All Chapters of Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Chapter 371 - Chapter 380

429 Chapters

Bab 371 - Babymoon - Malioboro II

Akhirnya pesanan nasi tiwul Melviano dan Kaila datang, Ibu penjual pun langsung menyajikan nasi tiwul  depan Kaila juga Melviano.Mata Melviano melotot tak percaya, ia pikir bentuknya  mirip seperti makanan cepat saji yang Kaila doyan itu, ternyata sangat berbeda sekali.“Ini nasi ti-ti apaan ya?”“Tiwul sayang.”“Aku kira mirip kfc gitu.”“Hahaha, bukan lah. Meski aku tak paham tapi pasti beda. Ya udah kita cobain aja.”“Ini sakit perut nggak, ya?”“Semoga sih enggak, Mel. Perut kamu ini harus terbiasa memakan makanan Indonesia dong.”“Iya, sayang. Ini aku biasakan.”Kini mereka segera mencoba makan nasi tiwul khas Yogyakarta. Awalnya keduanya terkejut dengan rasa nasi tiwul, kening Melviano mengkerut dalam.“Kok rasanya manis begini sih, kayak ada gulanya gitu.”“Iya, Mel. Mungkin ciri khasnya m
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 372 - Babymoon - Borobudur

Kaila tersenyum menang jika mengingat obrolan para wanita gatel itu. Kini Kaila menarik selimutnya lebih tinggi lagi untuk menutupi tubuh polosnya yang habis bertempur dengan Melviano.“Kamu kok tumbenan sih suka ngajak duluan?”“Emang nggak boleh wanita ngajak duluan?”“Bukan begitu, kebanyakan  tuh gengsi kalau mau minta duluan.”“Aku bukan orang yang gengsian, kalau mau atau pengin tinggal bilang aja. Aku juga nggak tahu kenapa hormonku tuh jadi gampang pengin.”“Bukan karena cemburu wanita di lesehan tadi?”“Jangan dibahas Mel, moodku langsung ambyar kalau ingat itu.”Melviano terkekeh mendengar gerutuan istrinya itu.  Kaila menjadi sangat sensitif sekaligus pencemburu sekali saat ini. Dia tak boleh mendengar wanita lain memuji dirinya.“Iya maaf sayang.”“Sini peluk, aku kangen sama tato kamu.”Melviano m
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 373 - Babymoon - Prambanan

Setelah pergi dari candi borobudur, Kaila langsung tepar. Kaila selalu tepar jika sehabis berpergian. Bahkan Kaila belum sempat bersih-bersih diri.“Sayang bersih-bersih dulu,” kata Melviano.“Capek, kakinya pegal.”“Yaudah aku minta wadah sama pihak hotel dulu.”“Kamu mau ke mana?”“Mau minta baskom.”Kening Kaila berkerut, untuk apa suaminya meminta baskom? Ada-ada saja suaminya. Kaila memilih untuk tetap tiduran di atas ranjang.Tak berapa lama, Melviano kembali sembari membawa baskom. Ia masuk kamar mandi untuk mengambil air hangat lewat kucuran air shower. Melviano keluar membawa baskom yang berisi air hangat untuk merendam kaki Kaila.“Kai, sayang. Bangun dulu. Sini rendam kakimu.”“Malas, Mel.”“Hai, katanya pegal. Direndam biar rileks sini.”Melviano benar-benar seperti mengurusi anak kecil. Kaila serba m
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

Bab 374 - Babymoon - Bye Yogyakarta

Pagi ini sesuai itenary yang ditentukan mereka akan mengunjungi pantai parang tritis. Melviano sedang mengambil kaus oblong berwarna hijau, namun mata Kaila langsung melotot. Kaila langsung melangkah cepat, dan menyambar kaus itu.Melviano menoleh bingung. “Kok diambil sih, Kai?”“Jangan pakai baju warna hijau.”“Emang kenapa sih? Lagipula yang beresin ini semua ke dalam koper juga kamu kan?”“Iya sih, aku lupa malahan sisipin kaus warna hijau.”“Emang kenapa sih?”“Bahaya tahu, Mel.”“Bahaya kenapa? Ngomong jangan setengah-setengah dong sayang.”“Nanti kamu diculik.”“Sama siapa?”“Sama ratu.”“Ratu?” kening Melviano mengerut bingung. Lagipula kenapa istrinya jadi aneh begini sih.“Iya, Mel. Ratu pantai selatan.”“Ya bagus lah diculik sama Ratu.
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

Bab 375 - Babymoon - Malang

Stasiun Lawang, Malang.Setelah menempuh perjalanan tujuh jam dari Yogyakarta menuju stasiun yang berada di Kota batu Malang kini pasangan yang sedang babymoon telah sampai. Melviano mencari taksi terdekat di daerah stasiun.“Dingin,” gumam Kaila.“Kamu dingin?”Kaila mengangguk. Lagipula ini masih jam 8 pagi jadi Kaila merasakan dingin di tubuhnya. Kaila salah kostum, ia memakai dres pendek.“Kamu sedang apa sih? Kok pantengin hape terusan?”“Ini lagi nyari penginapan di daerah Malang, aku mau kita menginap di tempat yang terbaik.”Kaila mengangguk paham. Tak sadar tangan Kaila langsung ditarik Melviano untuk digenggam menuju keluar stasiun. Tangan satunya ia gunakan untuk menarik koper.“Udah nemu hotelnya?”“Udah. Kita tinggal cari taksi aja.”Kaila tersenyum. “Oke.”Melviano terus menggandeng tangan mungil Kaila sampai m
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 376 - Babymoon - Malang II

Kaila yang awalnya ingin tidur tapi kepikiran dengan Melviano. Apalagi tempat olahraga itu pasti ada perempuannya. Kaila takut kalau nanti suaminya menjadi sasaran empuk wanita kurang belaian.Kaila memutuskan untuk menyusul Melviano menuju ke arena olahraga, dan benar saja kan dengan fellingnya. Ada saja yang menempel dengan suaminya kalau tidak dijaga baik-baik, sialan.“Sayang, aku nggak bisa tidur.”Kaila langsung melangkah dengan cepat, ia tahu kalau wanita di depan suaminya pasti tengah merayu dan bertanya-tanya macam sensus penduduk deh.“Lho, kamu nggak bisa tidur? Ya udah duduk sini aja temani aku olahraga,” jawab Melviano menatap Kaila penuh tatapan cinta.Kaila melirik ke arah wanita yang seusianya, Kaila menatap dari atas hingga bawah. “Mbaknya sedang apa di sini?” tanya Kaila sembari melipatkan kedua tangannya depan dada.“Oh, lagi olahraga. Ini mau pinjam barbel ke dia,&rdq
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 377 - Babymoon - Bye Malang

Malam ini Kaila dan Melviano sudah bersiap-siap menuju ke BNS kota Malang. Malam ini Kaila mengenakan pakaian sedikit tertutup. Celana leging panjang, kaus oblong serta dibalut jaket. Benar-benar pakain yang sangat casual.Melviano sendiri mengenakan celana pendek serta sweater berwarna hitam. Melviano dan Kaila pun langsung masuk mobil untuk menuju ke arah BNS.Kini perjalanan mereka sampai di depan pintu masuk BNS. Mereka langsung menuju ke arah pembelian tiket masuk. Kaila merasa senang melihat lampu yang terang. Bahkan BNS tak kalah apiknya dengan Garden by the bay Singapore.“Pengin naik wahana tapi kasihan dedeknya nanti,” gumam Kaila yang menatap berbagai wahana yang disajikan.“Sabar aja, kan kalau dedeknya lahir nanti, dan dia udah besar kita bisa naik bertiga.”“Iya sih, masih lama banget itu, Mel.”“Kan nanti nggak terasa, perasaan masih bayi tiba-tiba udah gede aja.”“I
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Bab 378 - Babymoon - Bali

Bandara Internasional Ngurai Rai, Bali.Melviano seperti biasa, ia selalu menggenggam tangan mungil Kaila. Melviano menuntun ke arah tempat penjemputan. Melviano sudah memesan kamar hotel sekaligus sopir seperti biasanya.“Mel, aku pengin es krim,” kata Kaila.“Beli di mana? Harus nyari mini market dulu kalau gini.”“Nggak mau tahu, pokoknya aku mau sekarang.”“Iya, nanti kita beli es krim. Tapi please, ngerti keadaan.”“Kamu nggak kasihan sama aku?”“Aku kasihan sayang tapi tolong lah bersikap dewasa.”Kaila langsung merajuk, matanya berkaca-kaca. Sebisa mungkin Kaila menahan air matanya agar tak terjatuh. “Maaf,” cicit Kaila.Melviano menatap wajah istrinya langsung menarik Kaila ke dalam pelukannya. “Maaf.”Kaila langsung menitikan air matanya, ia menangis tergugu. Kaila juga merasa kesal dengan dirinya sendiri yang
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Bab 379 - Babymoon - Bali II

Setelah kemarin berdebat masalah pakaian yang akan dikenakan, kini Kaila hanya memakai leging pendek serta kaus oblong longgar milik suaminya. Melviano sendiri memakai celana boxer pendek serta bertelaanjang dada.Kaila duduk asyik menikmati satu buah air kelapa muda, matanya menatap ke arah suaminya yang tengah bermain jet sky.“Nikmat sekali air kelapanya, segar.”Kaila terus menyeruput air kelapanya hingga habis, ia rasanya ingin membelah buah kelapa dan memakan kelapanya. Merasa sudah habis, Kaila melambaikan tangan ke arah pelayan.“Bu, kelapanya dua lagi, ya.”“Baik, Mbak.”“Oya, ini minta dibelah boleh nggak? Pengin makan kelapanya.”“Boleh, Mbak. Nanti tak belah kan saja dan taroh di gelas saja gimana?”“Iya boleh deh.”Kaila kini menunggu kembali, mata Kaila terus mengawasi pergerakan suaminya yang lupa waktu bermain jet sky.“S
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Bab 380 - Babymoon - Bye Bali

Setelah seharian penuh bermain di pantai. Kini Kaila merasakan kakinya pegal-pegal tak karuan. Ia mengeluh kepada Melviano.“Mel, kakiku pegal-pegal banget.”“Iya, nanti aku pijitin. Tapi makan dulu, ya.”Kaila mengangguk. “Suapin.”Melviano mengambil menu makan malamnya untuk menyuapi istrinya yang manja. Mereka berdua memutuskan untuk memesan makan malam di dalam kamar. Mengingat kondisi tubuh yang sudah lelah membuat keduanya malas keluar lagi.“Buka mulutnya,” perintah Melviano.Kaila membuka mulut selebar mungkin. Ia menerima suapan demi suapan dari tangan kekar suaminya. Tangan yang selalu membuatnya melayang jika sedang bercinta, Kaila langsung membuang pikiran nakalnya. Sialan, kenapa jadi suka berfantasi liar begini sih.“Kamu kenapa senyam senyum?”“Gapapa kok,” elak Kaila. Padahal Kaila sedang membayangkan tangan kekar suaminya yang suka memberin
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
43
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status