Share

Bab 43: Dia adalah Anakku

Hanya membutuhkan waktu lima menit saja hingga akhirnya Dara tiba di minimarket itu.

Sementara di seberang sana. Di bangku taman, Julies menghampiri Fahri. Dengan menghentakkan kakinya karena kesal.

“Fahri!” panggil Julies pada sahabat Daffa yang tengah melamun, menatap kosong pohon-pohon hias di depannya.

Fahri menoleh ke belakang. “Kenapa, Juls?”

“Elo tuh, ya. Dari tadi bukannya pantengin si Dara, malah enak-enakan makan di sini.” Julies tampak kesal kepada Fahri.

“Jangan kesel gitu ah. Nanti suka, lagi.” Fahri menggoda perempuan itu.

Lantas membuat Julies memutar bola matanya dengan malas. “Ayok! Si Dara udah keluar tuh.”

Fahri beranjak dari duduknya. Menarik tangan Julies dan melangkahkan kakinya dengan lebar. “Mana? Dara udah keluar? Mau ke mana dia?” tanya Fahri dengan semangat.

Julies menunjuk Dara di seberang sana. “Masuk ke minimarket. Bener, kan. Si Dara ada di kontrakan itu. Hhhh ... untung gue pantengin terus ini kontrakan.”

Julies berkacak pinggang sambil menatap punggung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status