All Chapters of Gejolak Hati Setelah Bercerai: Chapter 31 - Chapter 40

100 Chapters

Bab 31

Lauren menekan amarahnya dan menjawab, “Ya sudah. Kalau begitu, ayo kita bayar biaya reparasinya dan langsung pergi dari sini.”Setelah membayar tagihan, seorang konsultan membawa kami ke bagian depan toko untuk memeriksa mobil. Saat ini, sudah tidak terlihat bekas kecelakaan pada mobil itu. Dari penampilan luarnya, mobil itu bahkan terlihat seperti mobil baru.“Tunggu aku sebentar, ya. Aku kebelet pipis, mau ke toilet dulu.” Setelah melontarkan kata-kata itu, Lauren pun meninggalkanku dan buru-buru pergi ke kamar mandi. Aku hanya tertawa, lalu menunggunya di dalam mobil.Begitu naik ke mobil, terdengar suara centil seorang wanita, “Aku suka mobil itu!”Aku tidak peduli mobil apa yang disukainya. Aku pun menutup pintu mobil dan hendak langsung pergi begitu Lauren kembali.Tak disangka, seorang konsultan malah mengetuk kaca jendela mobilku. Aku menurunkan kaca jendela dan bertanya dengan agak kesal, “Ada apa?”“Halo, Bu. Ada seorang pelanggan yang ingin melihat-lihat mobil Ibu. Apa Ibu
Read more

Bab 32

Dalam perjalanan ke restoran, aku masih merasa diriku sangat bodoh setelah teringat kejadian sebelumnya. Saat Solana melontarkan pertanyaan itu, aku malah menantikan Kenneth membelaku dengan berkata seperti “Dia tentu saja boleh pakai uangku” atau “Memangnya dia harus minta izinmu untuk pakai uangku?”.Namun, Kenneth malah menjawab, “Itu mobil yang dibelikan Kakek untuknya.”Ucapan itu langsung membuat Solana terdiam. Hanya saja, mobil ini jelas-jelas adalah pemberian Kenneth di Valentine’s Day tahun ini. Namun, waktu Solana merengek, dia bukan hanya tidak mengenali mobil ini, juga lupa dari mana datangnya mobil ini. Mungkin saja dia ingat, tetapi tidak ingin Solana mengetahui bahwa dia sebenarnya bersikap cukup baik terhadapku.Apa dia begitu malu karena memiliki istri sepertiku? Apa aku tidak boleh menggunakan aset bersama kami hingga dia harus menyembunyikannya di hadapan selingkuhannya? Mirisnya, dia malah bisa membelikan mobil untuk Solana di hadapanku dan menghiburnya dengan na
Read more

Bab 33

Sementara itu, MS adalah perusahaan yang meluncurkan merek MS, salah satu merek mewah yang benar-benar terkemuka di dunia. MS juga merupakan perusahaan idaman sebagian besar orang yang berkecimpung dalam dunia desain.Stephen hanya tersenyum tipis dan menjawab, “Emm, hal ini baru saja diputuskan.”“Dia yang baru bersedia menerima posisi itu.” Samuel tidak membiarkan Stephen merendahkan dirinya dan berkata, “Sebelum dia kembali, MS sudah nggak berhenti menghubunginya. Tapi, dia belum bisa ambil keputusan dan mengundurnya sampai sekarang.”Jangankan Nelly, aku pun mau tak mau mulai merasa kagum pada Stephen. Aku berkata sambil tersenyum, “Kak Stephen, sepertinya, Universitas Akasha akan segera buat kolom khusus untukmu. Bagaimanapun, kamu itu almamater kebanggaan universitas kita.”Sebenarnya, Kenneth juga mendapatkan kolom khusus di buletin Universitas Akasha selama ini. Meskipun sudah tamat bertahun-tahun, masih ada banyak mahasiswa-mahasiswi Universitas Akasha yang menjadi penggemarny
Read more

Bab 34

Begitu mendengar ucapan Stephen, aku pun agak terkejut. Ternyata, dia jauh lebih peka daripada yang kubayangkan.Saat makan tadi, bau amis dari daging yang belum dimasak membuatku merasa agak mual. Namun, aku berusaha menahannya. Tak disangka, Stephen ternyata menyadarinya.Aku pun tersenyum tipis dan menjawab, “Sedikit, tapi nggak apa-apa kok.”“Baguslah kalau begitu. Ingat, kesehatan itu yang terpenting. Mau ketemu hal apa pun, kamu harus utamakan dirimu sendiri,” ujar Stephen dengan serius.“Oke.” Hatiku terasa sangat hangat setelah mendengar pesannya. Namun, aku baru tahu apa arti dari ucapannya itu setelahnya.Setelah tiba di tempat parkir bawah tanah Lakusha Garden, Stephen memapahku turun dari mobil. Saat ini, aku merasa seperti ada yang mengikutiku. Namun, setelah melirik ke sekeliling, aku tidak menemukan ada yang aneh.Saat hampir memasuki gedung unit, sebuah mobil Maybach tiba-tiba melaju melewatiku dengan ugal-ugalan, seolah-olah sopirnya sedang mengamuk. Aku pun terkejut d
Read more

Bab 35

“Siapa?” tanyaku dengan bingung.Dia tertawa mengejek, lalu menjawab, “Stephen.”Aku menatapnya dengan kening berkerut karena benar-benar tidak mengerti apa yang dipikirkannya. Kemudian, aku bertanya, “Kenneth, apa kamu datang untuk menangkap basah aku berselingkuh?”Sebenarnya, tindakannya lebih mirip maling teriak maling.Setelah mendengar ucapanku, mata Kenneth menjadi agak kelam. Setelah itu, dia menggigit bibirnya dan menjawab, “Bukan.”“Jadi, buat apa kamu kemari?”Kenneth tidak menjawab pertanyaanku. Dia hanya menunduk dan wajahnya terlihat sangat sedih. Angin malam tiba-tiba bertiup dan membuatku merinding. Aku pun berkata dengan tidak berdaya, “Kalau kamu nggak mau jawab, aku tutup pintunya ya.”Setelah itu, dia baru menjawab dengan suara pelan, “Aku kangen sama kamu.”Kata-kata itu langsung membuat jantungku berdebar tidak karuan. Kenneth pernah mengucapkan kata-kata romantis terhadapku. Namun, dia biasanya hanya mengucapkan kata-kata itu untuk menggodaku.Dulu, aku sangat
Read more

Bab 36

Suasananya terasa mencekam dan hatiku juga terasa tegang. Aku sepertinya masih berharap dia menjelaskan sesuatu.Namun, setelah hening sejenak, Kenneth hanya bertanya dengan dingin, “Apa kamu begitu terburu-buru untuk bercerai?”Tekanan yang kurasakan membuatku seolah-olah hampir tidak bisa bernapas. Aku menatap cahaya lampu yang menusuk mata dan mengedipkan mata beberapa kali. Sehancur apa pun hatiku, aku tetap melontarkan jawaban yang kejam itu.“Iya.”Aku harus bercerai dengannya sebelum perutku makin besar. Aku tidak akan mempertaruhkan anakku.Kenneth tidak lagi berbicara. Kemudian, terdengar suara pintu ditutup yang nyaring. Aku merasa seperti sudah kehilangan seluruh tenagaku dan langsung duduk bersandar di lemari sepatu sambil menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Hatiku seketika terasa hampa dan dipenuhi dengan rasa sakit tak terkendali.Malam ini, untuk yang pertama kalinya setelah aku hamil, aku tidak bisa tidur meskipun sudah berusaha keras. Angin musim gugur yang b
Read more

Bab 37

"Hanya itu? Kamu nggak menyukainya sedikit pun?" tanyaku sambil mengangkat alis."Ya, hanya itu. Hm, ada sedikit." Setelah menjawab, Lauren tersenyum sinis dan meneruskan, "Tapi, apa gunanya suka? Ibuku juga menyukai ayahku waktu menikah. Tapi, mereka tetap bisa berkelahi. Mana ada perasaan yang abadi di dunia ini?"Sebenarnya aku tahu Lauren tidak percaya pada cinta. Setelah bisnis ayahnya gagal, ayahnya mulai minum-minum, berjudi, memukul istri dan anak.Sejak saat itu, ibu Lauren menghilang dan membiarkan putrinya hidup dengan ayah yang tidak bisa diandalkan itu. Hampir setiap hari, Lauren dipukul.Aku khawatir Lauren sedih, jadi mengubah topik pembicaraan. Aku tersenyum dan bertanya, "Kalau begitu, kenapa kita bisa bersahabat sampai bertahun-tahun?"Lauren mengerlingkan matanya dan menyahut, "Siapa yang menangis di atap waktu musim dingin sambil memohon kepadaku supaya nggak bunuh diri?"Begitu mengungkit hal ini, aku mengelus hidung dengan malu. Lauren duduk di atap hari itu. Aku
Read more

Bab 38

Saking kesalnya, aku sampai tidak bisa menahan tawa. Kenneth terlalu memanjakan wanita ini, makanya dia berani bersikap begitu lancang dan tidak tahu malu.Aku menyunggingkan bibir, lalu mengejek, "Kamu anggota Keluarga Horgana? Seingatku, margamu bisa diubah juga karena diminta Ayah. Kakek juga nggak mengizinkanmu masuk ke kartu keluarga, 'kan?""Itu berarti, mobil ini memang milikku. Soalnya aku istri sah Kenneth." Aku melontarkan setiap kata dengan tegas. Ketika melihat ekspresi Solana berangsur masam, aku merasa sangat puas.Solana menggertakkan gigi dan membentak, "Kalian sudah mau bercerai!""Tapi, kami belum sah bercerai. Itu artinya, aku tetap istri sahnya, 'kan?" balasku sambil tersenyum sinis."Dasar nggak tahu malu!" Solana naik pitam. Dia memelototiku dan menghardik, "Cepat cerai kalau memang sudah mau cerai! Ngapain kamu terus mendekati Kenneth!""Gimana bisa kamu menyimpulkan kalau aku yang mendekatinya?" sindirku."Maksudmu?" Solana seperti mendengar sesuatu yang sulit d
Read more

Bab 39

Aku ingin tertawa melihat tingkah Kenneth ini, tetapi wajahku sangat sakit. Aku bertanya balik, "Memangnya kamu memberiku kesempatan bicara tadi?"Setiap kali ada masalah yang berkaitan dengan Solana, pria ini pasti terlihat sangat panik."Jasmine ...," panggil Kenneth."Sudahlah, dia menunggumu di mobil," selaku karena tidak ingin berbicara dengannya lagi. Sesudah itu, aku naik ke mobil.Ketika aku ingin menutup pintu, tangan besar Kenneth tiba-tiba menahan pintu. Dia berkata, "Kalau bisa, sembunyikan luka di wajahmu. Jangan sampai Kakek tahu. Kalau nggak, Kakek pasti ...."Setiap patah kata yang dilontarkan Kenneth bak jarum yang menusuk hatiku. Aku tidak memiliki keberanian untuk mendengarnya lagi, jadi langsung menutup pintu mobil secara paksa.Mataku berkaca-kaca. Aku langsung memalingkan wajah karena tidak ingin terlihat menyedihkan di hadapan Kenneth. Kemudian, aku menginjak pedal gas dan pergi.Begitu tiba di gerbang perusahaan, Lauren tiba-tiba meneleponku. Aku berdeham dan me
Read more

Bab 40

Aku tersenyum dan mencari tempat duduk, lalu menyesap teh yang dibawa oleh pelayan. Harum, segar, dan manis. "Kakek selalu memberi kami barang terbaik.""Pantas saja Ayah begitu menyayangimu. Mulutmu manis sekali!" ucap Christy sambil tersenyum menggoda.Aku pun menyunggingkan senyuman dan tidak berbicara lagi. Setelah mengobrol sesaat, Norman menyuruh kami semua untuk makan.Kakek duduk di kursi utama. Gunnar, Christy, dan adik sepupu duduk di sisi kanannya, sedangkan Kenneth, aku, ayah mertuaku, dan Solana duduk di sisi kiri.Terlihat jelas siapa yang posisinya lebih penting di sini. Solana tidak akan berani berkomentar meski merasa tidak puas.Solana berani mencari masalah denganku di luar, tetapi tidak akan berani macam-macam kalau di kediaman lama. Sekalipun aku bercerai dengan Kenneth, dia tetap harus tunduk kepadaku kalau di tempat ini. Kakek yang memberiku kepercayaan diri seperti ini.Aku mengunyah dengan pelan. Tiba-tiba, Christy mengambilkan lauk untukku dan berkata, "Jasmin
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status