Semua Bab Penghangat Ranjang Pangeran Buangan : Bab 41 - Bab 50

143 Bab

Bab 41. Bertahan hidup

Suara ledakan terdengar setelah Dustin dan Elsa pergi jauh, mereka melihat helikopter yang mereka gunakan tadi jatuh ke pinggir pantai. Kini banyak orang yang terkejut dengan suara ledakan tersebut keluar dari rumah mereka."Ayo pergi," Dustin menarik tangan Elsa kembali agar mereka segera menjauh dari sana.Di tepi jalan, Elsa mengulurkan tangan tinggi memberhentikan sebuah mobil yang lewat. Mereka menumpang ke mobil tersebut hingga ke pinggir kota asing, Dustin tidak tau posisi mereka ada dimana sekarang."Berapa jauh tempat ini dari New York?" tanya Dustin.Elsa melihat kanan kiri, dia juga tidak tau sedang ada di mana. "Sementara kita jangan pergi ke New York, kita cari tempat persembunyian lebih dulu agar mereka tidak menemukan kita." saran Elsa.Kedua orang itu mengambil jalan yang lebih jauh, mereka tidak tau arah jalan. Tapi mereka menemukan sebuah danau di sana bernama Lake Como. Elsa pernah melihat tempat itu sebelumnya, tapi tidak pernah datang secara langsung."Kita sangat
Baca selengkapnya

Bab 42. Hampir ketahuan

"Kau mau kemana?" tanya Dustin melihat Elsa yang siap keluar."Aku ingin bertemu saudaraku, kita sudah tiga hari keluar dari pulau." Elsa mengenakan tas kemudian mengantongi sejumlah uang sebelum menatap Dustin. "Kita tidak bisa terus bersembunyi, harus ada keadilan untuk melawan mereka." lanjutnya.Dustin menaikkan satu alisnya. "Kalau begitu kita pergi bersama, tapi tujuan kita kemana?""New York." jawab Elsa.Mereka bergegas pergi menuju New York. Namun ketika tiba di kota, Elsa sempat berhenti untuk membeli ponsel agar memudahkannya menghubungi Katrina. Elsa juga turut membelikan ponsel untuk Dustin walaupun pria itu awalnya tidak tau cara menggunakan benda tersebut."Halo, Katrina." ucap Elsa begitu dia berhasil mengingat nomor Katrina.Namun sial, suara di seberang panggilan ada suara laki-laki yang sudah pasti itu adalah Emilio."Katrina sedang bermain dengan putrinya, kau siapa?" tanya Emilio.Tanpa menjawab, Elsa langsung mematikan panggilan dan bergegas pergi. Tapi sekali lag
Baca selengkapnya

Bab 43. Tiba di New York

Perjalanan yang cukup lama akhirnya membuahkan hasil, Elsa dan Dustin tiba di New York setelah banyak yang harus mereka lewati. Salah satunya menghindari para anak buah yang keluarga Dawson turunkan.Kabar mengenai pertunangan Deon dan Clara sudah diumumkan dan itu akan dilakukan besok. Hal gila yang Dustin sarankan untuk Elsa lakukan sangat mencengangkan. Pria itu akan berpura-pura menjadi Deon dan datang ke perusahaan Dawson. Itu tindakan berbahaya, tapi ini adalah salah satu cara Dustin untuk memastikan apakah yang Elsa katakan benar atau tidak tentang saudara kembar Dustin."Kau yakin ini akan berhasil? Kalau sampai dirimu ketahuan, kita bisa dalam bahaya." ucap Elsa.Dustin menoleh sambil menunjukkan penampilan rapi mengenakan jas hitam dan sebuah dasi. "Menur
Baca selengkapnya

Bab 44. Pertunangan

Beberapa hari sebelumnya.Elsa sedang memesan sebuah kamar hotel meninggalkan Dustin di luar, tanpa mereka sangka kalau anak buah yang Blenda sebarkan berhasil menemukan Dustin. Sempat terjadi pemberontakan hingga salah satu anak buah Blenda berkata."Kami tidak akan menyakitimu, Sir. Kami hanya diperintah untuk membawa Anda menemui Nyonya.""Siapa dia? Kalian pasti akan membawaku ke pulau itu lagi." tebak Dustin.Namun pria di depannya menggeleng. "Ada hal besar yang hanya Anda dan Nyonya perlu bicarakan, sebagai salah satu pewaris keluarga Dawson maka Anda harus kembali pada mereka.""Sebagai budak?" Dustin kembali menebak."Sebagai pengganti saudara Anda," jawab pria di depan D
Baca selengkapnya

Bab 45. Ketahuan menyamar

"Ini aneh, kenapa tidak ada yang mencariku sampai sekarang? Apa mereka tidak sadar kalau aku yang akan bertunangan hari ini tidak datang?" gumam Deon.Elsa yang ada di ruangan sebelah menoleh, melihat wajah panik Deon yang tidak tenang sejak tadi. Tiba-tiba saja Deon berhenti, lalu menatapnya dengan sorot mata tajam hingga Elsa menjadi canggung."Sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya, ah, aku ingat. Kau pernah bekerja di perusahaan Dawson." ujar Deon. Elsa menghela nafas, ia semakin di buat tidak nyaman karena Deon tampak mengintimidasinya. "Aku sampai tidak tau ada orang lain di ruangan ini, tapi kenapa kau juga di sekap oleh mereka?"Elsa menoleh dengan malas. "Aku tidak tau, mereka menculikku tanpa alasan. Sepertinya diriku telah dikhianati oleh seseorang," jawab Elsa.
Baca selengkapnya

Bab 46. Saudara tiri

Sambil menahan takut, Clara menunjukkan apa yang sering kali dia dan Deon lakukan."Aku dan Deon sering membahas pekerjaan tiap kali kami bertemu, kamu mungkin juga ingin melakukannya denganku? Apa pekerjaanmu selama ini? Mengapa aku baru tau kalau Deon punya saudara kembar?" Clara mendekat sambil membawa MacBook.Dustin tidak ingin menunjukkan kalau dia tidak tau cara mengoperasikan MacBook yang Clara bawa. Dustin lantas berkata."Tunjukkan padaku," ucap Dustin."Katakan lebih dulu, kau pernah bekerja dimana agar aku bisa tau apa yang perlu aku beritahu padamu."Dengan tatapan tajamnya, Dustin menghela nafas. "Aku tidak bekerja dimanapun, hidupku sangat santai. Apa kau mau tau jawaban yang lainnya?" katanya dengan suara taja
Baca selengkapnya

Bab 47. Kabur kaburan

Deon mulai bosan di dalam ruangan seperti penjara, begitu pula yang Elsa rasakan. Bosan menghinggapi mereka sehingga Deon mulai membanting apapun di sekitarnya. Tidak lama pintu terbuka, dua orang berjalan masuk membuka pintu di tempat Elsa, Deon melebarkan matanya karena mereka hanya mengeluarkan Elsa. "Bagaimana denganku, cepat buka pintunya sekarang?!" Dua penjaga hanya melihatnya, mereka membawa Elsa keluar tanpa banyak bicara. "Hei kalian, kenapa hanya wanita itu yang dibawa, keluarkan aku juga dari sini!" Namun teriakan Deon tidak digubris sama sekali, sementara Elsa juga tidak tau dia akan dibawa kemana. Kedua tangannya di ikat, saat akan dibawa masuk ke dalam mobil, kepalanya di tutupi oleh kain hitam sehingga membuat pandangan Elsa hanya kegelapan. "Kalian akan membawaku kemana?" tanya Elsa. "Tuan menyuruh untuk menjemputmu." jawab penjaga itu. Elsa diam sampai dia tiba di tempat tujuan, penjaga menarik Elsa dan membawa masuk ke sebuah rumah. Para penjaga menyuruh Elsa
Baca selengkapnya

Bab 48. Ketakutan Elsa

 "Ikut denganku," Elsa ditarik paksa, mereka pergi ke sebuah tempat dan di sebuah ruangan. Katrina menutup pintu sebelum memeluk Elsa dengan erat. "Aku sudah mencarimu kemana-mana, saat kau tiba-tiba hilang aku sangat khawatir."Elsa juga merasakan hal yang sama, ia mendorong Katrina pelan. "Suamimu, Emilio. Dia bukan pria yang baik, Katrina. Emilio yang mengirimku pada mereka untuk dibawa ke pulau asing itu lagi, jauhi dia, Emilio berbahaya.""Aku tau, Elsa. Tenanglah, aku sudah tau kalau Emilio hanya berpura-pura baik padaku. Diam-diam aku memasang kamera tersembunyi di rumah, dan aku melihat kelakuan buruknya seperti apa. Maafkan aku karena baru menyadarinya sekarang."Katrina memastikan tubuh Elsa. "Kau baik-baik saja, kan? Mereka tidak menyakitimu dan membuatmu tidak nyaman?" Katrina memastikan.
Baca selengkapnya

Bab 49. Godaan

 Elsa tidak kunjung bisa tidur, pikirannya dipenuhi oleh ketakutan dan kekhawatiran. Dia tidak tahu berapa lama lagi harus bersembunyi seperti ini. Cepat atau lambat, orang-orang suruhan Dustin pasti akan menemukannya dan menangkapnya kembali."Aku kira kamu sudah tidur," Katrina menyela saat membuka pintu kamar.Elsa menoleh, berjalan melewati Katrina dan duduk di tepi tempat tidur. "Mau sampai kapan aku harus bersembunyi? Mereka yang sedang mencariku pasti sudah dekat. Jika aku tertangkap dan dibawa ke pulau itu lagi, aku mungkin tidak akan pernah bisa keluar."Kecemasan Elsa terasa begitu nyata bagi Katrina. Hidup dalam ketakutan seperti ini sangat tidak menyenangkan. Entah sampai kapan situasi ini akan terus menghantui ketenangan mereka."Bertahanlah beb
Baca selengkapnya

Bab 50. Bersama wanita lain

 Dustin memperhatikan Clara membersihkan bibirnya dan juga merapikan pakaian. Perempuan itu menoleh, tersenyum malu-malu. Melihat Dustin hanya bisa menahan tawa geli, tunangannya ini ternyata lumayan juga."Kau tidak keberatan kalau mengandung anakku?" tanya Dustin memastikan."Aku tidak akan keberatan kalau dirimu punya status sosial yang lebih tinggi dari saudara kembarmu." jawab Clara.Dustin menyeringai, sementara Clara menambahkan lipstik di bibirnya yang hampir hilang. "Aku rasa sudah cukup untuk kita hari ini, aku masih ada pekerjaan lain sore nanti.""Datanglah ke tempat tinggalku, kau tau kan dimana tempatnya. Aku rasa permainan kita hari ini tidak cukup sampai disini saja," ujar Dustin.Clara kembali me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status