All Chapters of Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Chapter 341 - Chapter 350

429 Chapters

Bab 341 - Sidang Orang Tua II

Kaila begitu terkejut saat membuka pintu kamarnya. Kaila melihat Melviano tengah duduk di lantai.“Kaila,” panggil Melviano begitu lirih.“Lepaskan.”Melviano langsung memeluk kaki Kaila dengan kencang.“Maafkan aku, Kai.”“LEPAS!” teriak Kaila.“Kai, please.”“Lepas, aku kebelet.”Dengan terpaksa Melviano melepaskan pelukan di kaki Kaila. Merasa sudah dilepas, Kaila langsung melangkah ke arah kamar mandi.  Kaila mencuci mukanya, tak lama rasa mualnya menyerang. Kaila muntah-muntah yang membuat Melviano langsung menyusul ke kamar mandi.Tok ... tok ... tok.“Kai,” panggil Melviano merasa khawatir.Tak lama Kaila keluar dengan wajah yang begitu pucat.KLEK.“Kai,” panggil Melviano lirih.“Nggak usah peduli,” jawab Kaila ketus.“Maafin aku, Kai.” Melviano men
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

Bab 342 - Perjuangan Melviano

Melviano mendengar nama istrinya dipanggil dengan suara yang sangat histeris langsung berbalik badan, dan benar saja kalau tubuh Kaila telah ambrug ke lantai. Dengan gerakan sangat cepat, Melviano menolong istrinya.“Kai, bangun sayang,” kata Melviano yang langsung menggotong Kaila dengan sigap.“Sebaiknya bawa rumah sakit saja. Mamah takut kenapa-napa dengan janin dalam kandungan Kaila, apalagi dia habis melakukan perjalanan jauh seperti itu.”Melviano mengangguk, Hendrik langsung mengambil kunci mobil dan berlari menuju garasi rumah. Melviano langsung memangku istrinya yang tak sadarkan diri. Rania dan Hendrik duduk di jok depan.“Sayang ...,” gumam Melviano sembari menitikan air matanya. Ia mengusapi pipi Kaila yang terlihat sangat pucat.Hendrik melajukan ke arah rumah sakit yang berada di jl. TB Simatupang—Jakarta. Sepanjang perjalanan, Melviano terus berdoa dan bergumam memanggil nama Kaila.Ak
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

Bab 343 - Perjuangan Melviano II

RS. SILOAM—JAKARTA, 13.00WIB.Kaila tengah makan siang yang telat, ia disuapi oleh Mamahnya. Tadi pagi Rania dan Hendrik sempat izin pulang terlebih dulu untuk mengambil pakaian milik Kaila. Kini Rania sudah kembali untuk menunggu putrinya.“Kamu sudah mau jadi Ibu makan masih minta disuapin aja.”“Tangan Kaila lemes, Mah.”“Banyak alasan kamu.”“Seriusan.”“Nanti kalau sudah jadi orang tua jangan malas, bangun pagi, urus anak,  jangan seperti dulu. Kamu bangun siang, kalau enggak dibangunin nggak bakalan bangun.”“Ya ampun, Mah. Masa disamakan waktu zaman sekolah sih.”“Ngerinya tuh bablas kelakuan kamu yang satu itu.”“Enggak dong, kan sudah besar.”“Sudah besar disuapin.”“Iya kan mumpung ada Mamah.”“Dasar kamu.”Kaila terkekeh menggoda Mamahnya. Ia
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Bab 344 - Pilihan Sulit

Kaila menunggu jawaban dari Melviano. Kaila ingin melihat apakah suaminya itu akan rela melepaskan semuanya atau tidak.Melviano memejamkan mata sesaat sebelum benar-benar mengambil keputusan yang sulit dan besar ini.“Maaf, Kai. Sepertinya aku akan ....”“Akan apa?”“Aku memilih kamu dan calon anak kita, aku akan meninggalkan perusahaanku di Los Angeles untuk menetap bersama denganmu di Indonesia.”Hati Kaila langsung mencelos, padahal ia hanya bercanda saja. Kaila tidak serius. Lagi pula banyak orang yang bergantung dengan Melviano.“Tapi nanti karyawan kamu bagaimana?” tanya Kaila pelan.“Masalah itu nanti aku suruh Kika buat urus perusahaan di sana. Mungkin nanti aku akan ajarkan dia selama enam bulan terlebih dulu.”“Jadi kamu akan menetap di Indonesia?” tanya Kaila pelan.Melviano mengangguk. “Demi kamu, demi buah hati kita. Aku akan mela
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Bab 345 - Merajuk

Melviano kini berjalan mendekat ke arah Kaila, ia tersenyum lebar melihat istrinya tengah merajuk. Melviano duduk kembali di samping ranjang rawat Kaila.“Kok bibirnya manyun-manyun begitu sih?”Kaila tetap diam membisu, ia tak merespon pertanyaan dari suaminya.“Sayang.” “Nggak usah panggil-panggil sayang deh.”“Maaf.”“Nggak usah minta maaf terus, bosen aku dengarnya.”Kaila langsung menidurkan diri, ia berposisi miring memunggungi suaminya. Kaila mencoba menahan kesalnya. Berani-beraninya dia dan Mamah kolaborasi mengatakan kalau dirinya mirip anak konda.“Kamu marah?”Kaila masih diam membisu, ia pura-pura memejamkan matanya.“Sayang ... maaf.”Kaila tetap diam, biarin aja. Biarin suaminya merasakan dicuekin itu gimana rasanya. Bukan dendam sih, hanya kasih pelajaran aja.Melviano menarik napas panjang dan m
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Bab 346 - Semua Gara-Gara Seblak

Satu  jam kemudian.Kini Melviano sedang ketar-ketir menunggu sekuriti yang tengah mencarikan seblak untuk dirinya. Melviano merasa lega saat melihat sekuriti itu membawa sebuah kantong kresek berwarna hitam.“Nih, Mister seblak ceker.”“Oke, terima kasih.”Melviano langsung pergi saja tanpa bertanya apapun lagi. Kini ia segera menuju dan masuk ke ruang rawat inap Kaila. Di sana, Melviano melihat Kaila tengah duduk diam sembari menonton televisi.“Sayang, ini aku bawakan seblak keinginan kamu.”“Udah nggak pengin. Makan aja sendiri.”“Tapikan kamu yang pengin?”“Itu tadi penginnya, sekarang udah enggak. Sekarang penginnya onde-onde.”“Hah, itu jenis makanan apalagi?”“Itu jajanan pasar, biasanya kalau pagi banyak yang jualan di depan mall blok m sih.”“Blok m?”“Iya, itu lho dekat ru
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Bab 347 - Nasib Melmel

Melviano Kini tengah duduk sembari meratapi nasibnya seperti anak tiri. Ia merasa bingung, bimbang juga galau. Hidup bersama tapi tak boleh menyentuh. Apa-apaan coba?“Emm ... oya, tadi seblaknya mana?” Melviano langsung menoleh menatap Kaila.“Apa?”“Seblak mana?”“Di atas nakas.”“Mau, tapi suapin.”“Kamu mau?”“Iyahlah, seblak satu juta.” Kaila memutarkan bola matanya malas.“Ehem, nggak usah dibahas masalah harga ya. Lagipula aku udah ikhlas kok kasih uang sama orang itu.”“Iya deh iya yang dermawan sekali.”Melviano kini menyiapkan seblak yang diminta Kaila. Alis dan kening Melviano sempat mengerut bingung saat melihat bentukan dari seblak.“Ini dimakan?”“Ya iyalah masa buat make up?”“Ehem, bukan begitu sih. tapi aneh campur-campur semuan
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 348 - Dijenguk Kakak Ipar

Melviano mengerutkan alisnya menunggu jawaban dari Kaila.“Gimana?”“Emm ... boleh deh.”Melviano tersenyum senang, ia langsung mengambil salah satu baju milik Kaila. Melviano langsung ingin membuka baju yang masih dikenakan oleh Kaila.“Etts .. tunggu dulu. Kamu jangan sentuh-sentuh.”“Lho, gimana ceritanya mau buka baju tapi nggak boleh sentuh.”“Ya, terserah kamu gimana caranya.”“Lho, Kai aku kan manusia.”“Siapa juga yang katain kamu setan atau demit.”“Ya bukan begitu sih, Cuma kan masa ganti baju nggak boleh sentuh sih? gimana ceritanya, lagian aku bukan mahkluk tak kasat mata Kai.”“Ya udah deh boleh sentuh, dikit aja. Jangan kena kulit, kena baju aja.”GLEK.Melviano mencoba terus bersabar, ia merasa sedang akan menggantikan pakaian seorang presiden saja. Banyak aturannya.Melvi
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 349 - Cemburu Sama Rezvan

“Pagi,” sapa Rezvan sembari membawa banyak tentengan yang berisi berbagai makanan untuk Kaila.“Pagi, Kak Rezvan,” sahut Kaila dengan senyum yang begitu lebar. Melviano menatap laki-laki yang tengah berjalan menuju ke ranjang Kaila. Melviano ingat kalau laki-laki ini yang menonjoknya kemarin malam. Dia merupakan Kakak Ipar Kaila yang artinya Kakak ipar Melviano juga.“Kok bisa masuk rumah sakit sih, kamu terlalu lelah ya, terlalu banyak pikiran, hmm?” Rezvan langsung menebak  tepat sasaran.“Iya, seperti itu Kak. Sama nggak boleh stres-stres gitu.”“Iya, makanya kamu jangan stres-stres. Punya suami begitu ya biarkan saja.”Melviano merasa tersinggung dengan perkataan laki-laki yang tengah berbincang dengan Kaila. Yang lebih sialannya lagi, itu Kakak Ipar kagak menganggap kehadirannya sama sekali. Benar-benar seperti dianggap makhluk astral yang tak terlihat oleh mata seca
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 350 - Gengsi Tingkat Internasional

Kaila tengah berpikir untuk menjawab pertanyaan dari suaminya.“Kamu yakin mau tahu jawabanku?”“Iya, meski akan melukai hatiku sih.”Kaila mengulum senyumnya. “Sini, mana tangan kamu.”Melviano menyerahkan telapak tangannya ke arah Kaila. Kening Melviano berkerut bingung dengan tangannya yang dibawa ke dada Kaila.“Kamu merasakan apa di sini?”“Deg-degan?”“Haisst, selain deg-degan kek jawabnya. Merusak momen romantis saja.”“Berdebar-debar?”Kaila mengangguk. “Iya.”“Jadi kamu berdebar-debar kalau ada dia?”“Ck, kamu ini bodoh apa tolol sih. Jelas aku berdebar kalau di dekat kamu, lagi pula Kak Rezvan hanya masa lalu saja, di saat aku masih anak SMA. Ya, tahu sendiri lah anak SMA gimana, masih labil kayak sikapmu sekarang.”“Kok malahan aku yang kena sih.”&ldqu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
43
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status