"Hei, ngapain berhenti di tengah jalan? Ayo masuk!" perintah Bu Mella.Raka gelagapan, ia segera berjalan menggandeng Embun. Niatnya ingin duduk di sebelah meja Nadia, tetapi sudah penuh semua.Meja mereka berjarak sepuluh meter, tidak sekalipun Raka melepaskan tatapannya. Pria itu tidak sadar kalau sejak tadi Embun memandangnya, wanita itu memakai masker dan kacamata hitam karena tidak ingin ketahuan oleh Raka.Ara dan Nadia sudah selesai makan, Raka langsung berdiri hendak mengejar, tetapi tangannya langsung ditarik oleh Bu Mita."Ada apa, sih, Bu?!" pekik Raka dengan suara tertahan."Kamu yang ada apa. Mau ke mana, hah? Kita belum selesai, kok, mau kabur."Raka melongo saat lagi-lagi dituduh. "Anda ini suka sekali menuduh orang, ya, Bu. Dari kemari saya diam, tapi mulut Anda tidak bisa dijaga. Saya datang ke Jakarta ingin menemui seseorang, dan barusan saya melihat orang itu, makanya saya ingin mengejar!"Embun mengisyaratkan ibunya untuk diam, tidak tega melihat wajah Raka yang su
Read more