Tak lama, mereka sampai di kafe. Dara turun lebih dulu, meninggalkan Daffa yang masih di dalam mobil, menggeleng-geleng melihat tingkahnya. "Untung sayang... Kalau enggak... Bisa repot aku," batinnya.Saat masuk kafe, Dara melihat Fahri di pojokan, tengah serius menatap layar laptopnya. Dengan riang, dia menyapa, "Selamat siang, Mas Fahri."Fahri menoleh dan tersenyum kecil. "Siang. Sama siapa ke sini?"Dara melirik ke belakang, memastikan Daffa masih di luar. "Sama Mas Daffa, disuruh ikut. Katanya takut ada Daiva datang ke rumah lagi."Fahri terkekeh pelan. "Oh. Bukan karena takut kamu kabur lagi?"Dara mendengus sambil mengerucutkan bibir, duduk di sofa di sebelah Fahri. Kafe itu masih sepi, membuat percakapan mereka lebih intim. Setelah lima menit berdiam, Dara bertanya, "Mbak Julies nggak ke sini, Mas?"Fahri tersenyum tipis. "Nggak. Lagi istirahat. Udah aku chat sih, tapi belum dibalas. Mungkin masih tidur."Dara mengangguk paham, lalu tersenyum hangat. "Good luck ya, Mas. Semoga
Baca selengkapnya