Share

Bab 405

Penulis: Erlina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Usai mendengar, Braden tahu bahwa anak-anak kuda ini aman. Jadi, dia membawa Jayden ke sisi kuda.

Jessica melihat ketiga bocah sudah berhasil terpancing. Dia langsung mengikuti langkah anak-anak dengan tersenyum sinis, kemudian berkata dengan berlagak perhatian, “Keselamatan nomor 1. Kalian pakai pengaman dulu sebelum menunggang kuda. Siapa tahu nanti kalian jatuh dari kuda. Jangan main-main dengan keselamatan.”

Jessica memanggil pelayan untuk membawa ketiga anak-anak pergi mengenakan pengaman. Kemudian, dia memalingkan kepalanya berkata pada pelayan, “Apa semuanya sudah dipersiapkan?”

“Emm, tapi Nona, gimana kalau sampai memakan korban jiwa?”

Kening Jessica kelihatan berkerut. “Kalaupun sampai memakan korban jiwa, semua juga bukan tanggung jawabmu. Cerewet sekali!”

“Tapi … gimana kalau terjadi apa-apa dengan kuda kita? Mereka ….”

“Diam! Mereka hanya binatang saja. Kalaupun mati, ya biarkan saja! Kalau kamu cerewet lagi, awas aku potong lidahmu!”

Usai mendengar ancaman Jessica, si pela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
balas perbuatan Jesica...jangan beri ampun
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 406

    Ketika melihat kuda dewasa yang jatuh di lantai dan juga Jayden yang berhasil diselamatkan, Jessica yang berdiri di kejauhan merasa geram.“Apa yang terjadi? Kenapa kuda itu tiba-tiba pingsan?”“Aku … aku juga nggak tahu. Semuanya dilakukan sesuai dengan perintahmu. Jangan-jangan dosis obat yang disuntikkan terlalu besar?”“Dasar nggak berguna!” marah Jessica. Tatapannya seketika tertuju pada Hayden yang sedang menunggang kuda. Dia berkata dengan sinis, “Nggak masalah kalau bocah itu masih hidup! Cukup habisi yang ini saja! Dia paling pantas untuk mati!”“Nona, tenang saja. Anak sekecil itu malah menunggang kuda sebesar itu, dia pasti akan segera jatuh. Kalaupun nggak mati, dia pasti akan cacat karena diinjak kuda!”Terlintas tatapan sadis di dalam mata Jessica. “Alangkah bagusnya kalau dia nggak mati. Kalau langsung mati, semuanya malah terlalu enak buat anak itu. Aku ingin dia disiksa mati-matian sama kuda itu! Eh … apa yang lagi dia lakukan? Kenapa dia malah masuk ke kamar kuda?”Be

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 407

    “Dasar sialan! Turun!” Clara spontan memukul ayam jantan itu. Semakin Clara memukul ayam itu, cengkeraman si ayam malah semakin kuat lagi. Clara kesakitan hingga raut wajahnya berubah. Saat ini, Clara menjerit, “Pengawal! Bagaimana cara kalian jaga halaman? Malah ada ayam masuk ke rumah! Dasar nggak berguna! Sekelompok orang nggak berguna! Pengawal!”Baru saja Clara menyelesaikan omongannya, terdengar suara langkah kaki yang sangat keras!Tidak terlihat batang hidung satu manusia pun, yang datang malah adalah ayam dan bebek peliharaan keluarga mereka.Saking banyaknya ayam dan bebek, Clara pun ditabrak hingga membentur dinding, kemudian jatuh duduk di lantai.Satu detik kemudian, Hayden menunggang kuda menerobos ke dalam ruang tamu. Di belakangnya diikuti oleh sekelompok kuda lainnya. Setelah itu ….Prang!Bamm!Gedebum!Seiring dengan suara jerit ketakutan ayam dan bebek, terdengar juga suara pecah barang-barang di dalam rumah.Pajangan batu koral yang baru saja ditaruh di atas meja

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 408

    Apa maksud Caden? Apa dia datang untuk mengatasi masalah ini?Hayden mengernyitkan keningnya. Dia menatap Caden dengan bingung.Tiba-tiba Caden memalingkan kepala untuk menatapnya!Kedua pasang mata saling bertemu. Hayden terbengong sejenak, segera mengalihkan pandangannya. Dia bagai ketahuan sedang mengintip saja.Satu detik kemudian, Hayden mulai marah! Dia meronta sembari mengeluarkan ancaman. “Lepaskan aku! Kalau nggak, aku akan pukul kamu!”Usai mendengar, Caden mengangkat tangannya untuk mengusap kepala Hayden. “Dasar nggak sopan.” Namun, nada bicara Caden masih kedengaran sangat lembut, begitu pula dengan gerakan tangannya. Dia menatap Hayden dengan tatapan penuh kasih sayang.Saat ini, Caden masih belum tahu masalah Hayden adalah anak kandungnya. Di mata Caden, ketiga bocah cilik ini hanyalah teman baiknya Rayden. Sudah seharusnya dia menjaga mereka.Selain itu, Caden juga sungguh salut dengan bocah-bocah ini. Semuanya sangatlah cerdik. Apalagi nasib ayah mereka juga tidaklah b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 409

    Kedua mata Hayden berkilauan. “Cara apa?”“Nanti kamu juga akan tahu sendiri. Tenang saja. Selama ada aku, Keluarga Senjaya nggak akan panggil Naomi ke sini! Aku akan selesaikan masalah ini! Kamu yang patuh, dengarkan ucapanku. Nanti aku akan suruh dokter untuk periksa kamu. Kalau kamu nggak terluka, aku baru akan lepaskan kamu. Sekarang aku bawa kamu cari Braden dan Jayden dulu.”Nada bicara Caden bagai seorang ayah yang baik hati saja.Hati Hayden bagai telah dielus sesuatu saja. Dia menatap Caden dengan lekat-lekat. Ekspresinya juga kelihatan rumit. Dia tidak melakukan perlawanan, membiarkan Caden menggendongnya ke lapangan kuda.Setibanya di lapangan kuda, Caden menyuruh dokter untuk memeriksa Hayden. Setelah memastikan bocah ini baik-baik saja, Caden baru melepaskannya.Hayden bergegas kembali ke sisi Braden. Dia mengusap kedua tangan kecilnya dengan rasa bersalah. “Kak, sepertinya aku sudah buat masalah.”Braden mengusap kepalanya. “Jangan khawatir! Ada yang akan menangani masala

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 410

    Emm?Setelah anggota Keluarga Senjaya mendengar, kedua matanya seketika terbelalak lebar.Usai ketiga bocah cilik mendengar, kedua mata mereka juga ikut terbelalak lebar.Caden menepuk-nepuk bagian kusut di saku jasnya, lalu mengulangi sekali lagi, “Akulah wali dari anak-anak ini. Apa yang mau dibahas Keluarga Senjaya? Bagaimana cara memperhitungkan semua ini?”Emosi Jessica langsung membara. “Caden, apa kamu sudah gila? Mereka itu bukan anakmu. Sejak kapan kamu jadi wali mereka?”Caden menatapnya. “Kalau aku bilang iya, berarti iya. Apa kamu keberatan?”“Aku ….” Jessica menggigit bibirnya dengan kesal.Ketika mendengar ucapan Caden, Clara tahu riwayat mereka telah tamat! Tubuhnya seketika terasa lemas. Dia kembali jatuh pingsan.“Ma!” jerit Jessica, lalu segera berlari ke sisi Clara.Dokter keluarga segera kemari untuk memeriksa. Kemudian, dokter mendiagnosis Clara jatuh pingsan karena terlalu syok. Kondisinya tidaklah serius.Saat ini, Jazli baru saja tersadar dari syoknya ketika men

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 411

    “Benar! Benar! Kalau ada apa-apa dengan anak-anak, Keluarga Senjaya pasti akan tanggung jawab. Setelah aku menyelidiki masalah ini sampai tuntas, aku akan langsung mencarimu.”“Emm.” Caden berdiri dengan puas. Ketika melihat Jayden sedang merinding ketakutan, dia langsung menggendong si kecil. “Braden, Hayden, ayo kita pergi.”Mereka berdua sangat patuh, segera berdiri, lalu pergi bersama Caden.Belum sempat mereka berjalan jauh, terdengar suara jerit marah Jazli dari belakang. “Dasar bodoh! Apa kalian ingin menghancurkan Keluarga Senjaya! Kenapa aku bisa menikahi wanita jalang sepertimu! Kenapa aku bisa memiliki anak bodoh dan sadis sepertimu! Apa kalian mau buat aku mati karena emosi!”“Semua ini akibat dari perbuatanmu sendiri,” balas Braden dengan dingin.Seandainya Jazli tidak mencari pihak ketiga di luar sana, kemudian Clara berhasil menjadi istri sahnya, bisa jadi masalah tidak akan berkembang menjadi tahap seperti sekarang ini. Semuanya juga salah Jazli sendiri! Dasar pria bere

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 412

    Hayden dan Caden menoleh secara bersamaan. Ekspresi dan gerakan mereka sama persis, kelihatan penuh waspada.Mereka berdua tidak berada di dalam satu mobil, tetapi mereka juga bisa merasakan ada bahaya.Braden yang duduk semobil dengan Hayden bertanya, “Ada apa, Hayden?”Hayden membalas dengan mengernyitkan keningnya, “Sepertinya ada yang memantau kita dari belakang.”“Siapa? Caden?”“Aku nggak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, aku bisa merasakan aura nggak bersahabat dari orang itu. Seharusnya bukan Caden.”Braden juga mengerutkan keningnya. Dia menatap Tiara yang masih belum siuman, lalu bertanya, “Gimana sama Mama Tiara?”Saat ini, Tiara masih belum bangun dari pingsannya. Sopir yang mengendarai mobil adalah utusan Caden. Braden melihat beberapa saat, baru mengalihkan pandangannya. “Nanti aku akan bangunin dia sewaktu kita sampai di depan kompleks. Mama Tiara gampang dikelabui. Kamu nggak usah khawatir masalah ini.”…Di sisi lain, Caden juga sudah mengalihkan pandangannya. Dia m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 413

    “Aku nggak ada waktu. Kalau ada urusan, kita bicarakan dari telepon saja.” Nada bicara Caden sangat dingin, tidak ada kehangatan sama sekali.Tony juga tidak merasa aneh. “Minggu depan sudah malam Tahun Baru. Jangan lupa bawa Rayden untuk makan malam di rumah.”“Aku mengerti.”“Selain itu, masalah munculnya serigala di saat upacara menyembah leluhur waktu itu … apa kamu sudah menyelidiki apa yang terjadi?”“Belum.” Tony melanjutkan, “Pada akhirnya, sekelompok serigala itu memang menyerang orang lain. Tapi aku merasa sasaran awal mereka itu Rayden. Aku khawatir ada yang ingin turun tangan terhadap Rayden. Kamu mesti selidiki masalah ini dengan baik, jangan lengah. Ada darah Keluarga Pangestu di dalam tubuh Rayden. Jangan sampai terjadi apa-apa sama dia!”“Emm.”Tony juga tidak berbicara lagi. Caden langsung mengakhiri panggilan. Dia juga malas untuk menghadapi Tony yang bermuka dua itu.Sesungguhnya, Tony memang tidak ingin Rayden meninggal. Hanya saja, dia pasti tidak ingin Rayden bai

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 794

    Caden yang terkejut memanggil, "Naomi!"Naomi langsung duduk dan menghela napas. Dia terlihat ketakutan. Sudah jelas Naomi mimpi buruk, dia bangun karena ketakutan.Caden segera menggenggam tangan Naomi, lalu memeluknya dan menghibur, "Jangan takut, kamu cuma mimpi buruk. Naomi, jangan takut."Naomi tertegun sejenak. Dia baru sadar kejadian yang mengerikan itu hanya mimpi. Selain itu, dia sudah diselamatkan Caden!Naomi melepaskan diri dari pelukan Caden, lalu mengamati Caden dan bertanya, "Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu terluka? Apa Samuel menyakitimu?"Caden menyahut seraya menggeleng, "Aku baik-baik saja, aku nggak terluka."Naomi baru merasa tenang setelah memastikan Caden baik-baik saja. Namun, dia kembali merasa gugup.Naomi menggenggam tangan Caden dengan erat seraya berbicara, "Apa kamu tahu Samuel ingin mencelakaimu? Dia punya dendam dengan Keluarga Pangestu dan ayahmu, dia bilang anak harus membayar utang ayahnya. Samuel mau melampiaskan kebenciannya pada Keluarga Pangestu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 793

    Caden mengernyit. Dia sangat memahami Tony. Masalah Keluarga Sadana pasti berhubungan dengan Tony. Caden yakin Keluarga Sadana pasti sudah mati, bukan menghilang.Tony adalah pria berengsek. Dia bahkan tega mencelakai keluarga sendiri, apalagi orang lain. Samuel menyusun rencana selama bertahun-tahun pasti untuk membalas dendam kepada Keluarga Pangestu.Caden merasa gusar. Dia benar-benar sial lahir di Keluarga Pangestu dan punya hubungan dengan Tony. Caden bertanya, "Waktu itu, kenapa Tony pergi ke Kota Lodia?"Steven menjawab, "Untuk pengembangan gedung baru. Waktu itu, Tony beli banyak tanah di Kota Lodia. Dia sangat mementingkan proyek di kota itu, jadi dia melakukan inspeksi sendiri dan tinggal di kota itu untuk beberapa waktu.""Apa Tony mencari Keluarga Sadana waktu tinggal di Kota Lodia?" tanya Caden.Steven menyahut, "Nggak tahu. Tetangga Keluarga Sadana bilang nggak pernah dengar Keluarga Sadana mengungkit tentang Keluarga Pangestu. Mereka juga nggak pernah lihat Keluarga Pan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 792

    Caden merasa familier dengan Desa Baiza. Setelah merenungkannya, dia baru teringat dirinya pernah melihat nama Desa Baiza di barang-barang peninggalan Wanda. Caden menyimpulkan lokasi Baby dari keinginan Wanda dan obsesi Samuel kepada Wanda.Caden berpesan, "Kamu bawa bawahan ke Desa Baiza dulu. Setelah mengurus Naomi, aku baru pergi ke sana."Andrew tidak berani menunda waktu lagi. Dia langsung pergi.Di sisi lain, Samuel sudah bertemu dengan bawahannya. Melihat kondisi Samuel yang menyedihkan, bawahan bertanya dengan ekspresi terkejut, "Ada apa?"Samuel menghela napas, lalu menyahut dengan geram, "Cepat pulang!"Bawahan bertanya balik, "Pulang ke desa?""Iya," jawab Samuel.Bawahan menimpali, "Nggak jadi bawa Bu Naomi lagi? Nona Baby sudah nggak sabar bertemu dengan Bu Naomi."Samuel membalas, "Lain kali saja!"Bawahan juga tidak berani bertanya lagi saat melihat kondisi Samuel yang tidak beres. Dia segera menjalankan mobil.Samuel duduk di kursi penumpang belakang dan mengabaikan lu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 791

    Tiba-tiba, suara Naomi tidak terdengar lagi. Dia pingsan karena terlalu lelah dan emosional. Caden yang panik segera menggendong Naomi dan berjalan ke mobil.Setelah naik ke mobil, Caden menghidupkan mesin dan penghangat mobil. Kemudian, dia mengambil selimut di bagasi dan menyelubungi tubuh Naomi.Sesudah itu, Caden bergegas kembali ke kursi pengemudi dan pergi ke rumah sakit. Caden tidak mengkhawatirkan Andrew karena Andrew tahu batasan. Dia pasti bisa melindungi dirinya.Caden berencana membuat perhitungan dengan Samuel setelah mengurus Naomi. Dia memang ingin menghabisi Samuel sekarang, tetapi Naomi lebih penting.Caden membawa Naomi ke rumah sakit terdekat. Semuanya baru beres sesudah diurus selama hampir 1 jam. Ketika Andrew datang, Naomi sedang diinfus.Naomi memakai baju pasien dan matanya terpejam. Dia mengernyit, napasnya tidak terlalu stabil. Sudah jelas dia sangat ketakutan.Caden duduk di samping Naomi. Dia menggenggam tangan Naomi dan menempelkannya di bibirnya. Caden mem

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 790

    Caden berpikir sejenak, lalu berkata, "Suruh mereka tingkatkan kewaspadaan. Nggak usah turun ke laut untuk tangkap orang di perahu. Interogasi orangnya setelah perahu itu menepi."Andrew terkejut. Perahu itu sangat mencurigakan karena muncul di jalur nomor 5 pada saat-saat seperti ini. Kenapa Caden tidak pergi ke tempat itu?Andrew tidak tahu apa yang dipikirkan Caden, dia juga tidak bertanya. Andrew menyampaikan perintah Caden kepada bawahan, lalu mengakhiri panggilan telepon.Hujan lebat belum reda, tetapi Caden tetap berdiri di tempat. Dia juga rela kehujanan dan tidak kembali ke mobil.Andrew menemani Caden di samping. Setelah beberapa saat, tiba-tiba terdengar suara di sekitar. Mereka melihat 2 orang naik ke tepi laut.Samuel bertanya, "Bagaimana kondisimu? Apa kamu baik-baik saja?"Naomi tidak menjawab pertanyaan Samuel. Dia melepaskan alat selam yang berat dan terbatuk-batuk karena tersedak air.Andrew tertegun, dia benar-benar tidak menyangka Samuel dan Naomi akan datang ke tem

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 789

    Saat tengah malam, tiba-tiba ombak besar menerjang. Perahu hampir terbalik saat dihempas ombak. Nakhoda mengernyit. Dia menggerakkan tangannya di depan Samuel.Naomi baru tahu ternyata nakhoda itu bisu. Dia memberi tahu Samuel angin makin kencang dengan bahasa isyarat. Mungkin sebentar lagi turun hujan lebat, jadi sangat berbahaya jika mereka melanjutkan perjalanan dengan perahu.Samuel seperti sudah mengecek cuacanya sejak awal. Ekspresinya tetap terlihat tenang. Dia melihat jam tangan dan berucap pada nakhoda, "Jalankan sesuai rencana."Nakhoda mengangguk, lalu lanjut mendayung perahu. Samuel mengambil 2 alat selam, lalu menghampiri Naomi dan bertanya, "Bisa pakai, nggak?"Naomi bertanya balik, "Kita mau turun ke laut?"Samuel menyahut, "Iya, angin makin kencang. Sebentar lagi hujan, jadi nggak aman kalau kita terus berada di perahu."Naomi bertanya lagi, "Apa kita lebih aman kalau turun ke laut?"Samuel menjawab dengan sabar, "Aku bawa kamu ke tempat yang lebih aman. Kita nggak bisa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 788

    Perahu terombang-ambing sehingga membuat Naomi gelisah. Dia takut kegelapan dan air. Setiap berdiri di tepi laut, Naomi merasa seperti ada sesuatu yang akan melompat keluar dari dasar laut.Naomi melihat ke luar sesaat, lalu segera mengalihkan pandangannya. Tubuh Naomi gemetaran. Dia takut pada kegelapan dan lautan yang luas ini. Naomi takut pada Samuel yang menggila karena dibutakan dendam.Naomi juga takut terjadi sesuatu pada Caden. Dia tidak ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama Samuel. Dia hanya ingin bersama Caden dan membesarkan anak-anak dengannya.Wajah Caden dan anak-anak saat tertawa muncul di benak Naomi. Dia merasa sedih dan pandangannya menjadi kabur. Naomi sangat merindukan mereka.Naomi berharap Caden bisa langsung muncul di depannya. Dia ingin menghambur ke pelukan Caden dan memberitahunya dia sangat takut.....Pada saat yang sama, di tepi laut. Caden sedang memandangi lautan sembari mengernyit. Auranya sangat dingin.Andrew yang berdiri di samping Caden melapor, "

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 787

    Naomi menimpali dengan ketus, "Mana ada kehidupan selanjutnya lagi? Kamu nggak usah bohongi diri sendiri! Samuel, seharusnya kamu nggak melawan Caden. Jelas-jelas kamu tahu Caden nggak melakukan apa pun dan Wanda sangat mencintai Caden."Naomi menambahkan, "Kalau kamu menyakiti Caden, kamu nggak akan merasa senang. Kamu akan makin menderita!"Samuel menanggapi, "Mana mungkin aku menderita? Caden memang nggak terlibat dalam perbuatan keji Keluarga Pangestu, tapi aku mau menghancurkan seluruh Keluarga Pangestu. Jadi, aku nggak akan melepaskan Caden!"Samuel meneruskan, "Lagi pula, Caden itu satu-satunya darah daging Darman. Kalau aku melepaskannya, bagaimana dengan aku? Kalau dia mati, aku baru bisa terlepas dari penderitaan!"Ekspresi Samuel berubah menjadi sangat mengerikan. Dia melanjutkan, "Kamu nggak tahu aku sangat takut dan putus asa saat diseret Darman di gunung waktu itu. Aku nggak akan pernah melupakan mimpi buruk itu seumur hidup! Keluarga Pangestu menghancurkan hidupku, tapi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 786

    Samuel sudah menghasut Naomi beberapa kali, tetapi dia tidak pernah berhasil. Naomi tidak ingin balas dendam. Dia hanya ingin hidup tenang bersama anak-anaknya. Entah Naomi memang terlalu murah hati atau memang polos.Yang lebih memusingkan adalah Naomi tidak tertarik pada Samuel. Dia malah menyukai Caden. Itulah sebabnya Samuel terpaksa mengubah rencananya dan membawa Naomi pergi secara paksa.Samuel akan membawa Naomi menemui Baby dan menyembunyikan mereka. Setelah itu, Samuel baru kembali untuk membuat perhitungan dengan Caden.Samuel mengembuskan napas. Setelah menenangkan diri sejenak, Samuel berkata lagi, "Naomi, perasaan cinta bisa dipupuk. Nggak masalah sekarang kamu nggak menyukaiku, waktu kita masih panjang.""Setelah aku memasukkan semua anggota Keluarga Pangestu ke neraka, aku akan bawa kamu dan anak-anak ke tempat yang indah. Kita akan hidup di lingkungan yang baru. Kita menyelamatkan satu sama lain dan menghabiskan sisa hidup bersama," lanjut Samuel.Naomi memandang Samue

DMCA.com Protection Status