Semua Bab Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Bab 401 - Bab 410

1544 Bab

Bab 401

”Boleh dikatakan Clara itu pelakor. Tahun kedua dia jadi simpanan Jazli, istri sah Jazli meninggal dunia. Sewaktu dia mengandung Jessica, anak laki-laki dari istri pertama Jazli malah meninggal akibat kecelakaan. Tapi, nggak ada bukti yang menyatakan semua itu ulahnya Clara.”Braden mengerutkan keningnya. “Meskipun nggak ada bukti, intinya Clara bukanlah orang yang gampang buat dihadapi. Berita heboh Jessica sudah berhasil ditekan sekarang. Sepertinya dia yang menangani semuanya dari belakang.”“Hari ini kita harus lebih berhati-hati dalam beraksi. Jangan sampai lengah. Kita nggak tahu apa rencana mereka. Jadi, demi keamanan, kali ini Mama nggak usah ikut ….”Tentu saja Naomi ingin ikut! Semua ini ulah anaknya, tentu saja Naomi sebagai wali anak mesti menanganinya. Namun, tiba-tiba terjadi sesuatu dengan Rayden.Jelas-jelas penyakit Rayden tidak kambuh. Dia malah seperti dulu, duduk memandang ke luar jendela tanpa berbicara sama sekali.Semua ini Rayden lakukan supaya Naomi tidak menin
Baca selengkapnya

Bab 402

Hayden tersenyum sinis. “Temperamenku bisa bagus, tapi atas dasar apa aku mesti baik sama kalian? Aku nggak bakal marah kalau dipukul mamaku. Malahan aku bakal merasa sakit hati karena kepikiran tangan Mama pasti sakit. Hanya saja, memangnya kalian siapa?”Amarah Jessica membara. “Sekarang kamu lagi di rumahku, tapi kalian masih saja berani bersikap arogan. Siapa yang beri kalian nyali sebesar ini? Apa kamu percaya aku akan potong lidahmu sekarang? Biar kamu jadi bisu!”Hayden menyipitkan matanya untuk menatap Jessica. “Selama ini, aku merasa kekerasan nggak bisa menyelesaikan masalah. Tapi kekerasan bisa mengatasi orang yang kasar. Kalau kamu ingin bersikap kasar, aku juga nggak bakal sungkan lagi. Tunggu saja, lidahmu atau tanganmu yang duluan hilang!”“Kamu …. Sekuriti!” panggil Jessica. Dia ingin sekali memberi pelajaran kepada Hayden, tetapi dia malah dihalangi oleh Clara.Clara memelototi Jessica sekilas. “Kamu keluar tenangkan dirimu dulu. Sudah segede ini, malah marah-marah sam
Baca selengkapnya

Bab 403

“Mama akan pergi setelah urusannya selesai.”“Urusan apa?”“Nggak tahu. Setahuku, kami pasti akan pergi.”Kedua mata Clara seketika berkilauan. Dia merasa gembira setelah mendengar kabar ini. Jadi, dia kembali bertanya, “Apa benar mama kalian ngomong begitu?”“Iya.”“Apa papanya Rayden tahu masalah ini?”“Tahu.”“Tapi … Rayden perlu dijaga mama kalian. Apa mungkin papanya Rayden akan izinin mama kalian pergi?”Braden menyipitkan matanya sembari menurunkan kelopak matanya. Ternyata wanita tua ini lebih pintar daripada Jessica. Dia bahkan telah menangkap inti permasalahan. Namun, Braden tetap menjawab dengan santai, “Tentu saja. Kondisi Rayden sudah membaik. Dia nggak perlu ditemani Mama lagi. Lagi pula, setelah kami pergi, kalau terjadi apa-apa sama Rayden, papanya Rayden juga bisa telepon mamaku buat konsultasi. Nggak perlu mengikat Mama di sisi Rayden. Kami juga punya kehidupan kami sendiri.”Clara merasa apa yang dikatakan Braden cukup masuk akal. Dia pun mengangguk dengan sangat se
Baca selengkapnya

Bab 404

Ketiga bocah cilik memasuki lapangan kuda dengan perlahan.Jayden sedang mengenakan jaket sepanjang pergelangan kaki dan juga topi berbulu. Suaranya terdengar gemas. “Rumah mereka besar sekali. Ada kolam renang juga di sebelah sana.”Hayden mendengus dingin. “Kita nggak usah iri sama mereka. Kalau kamu suka, besok aku akan kasih kamu rumah yang lebih besar daripada rumah ini!”Braden berkata, “Selama beberapa tahun ini, karena Jessica sudah menyelamatkan Rayden, Keluarga Senjaya pun mendapat banyak sokongan dari Keluarga Pangestu. Hampir 80% pendapatan mereka didapatkan berkat menyelamatkan Rayden.”Hayden menggertakkan giginya. “Hmph! Apa mereka pantas untuk menerima uang itu! Cepat atau lambat aku akan perhitungan sama mereka!”Braden mengiakan. “Memang mesti perhitungan sama mereka. Mereka mesti bayar kembali semua keuntungan yang mereka dapatkan selama beberapa tahun ini!”Kalau Jessica tidak berulah, mereka juga tidak bakal perhitungan. Namun, siapa suruh Jessica ingin mencelakai
Baca selengkapnya

Bab 405

Usai mendengar, Braden tahu bahwa anak-anak kuda ini aman. Jadi, dia membawa Jayden ke sisi kuda.Jessica melihat ketiga bocah sudah berhasil terpancing. Dia langsung mengikuti langkah anak-anak dengan tersenyum sinis, kemudian berkata dengan berlagak perhatian, “Keselamatan nomor 1. Kalian pakai pengaman dulu sebelum menunggang kuda. Siapa tahu nanti kalian jatuh dari kuda. Jangan main-main dengan keselamatan.”Jessica memanggil pelayan untuk membawa ketiga anak-anak pergi mengenakan pengaman. Kemudian, dia memalingkan kepalanya berkata pada pelayan, “Apa semuanya sudah dipersiapkan?”“Emm, tapi Nona, gimana kalau sampai memakan korban jiwa?”Kening Jessica kelihatan berkerut. “Kalaupun sampai memakan korban jiwa, semua juga bukan tanggung jawabmu. Cerewet sekali!”“Tapi … gimana kalau terjadi apa-apa dengan kuda kita? Mereka ….”“Diam! Mereka hanya binatang saja. Kalaupun mati, ya biarkan saja! Kalau kamu cerewet lagi, awas aku potong lidahmu!”Usai mendengar ancaman Jessica, si pela
Baca selengkapnya

Bab 406

Ketika melihat kuda dewasa yang jatuh di lantai dan juga Jayden yang berhasil diselamatkan, Jessica yang berdiri di kejauhan merasa geram.“Apa yang terjadi? Kenapa kuda itu tiba-tiba pingsan?”“Aku … aku juga nggak tahu. Semuanya dilakukan sesuai dengan perintahmu. Jangan-jangan dosis obat yang disuntikkan terlalu besar?”“Dasar nggak berguna!” marah Jessica. Tatapannya seketika tertuju pada Hayden yang sedang menunggang kuda. Dia berkata dengan sinis, “Nggak masalah kalau bocah itu masih hidup! Cukup habisi yang ini saja! Dia paling pantas untuk mati!”“Nona, tenang saja. Anak sekecil itu malah menunggang kuda sebesar itu, dia pasti akan segera jatuh. Kalaupun nggak mati, dia pasti akan cacat karena diinjak kuda!”Terlintas tatapan sadis di dalam mata Jessica. “Alangkah bagusnya kalau dia nggak mati. Kalau langsung mati, semuanya malah terlalu enak buat anak itu. Aku ingin dia disiksa mati-matian sama kuda itu! Eh … apa yang lagi dia lakukan? Kenapa dia malah masuk ke kamar kuda?”Be
Baca selengkapnya

Bab 407

“Dasar sialan! Turun!” Clara spontan memukul ayam jantan itu. Semakin Clara memukul ayam itu, cengkeraman si ayam malah semakin kuat lagi. Clara kesakitan hingga raut wajahnya berubah. Saat ini, Clara menjerit, “Pengawal! Bagaimana cara kalian jaga halaman? Malah ada ayam masuk ke rumah! Dasar nggak berguna! Sekelompok orang nggak berguna! Pengawal!”Baru saja Clara menyelesaikan omongannya, terdengar suara langkah kaki yang sangat keras!Tidak terlihat batang hidung satu manusia pun, yang datang malah adalah ayam dan bebek peliharaan keluarga mereka.Saking banyaknya ayam dan bebek, Clara pun ditabrak hingga membentur dinding, kemudian jatuh duduk di lantai.Satu detik kemudian, Hayden menunggang kuda menerobos ke dalam ruang tamu. Di belakangnya diikuti oleh sekelompok kuda lainnya. Setelah itu ….Prang!Bamm!Gedebum!Seiring dengan suara jerit ketakutan ayam dan bebek, terdengar juga suara pecah barang-barang di dalam rumah.Pajangan batu koral yang baru saja ditaruh di atas meja
Baca selengkapnya

Bab 408

Apa maksud Caden? Apa dia datang untuk mengatasi masalah ini?Hayden mengernyitkan keningnya. Dia menatap Caden dengan bingung.Tiba-tiba Caden memalingkan kepala untuk menatapnya!Kedua pasang mata saling bertemu. Hayden terbengong sejenak, segera mengalihkan pandangannya. Dia bagai ketahuan sedang mengintip saja.Satu detik kemudian, Hayden mulai marah! Dia meronta sembari mengeluarkan ancaman. “Lepaskan aku! Kalau nggak, aku akan pukul kamu!”Usai mendengar, Caden mengangkat tangannya untuk mengusap kepala Hayden. “Dasar nggak sopan.” Namun, nada bicara Caden masih kedengaran sangat lembut, begitu pula dengan gerakan tangannya. Dia menatap Hayden dengan tatapan penuh kasih sayang.Saat ini, Caden masih belum tahu masalah Hayden adalah anak kandungnya. Di mata Caden, ketiga bocah cilik ini hanyalah teman baiknya Rayden. Sudah seharusnya dia menjaga mereka.Selain itu, Caden juga sungguh salut dengan bocah-bocah ini. Semuanya sangatlah cerdik. Apalagi nasib ayah mereka juga tidaklah b
Baca selengkapnya

Bab 409

Kedua mata Hayden berkilauan. “Cara apa?”“Nanti kamu juga akan tahu sendiri. Tenang saja. Selama ada aku, Keluarga Senjaya nggak akan panggil Naomi ke sini! Aku akan selesaikan masalah ini! Kamu yang patuh, dengarkan ucapanku. Nanti aku akan suruh dokter untuk periksa kamu. Kalau kamu nggak terluka, aku baru akan lepaskan kamu. Sekarang aku bawa kamu cari Braden dan Jayden dulu.”Nada bicara Caden bagai seorang ayah yang baik hati saja.Hati Hayden bagai telah dielus sesuatu saja. Dia menatap Caden dengan lekat-lekat. Ekspresinya juga kelihatan rumit. Dia tidak melakukan perlawanan, membiarkan Caden menggendongnya ke lapangan kuda.Setibanya di lapangan kuda, Caden menyuruh dokter untuk memeriksa Hayden. Setelah memastikan bocah ini baik-baik saja, Caden baru melepaskannya.Hayden bergegas kembali ke sisi Braden. Dia mengusap kedua tangan kecilnya dengan rasa bersalah. “Kak, sepertinya aku sudah buat masalah.”Braden mengusap kepalanya. “Jangan khawatir! Ada yang akan menangani masala
Baca selengkapnya

Bab 410

Emm?Setelah anggota Keluarga Senjaya mendengar, kedua matanya seketika terbelalak lebar.Usai ketiga bocah cilik mendengar, kedua mata mereka juga ikut terbelalak lebar.Caden menepuk-nepuk bagian kusut di saku jasnya, lalu mengulangi sekali lagi, “Akulah wali dari anak-anak ini. Apa yang mau dibahas Keluarga Senjaya? Bagaimana cara memperhitungkan semua ini?”Emosi Jessica langsung membara. “Caden, apa kamu sudah gila? Mereka itu bukan anakmu. Sejak kapan kamu jadi wali mereka?”Caden menatapnya. “Kalau aku bilang iya, berarti iya. Apa kamu keberatan?”“Aku ….” Jessica menggigit bibirnya dengan kesal.Ketika mendengar ucapan Caden, Clara tahu riwayat mereka telah tamat! Tubuhnya seketika terasa lemas. Dia kembali jatuh pingsan.“Ma!” jerit Jessica, lalu segera berlari ke sisi Clara.Dokter keluarga segera kemari untuk memeriksa. Kemudian, dokter mendiagnosis Clara jatuh pingsan karena terlalu syok. Kondisinya tidaklah serius.Saat ini, Jazli baru saja tersadar dari syoknya ketika men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3940414243
...
155
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status