All Chapters of Babysitter Manis Kesayangan Hot Duda: Chapter 21 - Chapter 30

96 Chapters

Bab. 21 Sah!

Hari ini Qiara terlihat sangat cantik dengan gaunnya. Perempuan berusia muda itu tak nampak seperti orang kampung sama sekali, bahkan sudah mirip seperti putri di negeri dongeng. Semua mata tertuju padanya.Qiara terlihat gugup, tangannya yang melingkar di lengan sang ayah juga terasa bergetar.Haris dengan bangga menggandengnya menuju ke podium, tempat acara ijab kabul akan dimuai.“Jangan gugup,” bisik Haris dengan lembut pada Qiara.Di podium sana sudah ada Richard yang didampingi oleh Hesty. Penghulu, Vera yang menggendong Alista yang sedang menunggu Qiara.Perempuan cantik berkulit putih itu bahkan semakin gugup melihat Richard yang tampak memperhatikannya.“Ekhem. I-iya, Yah,” jawab Qiara dengan suara bergetar.Bagaimana ini, semua orang membicarakan penampilannya!Qiara tidak mendengarnya dengan jelas. Baru kali ini Qiara menjadi pusat perhatian. Meski tadi MUA yang mendandaninya berkomentar mengenai penampilannya yang luar biasa, hal itu tak menjamin komentar baik dari orang
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab. 22 Menyingkirkan Pengacau

Acara resepsi berjalan dengan meriah, meski hanya beberapa orang Richard undang. Jujur saja, Ridhard tidak ingin ada masalah dengan acara ini.Mengingat, Hesti mengundang keluarga Hana. Bisa jadi, perempuan itu akan mengacau.Dengan keadaan yang mabuk, Hana menghampiri Richard, sementara sang oma, masih sibuk mengibrol bersama Hesty dan teman yang lainnya,“Kenapa seleramu justru rendah sekali, Chard? Kupikir kamu akan menikahii gadis terhormat mana, enggak tahunya nany-nya Aksita.”Richard menggenggam tangan Qiara. Mencoba menguatkan perempuan itu, tak sepatutnya Qiara mendengar komentar pedas Hana.“Chard, akulah yang sangat pantas untukmu. Bukan cewek sialan ini? Apa baiknya dia? Wanita ini—““Tuan.”Miko terengah-engah saat menghampiri bosnya yang sedang menghadapi Hana. “Maaf, Tuan. Saya baru saja dari toilet.”Richard menganggukan kepala. Ia tidak ingin, masalah semakin ramai. “Urus dia.”“Mari, Nona Hana, Anda sudah kebanyakan minum.” Miko hendak memapahnya, akan tetapi tangan H
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

Bab. 23 Insiden Resleting

Melihat wajah damai di wajah Alista, membuat Qiara sangat senang. Baru saja Vera menidurkan anak sambunya itu di box bayi kamar pengantin Qiara dan Richard.“Kamu pulang saja, Ve. Sudah larut mala juga. Alista biar saya yang urus.Vera mengangguk, ia keluar dari kamar bosnya itu, tentu diantar oleh Qiara sampai pintu.“Nona, sekali lagi selamat atas pernikahannya,” pamit Vera dengan diakhiri oleh membungkukkan sedikit punggungnya.“Terima kasih, Ve. Kamu juga pasti lelah sekali seharian ini mengurus Alista. Tidak nyangka, Alista juga anteng di tangan kamu.”“Iya, Nona. Sama-sama. Kalau begitu saya pamit, permisi.”Qiara kembali menutup pintu penthosenya.Sekali lagi, Qiara menghela napas. Apa yang akan ia lakukan setelah ini? berada dalam satu kamar dengan Richard?Tidak, Qiara tidak pernah bisa membayangkan bagaimana canggungnya dia setelah ini. Ia pikir, ia akan kembali ke kamar lama meski sudah menikah, ia tidak menyangka, Richard memintanya untuk tinggal satu kamar.Qiara kembali
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

Bab. 24 Menunaikan Kewajiban

Saat Qiara membuka pintu, pertama-tama pusat perhatiannya adalah Alista. Ia ingin menengok pada bayi perempuannya.Ternyata Alista masih tidur dengan nyenyak. Qiara senang melihatnya.Namun, saat menoleh pada Richard, senyumnya memudar, bergantikan dengan rasa gugup, meski pria yang sudah menyandang status suami itu sudah tertidur dengan lelap.“Mungkin kelelahan,” gumam Qiara cukup keras. Ia meletakkan handuknya di keranjang, berjalan mendekati Richard, dan menutupi tubuh suaminya itu menggunakan selimut.Qiara mengambil bantal dan guling, lantas tidur di sofa, tak berani tidur di sebelah Richard.“Selamat tidur.” Qiara memejamkan mata, kali ini ia benar-benar sangat lelah. Ia hanya ingin beristirahat dengan cukup, setelah beberapa jam berdiri. Meski siang sempat istirahat, tetapi malam saat resepsi ia justru bertambah lelah.Richard terbangun dari tidurnya. Ia mengedarkan pandangannya, suasana kamar sudah terlihat remang-remang, hanya cahaya lampu meja yang masih menyala.“Kenapa di
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

Bab. 25 Membuatmu Jatuh Cinta padaku

Richard tidak menyangka, jika ia bisa melihat kesempatan ini. Melihat Alista meminum susunya dengan tergesa. Bayi itu bahkan selalu nyaman dalam pangkuan Qiara.Bahkan mata beningnya selalu menatap Qiara. Hati Richard bergetar.“Dia terlihat nyaman sama kamu.”Qiara mengulas senyuman, ia mengecup pipi gembil Alista. “Iya. Dia juga sangat imut.”Richard memalingkan wajahnya, terlalu menatap Alista, ia akan kembali teringat pada Yasmin. Richard tidak ingin itu terjadi.Saat melihat Alista kembali terlelap, Qiara menidurkan bayi itu ke dalam boxnya. Menepuk pelan paha Alista, supaya tidak terusik saat ia menarik tangannya menjauh.“Apa dia sudah tidur?” tanya Richard dengan suara pelan.Qiara mendekat, lalu duduk di sebelah suaminya itu.“Saya minta maaf sama kamu.”Qiara mengerutkan dahi saat mendengar ungkapan maaf dari Richard. Ini sangat tiba-tiba sekali.“Maaf kenapa?”“Harusnya kamu tidak akan selelah ini.”Qiara terdiam. Ia fokus menatap wajah tampan suaminya itu.“Apa kamu butuh
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab. 26 Sempurna

Qiara meraup wajahnya kasar, ah, baru kali ini kesiangan. Richard sudah tidak ada di ranjang.Apa karena percakapan semalam? Qiara seakan ingin menjedotkan kepalanya ke tembok saat ini juga.Qiara memilih turun dari atas ranjang, melihat putri sambungnya yang masih tertidur dengan lelap.“Pagi princess. Kamu masih bobok cantik ternyata. Mama mau buatin susu buat kamu deh ya, kalau bangun langsung tinggal mimik, kan?” Ingin rasanya Qiara mencubit gemas pipii gembil Alista, hanya saja takut jika bocah itu terbangun. “Papamu ke mana?”Qiara melenggang keluar kamar, berniat untuk ke dapur, membuatkan susu untuk Alista.“Selamat pagi, Nona,’’ sapa Vera dengan ramah.“Kamu sudah datang, Ve?” Qiara melebarkan senyuman, lantas berjalan menuju dapur.“Dari dua jam lalu, Nona. Emm, sepertinya saya harus mengubah panggilan saya menjadi nyonya.” Vera menggaruk belakang punggungnya yang tidak gatal.“Ah, jangan, Ve. Panggil Qiara saja gak apa-apa.”“Jangan! Saya bisa dipecat sama Pak Richard kalau
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab. 27 Tersentuh

Melihat pakaian kerja yang sudah siap di atas ranjang, membuat senyum Richard mengembang. Pria tampan yang memiliki lesung pipi di sebelah kiri itu lantas mengedarkan pandangannya pada ruangan.“Di mana Qiara?” gumamnya lantas meraih pakaiannya yang sudah rapi disetrika, lantas memakainya sau persatu.Richard menatap pantulan dirinya di cermin. Menyisir rambut dengan rapi.“Mas, kamu sudah siap?” Qiara membuka pintu kamar, ia tersenyum manis pada Richard.“Sudah. Ini lagi mau masang dasi.”Qiara masuk ke kamar, menidurkan Alista di ranjang mereka. “Kamu tunggu di sini dulu ya, Sayang. Mama mau urus papa kamu dulu.”Richard tertegun. Ada rasa yang sulit untuk dijelaskan. Selama ini ia tidak pernah mendengar Qiara menyebut dirinya sebagai mamanya Alista. Meski kenyataannya, Qiara memang ibu sambung Alista.“Mas, kamu kok malah bengong?”Richard menggeleng pelan, ia mencoba tersenyum,, dan saat ini Qiara sedang berjinjit untuk meraih dasinya.“Sebentar,” kata Qiara berbalik badan, lantas
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab. 28 Butuh Kencan

“Mas.”Pada Akhirnya Qiara muncul juga. Ia tahu suaminya itu hendak bekerja. Wanita berbibir tipis itu menghampiri Richard yang sedang memangku Qiara. Suaminya itu tampak sedang menyeka jejak air matanya.Pria kalau menangis ternyata lucu juga.“Sayang, sini sama mama! Papamu mau kerja, Sayang,” ucap Qiara dengan berjongkok, ia bahkan memamerkan botol susunya pada Alista.Alista meringis, tampak imut karena matanya ikut menyipit.“Em, sayang. Sini. Atu tu tu, cantinya.” Qiara yang berhasi menggendong Alista, ia langsung menyerbu pipi gembil anak itu dengan kecupan. “Udah enggak nangis lagi?”Qiara menimang Alista, lalu memberikan botol susunya.“Mas, lihat! Dia minum dipegangi sendiri, Mas!” pekik Qiara yang hebih karena sangking senangnya.Ricahrd berdiri, ia juga tampak senang melihat Alista yang semakin pintar.“Kalau pulang, nanti mau minta apa?” tanya ruchard saat membungkukkan badannya, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Alista.Hati Qiara menghangat mendengarnya.Mungkin denga
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab. 29 Mengalah?

Ting NongQiara yang baru saja menggendong Alista, kembali menoleh ke pintu.“Apa itu papamu, Nak? Apa ada yang lupa?” Alista mengecup sekilas pipi Alista, lalu berjalan menuju pintu.Tanpa memeriksa lewat lubang intip, Qiara langsugg membuka pintu, senyum semringahnya memudar saat melihat sosok wanita seksi yag sedang bersedekap dada.“Lama amat!” omel Hana, menyelonong masuk.“Buatkan saya jus!”“Maaf, Nona, Anda ini datang-datang langsung minta dibuatin jus. Anda mau cari siapa?”Hana menoleh dengan sinis pada Qiara. “Jangan mentang-mentang Richard sudah nikahi kamu, kamu berani sama saya. Ingat, kamu dinikahi hanya supaya bisa jadi baby sitter gratis seumur hidup!”Qiara membutar bola mata, mencoba tidak peduli.“Dan satu lagi. Cinta Richard begitu besar dengan Yasmin. Kamu bakalan makan hati tahu gak?” Hana menyeringai, wanita yang menggerai rambutnya itu lantas duduk bersila di sofa. “Dan asal kamu tahu saja, Richard itu cinta mati sama Yasmin. Tahu kan kenapa dia bahkan enggan m
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab. 30 Terpengaruh

Apa yang dikatakan oleh Hana ternyata mempengaruhi pikiran Qiara. Sejak tadi ia hanya diam, saat sendirian.Melamun tidak jelas. Meski saat bersama Alista, ia akan tampak ceria seperti biasanya.“Bu Qiara,” panggil Vera dengan pelan.Namun, Qiara berjengit kaget karena tadi melamun, hal itu membuar Vera merasa bersalah.“Ada apa, Ve?” tanya Qiara mencoba tersenyum, meski raut sedih terlihat dengan jelas.“Apa Anda sakit?”Qiara menggeleng. “Tidak. Aku baik-baik saja kok. Memangnya kenapa?”“Saya melihat sejak tadi Anda terus murung dan diam, Bu. Sepertinya ada sesuatu yang dipikirkan. Maaf, jika Anda butuh sesuatu, Anda bisa bilang sama saya.”Qiara menimbang ucapan Vera. Ia butuh teman bicara, hanya saja ia tidak enak. Mengingat Vera adalah anak buah suaminya.“Kamu bekerja untuk siapa Ve?” Pada akhirnya pertanyaan konyol itu keluar dari mulut Qiara.Hal itu membuat Vera mengerutkan dahi. Tentu karena bingung.“Maksudnya gimana, Bu? Saya bekerja untuk Pak Richard, untuk menjaga Anda
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status