"Elena, serahkan anaknya kepadaku."Elena memeluk putrinya erat-erat, seluruh tubuhnya gemetar.Menyuruhnya menyaksikan putrinya yang baru berusia satu bulan dibawa pergi, hatinya serasa diiris pisau."Nggak!""Elena, sebaiknya kamu bersikap kooperatif atau nggak, aku akan memberimu suntikan agar kamu tidur dulu."Adris mengucapkan kata-kata kejam itu dengan ekspresi datar.Bulu mata Elena bergetar, dia melihat putrinya sedang menghisap ibu jari dalam pelukannya. Matanya merah.Elena bagaikan daun yang berguguran pada musim gugur, layu.Adris mendekati Elena, menatapnya. "Aku berjanji akan merawat Camila dengan baik."Kata-kata Adris tidak menghibur Elena, juga tidak membuatnya tenang."Serahkan anak itu kepadaku."Dia melepaskan jari-jari Elena satu per satu. Elena tidak berani memeluk Camila terlalu erat.Adris menyerahkan anak itu kepada seorang wanita.Wanita itu membawa anak itu keluar.Pintu ditutup.Ketika Camila sudah tak terlihat lagi, ketenangan palsu Elena di depan Adris pun
Baca selengkapnya