Home / Pernikahan / Suamiku, Mari Kita Bercerai / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Suamiku, Mari Kita Bercerai: Chapter 81 - Chapter 90

135 Chapters

80. Chaos

Kantor pusat Nathan Enterprises kini berada dalam keadaan Chaos. Berita penahanan Henry Nathan, Presiden Direktur, oleh pihak kejaksaan atas dugaan korupsi dan penipuan finansial telah mengguncang seluruh struktur perusahaan. Dalam hitungan jam, suasana di kantor berubah dari keteraturan menjadi kekacaoan Di berbagai lantai, karyawan berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil, berbisik-bisik, dan bergosip dengan cemas tentang masa depan perusahaan yang artinya masa depan mereka juga. Beberapa aktivitas terhenti kecuali cleaning servis, mereka tetap menjalankan tugasnya bersih bersih seperti biasa. Beberapa karyawan tampak sibuk memeriksa berita di ponsel mereka, berharap menemukan klarifikasi atau mungkin bantahan atas tuduhan tersebut, namun yang mereka temukan justru spekulasi dan laporan yang semakin menambah berita negatif. Telepon di ruang eksekutif berdering tanpa henti. Panggilan dari media, mitra bisnis, dan investor membanjiri saluran komunikasi, menuntut penjelasan dan ke
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

81. Wounds and Desire

Setelah Richard meninggalkan ruangan dengan penuh amarah, Nicholas berdiri diam sejenak, menatap pintu yang baru saja dibanting oleh ayahnya. Dia menyeka darah di sudut bibirnya dan menarik napas panjang, mengatur kembali ketenangannya. Beberapa detik kemudian, pintu kembali terbuka, kali ini dengan lebih tenang, dan August masuk ke dalam ruangan yang kini menjadi ruangannya. August segera melihat bekas pukulan di wajah Nicholas. “Apakah Anda baik-baik saja?” tanyanya dengan nada khawatir. Nicholas mengangguk, mengisyaratkan agar August duduk. “Apa laporanmu?” August duduk di kursi yang berhadapan dengan Nicholas, membuka berkas yang dibawanya. “Pengangkatan Anda sebagai CEO sementara sah secara hukum. Voting oleh pemegang saham dan persetujuan dewan direksi sudah lengkap.” ucapnya sambil menyerahkan beberapa dokumen kepada Nicholas. Nicholas membaca dokumen-dokumen itu dengan cepat. “Situasi di tim hukum?” tanyanya kemudian. “Saya telah memulai penyelidikan internal dan mel
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

82. Kickback

Nenek Eleanor yang biasanya tegas dan galak, kini dipenuhi kecemasan dan kebingungan. Tangannya terus mengelus liontin emas di lehernya, hadiah dari Kakek Henry saat mereka merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-53. Sentuhan dingin emas itu biasanya memberikan ketenangan, namun kali ini tidak. Rumah kakek Henry terasa sepi meski semua anggota keluarga kecuali Richard dan Nicholas, berkumpul di sana. Mereka mengambil peran untuk memberikan dukungan emosional kepada nenek Eleanor. Eleanor menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri, namun kegelisahan tetap jelas terlihat di matanya. Dia menatap Rachel dengan mata yang dipenuhi harap. "Rachel… Nicholas sangat cerdas. Aku ingin kau memohon padanya… memintanya membantu kakeknya keluar tuduhan itu." Rachel berusaha menjaga ekspresinya tetap tenang. Dia tahu ibu mertuanya benar-benar putus asa. Kakek Henry kini mendekam di rumah tahanan. Sesuatu yang tidak pernah mereka bayangkan akan terjadi. Rachel juga bingung, mengapa
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more

83. Echoes of Revenge

Di ranjang rumah sakit yang mewah, dikelilingi oleh fasilitas medis paling canggih yang bisa dibeli dengan uang. Henry Nathan, seorang pria yang pernah begitu berkuasa, kini terbaring di atas ranjang dengan wajah yang dipenuhi kelelahan. Pria tua itu tidak pernah membayangkan akan berakhir di tempat itu. Terkurung di antara empat dinding yang dingin, dirawat oleh perawat-perawat yang tak dia kenal. Sudah beberapa hari dia dirawat di sana, dengan alasan kesehatan yang memburuk setelah skandal besar yang melibatkan dirinya terungkap ke publik. Pintu kamar terbuka perlahan, dan Nicholas masuk dengan langkah tenang. Pintu kamar ditutup dengan perlahan di belakangnya, dan dia berdiri sejenak di dekat pintu, menatap kakeknya dengan tatapan yang sulit diartikan. Pria yang pernah sangat kuat, yang telah mendidiknya dengan keras. Henry langsung membuka matanya, tatapannya tajam penuh kemarahan saat melihat cucunya datang menemuinya. "Kau..." Suara Henry terdengar parau namun penuh
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

84. Proposal : Birth Plan and Nutritional Strategy

Nicholas duduk di ruang kerjanya yang luas di kantor pusat perusahaannya. Matanya tertuju pada layar komputer, namun pikirannya tidak bisa lepas dari Ariana dan bayi kembar yang sedang dikandungnya. Dia tetap mengawasi sendiri setiap detail. Dia memasang sensor gerak di setiap sudut rumah, kamera yang dapat diakses melalui ponselnya, dan drone kecil yang dirancang khusus untuk memantau gerak-gerik Ariana. Setelah berminggu-minggu patuh mengikuti semua aturan ketat Nicholas, mengikuti tabel nutrisi yang rumit dan penuh dengan bahan-bahan sehat, Ariana akhirnya merasa perlu melanggar satu aturan: dia ingin makan sesuatu yang tidak ada dalam daftar makanan sehat.Ariana mengirim pesan kepada sahabatnya Diana, meminta bantuan untuk mengirimkannya pizza dan segelas besar milkshake.Tak lama kemudian kurir pengantar kiriman Diana pun datang. Sebelum satpam penjaga gerbang memeriksa isi paket itu. Ariana dengan cepat langsung mengambilnya.“Ini barang pribadiku, tidak perlu diperiksa,” kat
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

85. Dark Romance

Nicholas baru saja menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja pribadinya, berjalan menuju kamarnya. Saat membuka pintu, dia melihat Ariana sedang melakukan senam hamil di atas karpet lembut di lantai kamar. Ariana berada dalam posisi telentang di atas karpet, dengan kedua lututnya ditekuk dan telapak kakinya menjejak lantai. Pinggulnya sedikit terangkat dari lantai, dan dia menekan telapak tangan ke lantai di samping tubuhnya untuk menstabilkan dirinya. Gerakan pelvic tilt untuk memperkuat otot-otot panggul, menjaga kestabilan dan kelenturan selama kehamilan. Dengan wajah yang sedikit berkeringat dan terlihat kesulitan, Ariana berusaha mempertahankan posisi itu untuk beberapa detik. Nicholas melihat Ariana sedikit kesulitan melakukan gerakan senam hamilnya, jadi dia mendekat untuk membantu. “Ini pasti efek dari makan pizza tadi,” sindirnya. “Tidak, ya. Ini karena perutku yang semakin besar,” bantah Ariana tidak terima. “Aku akan membantu.” Dengan hati-hati, Nicholas memegang
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

86. sIUGR

Ariana tiba di klinik untuk pemeriksaan rutinnya. Meskipun banyak hal telah terjadi, satu hal yang tidak berubah adalah ketidakhadiran Nicholas. Seperti biasa, kesibukan pekerjaannya membuatnya tak bisa menemani ArianaSaat dokter Lina mulai melakukan USG, Ariana menatap layar dengan penuh harap, menunggu melihat kedua bayi kembarnya. Namun, tatapan dokter Lina yang tiba-tiba berubah serius.“Bu Ariana,” suara dokter Lina terdengar lebih hati-hati, “sepertinya ada yang perlu kita bicarakan dengan lebih serius.”Rasa was-was segera merasuki Ariana. “Apa yang terjadi, Dok?” tanyanya.Dokter Lina menarik napas dalam, tampak berusaha merangkai kata-kata dengan hati-hati. “Saya melihat ada perbedaan ukuran antara kedua bayi,” jelasnya. “Ini mungkin tanda dari sIUGR. Satu janin mendapatkan suplai darah dan nutrisi lebih sedikit dibandingkan janin yang lain.”Jantung Ariana serasa berhenti berdetak. “Apakah ini berbahaya?” tanyanya cemas.“Ini adalah kondisi yang serius,” jawab dokter Lina.
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

87. Tenang Tenang

Nicholas menggenggam tangan Ariana erat, menatap layar USG dengan tatapan serius. Pagi itu dia menepati janjinya—meninggalkan sejenak dunia bisnis dan kesibukan korporat. Suara mesin USG yang berdesing ringan menambah ketegangan. Dokter Lina mengerjakan tugasnya dengan cermat, memantau layar di depannya dengan pandangan tajam. Tatapan profesionalnya perlahan berubah, sedikit tegang, dan Ariana merasakannya. Tangan Nicholas, yang menggenggam tangannya, terasa semakin erat. “Bu Ariana, Pak Nicholas,” akhirnya suara dokter Lina memecah keheningan. Suaranya terdengar lebih berhati-hati dari biasanya, seolah ada sesuatu yang tidak ingin segera diucapkan. “Sesuai hasil pemantauan sebelumnya, saya mendapati bahwa ada perbedaan signifikan antara ukuran kedua janin. Janin perempuan terlihat lebih kecil dari yang laki-laki. Ini menandakan adanya selective intrauterine growth restriction, atau yang kita sebut sIUGR.” Nicholas menoleh ke Ariana, yang saat ini tampak diam terpaku, hanya bi
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

88. Yoga

Nicholas berdiri di sudut ruangan, menatap Ariana yang tengah melakukan yoga prenatal. Sesekali dia membaca laporan di layar tabletnya dengan tenang. Dia memutuskan bolos masuk kerja sehari untuk menemani Ariana selama 24 jam, karena kondisi bayi kembar mereka yang tidak baik-baik saja. Instruktur yoga sabar memandu setiap gerakan Ariana. Ruangan terasa tenang, dengan alunan musik lembut yang mengiringi latihan. Ariana tampak nyaman mengikuti pose-pose lembut yang dirancang khusus untuk menjaga keseimbangan dan kekuatan tubuhnya. "Pak Nicholas," Tiba-tiba instruktur memanggil Nicholas sambil melambai, "mau bergabung untuk pose berpasangan? Ini sangat bagus untuk mendukung istri Anda, dan bisa memperkuat ikatan emosional antara Anda berdua." Nicholas menghela napas, meletakan tabletnya di atas buffet sebelahnya. “Ah, baiklah,” jawabnya, lalu berjalan mendekat dengan sedikit ragu. Ariana melirik ke arahnya, senyum lembut di bibirnya seolah tahu Nicholas akan sedikit kerepotan
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

89. Undangan Teater Yang Meresahkan

Nicholas akhirnya menarik diri. “Penggemar ya?” katanya sembari jemarinya menelusuri bibir Ariana, seolah sedang membersihkan jejak ciuman panas mereka barusan. “Tapi sekarang... semua fantasimu tentangku sudah jadi kenyataan, kan?” katanya lagi dengan godaan yang sensual, suaranya semakin dalam. "Or maybe... there's still something filthy we haven't tried yet?" lanjut Nicholas dengan nada rendahnya. Mengartikan ucapan Nicholas, wajah Ariana langsung memerah dan segera menepis tangan Nicholas yang menari-nari di bibirnya. Dia mengambil sendok lagi dan kembali menyuapkan es krim ke mulutnya, berusaha menyembunyikan kegugupannya yang tak bisa dia tahan.Nicholas berdiri di sampingnya, menatap Ariana dengan penuh perhatian. “Apa kau akan tetap duduk di sini menghabiskan es krim-mu?” tanyanya sambil melirik cangkir es krim Ariana yang hampir habis.Ariana melirik gelas es krim Nicholas yang mulai mencair. “Dan kau, tidak menghabiskan es krim-mu?” tanyanya balik.Nicholas tersenyum nakal
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status