All Chapters of Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Chapter 361 - Chapter 370

429 Chapters

Bab 361 - Ngidam - EnaEna

Damian yang melihat kegaduhan dalam mobil hanya tertawa saja. Ia merasa sangat terhibur dengan kehidupan rumah tangga sahabatnya yang sangat kocak ini. Seorang bastard berjodoh dengan wanita bar-bar, benar-benar sangat menghibur sekali.“Rasain kamu, rasain!” Kaila merasa puas sudah mencabut rambut jenggot suaminya.Melviano mengusapi jenggotnya yang terasa sangat pedas. Setelah ini ia akan mencukur saja setipis mungkin agar Kaila tak bisa mencabuti lagi. Perihnya itu nggak karuan rasanya.Kaila masih bersungut kesal, ia langsung duduk tenang. Tangannya ia lipat depan dada. Hatinya masih terasa kesal.“Kamu tiba-tiba nyerang aku kenapa sih?”“Kamu ngeselin sih.”“Lho ngeselin gimana maksud kamu?”“Iya gitu, Mamah selalu baik sama kamu sedangkan sama aku ngomel terus kayak knalpot bajaj.”“Nggak boleh gitu, bagaimanapun itu Mamah kamu.”“Tuhkan,
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

Bab 362 - Ngidam - Rujak Malam-Malam

Kini Kaila dan Melviano sampai di lantai dasar. Mereka menatap ke arah Damian juga Karmila.“Ehem,” deham Kaila.“Kalian berdua lagi ngapain pada senyam senyum begitu?” tanya Melviano.“Lagi ngobrol biasa aja,” sahut Damian.Karmila merasa tak enak, ia langsung menunduk untuk pamit. “Permisi Tuan, Nyonya.”“Lho, mau ke mana?” tanya Kaila kepada Karmila.“Mau ke belakang.”“Lho, ngapain ke belakang. Mending ikut gabung makan malam aja, yuk.”“Tidak udah Nyonya, saya tidak pantas.”“Ayolah, Karmila,” bujuk Kaila.“Kalau tidak mau jangan dipakasa,” sambar Melviano.Karmila sangat bingung, ia kembali menunduk dan pamit pergi.Kaila menatap suaminya kesal, rencana menjodohkan gagal kalau begini. Tapi, Kaila penasaran dengan hal yang membuat Karmila dan Damian tertawa. Mereka menertawakan
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

Bab 363 - Ngidam - Rujak Malam-Malam II

Melviano langsung menatap istrinya, tangannya ia taruh di kedua bahu Kaila. Matanya mengunci ke arah manik mata Kaila.“Sayang, penjual rujak kalau malem nggak ada. Apalagi ini udah jam sembilanan lebih.”“Tapi aku pengin rujak, Mel,” rengek Kaila.“Besok aja, ya.”“Aku penginnya sekarang.”“Cari di mana?”“Kamu bikin sendiri.”“Hah, gimana caranya?”“Lagipula mangga tadi pagi masih utuhkan, kamu cuci terus potong-potong kecil habis itu kamu buat sambalnya deh.”“Tapi aku nggak bisa sayang.”“Nggak mau tahu, pokoknya kamu harus usaha sana.”Melviano memijat pelipisnya, sehari saja istrinya tak minta aneh-aneh sepertinya tak bisa.“Ya udah kalau begitu, aku buka tutorial di youtube cara membuat sambal rujak.”Damian hanya mengeryit bingung. “Kau minta apa Adi
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 364 - Ngidam - Cireng

Pagi ini, Kaila, Melviano, Damian akan bersiap-siap menuju ke arah Senayan, lebih tepatnya Gelora Bung Karno. Apalagi ini merupakan hari minggu waktunya olahraga, mumpung car free day."Aku pakai ini aja, ya." Kaila memakai celana leging ketat selutut."Yang panjang nggak ada?""Nggak ada, Mel. Lagi pula kita akan olahraga jadi emang ini pakaian yang cocok.""Ya sudah terserah kamu aja."Kaila menatap tubuh suaminya yang tercetak begitu pas dikaus putih polos."Mel, kok aku nggak rela kalau nanti wanita-wanita lihatin kamu sih."Alis Melviano mengerut bingung. "Maksudnya?""Pasti nanti kalau olahraga banyak yang liatin kamu deh.""Mereka punya mata jadi wajar lihatin.""Iya sih tapi aku nggak rela.""Terus mau jadi car free day nggak?""Emmm ...." Kaila tengah berpikir sejenak, ia ingin jalan-jalan memutari lapangan sepak bola gelora bung Karno. Tapi ... ia takut kalau banyak yang lihatin suaminya, i
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 365 - Ngidam - Cireng II

Melviano dulu pernah mengalami yang namanya makan cireng bersama cabai rawit itu. Rasanya begitu pedas tak terkira sampai lidah itu terasa terbakar.“Kai, itukan rasanya pedas banget sayang.”“Kan bisa minum, Mel.”“Tapi itu pedasnya luar biasa lho.”Kaila langsung mengambek, ia selalu memanyunkan bibirnya ke depan. Kaila langsung diam yang membuat Melviano tak bisa berbuat apapun.“Yaudah nanti aku makan cireng, sini.” Damian langsung meminta bungkusan cireng yang berada di depan Kaila.Kaila tersenyum semringah, ia selalu menang jika sudah mengambek begini. Apalagi Damian yang selalu menurut dan mengalah.“Makasih, Kak. Kau memang yang paling baik,” puji Kaila.Melviano yang mendengar kalau Damian dipuji oleh istrinya itu merasa iri, juga cemburu. Melviano pun dengan semangat ikut mengambil gorengan cireng juga cabai rawit.“Ini aku juga makan demi anak
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 366 - Babymoon - Rencana

Satu minggu kemudian.Sudah satu minggu Damian menginap di rumah Melviano dan Kaila, yang niatnya ingin wisata kuliner pun gagal total akibat Melviano sakit. Melviano merasa tubuhnya panas dingin, perutnya, mual nggak jelas.“Kenapa sekarang aku yang kayak orang hamil sih?” tanya Melviano dibalik selimut.“Ya gapapa, nikmati aja.”“Nggak enak banget, Kai. Bawaannya enek pengin muntah terus.”“Sabar, ya. Nanti juga sembuh kok. Nih kamu minum teh mint dulu.”“Makasih sayang.”Kaila mengangguk. Awalnya Kaila ingin bermanja-manja dengan suaminya tapi seminggu ini justru Kaila yang tengah memanjakan Melviano.“Makan dulu, ya.”“Enek banget, Kai.”“Tapi harus dipaksa sayang. Aku suapin, ya.”“Oke, deh.”Melviano duduk bersandar di penyangga ranjang. Ia menerima suapan demi suapan dari tangan Kaila. M
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 367 - Babymoon - Periksa

Tiga minggu kemudian.Keadaan Kaila dan Melviano kini sudah terlihat membaik, Melviano pun sudah sembuh dari sakitnya. Kaila sendiri sudah tak mengalami morning sicknees.Melviano sudah mendaftarkan ke salah satu dokter kandungan untuk Kaila periksa hari ini. Mereka berdua sudah prepare untuk pergi ke dokter pagi ini. “Bawa minum aja dari rumah,” kata Kaila mengingatkan Melviano.“Ya udah kamu tunggu sini biar  aku yang ambilkan minum buat kamu.”“Makasih sayang.”Melviano hanya membalas dengan senyumannya.Kini Melviano berjalan menuju ke arah dapur, di sana terdapat Karmila yang sedang membantu asisten rumah tangga lainnya mamasak.“Karmila tolong siapkan air mineral untuk Kaila. Pakai botol yang satu liter aja.”“Baik, Tuan.”Melviano menunggu Karmila menyiapkan air mineral dengan gusar, sebab ini hal pertama bagi Melviano mengantarkan istri
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

Bab 368 - Babymoon - Prepare

Kemang Village, Jakarta.Kini Melviano dan Kaila sudah berada di  pusat perbelanjaan disalah satu kota Jakarta selatan. Kaila ingin membeli baju-baju untuk Babymoon besok ke kota Yogyakarta.“Mel, aku pengin beli dress yang buat wanita hamil itu lho,” ujar Kaila.“Iya, nanti pilih aja apa yang kamu mau.”“Makasih sayang.”“Kissnya mana?”“Ih, apaan sih, banyak orang.”“Oh, jadi maunya yang sepi nih? Kalau gitu yuk ke hotel.”“Ih, omes banget ah.”Melviano langsung mengusap perut Kaila. “Lihatin Mommy tuh Dek, dia ngambekan ya.”“Mel, ih nyebelin.” Kaila langsung menyingkirkan tangan Melviano agar tak iseng.Kaila memilih memeluk lengan suaminya, mereka benar-benar berjalan di dalam mall dengan begitu romantis.Sesekali mereka berpapasan dengan orang yang menatap penuh minat kepada Melviano
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

Bab 369 - Babymoon - Yogyakarta

07.00 wib, Jakarta.Pagi ini Kaila dan Melviano sudah berada di bandara Soekarno—Hatta untuk menuju ke Yogyakarta. Mereka kali ini menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Kurang 55 menitan lagi mereka akan lepas landas meninggalkan ibukota yang sebentar lagi akan menjadi mantan ibukota seperti Yogyakarta dulu.“Nggak nyangka ibukota akan pindah,” gumam Kaila sembari menyeruput susu ibu hamil kemasan.“Pindah ke mana?”“Ke hatimu.”“Hah?”“Ke Kalimantan, Mel.”“Oh.” Melviano hanya menjawab dengan mengangguk sembari ber-oh ria saja.“Kamu tahu nggak, kalau Yogkarta itu dulunya ibu kota Indonesia lho.”“Hah, masa sih?”“Nggak percayaan banget sih, gini-gini aku pintar lho sejarahnya.”“Kalau begitu ceritakan sedikit coba tentang asal usul ibukota Indonesia.” Melviano benar-benar menantang
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Bab 370 - Babymoon - Malioboro

Melviano dan Kaila kini sedang menyusuri jalanan kota Yogyakarta.  Mata Kaila selalu menatap ke arah jendela mobil untuk melihat aktifitas warga Yogyakarta.“Pak, kok warung lesehan tidak ada, ya?” tanya Kaila kepada sopir yang mengantarkan mereka ke mana saja.“Kalau jam segini memang tidak ada. Itu adanya malam hari, Bu. Di Malioboro banyak yang lesehan kalau malam.”“Yah, adanya malam, ya?”“Iya, Bu. Banyak banget kalau malam, ada mendoan, nasi kucing, pokoknya banyak lah, Bu.”“Yaudah nanti malam aja deh.”“Terus ini mau ke mana, Bu?”“Pergi ke Malioboro aja, aku mau belanja-belanja.”“Oke, Bu.”Melviano yang mendengarkan hanya mengerutkan  keningnya bingung. Setahu Melviano orang belanja-belanja kalau udah mau pulang, kenapa ini saat baru sampai?“Kai, kamu mau belanja?”“Iya.&rdq
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
43
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status