All Chapters of Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Chapter 201 - Chapter 210

429 Chapters

Bab 201 - Pertemuan Tak Terduga

Baik Kaila dan Melviano sama-sama menengok ke arah sumber suara. Matanya membulat sempurna melihat kedatangan orang yang tak disangkanya. “Lho, Cris,” ucap Kaila tak percaya akan bertemu Cris di tempat seperti ini.Cris menunduk hormat di hadapan Melviano, ia kembali menatap Kaila sambil tersenyum. Semua gerak-geriknya justru membuat rahang Melviano mengetat keras.“Ehem,” deham Melviano dengan sengaja.Merasa mendapat teguran dengan dehaman oleh Tuan muda Melvin. Membuat Cris tidak enak sendiri.“Maaf, Tuan,” kata Cris menunduk kembali.“Kamu sedang apa Cris?” tanya Melviano menatap tajam ke arah Cris, sopir yang menjadi teman Kaila selama ini.“Ini Tuan, saya sedang menjemput Tuan John,” adu Cris memberitahukan kalau majikannya sedang melakukan meeting di restoran yang sama dengan Melviano.“Oh, begitu. Ya sudah sana kamu tunggu Bosmu,” usir Mel
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more

Bab 202 - Kencan

Melviano memahami suara siapa yang menelepon saat ini. Melviano merasa kesal dengan sahabatnya Damian yang bernama setan Annabele.“Ada apa Annabele?” tanya Melviano sembari memejamkan matanya.“Kamu kenapa tidak pernah ke kelab malam lagi sih?” tanya Annabele dengan nada manjanya.“Aku tidak ada waktu buat ke acara seperti itu.”“Semenjak menikah kau berubah sekali Melvin,” komentar Annabele yang mengenai sikap Melviano yang berubah drastis.“Jelas aku harus berubah, karena ada istriku yang harus aku jaga di mansion. Yang selalu menunggu dan menantikan aku pulang bekerja,” tukas Melviano yang justru meladeni telepon dari Annabele.“Padahal aku rindu momen-momen kamu seperti dulu lagi, Melvin,” kata Annabele.“Cih,” decih Melviano. “Apa ada hal penting lain yang akan kamu katakan?” tanya Melviano sebelum menutup sambungan teleponnya.
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more

Bab 203 - Sama-sama Salah

Mendapat bentakan seperti itu membuat Kaila makin ciut saja. Ia tak berani menatap ke arah Melviano. Hingga sebuah tangan mendarat memegang pipi Kaila untuk menolehkan ke arah Melviano.“Hadap sini,” kata Melviano pelan. Ia menyesal sudah membentak Kaila barusan.Air mata Kaila terus mengalir tiada henti, Melviano yang melihat menjadi tidak tega sendiri. Dengan sangat lembut Melviano mengusap air mata yang berjatuhan membasahi pipi mulus Kaila.“Maaf,” kata Melviano dengan sangat lirih.Kaila masih saja terus terisak, ia mencoba menghentikan tangisannya itu namun sulit sekali diberhentikan.“Hustt,” Melviano mulai memajukan wajahnya untuk menciium bibir Kaila yang masih saja bergetar. Ia mengusap kembali sisa buliran air mata Kaila.Melviano menarik kepala Kaila ke dada bidangnya, ia mengusap naik turun punggung Kaila dengan sangat lembut. Melviano tak bermaksud untuk membentak Kaila barusan, ia hanya kele
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

Bab 204 - Pengumuman Universitas

Pagi ini Melviano menjalani rutinitas seperti biasanya sebelum benar-benar berlibur ke Barcelona. Kaila pun menghabiskan waktu hanya dengan menonton televisi, bermain dengan Ciripa juga bergosip dengan Mikaila. Namun, hari ini Mikaila sudah akan menempati apartemen barunya yang sudah dibelikan oleh Melviano.“Kika seriusan mau tinggal di apartemen aja?” tanya Kaila sedih melihat kepergian Mikaila.“Iya, Kai. Nyari yang dekat kampus soalnya.”“Sedih banget ih, aku jadi nggak ada teman buat ngobrol lagi,” kata Kaila sendu.“Kamu bisa main-main nanti ke apartemen sama Kak Melvin. Kalau dia nggak mau anterin kamu tenang saja ada Sawyer, kalau dia nggak mau juga. Nanti aku jemput atau kamu kabur pakai taksi biar dia kelimpungan nyari kamu,” tukas Mikaila sambil tersenyum.“Oke.”Kedua saling tersenyum sebelum mendapat intruksi dari Sawyer.“Nona Kika, mobil sudah siap,&rdquo
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

Bab 205 - Goes To Barcelona

Pagi-pagi Melviano dan Kaila sudah bersiap-siap untuk menuju ke bandara internasional Los Angeles. Sepasang suami istri ini keduanya kompak menggunakan kaca mata hitam kali ini.“Aku nggak sabar pengin lihat Messi sama Neymar tanding,” ceplos Kaila sambil memandangi jalanan kota Los Angeles ini.“Neymar sudah tidak di Barcelona lagi,” sahut Melviano.“Hah, seriusan kamu?” tanya Kaila menurunkan kaca mata hitamnya.“Hmm. Dia sudah pindah ke PSG,” jawab Melviano memberitahukan.“Yah, sedih deh. Nggak bisa ketemu sama Babang Neymar.” Kaila langsung merasa lemas mengetahui kalau Neymar tidak bergabung lagi dengan Barcelona.“Kamu ini suka Messi atau Neymar sih?” tanya Melviano.“Dua-duanya lah, berhubung Neymar pindah. Aku hanya bisa lihat Messi doang,” jawab Kaila sedikit kecewa juga sedih.“Ya sudah itu mendinga ketemu salah satu idola, dari
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

Bab 206 - Barcelona - Kaila Keceplosan

Kaila merasakan tubuhnya sakit, juga berat. Ia mulai membuka matanya secara perlahan-lahan. Pantas saja perutnya berat sekali, ternyata kepala si MelMel tiduran di perut langsingnya ini.“Mel, bangun ih. Berat banget lho ini,” kata Kaila sambil mencubit-cubit pipi Melviano dengan gemas.Melviano bukannya terbangun tapi semakin mendusel ke arah perut Kaila lagi. Melviano juga mengusap-usap perut istrinya itu.Lha, buset. Disuruh bangun malahan makin tambah seperti kerbau. Gembel banget nih orang ya, dikira tuh perut bantal permadani, dumel Kaila dalam hatinya.“Mel, bangun. Perutku sakit pengen pup,” kata Kaila sambil meringis seperti orang mulas.Mendengar kata ‘pup’ membuat Melviano langsung terbangun dan terduduk sambil menatap nanar ke arah Kaila.“Ya sudah cepetan sana,” usir Melviano yang takut nanti Kaila pup di celana.“Hahaha, bohongan,” balas Kaila sambil menjulurkan
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

Bab 207 - Barcelona - Melmel Curiga

“Obat apa?” Melviano mengulang pertanyaan barusan. Memangnya Kaila sakit apa sampai harus minum obat segala.“Itu lho, Mel. Obat buat pencegah kehami—“ Kaila langsung berlari merasa perutnya seperti dikoyak-koyak hingga membuat mual akan muntah.Kaila langsung terduduk di depan kloset kamar mandi, ia mengeluarkan seluruh cairan bening yang membuat perutnya melilit dan kerongkongan terasa kering juga sangat panas. Hatinya merasa sangat berdebar-debar seperti orang jatuh cinta. Padahal itu semua karena pengaruh sebuah alkohol yang diminum Kaila. Daya tahan tubuh Kaila tak kuat menerima sebuah alkohol, apalagi dalam dosis yang lumayan banyak seperti tadi. Benar-benar sangat nekad bocah satu itu.Melviano yang merasa khawatir akan keadaan istrinya itu, ia langsung mengejar Kaila menuju ke arah kamar mandi. Melviano memijat bahu serta tengkuk Kaila secara perlahan-lahan hingga membuat Kaila ingin memuntahkan kembali apa yang ada di dalam
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

Bab 208 - Barcelona - Alibi Kaila

“Vitaminnya sudah habis sayang, aku lupa beli,” kata Kaila mencari alasan. Ia tersenyum sangat dipaksakan sekali. Wajahnya terlihat sangat pias.“Kenapa nggak bilang kalau vitaminmu habis, hmm?” Melviano menatap istrinya penuh dengan kelembutan.“Aku lupa, Mel. Makanya semalam aku mabuk dan sedikit ingat kalau belum minum vitamin gitu. Dan sekarang baru ingat kalau vitaminnya sudah habis,” jawab Kaila tersenyum lebar.“Ya sudah sana mandi dulu, habis itu kita pergi sarapan ke bawah,” perintah Melviano sambil mengusap-ngusap rambut kepala atas Kaila penuh kasih sayang.“Siap, bos.” Kaila langsung hormat seperti menghadapi pasukan komando militer.Melviano hanya tersenyum dan menggeleng heran dengan segala tingkah istrinya itu. Melviano berjalan ke arah jendela hotel. Ia memandang pemandangan kota Barcelona dari atas hotel yang ditempatinya saat ini. Matanya menerawang jauh dengan semua keja
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

Bab 209 - Barcelona - Nonton Bola

Kaila sedang menimang-nimang syarat yang akan diberikan ke Melviano. Kira-kira syarat apa yang enak buat ngerjain suaminya ini.“Jangan susah-susah syaratnya,” ceplos Melviano yang merasa tidak enak jika ada syarat atau hukuman dari Kaila.Kaila menggeleng pelan. “Tidak kok, syaratnya sangat mudah sekali.”“Apa emangnya?”“Bantu aku ketemu Manu Rios, ya,” bujuk Kaila sambil mengedip-ngedipkan matanya memohon.“Hah, gila kamu, ya. Nggak bisa! Mana ada ketemu si siapa tuh tadi,” tolak Melviano tegas.“Manu Rios,” sebut Kaila kembali.“Iya itu lah pokoknya. Sudah jangan aneh-aneh deh. Kalau mau ketemu dia kamu harus hubungi agensi dia. Nggak segampang itu kamu pengin ketemu,” suara Melviano mulai sedikit meninggi. Kaila paham dengan intonasi itu yang menjurus ke arah emosi nantinya. Dengan sangat terpaksa, Kaila akan mengalah saja.“Yaudah, k
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

Bab 210 - Barcelona - Sweet Moment

Melviano mengusap dahi Kaila yang terdapat banyak peluh akibat percintaan panasnya barusan. Melviano merasa seperti kerasukan iblis karena membuat Kaila menjerit-jerit tak karuan akibat permainan ranjangnya yang sangat ganas  itu.“Tubuhku remuk,” cicit Kaila pelan.“Hehehe, enggak lah sayang. Dikasih enak masa remuk sih,” sanggah Melviano dengan cepat.“Iya enak bikin merasa terbang menuju planet pluto.” Kaila langsung mencoba berdiri untuk menuju kamar mandi. Namun, tenaganya benar-benar sangat terkuras habis oleh iblis MelMel.Melviano yang melihat Kaila sangat lemas, langsung memegangi tubuh polos istrinya itu.“Jangan pegang-pegang, nanti kamu minta coba lagi terusan kayak tadi,” sungut Kaila yang langsung menangkis tangan Melviano.“Ya ampun, enggak lah sayang. Sudah cukup kok barusan,” balas Melviano sambil terkekeh senang. Semua hormon dalam tubuhnya tersalur dengan bai
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
43
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status