Lahat ng Kabanata ng Perjanjian Sebelum Cerai : Kabanata 51 - Kabanata 60

101 Kabanata

bab 51. Tidak Diragukan

Sherly diam tak menjawab ucapan Ryan, ia ingat perjanjian itu karena ketahuan selingkuh dan hasil tes Ryan menunjukan ia bermasalah dengan kesuburan.Ryan mau menerima Sherly dan bayinya, asalkan Sherly mau merawat sang mama yang sakit. Namun, sekarang Sherly malah membahas hal itu dan membuat Ryan marah.Lelaki itu menghabiskan kopi nya, lalu berjalan memasuki kamar mandi karena ingin membersihkan dan mendinginkan tubuhnya, di kamar mandi ia kembali melamun teringat dengan sang mantan istri."Hariku tidak lagi menyenangkan setelah berpisah darimu, Syifa. Tak ada sambutan hangat saat aku pulang ke rumah dan tak ada makanan enak yang membuatku kenyang," ucap Ryan.Sepanjang pernikahannya dengan Syifa, wanita itu selalu membuatnya tenang saat berada di rumah. Tak pernah satupun ucapan Syifa yang membuat Ryan emosi, lelaki itu baru menyadari jika Syifa adalah sumber ketenangan dan kebahagiaannya."Memang salahku sudah bermain api di belakangmu, dulu aku kira Sherly adalah sumber kebahagi
Magbasa pa

Bab 52. Restoran

"Maaf kalau aku mengganggu, tapi aku kesini ingin ...." Aira tidak melanjutkan ucapannya dan tiba-tiba melakukan hal yang membuat Sabrina dan Lidya terkejut, wanita yang biasa angkuh dan semena-mena itu berlutut di depan Sabrina meminta maaf agar Sabrina tidak mengingat lagi apa yang kemarin ia lakukan padanya."Nona Sabrina, saya minta maaf atas kejadian kemarin. Saya harap Nona melupakan kejadian itu dan tidak memecat saya dari perusahaan ini," ucap Aira.Sabrina menghela nafas saat mendengar ucapan Aira, masih teringat jelas bagaimana sikap Aira padanya kemarin. Wanita itu tidak hanya kasar, tapi juga menghina nya, memang benar orang akan di hargai jika kaya dan memiliki kekuasaan."Bangunlah, aku tidak akan mempermasalahkan hal itu lagi, asalkan kamu tidak jadi karyawan yang sombong dan semena-mena pada karyawan lain. Namun, jika aku mendengar laporan kamu melakukan penindasan pada karyawan lain seperti yang kamu lakukan kemarin maka kamu harus siap dengan konsekuensi nya," ucap
Magbasa pa

Bab 53. Perhatian

"Athar adalah orang yang pertama menemukanku sebelum kedua orang tua angkat ku, dia satu-satunya teman yang aku punya di kampung," ucap Sabrina."Kamu tidak punya teman lain?" tanya Amalia."Hanya sekedar teman biasa, tapi tidak ada yang mau berteman dekat denganku karena aku anak yang tidak jelas asal-usulnya. Hanya Athar yang mau berteman dekat denganku," ucap Sabrina.Amalia terenyuh mendengar ucapan anak perempuannya, pasti bukan hal mudah baginya menjalani kehidupan dulu. Orang-orang memandang sebelah mata karena ia anak yang tidak jelas asal usulnya, pasti ia sering mendapat hinaan dari orang-orang karena hal itu."Mama akan beri hadiah untuk Athar, karena sudah baik padamu selama ini," ucap Amalia."Hidup Athar juga tidak mudah sejak kecil, Mah. Ibunya sudah meninggal saat ia kecil dan ayahnya menikah lagi, setelah itu Athar tidak lagi mendapat perhatian dan kasih sayang keluarga. Orang tua angkat ku yang memperlakukan Athar seperti anak, sehingga aku merasa seperti kakak dan a
Magbasa pa

Bab 54. Hadiah Untuk Athar

"Jadilah wanita yang tidak mudah di bohongi laki-laki, cukup Ryan yang membuatmu terluka. Aku takut dengan identitasmu sekarang banyak laki-laki yang mendekatimu hanya karena harta orang tuamu," ucap Athar."Ya aku akan belajar dari masalalu, Athar. Kau sendiri kenapa sampai sekarang tak mencari wanita?" tanya Sabrina.Athar hanya tersenyum tak ingin menjawab pernyataan Sabrina, ia memasukan baju janda cantik itu kedalam tas lalu menutup resleting tas itu setelah melihat tas nya sudah penuh."Mau nginep di sini malam ini?" tanya Athar."Lalu kau juga tidur di rumah ini?" tanya Sabrina."Ya, gak masalah kan beda kamar," ucap Athar."Oh tidak, aku takut nanti di datangi pak RT di kira kita tidur satu kamar," ucap Sabrina.Athar terkekeh mendengar ucapan wanita itu, meskipun sudah menjadi janda tak lantas membuat wanita itu menjadi orang yang mudah di sentuh oleh siapapun termasuk Athar sahabatnya.Sabrina mengeluarkan ponsel hendak menelpon supir untuk meminta di jemput, belum sempat ia
Magbasa pa

Bab 55. Saham Perusahaan

"Hadiah yang tidak akan di tolak Athar adalah Sabrina," ucap Satria."Aku, maksudnya aku jadi hadiah?" tanya Sabrina keheranan."Iya, Athar tidak akan menolak jika kamu di berikan padanya. Maksudnya diberi kebebasan untuk bertemu, bersahabat seperti dulu," ucap Satria."Oh gitu, kirain Papa diberi yang kamu maksud itu menikahkan Sabrina dengan Athar," ucap Banyu.Sabrina melebarkan bola matanya mendengar ucapan sang papa, sementara Satria hanya tertawa. Memang itu yang ada di pikiran dan hatinya, tetapi ia yakin jika saudara kembarnya belum juga peka jadi ia alihkan ke hal lain."Aku baru saja gagal dalam pernikahan, jadi belum ada keinginan untuk menikah lagi. Lagipula Athar dan aku sudah bersahabat sejak kecil, bahkan kami seperti adik dan kakak," ucap Sabrina."Baiklah, bagaimana kalau Papa beri dia 2,5% saham perusahaan kita?" tanya Banyu."Itu ide yang tidak buruk, tapi aku ragu Athar akan menerima nya," ucap Satria."Iya, Athar sangat sungkan menerima hadiah dari orang apalagi h
Magbasa pa

Bab 56. Sakit

Sudah cukup lama Sherly pergi dari rumah, yang ia katakan untuk membeli bubur untuk sang mertua. Namun, nyatanya sampai 2 jam belum juga pulang, Dina yang merasa ingin buang air kecil harus menahannya karena tak ada yang membantunya ke kamar mandi."Kemana perginya Sherly, kenapa membeli bubur saja lama sekali. Ryan andai kamu tahu kelakuan istrimu, setiap hari seperti ini. Pagi pergi, nanti siang juga pergi lagi dan mama selalu di tinggal sendiri di rumah ini," gumam Dina dalam hati.Dina tak habis pikir apa yang di lakukan sang menantu di luar sana, padahal wanita itu tengah berbadan dua. Andai ia selingkuh apakah lelaki selingkuhannya mau berselingkuh dengan wanita yang tengah hamil? Jika memang tidak berselingkuh lantas apa yang dia lakukan di luar rumah hingga berjam-jam meninggalkan Dina yang tak bisa apa-apa.Terdengar suara pintu terbuka, Dina yakin itu adalah Sherly yang baru pulang. Tak lama kemudian Sherly membuka pintu dan membawakan semangkuk bubur untuknya, saat Sherly i
Magbasa pa

Bab 57. Tak Diurus

Ryan terpaksa memakan sayur asin buatan Sherly, karena ia harus makan nasi dan minum obat. Ia tak ingin sakit lama karena harus mencari uang, lelaki itu memikirkan kesehatan sang mama yang tak kunjung membaik dan perlu biaya untuk membeli obat."Syifa, aku kangen. Dulu saat aku sakit seperti ini kamu yang mengurusku," gumam Ryan dalam hati.Di saat Ryan sakit seperti ini, Sherly tidak merawatnya dengan baik. Setelah masakan sayur yang keasinan, wanita itu lantas pergi dari kamar tersebut dan kini entah berada di mana. Ryan teringat kepada mantan istrinya, jangankan dalam keadaan sakit, dalam keadaan sehat pun Syifa dulu selalu merawatnya dengan baik.Ryan mengantuk dan tertidur karena efek obat yang ia minum, dalam mimpinya ia bertemu kembali dengan Syifa yang semakin cantik. Namun, Syifa berjalan bersama Athar. Lelaki itu pun mengejarnya, tetapi semakin di kejar Syifa semakin jauh dan Athar malah menertawakannya."Syifa ... Syifa ... Syifa ...."Sherly yang baru masuk kedalam kamar u
Magbasa pa

Bab 58. Mendekati

Aira mencoba mendekati Lidya, ia ingin meminta nomor Sabrina agar bisa mendapat informasi wanita seperti apa yang di sukai Athar. Namun, Lidya tidak berani memberikan nomor Sabrina pada sembarang orang apalagi orang seperti Aira."Maaf Mbak, aku gak bisa sembarangan memberi nomor Nona Sabrina. Aku harus izin dulu," ucap Lidya."Ish ... Aku yakin dia gak akan marah, masalah kemarin aja dia maafin aku," ucap Aira."Ya, saya tahu Nona Sabrina memang orang baik, tetapi saya hanya menjaga etika saja. Memberikan informasi pribadi termasuk nomor handphone seseorang tanpa izin itu tidak benar," ucap Lidya."Aku kasih kamu uang deh, kamu mau berapa nanti aku transfer," ucap Aira masih berusaha membujuk.Lidya tetap pada pendiriannya, menggelengkan kepala tak mau memberikan nomor Sabrina. Aira kesal, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa, ia pun akhirnya pergi dari ruangan Lidya dan terpaksa menunggu wanita itu meminta izin kepada Sabrina terlebih dahulu."Dasar gak tahu diri, munafik. Kemarin wakt
Magbasa pa

Bab 59. Wanita Idaman Athar

"Coba angkat dulu, siapa tahu penting," ucap Amalia.Sabrina menganggukan kepala, ia mengangkat panggilan telepon dari nomor tak dikenal tersebut. Setelah berbicara terdengar suara wanita yang menghubungi nya, Sabrina pun bertanya siapa yang menelponnya."Hallo, ini siapa?" tanya Sabrina."Ini Aira, Nona Sabrina," jawaban dari sebrang membuat Sabrina menghela nafas."Oh kamu, ada perlu apa sampai menelpon ku?" tanya Sabrina."Ada hal yang ingin aku tanyakan tentang Athar, apa Nona ada waktu untuk ngobrol denganku?" tanya Aira."Sekarang aku agak sibuk, kalau mau nanti setelah pulang kerja kamu datang saja ke restoran SS kitchen," jawab Sabrina."Baik, Nona. Saya akan sempatkan waktu untuk datang ke restoran itu," ucap Aira.Setelah itu Sabrina mematikan sambungan teleponnya, ia pun kini kembali fokus mendengar penjelasan Amalia soal restoran. Wanita paruh baya itu menjelaskan pada Sabrina apa saja yang ia lakukan sebagai pemilik restoran selama ini, laporan apa yang ia periksa dan ia
Magbasa pa

Bab 60. Princess Sabrina

Setelah mendapat jawaban dari Sabrina, Aira pun pamit untuk pulang. Ia sadar makanan di restoran itu harganya mahal-mahal sehingga ia hanya bisa membeli minuman saja, karena tanggal gajian masih lama. Sabrina pun pulang dan mereka berjalan bersama hingga ke depan restoran, ternyata sopir Sabrina sudah menunggu dan wanita cantik itu pun langsung pamit kepada Aira. "Duluan ya sopir Aku udah nunggu," ucap Sabrina."Iya terima kasih atas waktunya, Nona Sabrina."Sabrina menganggukan kepala lalu berjalan menuju mobil dan langsung memasuki mobil mewah tersebut, Aira hanya bisa memandang nya dari kejauhan. "Beruntung banget dia, kemarin masih office sekarang sudah jadi princess," ucap Aira dengan suara pelan.Di sepanjang perjalanan pulang Aira memikirkan bagaimana bisa menjadi wanita idaman Athar, sementara kriteria yang disebutkan Sabrina tadi sama sekali tidak ada pada dirinya. "Astaga, apa aku harus pakai kerudung sama seperti Nona Sabrina?" gumam Aira.Wanita itu menggelengkan kepal
Magbasa pa
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status