Home / Romansa / Di Balik Asmara Sang Aktris / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Di Balik Asmara Sang Aktris: Chapter 81 - Chapter 90

120 Chapters

81. KELUARGA KESAYANGAN YANG GILA

"Rana Diatmika Husada, adik Abang yang cantik ada di sini. Tumben, kamu pulang ke sini. Biasanya kalau sudah pulang ke Bedugul, pasti punya masalah. Ya, kan?"Dengan pasti, Rana jelas-jelas menggeleng. Ia memang pulang ke Bedugul tiap stress, dan kepenatan melanda. Namun, kali ini ia tak melakukannya untuk kedua hal tersebut. Ia mengunjungi Bedugul, karena memang ia ingin bersantai sejenak sebelum benar-benar terbang ke Bintan untuk berlibur bersama Bentala.Selain itu, ia memang tengah beristirahat. Skala pastinya adalah tiga bulan, tapi Rana yakini pasti lebih lama dari dugaannya. Ia akan di Bintan tiga hari bersama dengan Bentala, tapi tak akan ikut pulang. Rana akan menghabiskan waktu lebih lama di sana, dan kemudian menyempatkan diri jalan-jalan ke Padang untuk bertemu sepupu kesayangannya yang memang tinggal di sana. Rencananya sudah matang, dan Rana harap tak ada kendala satu pun yang membuat perjalanannya terganggu."Abang terkadang bersikap sok tahu. Aku hanya ingin bersantai
Read more

82. BAHAGIA UNTUKMU, RANA

"Hai, Fal. Gue lihat di story, lo lagi syuting di Bali? Kira-kira ada waktu enggak besok malam untuk datang ke pembukaan restoran Abang gue, Zahir? Kalau sekiranya bisa, nanti gue share location, dan undangannya."Senyuman mengembang di wajah tampan Ighfaldi Wiguna saat membaca pesan Rana yang sudah tak lama muncul di ponselnya. Ia dengan antusias langsung menjawab. Tanpa banyak pertanyaan, ia menerima undangan tersebut. Karena sedang dalam jaringan, Rana pun langsung membalas pesannya dengan mengirimkan lokasi, dan juga undangan yang gadis tersebut janjikan.Keesokan harinya, ia bersyukur karena syuting berjalan dengan sangat lancar. Hal yang lebih menyenangkannya lagi, hotel di mana Ighfaldi menginap tak jauh dari restoran Abangnya Rana. Jadi, hanya butuh sekitar sepuluh menit berkendara untuk sampai di lokasi acara."Ya Tuhan, Fal." Rana menghampiri Ighfal saat ia melihat pria itu memasuki restoran Abangnya. Lalu dengan ramah, Ia peluk pria yang sudah lama tak ditemui
Read more

83. ASAL USUL SEBUAH MIMPI

"Saya tak menyangka kalau kebun kelapa sawit peninggalan keluarga ayah anda bisa sepesat ini perkembangannya. Luar biasa ya, Pak! Saya ikut senang melihat ini semua, Pak."Anggukan tanda persetujuan pun diungkap oleh Bentala. Ia sendiri juga tak menyangka yang awalnya hampir terjual, kebun kelapa sawit milik kakek buyutnya bisa jadi seluas, dan semasif sekarang hasilnya. Kebun yang tadinya tak lebih dari 3 hektar, kini berkembang pesat menjadi 12 hektar, dan menghasilkan sekitar empat sampai lima juta perbulan untuk para petani yang bekerja di kebunnya.Bentala memang dengan ugal-ugalan mengubah sistem kebun kelapa sawit tersebut dua tahun lalu. Bila selama ini keluarganya menggaji petani, dan memberikan kesejahteraan untuk diri sendiri. Kini ia mengubahnya dengan menyewakan. Jadi, petani bisa bekerja di kebunnya dengan sistem sewa, dan sebagai gantinya mereka bisa menerima hasil jerih payah mereka sendiri."Setidaknya mereka sejahtera. Bukan keluarga saya yang sejahtera, tapi petani
Read more

84. CEMBURU BUTA ALA BENTALA

"Rana, coba ke sini! Di televisi ada gosip tentang kamu, dan teman kamu yang penyanyi ganteng itu. Ayo, cepat! Keburu iklan nih, berita gosipnya!"Tak ada olahraga pagi yang benar-benar sunyi saat berita gosip antara Rana, dan Ighfaldi mulai mencuat sejak semalam. Entah siapa yang iseng mengambil foto mereka, tapi ulah itu jelas membuat Rana geram. Dari Latisha hingga sekarang, kakak iparnya sendiri tampak sangat ribut membahas berita yang jelas-jelas seratus persen gosip. Dirinya bersama Ighfal jelas-jelas hanya makan, dan mengobrol, tapi berita gosip di mana pun seperti menggoreng bahwa ada sesuatu di antara mereka malam itu.Bukannya bersikap bijak, Syara justru memperumit keadaan dengan memasang story di akun media sosialnya dengan tulisan, serta lagu galau. Rana menyerah. Bila tahu undangannya akan berbuntut panjang, dan menyebalkan seperti saat itu, Rana jelas akan berubah pikiran untuk membawa Ighfal ke pembukaan restoran Abangnya semalam."Kak, jangan ditonton!"
Read more

85. MENIKMATI SEBUAH RASA BAHAGIA

"Oh, gosip itu tidak benar sama sekali. Saya tidak pernah terlibat urusan asmara apa pun dengan Rana. Malam itu saya hanya datang untuk memenuhi undangan Abangnya, Zahir Husada. Kami berteman sangat lama. Sama-sama sejak merintis karir di dunia akting. Tolong, jangan rusak pertemanan kami yang baik-baik saja dengan gosip seperti itu. Saya, dan Rana hingga saat ini hanya berteman. Bila kalian tanya, dan mengaitkan dengan story Syara, saya sama sekali tidak tahu menahu. Karena baru hari ini rencananya saya bertemu dengan Syara. Terima kasih."Kernyitan di dahi Rana makin mencuat saat mendengar penuturan Ighfal mengenai gosip antara dirinya, dan pria tersebut. Ighfal mungkin memang terkenal playboy, tapi pria itu adalah orang paling lugas yang pernah Rana kenal. Bahkan seorang Bentala saja, bisa kalah lugas dari Ighfal. Sayangnya pernyataan Ighfal seperti menyudutkan Syara yang notabene adalah kekasihnya sendiri.Rana tak setuju, bila Ighfal mengatakan kalau ia tak tahu m
Read more

86. MERENGKUH CINTA YANG LAMA BERSEMI

"Andai kita bisa seperti ini terus selamanya. Duduk di pinggir pantai berdua sambil berpegangan tangan. Tak takut kalau ada orang lain yang menghampiri, dan meminta foto. Hidup dengan nyaman, tanpa gangguan siapa pun. Benar-benar jadi manusia biasa saja yang random."Tawa Bentala hadir, saling bersahutan dengan deru ombak yang tenang. Rana melirik pada pria yang merangkulnya, dan menggerutu sedikit. Namun, Bentala tak juga menghentikan tawanya. Membuat Rana memberontak, melepaskan diri dari kungkungan pelukan Bentala."Jangan ke mana-mana," pinta Bentala setelah berhasil menghentikan tawanya. "Di dunia yang serba digital begini, manusia random juga bisa viral, Rana. Orang-orang cenderung mulai enggak sopan dengan melangkahi privasi manusia lain. Terkadang teknologi media sosial ini memang mengerikan sih."Rana mengangguk. "Kamu benar. Aku salah satu korbannya baru-baru ini. Fotoku dijadikan bahan konten orang lain. Tapi, aku pikir-pikir enggak akan jadi masalah sih. Aku
Read more

87. PIKIRAN YANG TIDAK-TIDAK

"Na, maaf ya, gue gangguin liburan lo. Tapi, gue mau ngabarin kalau gue sudah tahu di mana Dayu tinggal. Kalau enggak ada halangan, gue mau ketemu sama dia besok. Entah mengapa perasaan gue enggak enak banget kalau menyangkut soal Dayu." Tidak ada yang aneh memang dengan kabar yang disampaikan Latisha, namun entah mengapa Rana mengernyit begitu dalam. Ia melihat kepada Bentala yang duduk di sampingnya. Pria itu juga kebetulan tengah memandanginya, jadi ia pun langsung menyampaikan kode kalau dirinya akan menerima telepon itu dulu. Bentala mengangguk, membiarkan Rana leluasa untuk menerima telepon dari manajernya. Rana pun bangkit dari sofa, dan berjalan menuju beranda. Apa pun berita yang berkaitan dengan Dayu saat ini memang menjadi pusat perhatian Latisha. Sejak gadis itu menghilang, Latisha selalu merasa tidak enak hati. Ada banyak hal yang bisa gadis itu lakukan, apalagi setelah ia mengetahui kalau Dayu pernah datang ke apartemen Rana setelah lama menghilang. "Lo memangnya tahu
Read more

88. RISIKO PUNYA PACAR AKTRIS

"Ras, lo lihat enggak? Tadi itu Rana Diatmika Husada kan? Cewek yang tadi berdiri di samping lo pas kita check in tadi. Cantik banget deh! Gue lihat dia jalan barengan sama laki-laki. Mukanya enggak familiar. Siapa ya, Ras? Lo lihat enggak? Lo kan, fansnya. Lo enggak mungkin, enggak sadar kan?"Pertanyaan itu jelas-jelas mampu menghadirkan perhatian Rana yang tengah menggunakan salah satu bilik toilet lobi hotel. Setelah setengah hari menyusuri Bintan dengan sepeda motor bersama Bentala, Rana tiba-tiba saja ingin buang air kecil sesampainya di hotel. Karena tak memungkinkan untuk menggunakan toilet di kamar hotelnya, jadi ia pun bertanya pada resepsionis di mana ia bisa menggunakan toilet hotel. Rana tak menyangka, ternyata di pulau yang jauh dari hiruk pikuk kota, ada saja yang mengenalinya sebagai seorang aktris.Rana sengaja mengajak Bentala ke Bintan saat mendengar pria itu akan pulang kampung ke Riau. Ia pikir semuanya akan baik-baik saja. Meskipun ada satu dua orang yang pasti m
Read more

89. NAMANYA JUGA SEDANG KASMARAN

"Kamu yakin akan pulang hari ini? Kok aku enggak yakin sama sekali, ya? Kamu bahkan belum bersiap, dan justru masih asyik aja memeluk aku kayak Panda meluk bambu kesayangannya."Lirihan tersebut jelas membuat kekehan Bentala menggema. Ia memang berniat ke Jakarta hari itu, lusa akan ada rapat tahunan pemegang saham perusahaan. Bentala harus menyiapkan segala laporan yang dibutuhkan untuk mengikuti rapat tersebut. Meskipun tak ingin beranjak, namun mau tak mau pria itu harus melepaskan Rana, dan kembali pada kesibukannya yang memang penting.Rana sendiri juga tak bisa memaksa Bentala melepaskannya. Waktu yang sebentar membuat gadis itu masih ingin bermanja-manja dengan pria yang ia cintai tersebut. Rana tak mau lagi bersikap gila dengan pura-pura tak mencintai Bentala. Karena nyatanya ia sungguh tergila-gila pada pria satu itu."Aku ingin segera pergi, tapi kamu terlalu menggoda untuk dilewatkan," lirih Bentala di telinga Rana. Perbuatan pria itu tentu saja berpengaruh pada Rana yang l
Read more

90. SITUASI YANG MENDESAK

"Na, lo gila ya? Gue pikir lo sama Bentala belum ada hubungan lagi setelah putus. Ternyata diam-diam lo sama Bentala balikan lagi tanpa sepengetahuan gue. Na, lo kenapa begini sih? Kenapa enggak ngasih tahu gue? Kalau ada orang yang lihat, dan timbul gosip kalau lo adalah orang ketiga di hubungan pernikahan Bentala, gimana? Kan, gue juga yang repot!"Tak ada angin, tak ada hujan, Latisha langsung memarahi Rana saat gadis itu mengangkat teleponnya. Latisha jelas tak bisa membendung kekesalannya saat tahu kalau foto yang dicuri seseorang dari Dayu adalah foto Rana yang tengah memeluk Bentala. Ia tak habis pikir. Ia pikir Rana belum kembali pada Bentala, ternyata diam-diam gadis itu bahkan telah berpelukan dengan pria yang menggaji mereka.Rana sendiri langsung merasa bersalah. Dari sekian banyak hal yang terjadi, ia memang menyembunyikan fakta kalau ia, dan Bentala telah kembali bersama. Bukannya menutupi, tapi memang Rana pikir belum waktunya saja ia bercerita. Rana berencana akan menc
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status