidak! Jangan katakan apapun pada Aidan." cegah Hana.Mata Namira mengerjap."Kenapa? Bukankah suamiku adalah Sepupumu, dia bisa melindungimu jika kau dalam bahaya."Hana menggeleng kuat."Tidak perlu, bukan itu tujuanku kemari, aku sudah pernah mengatakan hal ini pada laki-laki itu, dia bilang tidak akan pernah mau bertanggung jawab." terang Hana.Hana menangkupkan kedua tangannya, pada tangan Namira."Namira tolong aku... Bantu aku, kau seorang wanita, bagaimana jika semua orang tau aku hamil tanpa suami, A-aku sangat malu, aku juga tidak ingin siapapun termasuk ibu dan ayahku tau.... Ku mohon Namira...""B
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

Siapa orangnya?

Hana bangun setengah jam kemudian, matanya mengerjap melihat langit-langit. Kemudian melihat setiap sudut, ternyata dia berada di kamarnya sendiri. Siapa yang membawanya kesana? Apakah itu Fadil?Hana turun dari ranjang, mencari keberadaan Fadil. Ternyata Fadil sudah pergi dari sana."Syukurlah..." batinnya.***Aidan sedang bersantai di ruang keluarga, tak berselang lama Namira datang dengan wajah yang sulit di artikan.Namira masih penasaran siapa pria yang sudah memperkos4 Hana, dia berjalan sambil menerka-nerka.Melihat istrinya yang seperti itu membuat Aidan mengernyitkan kening. Apa telah terjadi sesuatu dengan istrinya itu."Sayang... Maaf aku tak bisa mengantarmu."Namira tersentak, sejak tadi dia tak melihat kehadiran Aidan."Em, i-iya Mas," Namira tergagap. "Kemari lah." pinta Aidan menepuk kursi kosong di sebelahnya. Namira berjalan mendekat, kemudian duduk di samping Aidan. Aidan merangkul bahu Namira dengan lembut. "Apa ada masalah, kenapa wajahmu tidak bersemangat?"M
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

Keputusan

Arini tersenyum, kemudian tak berselang lama senyum itu pudar, saat mengerti apa maksud oleh Hana."Fadil?" lirih Arini. "Fadil orangnya?"Hana bergeming tak menjawab ataupun menyanggah pertanyaan Arini, membuat sang penanya merasa yakin bahwa Fadil lah pelakunya."Benar Hana, Fadil pelakunya?""Oh Astaga..." tubuh Arini mendadak lemas, Arini memijat pelipisnya."Aku tidak menyangka Fadil akan berbuat sebejad ini," Arini terisak kemudian memeluk Hana."Maafkan, Maafkan putraku Hana." Arini menyentuh kedua tangan Hana menangkupkan di dadanya. Hana hanya menangis."Namira tolong hubungi Fadil, suruh dia datang kemari," pinta Arini. Mendengar itu membuat wajah Aidan langsung berubah masam."I-iya bu," balas Namira. Kemudian langsung menghubungi Fadil menggunakan ponselnya.Namira menatap Aidan meminta persetujuan, Aidan menanggapinya dengan mengangguk.Panggilan tersambung."Ha-halo Fadil...""Halo sayang, akhirnya kau menghubungiku juga, ada apa? Apa kau merindukanku?" terdengar suara
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status