"A-aku ... Mana ada aku tersenyum, Mas. Kau pasti salah lihat," ucap Sherly."Jelas-jelas aku melihatmu tersenyum," ucap Ryan."Mas, aku tahu kamu sedang berduka atas kepergian mama, akupun sama. Namun, kamu harus mengikhlaskan mama jangan sampai kepergian mama membuat kamu menjadi depresi," ucap Sherly."Apa kau pikir aku tidak waras?" tanya Ryan dengan nada tinggi."Maaf, Mas. Bukan maksudku begitu, tapi ....""Ah sudahlah!" Ryan kesal dan kembali keluar dari kamar, melihat hujan sudah reda lelaki itu pun keluar dari rumah mencari warteg berharap masih bisa membeli nasi dan lauknya di sana karena perutnya sudah sangat lapar.Setelah berjalan cukup lama akhirnya ia memasuki warteg, makanan memang masih ada meski tak banyak pilihan akhirnya Ryan pun makan di warteg itu."Itu si Ryan?" tanya pemilik warteg berbisik pada istrinya."Iya, kasihan ya setelah cerai dari Syifa ibunya stroke dan sekarang meninggal," ucap pemilik warteg."Iya, tapi aku juga kaget melihat penampilannya. Udah
Terakhir Diperbarui : 2024-09-18 Baca selengkapnya