Semua Bab Dikejar Paman Mantan Suami: Bab 371 - Bab 380

444 Bab

Bab 371

Kediaman Bronwyn.Briana telah menunggu dengan cemas di ruang tamu hingga Sherlly kembali.Begitu Sherlly masuk, Briana segera menghampirinya. Akan tetapi, ketika dia melihat ekspresi tak senang Sherlly, hati Briana tiba-tiba mencelos."Elena nggak bisa dibujuk," kata Sherlly sambil mengerutkan kening. "Sebaiknya kita mencari cara untuk mendapatkan hak asuh atas Aurora dan Aaron."Briana tersenyum pahit, kemudian berkata dengan tak berdaya. "Paman Hugo nggak akan setuju."Sherlly menghela napas, lalu menepuk tangan Briana untuk menghibur, "Cobalah. Nathan nggak pernah menjadi ayah yang baik. Kita bisa memanfaatkan ini dan mencari pengacara untuk mengajukan gugatan. Masalah ini akan ada solusinya."Kata-kata Sherlly membuat Briana percaya diri.Sebenarnya Briana tahu bahwa Keluarga Ransford tidak akan membiarkan dia mengambil si kembar. Bagaimanapun, dia hanyalah ibu pengganti, orang tua kandung si kembar telah meninggal.Sekarang Briana hanya perlu menunjukkan sikap bahwa dia mengingin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Bab 372

Setelah Nathan membantu Elena di kamar mandi.Dia mengambil handuk, kemudian melilitkannya di pinggangnya.Elena mengangkat sebelah alisnya, menatap Nathan dengan heran.Setelah memandikan Elena, Nathan tak berniat berbuat lebih lanjut.Suara pria itu sangat serak, dia berujar, "Kamu sudah lelah. Cepat tidur setelah mandi."Pria ini mau bersikap perhatian, Elena dengan senang hati menerimanya....Camila bangun di pagi hari.Begitu dia menoleh ke kiri, dia melihat ibunya. Dia menoleh lagi ke kanan, lalu melihat ayahnya.Si kecil tersenyum.Dia diam-diam berbalik, kemudian bangun.Nathan sudah bangun ketika Camila bergerak, tetapi dia berpura-pura tidur untuk melihat apa yang akan Camila lakukan.Camila tidak ingin mengganggu tidur ibunya, jadi tangan gemuknya perlahan mendekati hidung ayahnya.Dia mencubit hidung ayahnya.Pertama kali, Nathan tidak bereaksi.Camila tersenyum, kemudian mencubit hidung ayahnya lagi.Kedua kali, ayah masih tidak merespons.Dia dengan tenang mengangkat kak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Bab 373

Elena sedang melihat data yang perlu diproses oleh setiap departemen setelah pemeriksaan komprehensif. Dia mengerutkan kening setelah mendengar apa yang dikatakan Hardy.Dia memiliki dua tebakan.Dia berkata dengan tenang. "Harus menemukan dalangnya."Tujuan si dalang ada dua. Pertama, dia tak ingin Grup Kallias kerja sama dengan Grup Stetson. Kedua adalah dendam pribadi.Sekarang Elena sudah tahu apa yang terjadi, setidaknya dia bisa menemui Eduardo untuk menjelaskannya.Elena mengambil ponselnya, kemudian menghubungi nomor Eduardo.Setelah telepon berdering beberapa kali, Eduardo mengangkat telepon. Nadanya terdengar sedikit dingin. "Bu Elena."Elena langsung berkata, "Tuan Eduardo, aku baru tahu apa yang terjadi kemarin malam. Itu jelas bukan pengaturan Grup Kallias. Kerja sama antara kita sangat penting."Eduardo mengerutkan kening.Elena lanjut menjelaskan, "Kami masih menyelidikinya, tapi aku punya dua tebakan. Pertama, pesaing yang nggak ingin Grup Kallias kerja sama dengan Grup
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Bab 374

Nathan melihat pameran seni sekilas. Dia berjalan ke depan Sherlly lalu berkata dengan senyum tipis. "Nyonya Sherlly, mari kita bicara."Sherlly menebak bahwa Nathan datang karena masalah Elena.Briana menarik tangan Sherlly sedikit, dia juga bisa menebak tujuan kunjungan Nathan kali ini.Sherlly menepuk punggung tangan Briana dengan pelan, kemudian mengangguk pelan.Briana khawatir, jadi dia pergi bersama Sherlly.Mereka bertiga pergi ke kantor pameran seni.Nathan menarik kursi, menjaga jarak dari Sherlly dan Briana. "Nyonya Sherlly, terima kasih sudah memberi El-el-ku perhatian."Kata-kata Nathan terdengar dingin dan sinis.Ekspresi Sherlly berubah, matanya memancarkan tatapan tidak senang.Meskipun Nathan memiliki status di ibu kota, dia tetap lebih muda. Sikap Nathan membuat Sherlly sangat tidak senang.Nathan tersenyum sambil lanjut berujar, "Nyonya Sherlly, Keluarga Gaines masih punya musuh. Apa pun itu sebaiknya jaga batas."Ekspresi Sherlly membeku, tatapannya sedikit dingin.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Bab 375

Briana terisak sambil lanjut bicara, "Aku jelas-jelas putri dari Keluarga Edkins dan memiliki kehidupan yang baik, tapi aku dijebak oleh ibu pacarku untuk menjadi ibu pengganti. Kalau masalah ini tersebar, apa yang akan dipikirkan semua orang tentangku? Kata-kata mereka bisa membuatku nggak sanggup melanjutkan hidup."Sherlly memandang Briana yang mengenaskan, dia merasa kasihan sekaligus marah terhadap Briana karena menyembunyikan kebenaran darinya.Dia berkata, "Briana, aku memahami posisimu yang sulit, tapi kamu nggak boleh menyembunyikan latar belakang anak-anak dariku."Sherlly benar-benar menyayangi Briana sebagai anak angkatnya.Briana menutupi wajahnya dengan sedih, dia berujar sambil terisak. "Ibu, aku nggak ingin menceritakan rahasia ini karena aku menderita. Aku juga takut anak-anak akan menderita kalau tahu."Sherlly menghela napas, kemudian dia mengulurkan tangan untuk menepuk bahu Briana dengan pelan. Dia berkata dengan tidak berdaya. "Bangunlah, Nak. Apa yang harus aku k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Bab 376

Luther tetap merasa khawatir setelah memikirkannya. Dia bergegas ke vila Briana. Saat dia berada di dalam mobil, dia sudah menelepon jasa bobol kunci dan ambulans.Bagaimanapun, tak ada rugi membuat persiapan.Dia menekan bel pintu sambil mendesak tukang kunci untuk membuka pintu.Begitu pintu terbuka, dia bergegas ke lantai atas dengan cemas untuk mencari Briana.Dia melihat Briana di kamar mandi.Bak mandi berlumuran darah."Briana."Luther memasang ekspresi muram. Dia mengeluarkan Briana dari bak mandi, lalu segera membaringkan wanita tersebut di kasur. Setelah itu, Luther mengambil handuk untuk membungkus pergelangan tangan Briana."Briana, bisakah kamu mendengarku?"Briana sudah kehilangan kesadaran.Tidak lama kemudian, Luther mendengar suara ambulans.Luther menggendong Briana ke bawah, memasukkannya ke dalam ambulans.Di depan pintu ruang gawat darurat rumah sakit.Luther mengusap keningnya, dia menelepon Roman.Dia tidak bisa langsung memberi tahu Sherlly tentang Briana yang b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Bab 377

Briana berani bertaruh dengan nyawanya bahwa Sherlly akan luluh karena dia pernah menyelamatkan nyawa Sherlly.Setelah Roman istrinya pergi.Briana menoleh ke arah Luther, lalu berkata dengan suara serak. "Kak Luther, tolong hubungi pembantu untuk merawatku."Luther mengangguk. Dia tidak pandai menghibur orang lain, jadi dia hanya bisa berkata, "Baguslah kalau kamu sudah mengerti. Nggak ada yang nggak bisa kamu atasi."Meskipun dia masih tidak tahu apa yang terjadi, jika Briana dan Sherlly tidak ingin mengatakannya, Luther tidak akan mengambil inisiatif untuk bertanya.Luther mengeluarkan ponsel untuk menelepon pembantu. Dia berencana menunggu pembantu tiba baru pergi.Dia menarik kursi untuk duduk.Dia bukan orang yang banyak bicara, sedangkan Briana sedangkan lemah, jadi bangsal sangat sunyi."Aku ingin minum air," bisik Briana."Oke." Luther berdiri untuk menuangkan air, membantu Briana bangun, kemudian menyuapinya dengan hati-hati.Briana meminum air, merasa lebih baik, lalu berkat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

Bab 378

Dalang sebenarnya adalah Luther.Luther melakukan hal ini tanpa menutupinya, dia jelas tidak takut Elena mengetahuinya.Ini adalah peringatan yang jelas.Elena terkekeh. Keluarga Bronwyn benar-benar melindungi Briana.Melihat ekspresi menghina Jensen, Elena tersenyum tipis lalu berkata, "Pak Hardy, kirimkan data ini dan Jensen ke Kediaman Kallias kepada Nyonya Ruby."Hardy mengangguk, kemudian memberi isyarat kepada pengawal untuk membawa Jensen keluar terlebih dahulu.Sudut bibir Elena terangkat, dia berkata dengan tenang. "Pak Hardy, suruh seseorang untuk lebih memperhatikan Luther. Kalau dia pergi dinas, aturlah beberapa pria liar untuknya."Hardy mengira Elena salah bicara, dia bertanya dengan ragu. "Atur pria?"Elena mengangguk. "Ya, benar, pria."Hardy sudah kembali tenang. "Baik."...Sore harinya, Elena dan Nathan mengajak Camila pergi memilih taman kanak-kanak.Mereka ingin langsung memeriksa tiga taman kanak-kanak.Sebenarnya ketiga taman kanak-kanak ini dipilih dengan cermat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

Bab 379

Setelah taman kanak-kanak dipilih, Elena menyarankan, "Bagaimana kalau kita membuat pangsit malam ini, lalu suruh Janine main ke rumah?"Nathan mengangguk. "Bebas."Elena tersenyum, kemudian menelepon Janine.Janine terbangun oleh dering ponsel. Dia mengulurkan tangan untuk mengambil ponselnya. Dia menjawab panggilan telepon bahkan tanpa membuka matanya. "Oke, aku akan ke sana malam ini."Edwin yang berpakaian rapi duduk di pinggir ranjang.Dia memperhatikan Janine yang mengulurkan tangan ke nakas untuk mencari ponselnya.Janine menutup panggilan telepon, lalu menyadari ada yang salah. Dia membuka matanya, menoleh, kemudian melihat Edwin yang sedang merapikan kancing mansetnya."Sudah bangun?""Kamu ....""Kamu ingin bertanya kenapa aku ada di sini? Apakah kamu lupa? Setelah dipuaskan, kamu nggak mau bertanggung jawab?"Pria itu memandang Janine dengan sedih.Suara Janine tersangkut di tenggorokan, dia perlahan mengingatnya.Mata Edwin melengkung. "Bagus, sepertinya kamu sudah menginga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

Bab 380

Rumah yang disewa Julius berada di gang yang kumuh.Bau kotoran bisa tercium di sepanjang perjalanan.Motor listrik diparkir di depan sebuah rumah tua.Beberapa tahun di penjara, Zahra telah menghilangkan kebiasaannya sebagai wanita sosialita.Namun, dia tetap tidak bisa menahan tangisnya saat dia mengikuti putranya masuk ke dalam rumah kecil ini.Rumah ini hanya dapat menampung sebuah kasur, sebuah meja kecil, serta sebuah toilet kecil.Lingkungannya sangat jelek dan sempit."Ibu, jangan menangis. Aku harus berangkat kerja. Kalau Ibu lapar, Ibu bisa masak mi."Julius menunjuk ke arah meja satu-satunya di dalam rumah tersebut.Ada kompor induksi, mi dan beberapa bumbu di atas meja.Zahra menyeka air matanya. Dia awalnya berpikir bisa makan enak ketika dia keluar dari penjara hari ini, tak disangka dia hanya disambut oleh mi.Dia memaksakan seulas senyum, kemudian berkata, "Ibu tahu."Karena Julius sedang terburu-buru, dia bergegas pergi bekerja setelah memberikan penjelasan."Nak, tung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3637383940
...
45
DMCA.com Protection Status