...Setelah sembilan bulan mengandung, akhirnya bayi Elena hadir ke dunia.Elena melahirkan Camila Wimbrow pada bulan Maret.Dia bangun, mencium bau desinfektan. Bagian bawah tubuhnya masih terasa sakit.Dia melahirkan secara alami dan berlangsung sehari semalam."Sudah bangun? Apakah kamu merasa nggak nyaman?"Adris yang menemani di luar ruang bersalin dari kemarin juga terlihat lelah.Elena tidak terharu. Dia menatap Adris, kemudian bertanya dengan suara serak. "Di mana anakku?""Kamu pasti lapar sekarang. Aku akan minta seseorang membawakanmu makanan." Adris mengusap keningnya lalu menelepon.Setelah Adris menutup panggilan telepon."Adris, apakah kamu nggak mendengar pertanyaanku? Di mana anakku? Jawab, Adris!"Elena menatap pria itu. Dia merasa sangat gelisah. Dia takut pria ini akan membahayakan putrinya."Telinga kiriku sudah tuli. Wajar kalau aku nggak bisa mendengar." Adris menuangkan air, kemudian memberikannya kepada Elena.Elena sangat haus, dia tidak akan menyiksa diri sen
"Elena, serahkan anaknya kepadaku."Elena memeluk putrinya erat-erat, seluruh tubuhnya gemetar.Menyuruhnya menyaksikan putrinya yang baru berusia satu bulan dibawa pergi, hatinya serasa diiris pisau."Nggak!""Elena, sebaiknya kamu bersikap kooperatif atau nggak, aku akan memberimu suntikan agar kamu tidur dulu."Adris mengucapkan kata-kata kejam itu dengan ekspresi datar.Bulu mata Elena bergetar, dia melihat putrinya sedang menghisap ibu jari dalam pelukannya. Matanya merah.Elena bagaikan daun yang berguguran pada musim gugur, layu.Adris mendekati Elena, menatapnya. "Aku berjanji akan merawat Camila dengan baik."Kata-kata Adris tidak menghibur Elena, juga tidak membuatnya tenang."Serahkan anak itu kepadaku."Dia melepaskan jari-jari Elena satu per satu. Elena tidak berani memeluk Camila terlalu erat.Adris menyerahkan anak itu kepada seorang wanita.Wanita itu membawa anak itu keluar.Pintu ditutup.Ketika Camila sudah tak terlihat lagi, ketenangan palsu Elena di depan Adris pun
Briana awalnya ingin menyusul untuk memastikan apakah wanita itu Elena.Namun ketika dia melihat Sherlly keluar, dia pun mengurung niatnya.Sherlly berkata sambil tersenyum. "Sudah kubilang nggak perlu datang menjemputku. Di mana Aurora dan Aaron?""Anak-anak menunggu Ibu di mobil. Ibu, aku sudah berbulan-bulan nggak melihat Ibu."Sherlly sangat menyukai Briana sehingga dia menjadikan Briana sebagai anak angkatnya dua tahun lalu."Mulutmu manis sekali, aku membelikan hadiah untuk anak-anak.""Di mana hadiahku? Kenapa hanya anak-anak yang dibelikan hadiah?" canda Briana dengan nada cemburu."Tentu saja kamu juga ada."Mereka berjalan keluar dari bandara sambil mengobrol dan tertawa.Lima tahun lalu, Keluarga Bronwyn berbicara dengan Hugo. Briana enggan melepaskan si kembar. Meskipun dia tidak bisa tinggal di Kediaman Ransford, dia masih bisa keluar masuk Kediaman Ransford untuk melihat si kembar."Nenek, Aurora sangat merindukan Nenek!" Aurora, yang mengenakan gaun, mengulurkan tangan u
"Oke.""Kamu tiba-tiba masuk ke Grup Kallias, pemegang saham mungkin akan mempersulitmu.""Hm."Tepat ketika Elena hendak menutup telepon, Adris menyebut Nathan. "Tahukah kamu, Nathan mengutus banyak orang untuk mencarimu selama beberapa tahun terakhir?"Adris sengaja menempatkan Elena di pulau lepas pantai yang terpencil untuk mencegah Nathan menemukan Elena."Kamu baru saja turun dari pesawat. Dia seharusnya sudah menerima kabar. Elena, kalau kamu ingin Camila tumbuh dengan baik, jangan bermain trik."Adris tersenyum, lalu dengan lembut memanggil Camila yang sedang menari dengan kaki berjinjit. "Camila."Adris sengaja memanggil Camila untuk Elena dengar.Itu adalah peringatan bagi Elena untuk bersikap baik.Camila tidak tahu kenapa Adris tiba-tiba memanggilnya. Dia berhenti menari, lalu berlari menghampiri Adris. "Kenapa Paman Adris memanggil Camila?"Elena mendengarkan suara lembut putrinya di ujung telepon, tatapannya yang dingin pun melembut.Dia memberi tahu Adris. "Kamu nggak pe
Grup Kallias mengumumkan berita pagi ini. CEO barunya adalah Elena.Leon menyerahkan tablet kepada Nathan."Besok malam Keluarga Kallias akan mengadakan perjamuan di Hotel Claude. Ini undangan dari Keluarga Kallias.""Letakkan undangannya, kamu keluar dulu."Nathan mengendalikan emosinya. Kemarahannya ditujukan pada diri sendiri, bukan Elena.Adris!Dia mendengus....Keluarga Bronwyn juga menerima surat undangan. Keluarga Bronwyn biasanya tidak menghadiri perjamuan, tetapi pihak penyelenggara tetap dengan sopan memberikan undangan kepada Keluarga Bronwyn.Sherlly sebenarnya sangat penasaran dengan menantu Keluarga Kallias. Dia tahu sejarah Adris dan Nelly.Tak disangka setelah bertahun-tahun kemudian, Adris akhirnya melepaskan Nelly dan menikah.Meskipun Sherlly penasaran dengan Elena, dia tetap tidak ingin menghadiri perjamuan.Briana duduk di sebelah Sherlly, dia juga melihat undangan dari Keluarga Kallias.Briana sudah melihat berita terkait Grup Kallias pagi ini.Entah dia harus t
Glenna memesan penerbangan paling awal ke ibu kota pagi ini.Dia turun dari pesawat, kemudian langsung naik taksi menuju Grup Kallias.Satpam menghentikan Glenna, tidak mengizinkannya masuk.Glenna menggertakkan gigi, dia memutuskan untuk meminta bantuan Briana.Tadi malam, Briana mengirim berita Elena yang menjadi CEO Grup Kallias kepada Glenna.Glenna sangat marah setelah membaca berita itu.Kesenjangan hidupnya saat ini sangat berbeda dengan sebelumnya.Dulu dia adalah putri dari Keluarga Burchan. Orang-orang selalu menyanjung dan menurutinya.Sekarang dia bahkan tidak bisa pergi ke butik karena dia tidak punya uang.Glenna melihat kamar yang dia tinggali sekarang. Dekorasi kamarnya sederhana, luasnya juga tidak seberapa.Dulu, Keluarga Burchan adalah keluarga kelas atas di Kota Burgan. Namun kini Keluarga Burchan telah jatuh menjadi keluarga menengah.Dan semua ini karena Elena. Nathan menyerang Grup Burchan demi Elena.Mengingat kini kakaknya harus merendahkan diri untuk bersosial
Pada pukul enam, Elena pergi ke hotel.Ini adalah pertama kalinya Elena melihat Nathan setelah lima tahun.Kedua sisi pelipis Nathan terdapat uban. Pada usia tiga puluh tahun, dia terlihat dewasa dan stabil. Dulu fitur wajahnya tampak malas, kini tampak tajam.Nathan menatap Elena dengan penuh kasih sayang seperti biasanya.Elena memandang Nathan, dia merasa seperti telah melalui banyak perubahan dalam hidup.Dia mengingat Adris yang gila serta putrinya yang masih ada di tangan orang gila itu.Elena menenangkan diri, kemudian dia menyapa sambil tersenyum seolah bertemu teman lama. "Terima kasih Tuan Nathan bisa datang ke jamuan makan malam ini. Silakan masuk."Ada tamu yang datang di belakang Nathan.Dia tidak ingin mempersulit Elena, jadi dia bergumam dengan suara serak, lalu berjalan ke dalam aula.Leon datang bersama bosnya malam ini. Dia tersenyum pada Elena, kemudian dengan cepat mengekori Nathan.Lucy turun dari mobil, berjalan mendekat. Dia melihat Elena sekilas, kemudian Nathan
Begitu anggota Keluarga Kallias muncul, semua orang berdiri untuk memberi selamat.Mereka merasa penasaran, kenapa Adris tidak muncul?Basilio naik ke atas panggung, lalu mengucapkan beberapa patah kata untuk menjelaskan alasan keabsenan Adris. "Putraku ada urusan di luar negeri, tapi ketidakhadirannya malam ini nggak penting. Hal terpenting malam ini adalah memperkenalkan menantu Keluarga Kallias kepada kalian, Elena."Elena menggandeng tangan Ruby sambil berjalan dengan anggun ke atas panggung.Mata Nathan terpaku pada wanita yang ada di atas panggung itu.Elena mengambil mikrofon lalu tersenyum.Senyumnya tampak indah, percaya diri dan murah hati.Dia mengucapkan beberapa patah kata, kemudian Ruby mengambil mikrofon. Kata-katanya berisi pujian terhadap Elena.Mereka bertiga turun dari panggung, lalu Basilio pergi ke meja utama yang ada di sebelah untuk menjamu tamu.Sedangkan Elena dan Ruby duduk di meja yang sama dengan Sherlly.Ruby ingin mengobrol dengan Sherlly, jadi mereka berd