Malam itu terasa sunyi, hanya suara angin yang menyusup melalui celah jendela kamar Maura. Cahaya lampu temaram membuat suasana semakin menenangkan, meskipun hati Maura masih terasa hampa. Di hadapannya, sebuah kotak kardus kecil telah diletakkan di atas meja. Kotak kardus yang berisi beberapa busana milik Raven, baru saja tiba atas permintaannya. Dengan tangan gemetar, Maura membuka kotak itu perlahan, seperti membuka sesuatu yang amat berharga. Begitu tutupnya terangkat, aroma khas yang melekat pada Raven pun seketika menyeruak. Harum yang ia kenal, yang selama ini hanya bisa ia ingat dalam kenangan kini telah hadir dan kembali nyata. Napas Maura tersendat, matanya mulai terasa panas. Ia pun menggigit bibir bawahnya untuk menahan tangis, tapi air matanya tetap jatuh tanpa ia sadari. Jemarinya menyentuh salah satu sweater hitam serta menyusuri kain yang lembut dan hangat, seolah sedang menyentuh Raven. Ia mengangkatnya dengan hati-hati, lalu mendekap erat ke dada. A
Last Updated : 2024-12-26 Read more